Anda di halaman 1dari 14

Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.

ayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008

Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan


Inovatif dan Produktif

Oleh: Suwandi*)

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) Mengidentifikasi


jenis program kepemudaan yang dilakukan oleh Pemerintah, (b)
Mengidentifikasi keterlibatan pemuda pada program kepemudaan, (c)
Memahami persepsi pemuda tentang program-program kepemudaan,
(d) Memahami keterkaitan program dengan harapan memperoleh
pekerjaan, (e) Mengetahui bentuk bantuan program kepemudaan, (f)
Memahami persepsi pemuda terhadap bimbingan usaha, (g) Megetahui
manfaat dan prospek pekerjaan atas program kepemudaan, dan (h)
Merumuskan model kebijakan pembinaan kepemudaan. Penelitian
dilakukan selama lima bulan, sejak Juli hingga November 2005. Sampel
diambil secara purposive terhadap program KUPP. Komposisi responden:
pemuda 760 orang, birokrat 76 orang, kepala desa 76 orang, mitra kerja
57orang, siswa 76orang. Metode analisis data menggunakan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Program kepemudaan yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan antara lain: SP3 dan KUPP, (b)
Keterlibatan pemuda meliputi: LK, KKP, KPS, LK Aktivitas dan Mutu
Kepemudaan, Program Partisipasi dan Wawasan Kepemudaan, Program
Pengembangan Aktivitas Kepemudaan/Program Partisipasi dan
Wawasan Pemuda., (c) Persepsi pemuda terhadap program bahwa
keberadaan program dirasakan sangat penting, karena dapat menyalurkan
bakat dan memberikan penghasilan. serta memberikan penghasilan dan
menambah wawasan, (d) Keberadaan program dirasakan sangat penting,
karena dapat menyalurkan bakat dan memberikan penghasilan dan
menambah wawasan. Program tersebut bermanfaat bagi calon pencari
kerja khususnya bagi pemuda yang belum bekerja pelatihan, (e) Bentuk
bantuan nerupa uang sebesar Rp 1.250.000,00 sampai dengan Rp
50.000.000,00 (f) Persepsi pemuda tentang bimbingan usaha sangat
baik. Sebagian besar peserta program mendapatkan bimbingan dari mitra,
(g) Manfaat dan prospek pekerjaan dirasakan belum mampu

*) Suwandi adalah tenaga fungsional peneliti bidang pendidikan pada Balitbang Depdiknas.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 354
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

meningkatkan besarnya penghasilan pekerjaan, akan tetapi sebagian pengendalian, baik yang dilakukan dalam proses pembangunan. Hal ini
besar peserta optimis prospek usaha mereka bisa bertahan, dan (h) Model pemerintah yang terkait di tingkat didasari kenyataan bahwa pemuda
kebijakan pembinaan pemuda yang dapat diterapkan yaitu Program pusat dan daerah, maupun yang memiliki peran positif bagi bangsa dan
Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri) sebagai pengganti dilakukan masyarakat dan kalangan negara. Peran itu sendiri diwujudkan
SP3 dan program KUPP yang diperbaharui terutama dalam mekanisme dunia usaha; 3) sebagai pedoman dalam bentuk pemikiran (ide/
pelaksanaannya.
bagi instansi terkait dan kepada gagasan) dan tindakan yang selalu
Kata kunci: kebijakan kepemudaan, program kepemudaan, model semua pihak yang terlibat dalam tidak memihak (independen) serta
inovasi pembangunan kepemudaan, agar mengutamakan nilai-nilai ideal.
sesuai dengan kebutuhan dan Potensi yang dimiliki oleh pemuda itu,
1. PENDAHULUAN masyarakat Indonesia seluruhnya. tuntuan yang harus dicapai untuk semakin diperkuat dengan potensi
1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pemuda menghadapi tantangan perubahan di kuantitas pemuda yang ada di
Generasi muda merupakan aset sehagai sumber daya manusia yang era persaingan internasional. Indonesia. Dari 202,71 juta penduduk
nasional yang harus didayagunakan berkualitas dan memiliki keunggulan Pembangunan di bidang Indonesia, jumlah pemuda yang
dengan sebaik-baiknya. Begitu juga, daya saing, merupakan salah satu kepemudaan telah dilakukan dalam berusia antara 19-35 tahun mencapai
pemuda sebagai kader bangsa kunci untuk membuka peluang berbagai bentuk kegiatan pember- 75,80 juta jiwa atau 37,39 % yang
mempunyai peran yang sangat besar keberhasilan di berbagai sektor dayaan pemuda. Program yang terdiri atas perempuan 51,05 %) dan
dalam pelaksanaan pembangunan. pembangunan lainnya. Oleh karena dimaksud bertujuan untuk member- laki-laki 48,95%.
Apabila dilihat dari sejarah bangsa, itu, pembangunan kepemudaan
pemuda sangat berperan dalam dianggap sebagai salah satu program Tabel 1 Jumlah Pemuda Tahun 2003-2005 (dalam juta)
menghantarkan Indonesia mencapai yang tidak dapat diabaikan dalam TAHUN PENDUDUK PEMUDA %
kemerdekaan. Perjalanan sejarah juga menyiapkan kehidupan bangsa di 2003 203,48 75,34 37,78
masa depan. 2004 204,50 76,56 37,42
membuktikan bahwa kepeloporan dan
2005 205,62 77,71 37,39
pembaruan bangsa banyak Sesuai dengan visi dan arah
Sumber: Direktorat Kepemudaan, Dirjen PLSP Depdiknas 2004 (diolah)
bersumber dari gerakan dan prakarsa kebijakan pembangunan pemuda,
pemuda. Dengan demikian, pemuda maka pembangunan pemuda, dayakan sumber daya potensial Apabila dilihat stratifikasi usia
di Indonesia mempunyai peran yang dimaksudkan untuk 1) menyamakan pemuda menjadi sumber daya aktual pemuda antara 15 hingga 35 tahun
sangat berarti dalam berbagai aspek. visi, misi dan persepsi tentang secara berkesinambungan. Untuk itu, dapat dikatakan pemuda merupakan
Oleh karena itu, pembangunan pembangunan dan pemberdayaan ke depan, perlu dicari program yang kelompok usia yang produktif.
generasi muda atau kepemudaan pemuda dalam menyikapi perubahan signifikan dengan peran pemuda, Artinya, mereka adalah kelompok
perlu mendapat perhatian tersendiri dinamika perkembangan yang terjadi yaitu program yang mampu mengem- masyarakat yang memiliki potensi
(DPP, KNPI, 1993: 4). di masa depan; 2) memadukan bangkan jati diri dan kapasitas semangat dan tenaga serta
Pembangunan bidang kepemu- langkah serta implementasi kebijakan pemuda. kemampuan skill dalam bekerja.
daan merupakan mata rantai tak pembangunan dan upaya pember- Pembangunan bidang kepe- Distribusi pemuda sebagai kelompok
terpisahkan dari sasaran pembangun- dayaan pemuda mulai dari tahap mudaan di tanah air memang usia yang produktif hampir merata
an manusia seutuhnya dan perencanaan, pelaksanaan hingga membutuhkan perhatian yang serius antara kota dengan desa.

