Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KERJASAMA KEGIATAN

1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia
mempunyai tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi rumah tangga. Dalam
beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan penggunaan gas rumah tangga yang
signifikan di beberapa provinsi di Indonesia, yang tercermin dari data rasio
penggunaan gas rumah tangga pada tahun 2020 hingga tahun 2022. Rasio penggunaan
gas rumah tangga mencerminkan persentase penggunaan gas sebagai energi.
sumbernya di tangga rumah, dan tren ini memberikan gambaran menarik tentang
bagaimana masyarakat Indonesia mengakses dan memanfaatkan sumber energi
tersebut.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah diolah pada tabel
diatas, menunjukkan peningkatan penggunaan gas rumah tangga yang signifikan di
sejumlah provinsi di Pulau Jawa selama periode 2020-2022. DKI Jakarta, provinsi
terpadat dan pusat perekonomian negara, mencatat rasio penggunaan gas rumah tangga
tertinggi pada tahun 2022, mencapai 95,59%. Hal ini merupakan indikator yang sangat
positif, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, standar hidup yang lebih baik,
dan kebijakan yang mendukung penggunaan gas alam sebagai sumber energi ramah
lingkungan.
Jawa Barat, provinsi yang berbatasan dengan DKI Jakarta, juga mencatat
peningkatan penggunaan gas rumah tangga yang signifikan pada periode ini. Dari
89,05% pada tahun 2020, rasio ini meningkat menjadi 92,89% pada tahun 2022. Hal

1
ini menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan gas rumah tangga tidak hanya
terbatas pada wilayah ibu kota saja, namun juga mencakup wilayah sekitarnya.
Provinsi lain seperti Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten
juga mengalami peningkatan penggunaan gas rumah tangga selama periode 2020-
2022. Perubahan-perubahan ini dapat dianggap sebagai indikator positif dari sudut
pandang pembangunan ekonomi dan sosial. Namun, pertanyaan penting yang muncul
adalah apakah peningkatan penggunaan gas rumah tangga ini dapat dipertahankan dan
diperluas ke seluruh Indonesia, dan apa dampaknya terhadap perekonomian,
lingkungan hidup, dan kebijakan energi di masa depan.
Peningkatan penggunaan gas rumah tangga merupakan langkah positif dalam
hal efisiensi energi dan dampak lingkungan. Gas alam, sebagai salah satu jenis gas
rumah tangga yang umum digunakan, dianggap sebagai bahan bakar ramah lingkungan
karena menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dibandingkan bahan bakar fosil
lainnya seperti batu bara dan minyak bumi. Oleh karena itu, penggantian bahan bakar
fosil dengan gas alam merupakan langkah positif dalam upaya mengurangi emisi gas
rumah kaca dan melawan perubahan iklim global.
Namun ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan
penggunaan gas rumah tangga di seluruh Indonesia. Pertama-tama, penting untuk
memastikan akses yang memadai terhadap pasokan gas rumah tangga, terutama di
daerah pedesaan dan terpencil. Meskipun provinsi seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat
mempunyai akses yang baik terhadap jaringan pipa gas alam, daerah lain mungkin
masih bergantung pada sumber energi tradisional seperti kayu bakar atau arang. Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya perluasan jaringan distribusi gas ke wilayah-wilayah
yang masih bergantung pada sumber energi yang kurang efisien.
Selain aksesibilitas, permasalahan penting lainnya adalah pemahaman
masyarakat mengenai manfaat penggunaan gas dalam negeri. Masyarakat dapat
didorong untuk beralih dari sumber energi yang kurang ramah lingkungan melalui
kampanye informasi dan kesadaran mengenai efisiensi energi, dampak lingkungan,
dan keuntungan menggunakan gas alam. Hal ini juga dapat membantu mengatasi mitos
atau ketakutan yang mungkin ada terkait dengan penggunaan gas rumah tangga, seperti
risiko kebakaran atau keselamatan.

