Anda di halaman 1dari 3

SISTEM GENDER NTT YANG BERADA DI LAMAHOLOT

OLEH

M.Rosadi Bahruddin

ABSTRAK
Permasalahan gender seakan tidak ada ujung pohonya banyak isu isu ataupun masalah masalah yang
muncul yang di sasarkan pada kesetaran gender yang di alami antara laki laki dan perempuan yang
mengakibatkan kerugian pada perempuan padahal dalam al quran mengatakan bahawa

1. laki laki dan perempuan sama sama sebagai hamba

2. laki laki dan perempuan sama sama sebagai khalifah

Program pemberdayaan perempuan di indonesia sudah di mualai sejak tahun 1978 melalu
pemberdayaan beberapa daerah, setelah memperoleh hasi memadai dalam meningkatkan kapasitas
diri dan ekonomi, meningkatkan kesehatan, meningkatkan kualitas hidup perempuan. namun masih
banyak perempuan di indonesi yang belum di sentuh oleh program pemberdayaan, baik di perkotaan
maupun di pedesaan, contonnya di NTT yang lebih spesifiknya lagi itu di kabupaten kabupatenya
yang nantinya akan saya bahas di sini satu kabupater yaitu kabupaten flores timur

PENDAHULUAN
Kemunculan persoalan gender ini pada abad ke 19 M di paris dan munculnya kesetaran gender di
indonesia di pelopori oleh RA Kartini tahun 1908 perjuangan persamaan hak antara laki laki dan
perempuan kusus nya bIdang pendidikan di mulai oleh RA Kartini sebagai wujut perlawanan atas
ketidak adilan kepada kaum perempuan pada masa itu.dan indonesia pada saat ini menunjukan
bahawa kesetaraan gender masi belum di bentuk dengan baik. Pada tahun 20211 lalu indonesia
medapat perdikat sebagai negara dengan ketimpangan gender tertinggi di ASEAN isu yang sering di
bicarakan akir akir ini adalah kesetaraan gender mengenai masalah-masalah ketimpangan antara laki
laki dan perempuan di masyarakat yang di mana sekaran perempuan menjadi sasaran utama
kekerasanbahkan terkusunya di budaya lamaholot sendiri yang saya lihat itu masyarakat masi di
hegomoni oleh pola pemikiran patiarki bahwa ada beberapa masayarakat yang secara tidak sadar
lebih memilih memenuhi kebutuhan pendidikan anak laki lakinya lebih dulu ketimbang kebutuhan
pendidikan anak perempuanya yang seharusnya memeiliki hak yang sama sebagai seorang anak yang
patut di penuhi oleh orang tua tampa harus membedakan atau pun di batasi maka dalam kajian ini
saya akan membahas beberapa poin

1. lamaholot lima pantai

2. hegomoni patiarki pada budaya lamaholot

PEMBAHASAN
1 LAMAHOLOT LIMA PANTAI

Sebelum saya masuk pada pembahasan tentang fenomena gender yang ada di daera solor atau lebih
umumnya itu lamaholot saya akana membahasa lamaholot terlebi dahulu lamaholot adalah sistem
budaya yang di anut atau di pakai oleh masyarakat pulau solor, adonara, dan sekitarnya sebagai satu
hukum norma yang mengatur dan mengikat tingkalaku masyarakat tersebut nah masyarakat
lamaholot yang secara geografinya di kelilingi oleh selat solor dan pulau pulau kecil di sekitar
sedangkan yang menjadi pemukiman masyarakat lamaholot adalah tiga pulau utama yaitu pulau
adonara, pulau solsor, dan pulau lembata, nah dilihat dari bentuk geografinya masyarakat lamaholot
memiliki mata pencarian sebagian besar sebagi nelaan dengan bentuk econik nya itu pemburu paus
lamakera ini yang mempengaruhi pola pikir masyarakat lamaholot yang memiliki karakter berani,
keras, dan tidak mau di atur oleh orang lain memiliki loyalitas yang sangat tinggi terhadap sesama
kaumnya sistem budayanya masarakatnya masi menganut peran kerajaan yaitu suku yang memiliki
silsilah raja pada masa sebelumnya akan di anggap sebagai suku bangsawan atau di sebut sebagai ”
raja ana ”yang harus di hormati di lingkungan masarakatnya ini menjadi satu faktor ketimpangan
gender nantinya yang akan saya bahas yang kedua suku suku biasa itu mereka di sebut sebagai ” ribu
ratu ” yang artinya rakyat yang di perintah oleh raja