355 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 356
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

Tabel 2 Prosentase Distribusi Pemuda Menurut Kelompok Umur perkotaan, pemuda yang menganggur kepemudaan masih belum mandiri dan
lebih banyak bertalar belakang konsisten dalam menyelenggarakan
USIA PERKOTAAN PEDESAAN
15 – 29 25,98 27,10 pendidikan SMA (35,60%), visi dan misinya.
20 – 24 24,89 22,43 sedangkan di pedesaaan, pemuda Permasalahan lain yaitu kurang-
25 – 29 22,78 22,83 yang menggangur lebih banyak nya ketersediaan wacana-wacana
30 – 35 26,35 27,65 berlatar belakang SD (38,09%). Suatu baru juga menghambat bakat, minat
Sumber: Direktorat Kepemudaan, Dirjen PLSP Depdiknas 2004 (diolah) realita yang memerlukan keseriusan dan inovasi pemuda dalam berkreasi
Apabila dilihat dari tingkat Berbagai lapangan usaha yang pemerintah untuk menangani dan berprestasi. Dalam dekade
pendidikan, mayoritas pemuda hanya dapat dilakukan oleh pemuda, seperti masalah pengangguran khususnya terakhir banyak prasarana dan sarana
sampai lulusan SMA. Bahkan, perdagangan, industri, jasa memang yang terjadi pada pemuda yang semula diperuntukkan bagi
persentase pemuda yang tingkat lebih banyak dilakukan dikota Sebagaimana diketahui, deras- peningkatan peran dan kualitas
pendidikannya hanya sampai sekolah ketimbang di desa. Khusus untuk nya penetrasi budaya dan pengaruh pemuda, telah mengalami perubahan
dasar cukup tinggi yaitu 33,8 % untuk pertanian, lebih banyak dilakukan di
Tabel 5 Persentase Pemuda Pengangguran Berdasarkan Tingkat Pendidikan
pria dan 37,06% untuk wanita. Tingkat pedesaan. Hal ini disebabkan
pendidikan ini setidaknya akan ketersediaan lahan untuk pertanian, Tingkat Pendidikan Perkotaan Pedesaan
mempengaruhi kemampuan pemuda lebih banyak dijumpai di pedesaan. Tidak/Belum Tamat SD 4,82 10,63
SD 17,13 38,09
dalam menganalisis berbagai Berkaitan dengan jumlah pe- SMP 22,05 27,58
persoalan yang dihadapinya. ngangguran pemuda, untuk wilayah SMA 35,60 21,16
Akademi/Perguruan Tinggi 10,40 2,54
Tabel 3 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan yang Ditamatkan Sumber : Direktorat Kepemudaan, Dirjen PLSP Depdiknas 2004 (diolah)

Tingkat Pendidikan Pria Wanita global akibat cepatnya perkembang- fungsi. Kesemuanya ini menghambat
Tidak/belum pernah sekolah 1,34 2,46
Tidak tamat SD 8,04 9,67 an dan kemajuan teknologi, telekomu- proses peningkatan kualitas dan
SD 33,88 37,06 nikasi dan transportasi cenderung peran pemuda sehingga mengarah
SMP 26,88 24,81
SMA 25,47 21,55 mempengaruhi pola pikir, sikap dan pada ketidakmandirian, penumpulan
D III 1,75 2,18
SARJANA 2,66 2,26
perilaku pemuda di berbagai bidang kreativitas, dan ketidaksiapan dalam
Sumber : Direktorat Kepemudaan, Dirjen PLSP Depdiknas 2004 (diolah) kehidupan dan pembangunan. bersaing secara sehat.
Sementara itu, iklim bagi pengem- Semua hal di atas juga turut
Tabel 4 Persentase Pemuda yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha bangan diri pemuda kurang kondusif mempengaruhi terjadinya berbagai
Lapangan Usaha Perkotaan Pedesaan
yang ditandai oleh pendekatan tindakan kekerasan dan kriminalitas
Pertanian 8,70 62,10 pengembangan pemuda yang bersifat yang sudah mencapai tahap meng-
Industri 33,06 15,85 otoriter dan represif. Hal ini terkait
Perdagangan 28,97 11,33
khawatirkan dalam bentuk tawuran,
Jasa 29,18 10,68 pula dengan lemahnya pranata minuman keras, penyebaran penyakit
Lainnya 0,09 0,04 pembangunan kepemudaan. Di HIV/AIDS dan penyakit menular,
Sumber : Direktorat Kepemudaan, Dirjen PLSP Depdiknas 2004 (diolah) samping itu, banyak organisasi penyalahgunaan narkoba, obat

