Anda di halaman 1dari 11

Olimpiade Matematika

Pengantar Teori Bilangan

Sadhu Gunawan

2024

km.sadhu.gunawan@mail.ugm.ac.id
Daftar Isi
1 Keterbagian 3
1.1 Keterbagian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.2 Algoritma Pembagian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
1.3 Bilangan Prima . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
1.4 Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

1
1 Keterbagian
§1.1 Keterbagian
Untuk setiap dua bilangan bulat berlaku jumlah (+), selisih (−) dan hasil
kalinya (× atau ·) masing-masing merupakan bilangan bulat, akan tetapi
pembagian (: atau /) bilangan yang satu dengan yang lain belum tentu
merupakan bilangan bulat.

Definisi 1.1. Diberikan bilangan bulat m dan n (n ̸= 0). Bilangan n membagi


m, ditulis n | m, jika terdapat bilangan bulat k dengan sifat m = kn.

Terdapat banyak cara yang ekuivalen untuk menyebutkan n membagi m :


yaitu m dikatakan habis dibagi oleh n, m kelipatan dari n, atau n pembagi
atau faktor dari m. Selain itu n | m juga dapat dipandang bentuk rasional
m
merupakan bilangan bulat. Lebih lanjut, jika m tidak habis dibagi oleh
n
n, dituliskan n ∤ m. Karena 0 = 0 · n, diperoleh bahwa n | 0 untuk setiap
bilangan bulat n. Sebaliknya, 0 ∤ m untuk setiap bilangan bulat tak nol m,
sebab m ̸= 0 = k · 0 untuk setiap bilangan bulat k.
Selanjutnya dikenalkan bilangan genap dan bilangan ganjil. Jika 2 membagi
bilangan bulat n, maka bilangan bulat n tersebut disebut bilangan genap. Jika
tidak, maka n tersebut disebut bilangan ganjil. Jika bilangan genap dihimpun
didapat {. . . , −6, −4, −2, 0, 2, 4, 6, . . . } sedangkan jika bilangan ganjil dihimpun
didapat {. . . , −5, −3, −1, 1, 3, 5, . . . }.

Catatan 1.2. Beberapa konsep dasar yang dimiliki oleh bilangan ganjil dan
genap sebagai berikut:

1. Bilangan ganjil berbentuk 2k + 1 atau 2k − 1 untuk suatu bilangan bulat


k;

2. Bilangan genap berbentuk 2k untuk suatu bilangan bulat k;

3. Perkalian dua bilangan ganjil adalah bilangan ganjil;

4. Perkalian dua bilangan bulat merupakan bilangan genap jika dan hanya
jika salah satunya merupakan bilangan genap.

Dari definisi keterbagian diperoleh beberapa sifat dasar sebagai berikut.

Teorema 1.3. Diberikan bilangan bulat x, y dan z. Pernyataan berikut berlaku

1. Jika x | y dan y | z, maka x | z;

3
Olimpiade Matematika Sadhu Gunawan

2. Jika x | y dan x | z, maka x | αy + βz untuk setiap bilangan bulat α dan


β;
3. Jika x | y dan y | x, maka |x| = |y|
4. Jika x | y dan x | y ± z, maka x | z
y
5. Jika x | y dan y ̸= 0, maka |y
x
6. Untuk z ̸= 0 berlaku x | y jika dan hanya jika xz | yz.
7. Jika n | x − y dan n | x′ − y ′ , maka n | xx′ − yy ′ .
Diperhatikan bahwa untuk setiap bilangan bulat tak nol n, faktor positif dari
n ada sebanyak ganjil jika dan hanya jika n merupakan kuadrat sempurna,
yaitu n = m2 untuk suatu bilangan bulat m. Hal ini dikarenakan jika n bukan
kuadrat sempurna, maka semua faktorpositif dari n dapat dinyatakan ke dalam
n
pasangan-pasangan berbentuk x, .
x
33
Contoh 1. Tentukan semua bilangan bulat n sehingga merupakan
n−3
bilangan bulat.

