Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran dalam penurunan
AKI dan AKB, serta menyiapkan generasi penerus masa depan yang berkualitas dengan
memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna, mulai dari persiapan
kehamilan, asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan balita sehat serta
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, berfokus pada aspek pencegahan
melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi persalinan normal, dengan
berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan perempuan, serta melakukan deteksi dini,
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan dan rujukan yang aman.
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dilaksanakan
oleh tenaga bidan yang kompeten, memegang teguh falsafah kebidanan, dilandasi oleh etika
dan kode etik bidan, standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional serta
didukung sarana dan prasarana yang terstandar.
Dalam memenuhi ketentuan pasal 24 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, dan guna memenuhi tuntutan pelayanan kebidanan di fasiltas pelayanan
kesehatan, diperlukan standar pelayanan sehingga pelayanan kebidanan disetiap fasilitas
pelayanan kesehatan memiliki keseragaman, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu ditetapkan melalui indikator mutu dan upaya perbaikan mutu.
Indikator mutu
Sebagai tolok ukur penilaian mutu pelayanan kebidanan meliputi:
a. Persentase ibu hamil yang dilayani oleh bidan yang mendapatkan pelayanan
antenatal care sesuai standar
b. Persentase pertolongan persalinan normal oleh bidan
c. Persentase bayi baru lahir normal yang ditolong oleh bidan yang difasilitasi
inisiasi menyusui dini (IMD)
d. Persentase wanita usia subur (WUS) yang berhasil menggunakan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang difasilitasi oleh bidan.