357 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 358
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

terlarang, dan zat adiktif lainnya, adalah munculnya gerakan demokrasi kualitas pendidikan, ialah belum an dana bantuan untuk program
Permasalahan lainnya adalah dan pemajuan HAM yang akan terumuskannya kebijakan pemba- kepemudaan? (f) Bagaimanakah
ketahanan budaya dan kepribadian memunculkan masalah-masalah baru ngunan di bidang kepemudaan persepsi pemuda terhadap bimbingan
nasional di kalangan pemuda yang di bidang kepemudaan. Sejalan secara serasi, menyeluruh, terintegra- usaha? (g) Bagaimanakah manfaat
semakin luntur. Hal itu disebabkan dengan laju globalisasi akan si dan terkoordinasi antara kebijakan dan prospek pekerjaan atas program
oleh cepatnya perkembangan dan memberikan dampak pada persoalan di tingkat nasional dengan kebijakan kepemudaan yang telah dilakukan?
kemajuan teknologi komunikasi, indentitas dan integritas bangsa di di tingkat daerah. dan (h) Bagaimanakah model
akibat dari derasnya arus informasi kalangan pemuda. Hal ini akan Dampak buruk dari kondisi kebijakan pembinaan kepemudaan
global yang berdampak pada mengancam kesatuan dan persatuan tersebut antara lain adalah lahirnya yang dirasa perlu dikembangkan?
penetrasi budaya asing. Hal ini bangsa. Tantangan lain adalah belum pemimpin-pemimpin muda yang tidak
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan terumuskannya kebijakan pemba- memiliki semangat dan toleransi 1.3 Tujuan Penelitian
perilaku pemuda Indonesia. ngunan bidang pemuda secara serasi, terhadap persaingan dan kemajemuk- Tujuan penelitian ini secara
Persoalan tersebut dapat dilihat menyeluruh, terintegrasi dan an, tidak berahlak dan bermoral, tidak rinciadalah untuk: (a) Mengidentifi-
kurang berkembangnya kemandirian, terkoordinasi antara kebijakan di memiliki sikap dan perilaku keber- kasi jenis program kepemudaan yang
kreativitas, serta produktivitas di tingkat nasional dengan kebijakan di samaan, serta tidak berwawasan telah dan sedang dilakukan oleh
kalangan pemuda sehingga pemuda tingkat daerah. kebangsaan. Oleh karena itu, perlu pemerintah, (b) Mengidentifikasi
kurang dapat berpartisipasi dalam Selanjutnya tantangan yang diciptakan berbagai program keterlibatan pemuda pada program
proses pembangunan bangsa. dihadapi adalah: pertama, dalam kepemudaan yang bersifat inovatif kepemudaan, (c) Memahami persepsi
Permasalahan yang tidak kalah kaitannya dengan perluasan dan dan produktif. pemuda tentang program-program
pentingnya adalah era globalisasi pemerataan kesempatan, ialah kepemudaan yang mereka ikuti, (d)
yang terjadi di berbagai aspek derasnya arus mobilisasi pemuda baik 1.2 Rumusan Masalah Memahami keterkaitan program
kehidupan sangat mempengaruhi yang berpendidikan maupun yang Berdasarkan latar belakang masalah dengan harapan memperoleh
daya saing pemuda sehingga pemuda putus sekolah dari desa ke kota dan pekerjaan, (e) Mengetahui bentuk
di atas, permasalahan dalam peneliti-
baik langsung maupun tidak dari lapangan pekerjaan di bidang bantuan untuk program kepemudaan,
an ini dapat dirumuskan: (a) Apakah
langsung dituntut mempunyai pertanian kepada pekerjaan/jasa (f) Memahami persepsi pemuda
program pendidikan keterampilan
keterampilan baik bersifat keterampil- yang di perkotaan sehingga terjadi kepemudaan yang telah dan sedang terhadap bimbingan usaha, (g)
an praktis maupun keterampilan yang penumpukan pemuda pada satu jenis dilakukan oleh pemerintah? (b) Megetahui manfaat dan prospek
menggunakan teknologi tinggi untuk pekerjaan tertentu yang berada di Bagaimanakan keterlibatan pemuda pekerjaan atas program kepemudaan
mampu bersaing dalam menciptakan perkotaan. Kedua, dalam kaitannya pada program tersebut? (c) Bagai- yang telah dilakukan, dan (h) Me-
lapangan kerja/mengembangkan jenis dengan peningkatan mutu dan manakah persepsi pemuda tentang rumuskan model kebijakan pembinaan
pekerjaan yang sedang dijalaninya. relevansi, adalah munculnya gerakan program-program kepemudaan yang kepemudaan yang perlu dikembang-
Dengan memperhatikan per- demokratisasi dan HAM yang akan mereka ikuti? (d) Bagaimanakah kan pada masa yang akan datang.
masalahan di atas, maka tantangan memunculkan masalah-masalah baru keterkaitan program dengan harapan
pembangunan bidang pemuda dalam di bidang kepemudaan. Ketiga, dalam pekerjaan? (e) Bagaimanakah peroleh-
kurun waktu lima tahun ke depan kaitannya dengan peningkatan

359 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 360
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