33
Solusi 1. Agar bulat haruslah n − 3 fator dari 33 yaitu
n−3
−33, −11, −3, −1, 1, 3, 11, 33.

Akibatnya nilai n yang memenihi −30, −8, 0, 2, 4, 6, 14, 36. ■

n + 20
Contoh 2. Tentukan semua bilangan bulat n sehingga merupakan
n − 13
bilangan bulat.

Solusi 2. Diperhatikan bahwa


n + 20 n − 13 + 33 33
= =1+
n − 13 n − 13 n − 13
n + 20 33
Jika bulat, maka bulat. Artinya n − 13 | 33 atau n − 13 faktor
n − 13 n − 13
dari 33. Karena faktor dari 33 adalah −33, −11, −3, −1, 1, 3, 11 dan 33, maka
diperoleh nilai n yang mungkin adalah −20, 2, 10, 12, 14, 16, 24 atau 46. Dapat
dicek bahwa semua nilai n tersebut memenuhi kondisi yang diberikan. Jadi,
nilai n yang memenuhi adalah −20, 2, 10, 12, 14, 16, 24 dan 46. ■

Contoh 3. Tentukan semua pasangan bilangan bulat positif (m, n) dengan


sifat
2 3
+ = 1.
m n

4
1 Keterbagian Olimpiade Matematika

Solusi 3. Misalkan bilangan bulat positif n dan m memenuhi


2 3
+ =1
m n
maka berlaku

2n + 3m = mn
⇔ (m − 2)(n − 3) = 6.

Diperoleh bahwa m − 2 dan n − 3 merupakan faktor dari 6. Karena m


bilangan bulat positif, maka m − 2 > −2. Diperoleh nilai m − 2 yang mungkin
adalah 1, 2, 3 atau 6, sehingga nilai m yang mungkin adalah 3, 4, 5 atau 8.
Akibatnya diperoleh pasangan (m, n) yang memenuhi adalah (3, 9), (4, 6), (5, 5)
dan (8, 4). ■

Contoh 4. Pada suatu ruangan terdapat 20 kotak kosong, bernomor 1 sampai


20. Sebanyak 20 anak secara bergiliran melakukan ekperimen terhadap kotak
kotak tersebut. Anak pertama memasukkan satu bola ke masing-masing 20
kotak tersebut. Anak kedua mengambil bola yang ada pada kotak bernomor
2, 4, . . . , 20. Anak ketiga melakukan eksperimen terhadap kotak-kotak bernomor
3, 6, . . . , 18: jika pada kotak tidak terdapat bola, maka dia memasukkan
satu bola ke kotak tersebut dan jika pada kotak terdapat bola, maka dia
mengambil bola pada kotak tersebut. Anak ke i melakukan eksperimen terhadap
kotak-kotak bernomor kelipatan i: jika pada kotak tidak terdapat bola, maka
dia memasukkan satu bola ke kotak tersebut dan jika pada kotak terdapat
bola, maka dia mengambil bola pada kotak tersebut. Tentukan banyak kotak
yang berisi bola setelah semua anak menyelesaikan eksperimennya?

Solusi 4. Diperhatikan bahwa anak ke i melakukan eksperimen terhadap


kotak bernomor j jika dan hanya jika i | j. Sehingga kotak bernomorj
mengalami ekperimen sebanyak faktor dari j. Akibatnya, hanya kotak bernomor
1, 4, 9 dan 16 yang dikenai eksperimen sebanyak bilangan ganjil, sehingga
hanya kotak-kotak tersebut yang berisi bola setelah semua anak menyelesaikan
eksperimennya. Jadi, jawabannya adalah 4. ■
Berikut diberikan sifat keterbagian oleh suatu bilangan
Teorema 1.4. Pernyataan berikut berlaku :
1. Habis dibagi 2n : jika n digit terakhir dari bilangan tersebut habis dibagi
2n .
2. Habis dibagi 3 : jika jumlah digit-digitnya habis dibagi 3.
3. Habis dibagi 9 : jika jumlah digit-digitnya habis dibagi 9.
4. Habis dibagi 5n : jika n digit terakhir dari bilangan tersebut habis dibagi
5n .

