Anda di halaman 1dari 5

Potensi Bahaya Saat Menggunakan Lift Dan Eskalator Serta Cara Mengatasinya

Lift atau elevator dan eskalator sebagai alah satu sarana transportasi atau alat angkut orang dan barang
yang bergerak secara vertikal mengandung potensi bahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja
yang dapat mengakibatkan cedera manusia dan kerusakan harta benda. Untuk itu penggunaannya
memerlukan pengawasan dan penerapan K3 yang tepat, mulai dari perencanaan, pemasangan,
pemakaian, hingga pemeliharaannya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan Elevator dan Eskalator,
telah ditetapkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI terbaru yaitu No.Per.06/Men/2017 tentang
persyaratan yang mensyaratkan adanya Surat Ijin Operasi bagi setiap Teknisi Elevator dan Eskalator yang
dikeluarkan dari Kantor Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Selain itu juga ditegaskan dalam UU
No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan pelaksanaan kegiatan K3 yang tidak hanya ditujukan
pada tenaga kerja atau orang yang berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya. Namun, juga
bagaimana dapat mengendalikan risiko terhadap peralatan, aset dan sumber produksi sehingga dapat
digunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Data kecelakaan menunjukan bahwa penyebab kecelakaan lift sebagaian besar disebabkan oleh faktor
manusia/teknisi yang kurang memiliki pengetahuan dalam pemeliharaan dan perawatan lift. Dilansir
parents.com, Dr. Sheehan, direktur medis di Injury Prevention and Research Center di Children’s
Memorial Hospital, Chicago menyatakan, kebanyakan pintu lift akan terbuka jika sensor mendeteksi
sesuatu yang menghalangi, sayangnya tangan atau jari anak bisa tidak terdeteksi karena ukurannya
terlalu kecil. Dan umumnya cedera atau luka karena lift dikarenakan tangan atau kaki mereka terjepit
pintu lift. Sedangkan kecelakaan yang terjadi pada eskalator mayoritas disebabkan karena terjatuh,
sisanya karena kaki, tangan, atau bagian pakaian yang terperangkap di bagian eskalator yang bergerak.
Bila terjatuh, luka yang dialami tergolong kecil, misalnya tergores dan memar. Namun cedera berat
seperti terperangkapnya bagian tubuh dapat merusak bagian tubuh itu sendiri, bahkan memerlukan
amputasi.

Menggunakan mesin pengangkut vertikal memang memiliki risiko tersendiri yang cukup berbahaya.

Apa sajakah risiko berbahaya dalam menggunakan lift dan eskalator?

1. Sengatan Listik
Beberapa mesin pengangkut vertikal tidak memiliki sistem isolasi sehingga berpotensi menimbulkan
sengatan listrik. Oleh karena itu penting melakukan tindakan pencegahan seperti pengecekan pada
seluruh konduktor aliran listrik secara berkala.

2. Beban Berlebih

Sangat penting untuk tidak mengangkut barang melewati batas maksimal, namun beberapa orang
seringkali menganggap remeh beban yang berlebih saat menggunakan lift atau eskalator. Beban yang
berlebih dapat membuat mesin roboh atau putus, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan yang cukup
serius.

3. Malfungsi Alat

Seperti halnya barang lain yang mengalami penyusutan, mesin angkat dan angkut seperti lift atau
escalator juga dapat mengalami malfungsi atau kerusakan. Kerusakan mesin ini yang dapat
menimbulkan potensi bahaya dalam penggunaannya.

4. Human Error

Seringkali kita sebagai pengguna bantuan lift atau eskalator tidak memperhatikan instruksi, langkah,
serta kegiatan yang kita lakukan sesaat sebelum memasuki lift, selama di dalam lift, dan sesaat sebelum
keluar lift. Terkadang kita melalukan keteledoran pada saat-saat tersebut yang menyebabkan cidera.

Lalu bagaimana cara meminimalisir risiko tersebut?

Jika Anda membawa seorang anak, pegang tangan anak saat masuk atau keluar lift. Bila memungkinkan,
lebih baik Anda menggendong si kecil.

Saat di dalam lift, jangan pernah menyentuh atau bersandar pada pintu lift karena di sinilah biasanya
terjadi kecelakaan.