2. Kajian Teori menentukan usia antara 18 sampai 30 dilandasi oleh nilai-nilai ideal. Namun, Generasi muda adalah penerus
2.1. Konsep Pemuda tahun dan kadang-kadang mencapai tidak semua ide dan keinginan cita-cita perjuangan bangsa. Cita-cita
Bagi masyarakat, pemuda lebih usia 40 tahun (Yayasan Karya Pemuda tersebut dapat terwujud karena perjuangan besar bangsa ini
dikaitkan dengan hubungan antara Indonesia, 1998: 7-15). kondisi di masyarakat sulit sekali tertuang dalam Pembukaan Undang
umur seseorang dengan tingkat Kepemudaan adalah satu mewujudkan nilai ideal tersebut, (4) Undang Dasar Negara Republik
pendidikan yang pernah dan atau konsep budaya sekaligus sebagai Keterasingan sosial, kemampuannya Indonesia Tahun 1945, yang intinya
dijalaninya. Seseorang yang masih konsep politik. Analisis kepemudaan untuk berpikir ideal dan tidak memihak yaitu keutuhan bangsa, tetap
duduk di bangku SMA atau sampai sebagai suatu konsep perlu ditinjau acapkali mendorong pemuda pada tegaknya negara kesatuan RI
dengan umur 18 tahun dikategorikan dari tiga dimensi, yaitu 1) dimensi keadaan yang terasing dari berdasarkan Pancasila dan UUD
sebagai remaja, dan mereka itu bukan pembangunan nasional, 2) dimensi lingkungan social, (5) Rasa tanggung Negara RI Tahun 1945, memajukan
pemuda. Mereka yang sedang dan kebutuhan pembangunan, dan 3) jawab yang tinggi, hal ini dilandasi kesejahteraan umum, dan men-
atau telah kuliah dikategorikan dimensi regenerasi sebagai penerus keinginan untuk mewujudkan segala cerdaskan kehidupan bangsa.
sebagai pemuda, dengan batasan cita-cita perjuangan bangsa (Gafur, sesuatu yang menjadi keinginannya. Di dalam masyarakat, pemuda
umum dimulai dari umur 19 tahun (DPP 1982: 5). Pemuda memiliki ciri-ciri Akibatnya, segala sesuatu yang mempunyai kedudukan yang
KNPI, 1993: 5). yang secara positif dan negatif dikerjakan menjadi terwujud, (6) strategis. Oleh karena itu, setiap
Selanjutnya dijelaskan bahwa disatukan sebagai berikut. (1) Kreatif dan inovatif, hal ini berkaitan bangsa menaruh harapan padanya.
pemuda adalah mereka yang Kemampuan kognitifnya sudah dengan penciptaan ide-ide atau Banyak julukan yang diberikan pada
melakukan aktivitas kepemudaan. penuh, hal ini tercermin dari pemikiran-pemikiran yang berkaitan kelompok ini, seperti Pemuda
Pemuda adalah mereka yang memiliki kemampuan pemuda dalam menge- dengan masalah yang sedang Harapan Bangsa, ahli waris cita-cita
semangat muda, bersikap indepen- tahui dan memahami suatu persoalan dihadapi, dan (7) Ketergantungan perjuangan atau generasi penerus
den, berpikir kreatif dan inovatif. yang pada akhirnya dapat membentuk dengan generasi yang lebih tua, hal (Rufinus Lahut dan J Babari, 1993:
Pemuda adalah kelompok masyarakat sikap pemuda terhadap permasalahan ini dilandasi kenyataan pemuda itu 6).
yang apabila berorganisasi selalu yang dihadapinya, (2) Kematangan masih kurang akan pengalaman dan Berdasarkan uraian di atas
menyuarakan semangat kebebasan, emosional, bahwa pemuda dengan pengalaman itu adanya pada generasi dapat disimpulkan bahwa, generasi
keterbukaan, kejujuran, tidak pantang dilandasi kemampuan berpikirnya yang lebih tua. muda merupakan kelompok-
menyerah, kaya akan ide baru, dan dapat mengendalikan dan menempat- Perkembangan pemuda dalam kelompok manusia berusia muda
sangat dinamis (DPP KNPI, 1993: 5).. kan emosinya dalam menghadapi perspektif psikologi memiliki ciri yang dapat dibagi-bagi dalam
Secara biologis, yang digolong- permasalahan, (3) Fungsi reproduksi- sebagai manusia yang matang yaitu kelompok umur dari segi biologis,
kan pemuda adalah mereka yang nya meningkat, sejalan dengan 1) berorientasi pada tugas, 2) jelas fungsional, ketenagaan, SDM, segi
berumur antara 15 sampai dengan 30 perkembangan biologis seorang tujuan hidupnya, 3) mengendalikan ideologis politis, atau pengertian
tahun. Dari segi psikologis, pemuda adalah kelompok manusia perasaan pribadi/empati, 4) kritis dan berdasarkan lembaga yang
kematangan seorang pemuda dimulai yang lebih siap untuk menikah dan kaya akan saran, 5) berusaha menaunginya.
pada usia 21 tahun, sedangkan memiliki keturunan, (3) Banyak mewujudkan keinginan pribadi, dan
batasan manusia muda sebagai masalah, bahwa pemuda memang 6) penilaian diri yang realistis.
generasi penerus generasi terdahulu kaya akan ide-ide. Ide itu sendiri

361 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 362
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