5
Olimpiade Matematika Sadhu Gunawan

5. Habis dibagi 11 : jika jumlah digit pada posisi genap dikurangi jumlah
digit pada posisi ganjil habis dibagi 11.
Contoh 5. Diketahui 318 sama dengan 9-digit bilangan a8742048b, berapakah
nilai a × b.
4 4
Solusi 5. Diperhatikan bahwa 318 = 34 · 32 = (81) · 9. Akibatnya b = 9.
18
Selanjutnya karena 3 habis dibagi 9, maka
9 | a8742048b
9|a+8+7+4+2+0+4+8+9
9 | a + 42
Sehingga diperoleh a = 3. Jadi a × b = 27. ■

§1.2 Algoritma Pembagian


Berikut diberikan salah satu konsep yang disebut Algoritma Pembagian yang
memiliki peranan penting dalam teori bilangan.
Teorema 1.5. Untuk setiap bilangan bulat positif a dan b terdapat dengan
tunggal pasangan bilangan bulat non-negatif (h, s) dengan sifat b = ah + s dan
s < a. Lebih lanjut, h disebut hasil bagi dan s disebut sisa ketika b dibagi oleh
a.
Contoh 6. Diketahui bilangan 1059, 1417 dan 2312 memiliki sisa yang sama
ketika dibagi oleh d > 1. Tentukan nilai d.

Solusi 6. Misalkan sisanya adalah s. Berdasarkan Algoritma Pembagian,


diperoleh
1059 = h1 d + s
1417 = h2 d + s
2312 = h3 d + s,
untuk suatu bilangan bulat h1 , h2 , dan h3 . Diperoleh
(h2 − h1 )d = 1417 − 1059 = 358 = 2 · 179
(h3 − h1 )d = 2312 − 1059 = 1253 = 7 · 179
(h3 − h2 )d = 2312 − 1417 = 895 = 5 · 179,
yang berarti d merupakan faktor dari 2 · 179, 7 · 179 dan 5 · 179. Karena d > 1,
maka diperoleh d = 179. ■
Algoritma Pembagian tidak hanya berlaku untuk bilangan bulat positif saja,
tetapi dapat diperluas untuk bilangan bulat.
Teorema 1.6. Untuk setiap bilangan bulat a dan b (a ̸= 0), terdapat dengantunggal
pasangan bilangan bulat non-negatif (h, s) dengan sifat b = ah + s dan 0 ≤ s <
|a|

6
1 Keterbagian Olimpiade Matematika

§1.3 Bilangan Prima


Selanjutnya dijelaskan mengenai konsep bilangan prima dan bilangan komposit.
Definisi 1.7. Bilangan bulat p > 1 dikatakan prima jika untuk setiap bilangan
̸ p berlaku d ∤ p. Bilangan bulat n > 1 yang tidak
bulat d dengan d > 1, d =
prima dikatakan komposit.
Diperhatikan bahwa setiap bilangan bulat n > 1 mempunyai setidaknya
satu faktor prima. Untuk n prima, faktor primanya adalah n sendiri. Jadi
dapat disimpulkan bahwa bilangan prima adalah bilangan yang memiliki tepat
2 faktor positif. Untuk n bukan prima, misalkan a adalah faktor positif terkecil
dari n. Diperoleh a merupakan bilangan prima, sebab jika a bukan prima,
maka a = a1 a2 untuk suatu 1 ≤ a1 , a2 < a dan a1 | n, kontradiksi dengan fakta
bahwa a faktor positif terkecil dari n.
Selanjutnya diperoleh sifat banyaknya faktor positif suatu bialangan
Teorema 1.8. Diberikan bilangan bulat n > 1. Jika n komposit,
√ maka n
memiliki faktor prima yang kurang dari atau sama dengan n.
Diperhatikan bahwa 2 merupakan bilangan prima genap dan semua bilangan
genap lebih dari dua merupakan bilangan komposit. Bilangan prima yang
lain merupakan bilangan ganjil. Bilangan-bilangan prima yang kurang dari 50
adalah
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47.
Teorema 1.9. Diberikan bilangan prima p. Jika x dan y bilangan bulat dengan
sifat p | xy, maka p | x atau p | y.
Contoh 7. Diketahui p dan q bilangan prima yang memenuhi p − q = 2025
dan p > q. Tentukan nilai dari p + q.