2
Selain peningkatan akses dan kesadaran, efisiensi energi juga menjadi faktor
penting dalam peningkatan penggunaan gas rumah tangga. Kompor dan oven gas
modern, misalnya, merupakan peralatan rumah tangga hemat energi yang dapat
membantu mengurangi penggunaan gas namun tetap memenuhi kebutuhan rumah
tangga. Hal ini dapat dicapai melalui program insentif yang memotivasi karyawan
untuk mengganti peralatan yang tidak efisien dengan peralatan yang lebih efektif.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang positif akan sangat membantu dalam
mendorong penggunaan gas dalam negeri. Subsidi untuk kelompok kurang mampu
atau kebijakan harga yang kompetitif dapat menjadikan penggunaan gas rumah tangga
sebagai pilihan yang lebih ekonomis bagi masyarakat. Selain itu, kebijakan yang
mendukung pengembangan infrastruktur gas alam dan LPG secara lebih luas dapat
membantu memperluas akses terhadap sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Peningkatan penggunaan gas rumah tangga di beberapa provinsi di Indonesia
adalah langkah positif menuju efisiensi energi, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan
peningkatan kualitas hidup. Namun, tantangan masih ada dalam memperluas tren ini
ke seluruh negeri. Diperlukan upaya untuk memastikan akses yang memadai ke
pasokan gas rumah tangga, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan mendorong
efisiensi energi. Kebijakan dukungan yang bijaksana dan insentif yang sesuai juga
dapat membantu mendorong penggunaan gas rumah tangga yang lebih luas.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam penggunaan
gas rumah tangga yang ramah lingkungan di Asia Tenggara. Dengan berfokus pada
akses, kesadaran, efisiensi energi, dan kebijakan yang mendukung, negara ini dapat
mencapai tujuan ini. Peningkatan penggunaan gas rumah tangga bukan hanya tentang
menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga
tentang memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan global.
Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan kampanye penggunaan gas
rumah tangga yang berkelanjutan demi tercapainya green economy. Dimana green
economy atau ekonomi hijau adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi
risiko kerusakan lingkungan secara signifikan .

3
2. Bentuk Kampanye
Berdasarkan latar belakang di atas, maka bentuk kampanye yang akan
dilakukan berupa:
a. Penyuluhan Penggunaan Gas Rumah Tangga yang Ramah Lingkungan Melalui
Seminar;
b. Kompetisi Poster Penggunaan Gas Rumah Tangga yang Ramah Lingkungan;
c. Kompetisi Film Dokumenter Penggunaan Gas Rumah Tangga yang Ramah
Lingkungan;
d. Penulisan Esai Penggunaan Gas Rumah Tangga yang Ramah Lingkungan.

3. Tujuan
Adapun tujuan dari bentuk kampanye ini, yaitu:
a. Meningkatkan kesadaran penggunaan gas rumah tangga yang ramah
lingkungan;
b. Meningkatkan pengetahuan penggunaan gas rumah tangga yang ramah
lingkungan; dan
c. Meningkatkan program green economy di Indonesia.

4. Waktu Pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan pada kegiatan ini, yaitu:

No Bentuk Kampanye Waktu Pelaksanaan


Penyuluhan Penggunaan Gas Maret 2024 – Agustus 2024
1
Rumah Tangga yang Ramah
Lingkungan Melalui Seminar dan
Pengumuman para Pemenang
Kompetisi
Kompetisi Poster Penggunaan Maret 2024 – Agustus 2024
2
Gas Rumah Tangga yang Ramah
Lingkungan

4
Kompetisi Debat Nasional Maret 2024 – Agustus 2024
3
Penggunaan Gas Rumah Tangga
yang Ramah Lingkungan
Kompetisi Gagasan Karya Tulis Maret 2024 – Agustus 2024
4
Ilmiah Mahasiswa Penggunaan
Gas Rumah Tangga yang Ramah
Lingkungan
Kompetisi Film Dokumenter Maret 2024 – Agustus 2024
5
Penggunaan Gas Rumah Tangga
yang Ramah Lingkungan
Penulisan Esai Penggunaan Gas Maret 2024 – Agustus 2024
6
Rumah Tangga yang Ramah
Lingkungan
Hibah Penelitian Penggunaan Maret 2024 – Desember 2024
7
Gas Rumah Tangga yang Ramah
Lingkungan seluruh Indonesia
Hibah Penulisan Buku Maret 2024 – Desember 2024
8
Penggunaan Gas Rumah Tangga
yang Ramah Lingkungan seluruh
Indonesia

5. Rancangan Anggaran Biaya


Adapun Rancangan Anggaran Biaya untuk kegiatan ini, yaitu:

No Bentuk Kampanye Rancangan Anggaran Biaya


Penyuluhan Penggunaan Gas 3 Narasumber @ 5.000.000 = Rp. 7.500.000
1
Rumah Tangga yang Ramah 1 Moderator @ 1.000.000 = Rp. 1.000.000
Lingkungan Melalui Seminar Plakat 4@ 250.000 = Rp. 1.000.000
dan Pengumuman para Sewa Ruangan = Rp. 8.500.000
Pemenang Kompetisi Snack 350pcs @ 20.000 = Rp. 7.000.000
Dekorasi = Rp. 5.500.000
Publikasi Media = Rp. 10.000.000