2.2. Tujuan dan Strategi meningkatkan kualitas generasi muda internasional; (e) menurunnya jumlah bahaya narkoba; dan (6) menurunkan
Pembangunan Pemuda guna menjadi penerus perjuangan kasus dan penyalahgunaan narkoba kriminalitas yang dilakukan pemuda.
Dalam bidang kepemudaan, arah bangsa dan manusia pembangunan oleh pemuda; (f) meningkatnya peran Pendidikan kepemudaan dalam
kebijakan dalam GBHN yang dicakup yang beriman dan bertakwa kepada dan partisipasi pemuda dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Propenas Tahun 2000–2004 meliputi: Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, pencegahan dan penanggulangan Pendidikan Nasional (Depdiknas,
(1) mengembangkan iklim yang berkepribadian, berdisiplin, bekerja narkoba; dan (g) menurunnya angka 2003) dimuat dalam jenis pendidikan
kondusif bagi generasi muda dalam keras, tangguh, tanggungjawab, kriminalitas yang dilakukan pemuda. nonformal. Dalam UU tersebut
mengaktualisasikan segenap potensi, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat Dalam Program Pembangunan dikatakan bahwa pendidikan
bakat dan minat dengan memberikan jasmani dan rohani (Bappenas, 2000). Nasional (Propenas) Tahun 2000– nonformal berfungsi mengembang-
kesempatan dan kebebasan Tujuan pembangunan pemuda 2004 dijelaskan perlunya mengem- kan potensi peserta didik dengan
mengorganisasikan dirinya secara adalah tersiapkannya pemuda bangkan Program Peningkatan penekanan pada penguasaan
bebas dan merdeka sebagai wahana sebagai kader pemimpin bangsa; Partisipasi Pemuda yang bertujuan pengetahuan dan keterampilan
pendewasaan untuk menjadi terlindunginya segenap pemuda dari untuk memberi peluang yang lebih fungsional serta pengembangan
pemimpin bangsa yang beriman dan bahaya destruktif terutama bahaya besar kepada pemuda guna sikap dan kepribadian profesional
bertakwa, berahlak mulia, patriotis, penyalahgunaan narkotika, obat- memperkuat jati diri dan potensinya (Pasal 26 ayat (2).
demokratis, mandiri dan tanggap obat terlarang dan zat adiktif lainnya; dengan partisipasi aktif dalam Dalam UU No. 20 tahun 2003
terhadap aspirasi rakyat, (2) dan berkembangnya minat dan pembangunan termasuk upaya Pendidikan kepemudaan tidak diatur
mengembangkan minat dan semangat semangat kewirausahaan di kalangan penanggulangan berbagai masalah lebih lanjut. Hanya dalam Penjelasan
kewirausahaan di kalangan generasi pemuda yang berdaya saing, unggul, pemuda. Sasaran yang dicapai Pasal 26 ayat (3) disebutkan bahwa
muda yang berdaya saing, unggul dan dan mandiri. Sasaran yang akan adalah: (1) meningkatkan partisipasi Pendidikan Kepemudaan adalah
mandiri, dan (3) melindungi segenap dicapai hádala: (a) meningkatnya pemuda dalam lembaga sosial pendidikan yang diselenggarakan
genarasi muda dari bahaya destruktif partisipasi pemuda dalam lembaga kemasyarakatan dan organisasi untuk mempersiapkan kader
terutama bahaya penyalahgunaan sosial kemasyarakatan dan kepemudaan; (2) terbentuknya pemimpin bangsa, seperti organisasi
narkotika, obat-obat terlarang dan zat organisasi kepemudaan; (b) peraturan kepemudaan yang pemuda, pendidikan kepanduan/
adiktif (narkoba) melalui gerakan terbentuknya peraturan perundang- menjamin kebebasan pemuda untuk kepramukaan, keolahragaan, palang
pemberantasan dan peningkatan undangan yang menjamin kebebasan mengorganisasikan dirinya secara merah, pelatihan, kepemimpinan,
kesadaran masyarakat akan bahaya pemuda untuk mengorganisasikan bertanggungjawab; (3) meningkatkan pecinta alam, serta kewirausahaan.
penyalahgunaan narkoba (Bappenas, dirinya secara bertanggung jawab; (c) jumlah wirausahawan muda; (4) Adapun aspek penting yang
2000). meningkatnya jumlah wirausahawan meningkatkan jumlah karya, kreasi, harus diperhatikan dalam pendidikan
Dalam GBHN dan Propenas muda; (d) meningkatnya jumlah karsa, dan apresiasi pemuda di kepemudaan menurut Depdiknas
Tahun 2000 – 2004, generasi muda karya, kreasi, karsa, dan apresiasi berbagai bidang pembangunan; (5) (2000: 23) adalah: (1) Pendidikan
menempati posisi yang penting. pemuda di berbagai bidang menurunkan jumlah kasus penyalah- kepemudaan diselenggarakan agar
GBHN mengggariskan bahwa pembangunan khususnya dalam gunaan narkoba oleh pemuda serta pemuda mampu mandiri, kreatif, dan
pembinaan dan pengembangan seni, budaya, iptek, informasi, dan meningkatkan peran dan partisipasi berpartisipasi dalam pembangunan
generasi muda diarahkan untuk dapat pariwisata baik nasional maupun pemuda dalam penanggulangan masyarakat dan bangsa, (2)

363 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 364
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