Solusi 7. Karena p − q merupakan bilangan ganjil, maka salah satu diantara


p atau q merupakan bilangan genap. Karena p > q dan satu satunya bilangan
prima genap adalah 2, maka q = 2. Akibatnya q = 2027. Diperhatikan √bahwa
2027 tidak habis dibagi bilangan prima manapun yang kurang dari 2027.
sehingga 2027 merupakan bilangan prima. DIperoleh p + q = 2029. ■

Contoh 8. Tentukan semua bilangan bulat positif n dengan sifat 3n−4, 4n−5,
dan 5n − 3 merupakan bilangan prima.

Solusi 8. Diperhatikan bahwa jumlah ketiga bilangan tersebut adalah bilangan


genap, maka setidaknya salah satu diantaranya merupakan bilangan genap.
Satu-satunya bilangan prima genap adalah 2. Dari ketiga bilangan tersebut,
hanya 3n − 4 dan 5n − 3 yang mungkin bernilai genap. Untuk kasus 3n − 4 = 2,
diperoleh n = 2. Untuk kasus 5n − 3 = 2, diperoleh n = 1. Dapat dicek bahwa
hanya n = 2 yang memenuhi kondisi ketiga bilangan tersebut merupakan
bilangan prima. ■

7
Olimpiade Matematika Sadhu Gunawan

Contoh 9. Tentukan bilangan prima p dan q sehingga persamaan x2 −px+q = 0


memiliki akar bulat positif berbeda.

Solusi 9. Misalkan akar-akar yang dimaksud x1 dan x2 dengan 1 ≤ x1 < x2 .


Berdasarkan teorema Vieta, didapat

x1 + x2 = p dan x1 x2 = q

karena q prima, didapat x1 = 1 sehingga q = x2 dan p = 1 + x2 = 1 + q. Jika q


ganjil, maka p genap dan lebih dari 2 padahal tidak ada bilangan prima genap
lebih dari 2. Dengan demikian q = 2 dan p = 3. ■

§1.4 Latihan
2024
1. Jumlah dari semua bilangan bulat n sehingga merupakan bilangan
n−2
bulat adalah . . .

2. Jika 315 dapat dinyatakan dalam bentuk a434890b, maka nilai ab adalah
...

3. Jumlah semua bilangan bulat n sehingga n2 − 2n + 8 merupakan bilangan


kuadrat adalah . . .

4. Tentukan bilangan bulat positif n terbesar sehingga n + 10 habis membagi


n3 + 100.

5. Diketahui m dan n adalah bilangan bulat yang memenuhi

m2 + 3m2 n2 = 30n2 + 517

Tentukan nilai 2m2 n2

6. Jumlah semua bilangan bulat a sehingga akar dari persamaan x2 − ax +


2a = 0 merupakan bilangan bulat adalah . . .

3n2 + 4n + 5
7. Tentukan semua bilangan bulat n yang memenuhi bilangan
2n + 1
bulat.

8. Diketahui bilangan asli m mengakibatkan persamaan mx2 − 2(m + 3)x +


m+2 = 0 setidaknya memiliki satu akar bilangan bulat. Tentukan jumlah
semua m yang memenuhi.

9. Temukan bilangan 4-digit terbesar yang merupakan kelipatan dari 25


dengan jumlah dan hasil kali angka-angkanya adalah kelipatan 25.

8
1 Keterbagian Olimpiade Matematika

n3 + 3
10. Tentukan semua bilangan bulat n sedemikian hingga merupakan
n2 + 7
bilangan bulat.

11. Tentukan semua pasangan bilangan bulat positif (a, b, c) dengan a ≤ b ≤ c


sehingga terdapat bilangan bulat positif d yang memenuhi

a! + b! + c! = 3d

12. Jika a, b, c, d bilangan bulat positif yang memenuhi a! + b! + c! = 2d , maka


nilai terbesar yang mungkin untuk a + b + c + d adalah . . .

Anda mungkin juga menyukai