Anda di halaman 1dari 2

Negara Konfederasi

Oppenheim menyatakan : “ Aconfederacy consists of a number of full sovereigen state


linked together for the maintenance of their external and internal independence by a recognized
international treaty into aunion with organs of its own, which are vested with a certain power
over the members-states,but not over the citizens of these states (suatu konfederasi terdiri dari
beberapa negara yang berdaulat penuh untuk mempertahankan kemerdekaan ekstern dan intern,
bersatu atas dasar perjanjian internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat
perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap negara anggota
konfederasi, tetapi tidak terhadap negara-negara itu).” 1
Menurut Hans Kelsen, suatu perserikatan negara-negara dalam arti antarbangsa yang
sesungguhnya yang berarti suatu masyarakat yang terorganisasi yang disebut konfederasi
negara-negara misalnya Liga Bangsa-bangsa dalam banyak hal bisa menyerupai suatu negara
federal. Konstitusi dari sebuah konfederasi negara-negara merupakan sbuah tatanan hukum
yang berlaku bagi seluruh teritorial negara-negara yang bergabung dalam masyarakat
internasional itu. Konstitusi ini memiliki karakter sebagai tatanan hukum pusat dan membentuk
satu masyarakat bagian, yaitu “konfederasi”. Masing-masing negara secara tersendir yang
disebut “negara-negara anggota” seperti negara-negara bagian yang dibentuk oleh tatanan
hukum daerah yakni tatanan hukum nasionalnya masing-masing.2
Konstitusi dari sebuah konfederasi suatu perikatan atau liga negara-negara dapat jga
membentuk sebuah pengadilan pusat dan pemerintah pusat. Akan tetapi, pengadilan itu
biasanya hanya berkompeten dalam penyelesaian konflik-konflik antaranegara-negara anggota
kecuali orang-orang perseorangan dapat diizinkan sebagai penggugat dan tergugat.3
Bentuk Pemerintahan

1. Pemerintahan Republik (Republic)


Sejarah pembentukannya pemerintahan republik lebih didasarkan atas pertimbangan
suatu aspek yuridis yang dilakukan oleh suatu golongan masyarakat yang berkehendak
memproklamasikan berdirinya sabuah negara. Menurut Jellinek, perbedaan republik dan
kerajaan itu ditentukan oleh cara pembentukan kehendak negara (nach der art der staatlichen
Willensbildung). Dalam praktik kehidupan kenegaraan di dalam pemerintahaan republik,
terjadi unsur penyimpangan. Intinya secara ekstrem dapat dibagi dua, yaitu pemerintahan
absolut (Republik Kediktatoran) dan Pemerintahan Republik Demokratik.
Pemerintahan Republik terbagi menjadi dua, yaitu pemerintahan republik serikat dan
pemerintahan republik kesatuan.

11
Edward M.Sait, Political Institutions: Apreface (New York: Appleton Century Croft Inc., 1938), hlm.385.
2
Hans Kelsen, General Theory of Law and state,Terjemahan oleh Anders Wedberg (New York : Russel & Russel,
1961),hlm.451.
3
Ni’matul Huda, Hukum Pemerintahan Daerah (Bandung: Nusa Media,2012), hlm.41.

Anda mungkin juga menyukai