Pendidikan kepemudaan diseleng- pemuda dengan meningkatkan daya manfaat dan penggunaan iptek dan penguatan ketahanan budaya
garakan melalui organisasi kepe- saing (Depdiknas, 2000: 23). informasi dalam meningkatkatkan nasional (Depdiknas, 2000: 24)..
mudaan, organisasi kemasyarakatan, Kegiatan-kegiatan pokok yang keunggulan daya saing pemuda.
lembaga kursus, lembaga pelatihan, akan dilakukan melalui langkah ini Di bidang sosial budaya, 3. Metode Penelitian
kelompok belajar, pusat kegiatan adalah: (1) pemberdayaan pengusaha program pembangunan pemuda 3.1. Waktu Penelitian
belajar masyarakat, dan majelis kecil, menengah, dan koperasi bertujuan untuk mengembangkan Proses penelitian berlangsung selama
keagamaan, serta satuan pendidikan pemuda agar lebih efisien, produktif dan membina kebudayaan nasional 5 bulan yaitu sejak bulan Agustus
yang sejenis, (3) Pendidikan dan berdaya saing, dengan mencipta- Indonesia yang bersumber dari 2005 hingga Desember 2005. Tahapan
kepemudaan dilaksanakan oleh kan iklim berusaha yang kondusif warisan budaya leluhur bangsa yang penelitian terdiri atas 14 tahap, yaitu
pemerintah, pemerintah daerah, dan dan peluang usaha yang seluas- mengandung nilai-nilai universal. studi eksplorasi, penyusunan desain
masyarakat, (4) Peserta didik luasnya bagi pemuda; (2) Kegiatan-kegiatan pokok yang akan penelitian, seminar-lokakarya,
pendidikan kepemudaan adalah peningkatan kualitas, kompetensi, dilakukan melalui program ini adalah: penyusunan instrumen, uji coba
warga masyarakat berusia 15 sampai kemandirian, dan profesionalisme (1) pengembangan kebebasan instrumen, analisis hasil uji coba
35 tahun, (5) Peserta didik pendidikan wirausaha, pengusaha kecil, berkreasi dalam berkesenian kepada instrumen, finalisasi instrumen,
kepemudaan berhak mendapatkan menengah, koperasi pemuda agar pemuda untuk mencapai sasaran proses pengumpulan data, Focus
pelayanan pendidikan kepemudaan lebih kreatif, inovatif, produktif dan sebagai pemberi inspirasi bagi Group Discussion (FGD),
sesuai dengan minat dan bakatnya, berdaya saing global; (3) peningkatan kepekaan rasa terhadap totalitas pengolahan data, analisis data,
dan (6) Program kepemudaan keterampilan dan keahlian tenaga kehidupan dengan mengacu pada perumusan dan pembahasan
hendaknya mampu membangun sikap kerja pemuda yang diarahkan bagi etika, moral, estetika, dan agama; (2) rancangan kebijakan, ekspose,
patriotisme, nasionalisme, dan peningkatan kompetensi, keman- pengembangan apresiasi nilai finalisasi rancangan kebijakan, dan
kemandirian. dirian, dan profesionalismenya, kesenian dan budaya bangsa, untuk penyusunan laporan.
Di bidang ekonomi, program termasuk perbaikan sistem merangsang minat dan berkembang-
pembangunan pemuda akan pengupahan, jaminan kesejahteraan, nya potensi budaya pemuda yang
3.2. Populasi dan Sampel
ditujukan bagi peningkatan daya perlindungan kerja, dan kebebasan lebih kreatif dan inovatif yang
Penelitian
saing global dengan membuka berserikat; (4) pengembangan merupakan kebanggaan nasional dan
aksesibilitas yang lebih besar kewirausahaan pemuda yang media persahabatan antardaerah dan Penelitian ini mengambil setting
terhadap kesempatan kerja dan berbasis pertanian dan berorientasi antarbangsa; (3) peningkatan rasa propinsi yang ada di seluruh
berusaha bagi segenap rakyat dan global dengan menggunakan kesetiakawanan dan kepedulian Indonesia. Dengan demikian,
seluruh daerah termasuk pemudanya. teknologi yang ramah lingkungan, sosial di kalangan pemuda untuk populasi wilayah yang menjadi lokasi
Rendahnya produktivitas pemuda dengan memperhatikan keunggulan menggalang kesatuan dan persatuan penelitian adalah seluruh pemerintah
bukan hanya mengakibatkan rendah- komparatif sebagai negara maritim dan bangsa, sekaligus mengurangi ber- provinsi yang ada di Indonesia. Dari
nya daya saing bangsa, melainkan agraris sesuai dengan kompetensi bagai bentuk kesenjangan ekonomi populasi itu diambil secara purposif
juga menimbulkan berbagai masalah dan produk unggulan di setiap dan sosial; dan (4) pencegahan sebanyak 19 provinsi. Ke-19 propinsi
sosial. Untuk itu, perlu berbagai daerah; dan (5) peningkatan terhadap berbagai pengaruh negatif yang dimaksud adalah sebagai
langkah dalam memberdayakan pemahaman dan penyadaran tentang budaya asing dalam rangka berikut. Setiap provinsi diambil dua

365 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 366
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