Waspadai celah antara lift dan lantai. Pastikan lift sejajar dengan lantai sebelum Anda masuk atau
keluar.

Jika pintu lift mulai tertutup, hindari membukanya dengan kaki, tangan, atau bagian tubuh lain. Sebab,
beberapa lift yang memiliki sensor kurang baik akan tetap menutup walaupun ada benda tertentu yang
menghalangi.

Jika sensor beban maksimal sudah menyala, lebih baik mengurungkan diri untuk naik.

Perhatikan instruksi di sekeliling mesin sebelum menggunakannya.

Selain hal-hal pencegahan diatas, terdapat Standar Riksa Uji Lift dan Eskalator yang merupakan verifikasi
dan pemeriksaan terhadap lift yang terdiri dari serangkaian pengujian komprehensif terhadap kinerja
alat angkat untuk mendefinisikan titik kritis yang berpotensi menimbulkan bahaya dan kondisi tidak
terkontrol lainnya.

Proses verifikasi yang dilakukan berupa:

Kaji ulang (review) dan verifikasi kesesuaian spesifikasi objek dengan dokumen teknis

Pengamatan visual terhadap objek dan identifikasi objek

Pencatatan data lapangan

Melakukan perbandingan kesesuaian teknis dengan standar nasional, internasional dan regulasi lokal

Melakukan evaluasi dan justifikasi teknis dalam rangka keberterimaan terhadap standar dan owner
specification

Analisis kelayakan objek/peralatan

Pembuatan laporan hasil pemeriksaan

Pelaporan Riksa Uji Lift dan Eskalator

Laporan hasil verifikasi tersebut berupa temuan-temuan titik lemah menjadi dasar rekomendasi
perbaikan atau penggantian apabila diperlukan.

Apa manfaat dari Riksa Uji Lift dan Eskalator?

Jaminan keselamatan operasional, khususnya terhadap bahaya kecelakaan pesawat angkat angkut itu
sendiri

Dimilikinya hasil kajian atas potensi resiko dan kondisi-kondisi lainnya yang dapat digunakan sebagai
acuan pencegahan

Terpenuhinya terhadap standar, kode, spesifikasi pelanggan serta regulasi lokal terkait

Adanya pendapat dan dukungan independen dari tenaga ahli atas pengetahuan dan pengalaman
khususnya kondisi-kondisi kritis, serta sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lingkup Pemeriksaan Riksa Uji Lift dan Eskalator Meliputi:

Pemeriksaan sangkar ( car )


Pemeriksaan atap sangkar

Pemeriksaan ruang mesin

Pemeriksaan kontrol panel

Pemeriksaan ruang luncur

Pemeriksaan rel car

Pemeriksaan rel counter weight

Pemeriksaan Wirerope / chain car

Pemeriksaan wirerope govemer

Pemeriksaan wirerope controller

Pemeriksan counter weight

Pemeriksaan tangga darurat

Pemeriksaan governer

Pemeriksaan saklar governor

Pemeriksaan kabel baja governor

Pemeriksaan brake

Pemeriksaan ernergency brake

Pemeriksaan limit switch atas

Pemeriksaan emergency stop

Pemeriksaan intercom

Pemeriksaan overload switch

Pemeriksaan tombol alarm

Pemeriksaan indicator overload

Pemeriksaan pintu darurat

Pemeriksaan tombol pemindahan lantai

Pemeriksaan tombol pintu buka dan tutup


Pemeriksaan alat pemadam api ringan

Pengujian Beban dan Balancing Wire Rope Tension

Pengujian Kecepatan Sangkar, Arus dan Kecepatan Sangkar, Arus dan Tegangan dari Motor Lift

Pengujian keatas tanpa beban

Pengujian kebawah tanpa beban

Pengujian keatas dengan beban penuh

Pengujian kebawah dengan beban penuh (Sakelar magnit) terbuka

Pengujian kebawah dengan beban penuh(Sakelar magnit) tertutup

Pengujian Rem

Rel sebetah kiri

Rel sebelah kanan

Kabel baja governor

Pembetat tegangan kebel baja governor

Rem pengaman sangkar

Sakelar pengaman

Sakelar governor

Govemor

Anda mungkin juga menyukai