Seterusnya itu lima pantai mungkin teman teman akan bingung kenapa ada lima pantai pembahasan
saya oke kenapa saya sebut lima pantai karena budaya lamaholot di anut oleh lima kerajaan besar
yaitu kerajaan lamakera, kerajaan kota, kerajaan terong, kerajaan lamahala, dan kerajaan lebala. Yang
letak lokasinya berada di pesisiran pantai dan saya mengucapkan alhamdulilah bahwa kelima
kerajaan itu bercorak islam yang secarah harfiah nya di tempat yang bermayoritas kristen sehingga
dari kelima kerajaan itu salah satunya menjadi pelopor perjuangan dakwah dakwah islam bukan
hanya di flores timur tapi di seluruh NTT dengan imigrasinya para mubalik ke pelosok daerah sampai
ke pulau kupang sehinnga terciptanya pemukiman solor yang sekarang di kenal dengan kampung
solor di kota kupang

2 HEGOMONI PATIARKI PADA BUDAYA LAMAHOLOT

Budaya lamaholot memiliki sistem yang menurut saya sangat membatasi ruang gerak perempuan
secara di lihat dari story nya yang menjadi fudamental adalah sistem suku yang membatasi hal
tersebut terhadap yang tadi saya singgung di atas tentang suku bangsawan ” raja ana” dan suku biasa
”ribu ratu” yang kasus di desa saya salah satu suku bangsawan yaitu parak ona yang memiki dua
gelar termanu dasy dan ibrahim dasy di sini ada kasus seorang perempuan dari ibrahim dasy [ID]
yang menikah dengan laki laki dari lewoniro yang notabetnya itu adalah suku biasa ”ribu ratu” yang
sehingga di tentang oleh pemuka pemuka suku parak ona yang kebetulan juga ayah dari perempuan
ini bisah di bilang salah satu orang berpengaruh di desa dengan pertentangan yang ada status si
wanita dalam suku ini di hapus yang sangat merugikan bagi wanita tersebut di sini dan ini bukan
hanya berlaku pada suku suku kalangan atas tapi juga berlaku pada suku suku biasa semisalnya dari
dari suku emo oan laki laki tidak boleh menikah dengan suku lawerang sehinnga kebebasan atau hak
individu di pegang oleh suku atau suku yang memiliki wewenang penuh dalam pengambilan
keputusan ini menjadi hegomoni patiarti yang harus di hapus karena melanggar hak hak terkusu
sangat merugikan bagi para perempuan nah di budaya lamaholot juga walau pun sudah jarang tapi
ada beberapa masyarakat berpemahaman bahwa kebutuhan pendidikan anak harus di utamakan
pada laki laki karena di lihat dari sudut pandang masyarakat awam bahwa sangat meruggikan ketika
mereka mengongkos anaknya sekolah tinggi tinggi kalo akirnya mereka harus mengikuti suaminya
ketika menikah yang secara logikanya pengapdian mereka kepada orang tuanya tidak lagi berlaku
sedankan anak laki laki pengapdian mereka akan terus berlaku karena budaya lamholot sistem
kawinya adalah istri harus mengikuti suami nah ini yang menjadi persoalan kenapa banyak anak
perempuan yang merantau mencari kerja setelah selsai di bangku SMA yang seharusnya memiliki hak
untuk menempuh pendidikan tinggi harus di batasi walau pun sudah ada beberapa perbaikan yang
alhamdulilahnya di rubah dan memberi ruang gerak pada perempuan dalam menepuh berbagai
sektor mau itu ekonomi pendidikan dan politik saya sangat bersukur sekali dengan perubahan
tersebut

Anda mungkin juga menyukai