Anda di halaman 1dari 4

RESUME

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

NAMA : Ayu Wandira


NIM : D1A210168
KELAS : Konversi Pagi D

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL - GHIFARI
TAHUN 2021
HIPERTENSI

A. Prevalensi Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada 3 kali kesempatan yang berbeda. Seorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekana darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Data
dari World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan sekitar 1,13
miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia
terdiagnisis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 kan ada 1,5 miliar orang yang akan
terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,14 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasi (Kemenkes, 2019). Prevalensi
hipertensi di Indonesia adalah 31, 7% yang berarti 1 dari 3 penduduk usia 18
tahun keatas menderita hipertensi (Rikesda, 2018).

B. Keadaan
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala
yang timbul, antara lain sakit kepala, lemas, masalah penglihatan, nyeri dada,
sesak napas, aritmia dan adaya darah pada urin

C. Etiologi Hipertensi
1) Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial yang 90% tidak diketahui
penyebabnya, Adapun faktor yang menyebabkan hipertensi ini adalah:
a) Genetik
b) Jenis kelamin dan usia
Lelaki berusia 35-50 tahun dan Wanita yang telah menopause beresiko
tinggi mengalami penyakit hipertensi
c) Mengonsumsi garam atau kandungan lemak
d) Berat badan obesitas
e) Gaya hidup merokok dan konsumsi alcohol

2) Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya.
a) Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin
terjadi beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal.
Penyempitan pada aorta tersebut dapat menghambat aliran darah
sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas area kontriksi
b) Penyakit parenkim dan vascular ginjal, penyakit ini merupakan
penyakit utama penyebab hipertensi sekunder, hipertensi renovascular
berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar, yang
secara langsung membawa darah ke ginjal.
c) Gangguan enokrin, disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal
dapat menyebabkan hipertensi sekunder yang disebabkan kelebihan
primer aldosterone, kortisol dan katekolamin.
d) Penggunaan kontrasepsi hormonal (estrogen). Kontrasepsi secara oral
memiliki kandungan estrogen yang menyebabkan terjadinya hipertensi
melalui mekanisme renin-aldosteron-mediate-volume expantion. Pada
hipertensi ini, tekanan darah akan kembali normal setelah beberapa
bulan penghentian oral kontrasepsi.
e) Peningkatan tekanan vascular
f) Kehamilan

D. Pengobatan dan golongan obat yang digunakan


1) Non farmakologi
Pengobatan hipertensi secara non farmakologi termasuk diantaranya
mencegah dan mengatasi obesitas, peningkatan aktivitas fisik dan
olahraga, modifikasi diet termasuk mengurangi konsumsi garam dan
berhenti merokok. Pada remaja yang obesitas terjadi penurunan
tekanan darah yang signifikan setelah program penurunan bera badan.
Mengurangi garam dalam makanan sehari-hari dapat membantu
menurunkan tekanan darah, jumlah garam yang dianjurkan adalah 0,5
mEq/kgbb/hari atau 2gram garam/ hari untuk berat badan 20-40 kg.
berhenti merokok, minuman alcohol dan obat golongan
simpatomimetik juga dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah
(johannes, 2005)
2) Farmakologi
Sejak tahun 1990, Obat b-adrenergik blocker, ACE inhibitor dan
calcium channel antagonis telah dianjirkan sebagai awal monoterapi.
Jika dalam 2 minggu awal monoterapi gagal menurunkan tekanan
darah, bisa ditambahkan diuretic. Jika respon masih
kurangmemuaskan, Langkah ke-3 adalah mengganti diuretic dengan
suatu vasodilator. Langkah terakhir adalah menggunakan adlah
menggunakan vasodilator minoxidil sebagai pengganti casodilator
sebelumnya, dan mengganti ACE inhibitor atau calcium-channel
antagonis dengan obat yang bereaksi secara sentral.

Daftar Pustaka

Kemenkes. 2019. hipertensi di dunia. http:www.p2ptm.kemenkes.go.id


Rikesdas. 2018. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Penelitian Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Johannes H. Saing. 2005. Hipertensi pada remaja. Sari Pediatri. Vo. 6, No. 4
Dr. dr. yenny kandarini. Tatalaksana farmakoterapi hipertensi.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/d7d899d7fe14541
e9c25901a673ecf0b.pdf. Diakses pada 22 april 2022.

Anda mungkin juga menyukai