Hukum Bisnis
Disusun oleh:
Kelompok 1
FAKULTAS EKONOMI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa , yang atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikkan tugas makalah ini tepat waktunnya, Adapun tema dari
mata kuliah ini Hukum Bisnis.
Pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada dosen mata kuliah
Hukum Bisnis yang telah memberikan tugas terhadap kami.Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari [ Bapak Dr. Hasyim,S.Ag., SE., MM] yaitu dosen
Hukum Bisnis
Kami jauh dari sempurna , dan ini merupakan langkah yang sulit yang sesungguhnya . oleh
karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami. Maka krirtik dn saran yang membangun
senatiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umunya.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
A. Dampak perbedaan antara hukum adat, hukum agama ,dan hukum positif terhadap sistem
hukum Indonesia..............................................................................................................................5
B. Mengatasi kesenjangan antara norma hukum dan realitas sosial di masyarakat...........................6
C. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan kepercayaan terhadap penegakan hukum.......8
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hukum di Indonesia pada dasarnya diciptakan untuk mengatur dan mengarahkan
perilaku manusia atau masyarakat kearah yang baik, hal ini ditangkan dalam undang
undang baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tersebut memiliki konsekuensi
hukuman yang harus diterima bagi pelanggar undang undang itu sendiri, dari sanksi
sosial, sanksi denda bahkan sanksi pidana yang dapat dipenjaranya pelanggar peraturan
tersebut. Hukum yang berlaku di Indonesia memiliki beberapa sumber yang sebelum
merdeka sudah berlaku, antara lain hukum yang bersumber dari agama, hukum yang
bersumber dari adat atau kebiasaan dan hukum yang bersumber dari negara lain yang
menjajah Indonesia. Ketiga sumber hukum tersebut sangat erat kaitannya dan tidk dapat
dipisahkan satu dengan lain, karena apabila hukum negara ditegakkan di wilayah yang
sangat menjunjung tinggi hukum adat maka keberadaan hukum itu sendiri akan
berbenturan dengan masyarakat. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan tujuan hukum
itu sendiri yaitu menciptakan mengatur dan mengarahkan manusia untuk lebih baik.
Di dalam Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Bab 1
Pasal 1 ayat (3) dijelaskan bahwa “ Negara Indonesia adalah Negara Hukum “, hal ini
menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di Indonesia baik yang berhubungan
dengan negara ataupun masyarakatnya diatur sesuai peraturan hukum yang berlaku. Hal
ini dirumuskan untuk membatasi hak dan kewajiban masyarakat terhadap masyarakat dan
masyarakat terhadap negara agar terjaminnya rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Dampak perbedaan antara hukum adat, hukum agama ,dan hukum positif terhadap
system hukum Indonesia.
2. Bagaimana mengatasi kesenjangan antara norma hukum dan realitas sosial di
masyarakat?
3. Bagaimana meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan kepercayaan
terhadap penegakan hukum?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak perbedaan antara hukum adat, hukum agama ,dan hukum positif terhadap
sistem hukum Indonesia
Sistem hukum Indonesia adalah hasil dari perpaduan dan interaksi antara hukum adat, hukum
agama, dan hukum positif. Ketiga sistem hukum ini memiliki akar, prinsip, dan aplikasi yang
berbeda, yang pada gilirannya memberikan dampak yang beragam terhadap sistem hukum
Indonesia secara keseluruhan.
1. Hukum Adat
Definisi dan Karakteristik:
Hukum adat adalah sistem hukum yang berkembang secara turun-temurun di
masyarakat Indonesia.
2. Hukum Agama
Definisi dan Karakteristik:
Hukum agama adalah seperangkat aturan yang berasal dari ajaran dan prinsip
agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, seperti Islam, Kristen, Hindu,
qBuddha, dan Konghucu.
Dalam konteks Indonesia, hukum agama sering kali merujuk pada hukum Islam
(syariah).
Kadang-kadang menghadapi resistensi dari hukum adat dan hukum agama dalam
implementasinya.
Perbedaan antara hukum adat, hukum agama, dan hukum positif memainkan peran
penting dalam pembentukan dan perkembangan sistem hukum Indonesia. Meskipun kadang-
kadang ada konflik dan ketegangan antara ketiganya, integrasi yang bijaksana dan harmonisasi
antara ketiga jenis hukum ini penting untuk memastikan keadilan, keberlanjutan, dan stabilitas
dalam sistem hukum Indonesia yang beragam. Dengan memahami dan menghargai perbedaan
ini, Indonesia dapat terus memperkuat fondasi hukumnya dan melangkah maju sebagai negara
hukum yang adil dan inklusif.