Tabel 6. Sebaran Tempat dan Jumlah Responden Setiap Provinsi, kabupaten/kota. Respondenya terdiri pejabat Dinas Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota atas karyawan Dinas Provinsi/ Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa,
Responden Kabupaten/Kota sebanyak 2-5 orang, dan mitra usaha.
Remuda Siswa
No Provinsi
Kab/ Dins Prov, Mitra Kerja
peserta peserta Jumlah Mitra Kerja Kelompok Usaha Instrumen untuk responden
Kota Kab/Kota Kelompok
Kec, Desa Usaha
kelompok
usaha
kegiatan
sekolah
(MKKU) 1-4 orang, pemuda peserta siswa berisikan sejumlah pertanyaan
1 JawaTimur
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 kelompok usaha 10-20 orang, siswa yang telah tersedia pilihan jawaban
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
2 JawaTengah
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 peserta kegiatan sekolah 2-5 orang, dan isian yang harus ditulis
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
3 Jawa Timur
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 sehingga jumlah responden di tiap- responden. Secara kualitatif jawaban
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 tiap provinsi berkisar antara 20-25 tersebut dapat menggambarkan
4 Lampung
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
Sumatra A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
orang. Dengan demikian, jumlah berbagai kegiatan siswa yang
5
Selatan B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 responden dari 19 provinsi yang tergabung dalam suatu kegiatan
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
6 Bali
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 diteliti, berjumlah 950 orang. inovatif dan produktif di sekolah yang
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
7 NTB B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 mendapat bantuan anggaran
Sulawesi A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
8
Tenggara B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 3.3. Instrumen Penelitian pembinaan, pelatihan dan sebagainya
Sulawesi A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
9
Selatan B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 Instrumen terdiri atas sejumlah baik dan pemerintah maupun swasta.
Sulawesi A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
10
Tengah B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 pertanyaan yang memerlukan Instrumen untuk responden
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
11 Riau
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 jawaban tertentu. Namun, jika ada pemuda berisikan sejumlah pertanya-
12 Bengkulu
A
B
2–5
2–5
1–4
1–4
10 – 20
10 – 20
2–5
2–5
20 – 25
20 – 25 pendapat yang tidak tersedia dalam an yang secara deskriptif kualitatif
13
Kalimantan A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
alternatif jawaban, responden dapat menggambarkan berbagai model
Tengah B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
14
Kalimantan A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 menuliskan jawaban secara terbuka kegaiatan usaha kelompok pemuda
Selatan B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
15 Jambi
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 pada tempat yang telah disediakan. yang inovatif maupun yang produktif,
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 Dengan demikian, instrumen tersebut baik yang mendapat arahan atau
16 Jawa Barat
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25
A 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 selain berfungsi sebagai angket, juga bantuan pemenintah maupun swasta
17 DI Yogyakarta
Kalimantan
B
A
2–5
2–5
1–4
1–4
10 – 20
10 – 20
2–5
2–5
20 – 25
20 – 25
sebagai pedoman wawancara. dan bermitra atau tidak bermitra.
18
Barat B
A
2–5
2–5
1–4
1–4
10 – 20
10 – 20
2–5
2–5
20 – 25
20 – 25
Dengan kata lain, jika responden Instrumen untuk Pejabat secara
19 Sumatra Barat
B 2–5 1–4 10 – 20 2–5 20 – 25 merasa kesulitan dalam memahami struktural benisikan sejumlah
A 38 – 95 19 – 76 190 – 380 38 – 95 380 – 475
Jumlah
B 38 – 95 19 – 76 100 – 380 38 – 95 380 – 475 sejumlah pertanyaan, (misalnya pertanyaan yang harus dijaxvab atau
Keterangan: responden buta huruf), maka ditulis. Sejumlah pertanyaan tersebut
Setiap Propinsi, di pilih 2 Kabupaten/kota (A dan B) instrumen tersebut dapat digunakan menggambarkan opini responden
Pejabat Dinas Prop, Kab/Kota, Kec, Desa = Bisa Kepala Dinas Prop, Kabupaten/Kota,
Kasubdin, Kasi Pemuda dan Olah raga, Kacabdin, Pamong desa. sebagai pedoman wawancara. tentang tanggung jawab struktural,
Mitra KUPP= (BUMN, BUMD, Bengkel, Pabrik, swasta dll) Instrumen penelitian dibagi kebijakan/program, bantuan pendi-
Pemuda peserta kelompok usaha= Kelompok pemuda yang tergabung dalam kegiatan berdasarkan sasaran kelompok dikan, rencana anggaran kepemuda-
suatu usaha
Siswa peserta kegiatan sekolah Kelompok siswa (Mahasiswa, siswa SMA/SMK) yang responden, yaitu: terdapat empat an, dan partisipasi swasta atau
ikut dalam kegiatan yang diorganisir sekolah (seperti KIR, Pramuka, magang/ instrumen untuk siswa, pemuda, nonpemerintah .
PPL dsb)

367 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 368
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