5
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000
Total = Rp. 32.000.000
Kompetisi Poster Penggunaan Sosialisasi Media = Rp. 3.000.000
2
Gas Rumah Tangga yang Ramah Honor 5 Juri @ 1.500.000 = Rp. 7.500.000
Lingkungan Juara 1 = Rp. 3.000.000
Juara 2 = Rp. 2.500.000
Juara 3 = Rp. 2.000.000
Sertifikat Juara = Rp. 300.000
Piala Juara = Rp. 1.000.000
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000
Total = Rp. 22.300.000
Kompetisi Debat Nasional Sosialisasi Media = Rp. 3.000.000
3
Penggunaan Gas Rumah Tangga Honor 3 Juri @ 2.500.000 = Rp. 7.500.000
yang Ramah Lingkungan Juara 1 = Rp. 6.000.000
Juara 2 = Rp. 5.000.000
Juara 3 = Rp. 4.000.000
Sertifikat Juara = Rp. 300.000
Piala Juara = Rp. 1.000.000
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000
Total = Rp. 29.800.000
Kompetisi Gagasan Karya Tulis Sosialisasi Media = Rp. 3.000.000
4
Ilmiah Mahasiswa Penggunaan Honor 3 Juri @ 2.500.000 = Rp. 7.500.000
Gas Rumah Tangga yang Ramah Juara 1 = Rp. 6.000.000
Lingkungan Juara 2 = Rp. 5.000.000
Juara 3 = Rp. 4.000.000
Sertifikat Juara = Rp. 300.000
Piala Juara = Rp. 1.000.000
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000

6
Total = Rp. 29.800.000
Kompetisi Film Dokumenter Sosialisasi Media = Rp. 3.000.000
5
Penggunaan Gas Rumah Tangga Honor 5 Juri @ 1.500.000 = Rp. 7.500.000
yang Ramah Lingkungan Juara 1 = Rp. 9.000.000
Juara 2 = Rp. 8.000.000
Juara 3 = Rp. 7.000.000
Sertifikat Juara = Rp. 300.000
Piala Juara = Rp. 1.000.000
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000
Total = Rp. 38.300.000
Penulisan Esai Penggunaan Gas Sosialisasi Media = Rp. 3.000.000
6
Rumah Tangga yang Ramah Honor 5 Juri @ 1.500.000 = Rp. 7.500.000
Lingkungan Juara 1 = Rp. 4.000.000
Juara 2 = Rp. 3.500.000
Juara 3 = Rp. 3.000.000
Sertifikat Juara = Rp. 300.000
Sertifikat 10 besar = Rp. 500.000
Bingkisan 10 besar = Rp. 3.000.000
Piala Juara = Rp. 1.000.000
Pembuatan Buku = Rp. 6.000.000
Cetak Buku 50 @ 150.000 = Rp. 7.500.000
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000
Total = Rp. 42.300.000
Hibah Penelitian Penggunaan Sosialisasi Media = Rp. 3.000.000
7
Gas Rumah Tangga yang Ramah Honor 10 Reviewer @ 3.000.000
Lingkungan seluruh Indonesia = Rp. 30.000.000
Sewa Ruangan Reviewer = Rp. 3.000.000
Dana Hibah 35 Proposal @ 30.000.000
= Rp. 1.050.000.000
Monev = Rp. 31.000.000

7
Sewa Ruangan Monev = Rp. 3.000.000
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000
Total = Rp. 1.123.000.000
Hibah Penulisan Buku Sosialisasi Media = Rp. 3.000.000
8
Penggunaan Gas Rumah Tangga Honor 5 Juri @ 2.500.000 = Rp. 12.500.000
yang Ramah Lingkungan seluruh Sewa Ruangan Juri = Rp. 3.000.000
Indonesia Dana Hibah 50 Buku @ 10.000.000
= Rp. 500.000.000
Monev = Rp. 20.000.000
Sewa Ruangan Monev = Rp. 3.000.000
Transpostasi 10 Panitia = Rp. 3.000.000
Konsumsi 20 Panitia = Rp. 2.000.000
Total = Rp. 544.500.000
Sosialisasi dan Kampanye Hijau Rp. 116.000.000
9
“Green Transformation” ke
seluruh Indonesia, baik luring
dan daring.
Rp. 2.000.000.000
TOTAL

Anda mungkin juga menyukai