Kesenjangan antara norma hukum dan realitas sosial di masyarakat memiliki berbagai
akar permasalahan, antara lain:
4. Melakukan Revisi dan Adaptasi Norma Hukum: Melakukan kajian dan penelitian,
melakukan kajian dan penelitian secara berkala untuk mengkaji kesesuaian norma hukum dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Melakukan revisi dan adaptasi norma hukum,
memperbarui norma hukum yang sudah tidak relevan dengan realitas sosial dan kebutuhan
masyarakat. Melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan hukum, Memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan saran dalam proses pembuatan hukum.
5. Mendorong Partisipasi Masyarakat: Membangun budaya hukum, menumbuhkan
budaya taat hukum dan penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia. Memberikan akses
terhadap layanan hukum, memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang membutuhkan.
Mendorong peran serta masyarakat sipil: Memberikan kesempatan kepada organisasi masyarakat
sipil untuk terlibat dalam proses pembuatan dan penegakan hukum.
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan mengatasi kesenjangan antara norma
hukum dan realitas sosial di masyarakat merupakan tugas bersama. Diperlukan upaya
komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai pihak untuk membangun tatanan masyarakat yang
tertib, adil, dan sejahtera.
Kesadaran hukum dan kepercayaan terhadap penegakan hukum merupakan dua pilar
penting dalam membangun tatanan masyarakat yang tertib dan adil. Masyarakat yang sadar
hukum akan lebih patuh terhadap aturan dan lebih percaya kepada penegak hukum. Sebaliknya,
penegakan hukum yang adil dan konsisten akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
hukum.
Saat ini, masih terdapat permasalahan terkait kesadaran hukum masyarakat dan kepercayaan
terhadap penegakan hukum di Indonesia. Beberapa indikatornya adalah:
3. Membangun Budaya Hukum: Menumbuhkan budaya taat hukum dan penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan dan
penegakan hukum. Memberikan akses terhadap layanan hukum, seperti bantuan hukum bagi
masyarakat yang membutuhkan.
Kesadaran hukum memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan stabilitas
dalam suatu masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kesadaran hukum sangat
diperlukan oleh masyarakat:
1. Mengatur perilaku Hukum memberikan kerangka kerja yang jelas tentang apa yang dianggap
benar dan salah dalam masyarakat. Dengan adanya kesadaran hukum, masyarakat akan lebih
cenderung untuk mengikuti aturan dan menghindari perilaku yang melanggar hukum. Ini
membantu mencegah terjadinya tindakan kriminal dan kekacauan sosial.
2. Perlindungan hak dan kebebasan Hukum melindungi hak asasi individu dan memberikan
kebebasan yang layak kepada setiap warga negara. Kesadaran hukum memastikan bahwa
masyarakat memahami hak-hak mereka dan menghargai hak-hak orang lain. Ini membantu
menjaga keseimbangan antara kebebasan individu dan kepentingan umum.
3. Menyelesaikan konflik: Hukum menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa yang adil dan
objektif. Dengan kesadaran hukum, masyarakat akan lebih mungkin untuk mencari penyelesaian
melalui proses hukum daripada menggunakan kekerasan atau tindakan sepihak. Ini membantu
mencegah terjadinya pembalasan sendiri dan konflik yang lebih besar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem hukum di Indonesia merupakan sistem yang kompleks dan dinamis, dengan berbagai
sumber hukum dan aktor yang terlibat. Sistem ini telah berkembang pesat sejak kemerdekaan,
dan terus menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Sistem hukum di Indonesia didasarkan
pada Pancasila dan UUD 1945, dan terdiri dari berbagai sumber hukum, termasuk undang-
undang, peraturan pemerintah, yurisprudensi, dan hukum adat. Sistem hukum di Indonesia
memiliki beberapa kelemahan, seperti kurangnya kepastian hukum, korupsi, dan inkonsistensi
dalam penegakan hukum. Meskipun demikian, sistem hukum di Indonesia telah menunjukkan
kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan reformasi di bidang peradilan
dan penegakan hukum.
B. Saran
Untuk meningkatkan sistem hukum di Indonesia yaitu meningkatkan kepastian hukum, hal ini
dapat dilakukan dengan melakukan kodifikasi hukum yang komprehensif, menyederhanakan
peraturan perundang-undangan, dan meningkatkan akses terhadap informasi hukum dan
meningkatkan kualitas dan profesionalisme penegak hukum, hal ini dapat dilakukan dengan
membangun budaya integritas dan profesionalisme.
DAFTAR PUSTAKA
Soerjono Soekanto. (2011). Pengantar ilmu hukum: Sebuah pendekatan sosiologis. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Satjipto Rahardjo. (2003). Hukum dan pembangunan di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maria SW Sumardjono. (2019). "Penegakan Hukum di Indonesia: Antara Cita-cita dan Realitas."
Jurnal Ilmiah Hukum 42(1), 1-18.