Instrumen untuk responden analisis data meminjam proses terbentuk, dan proposisi yang telah Pemuda Produktif (KUPP), Latihan
mitra kerja usaha berisikan sejumlah analisis data kualitatif yang dirumuskan. Langkah selanjutnya Kepemimpinan (LK), Pertukaran
pertanyaan yang harus dijawab atau dikembangkan Miles dan Huberman yaitu melaporkan hasil penelitian Pemuda Antara Provinsi (PPAP) dan
ditulis. Sejumlah pertanyaan tersebut (1994). Pertama, dilakukan reduksi lengkap, dengan ‘temuan baru’ yang Kemah Kesatuan Pemuda (KKP),
menggambarkan opini mitra kerja terhadap seluruh data yang berbeda dari temuan yang sudah ada. Kelompok Pemuda Sebaya
usaha tentang kegiatan usaha dan terkumpul untuk mencari data yang (Penanggulangan Narkoba), Latihan
sistem kemitraan. benar-benar valid. Bila sangsi, 4. Hasil Penelitian dan Kepemimpinan. Program lain
kebenaran data yang diperoleh akan Pembahasan misalnya, program peningkatan
3.4. Bentuk dan Jumlah di cek ulang dengan informan lain Berdasarkan hasil penelitian terhadap aktivitas dan mutu kepemudaan,
Pertanyaan yang dirasa peneliti lebih mengetahui. pemuda, Dinas yang menangani program partisipasi dan wawasan
Bentuk pertanyaan studi model- Kedua, mengelompokkan hal-hal pemuda, mitra kerja pemuda, lurah/ kepemudaan, program pengem-
model kebijakan kepemudaan inovatif yang serupa menjadi kelompok satu, kepala desa, dan siswa, dapat bangan aktivitas kepemudaan, atau
dan produktif bersifat semi terbuka, kelompok dua, kelompok tiga, dan disimpulkan hal-hal sebagai berikut. pun program partisipasi dan
artinya di samping menjawab dan seterusnya. Masing-masing wawasan pemuda.
pilihan yang tersedia, juga mengisi kelompok tersebut menunjukkan Agar lebih jelas program yang
4.1. Program Kepemudaan yang
secara bebas menurut pendapat tipologi yang ada sesuai dengan diselenggarakan Dinas Pendidikan,
telah Dilakukan Dinas
responden. Penilaian atas jawaban rumusan masalahnya. Masing- dapat dilihat pada Grafik 1.
Terkait
responden semuanya didasarkan masing tipologi terdiri atas Berdasarkan hasil penelitian,
subsubtipologi yang bisa jadi Dalam melaksanakan kegiatan
pada preferensi responden. Skor tampak bahwa program kepemudaan
merupakan urut-urutan, atau prioritas pembinaan kepemudaaan, Dinas
diberikan sesuai dengan jawaban yang banyak dilakukan dan diikuti
kejadian. Ketiga, melakukan display Pendidikan pada umumnya sebagai
yang diberikan responden sehingga adalah Kelompok Usaha Pemuda
(penyajian) data secara sistematik, penyelenggara sekaligus sebagai
dapat di deskripsikan secara tabulasi Produktif (KUPP), sebanyak 68
agar lebih mudah dipahami interaksi penanggung jawab program. Program
maupun persentase. Jawaban pilihan program (93,15%); kemudian program
antar bagian-bagiannya dalam tersebut ditetapkan bersama oleh
responden dan isian bebas akan Pertukaran Pemuda Antara Provinsi
konteks yang utuh bukan segmental Dinas Pendidikan atau instansi terkait
dikelompokkan menurut jawaban (PPAP) dan Kemah Kesatuan Pemuda
atau fragmental terlepas satu dengan lainnya. Program tersebut berdasar-
yang sama atau hampir sama se- (KKP), sebanyak (84,93); program
lainnya. Dalam proses ini, data kan masukan ataupun usulan dari
hingga dapat diketahui kecenderung- Kelompok Pemuda Sebaya
diklasifikasikan berdasarkan tema- beberapa instansi, baik dari instansi
an atau mayoritas jawaban. (Penanggulangan Narkoba),
tema inti. Keempat, membuat rumusan pemerintah maupun dari swasta.
sebanyak (82,19%); Program Sarjana
proposisi yang terkait dengan prinsip Berdasarkan hasil penelitian di
3.5. Analisis Data Penelitian Penggerak Pembangunan Pedesaan
logika, kemudian mengangkatnya lapangan, program kepemudaan yang
(SP3), sebanyak (68%); Latihan
Data kuantitatif hasil survai dianalisis sebagai temuan penelitian, dilanjut- pernah diselenggarakan oleh pegawai
Kepemimpinan (LK), sebanyak
secara deskriptif. Data kualitatif kan dengan mengkaji secara dinas dalam dua tahun terakhir antara
(75,34%) dan lainnya sebanyak
dianalisis dengan pendekatan berulang-ulang terhadap data yang lain Sarjana Penggerak Pembangunan
53,05%.
deskriptif-kualitatif dengan langkah ada, pengelompokkan data yang telah Pedesaan (SP3), Kelompok Usaha

369 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 370
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

Program Kepemudaan yang Diselenggarakan Dinas yang diikuti. Banyak sekali jenis yang dihadapi para peserta program
keterampilan yang diikuti di antaranya adalah singkatnya waktu pelatihan
82,19 pertanian, perkebunan, perikanan, dan dukungan dana setelah pelatihan,
84,93 menjahit/konveksi, sablon, per- dan (4) Penilaian terhadap tutor.
cetakan, elektronika, kerajinan Secara umum tutor yang dipilih adalah
Program

65,75 Kelompok Pemuda Sebaya


PPAP & KKP
1 93,15 LK
KUPP
tangan, industri kecil, pertukangan, mereka yang memiliki kecakapan
75,34 SP3
Dll
perbengkelan, jasa (guide), seni (lukis memadai.
52,05
dsb), komputer/internet, dan
teknologi informasi. Tiga urutan 4.4. Keterkaitan Program dengan
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Persentase
tertinggi adalah sablon, menjahit, dan Harapan Memperoleh
kerajinan tangan, dan (4) Lamanya Pekerjaan atau dengan
Dari beberapa program kegiatan keterampilan yang diikuti, dan waktu mengikuti program keteram- Pekerjaan yang Dimiliki
yang dilaksanakan tersebut, Program lamanya waktu mengikuti program pilan, pada umumnya dilaksanakan
Kelompok Usaha Pemuda Produktif keterampilan sebagai berikut. (1) Keterkaitan program dengan harapan
dalam waktu 7 hari.
(KUPP) menduduki urutan pertama Perolehan informasi. Para pemuda memper-oleh pekerjaan atau dengan
pada 19 provinsi yang dijadikan peserta program memperoleh pekerjaan yang dimiliki dapat dilihat
4.3. Persepsi Pemuda tentang dari status pekerjaan, kesesuaian
sebagai sampel penelitian. KUPP informasi melalui beberapa jalur di Program program dengan pekerjaan, manfaat
merupakan kegiatan yang sangat antaranya adalah pengumuman resmi
Berkaitan dengan persepsi pemuda program terhadap pekerjaan, manfaat
diminati dan merupakan kegiatan pada kantor Dinas Pendidikan
tentang program kepemudaan yang program untuk memperoleh pekerjaan,
yang terdapat di semua daerah. Ada setempat, media massa, dan pihak
telah dilakukan dapat dilihat dari dan perolehan pekerjaan setelah
banyak macam kegiatan yang lainnya, di mana: (1) Jalur keikut-
pentingnya program bagi pemuda, mengikuti pelatihan keterampilan
dilakukan dalam KUPP, namun sertaan. Para peserta mengikuti
nilai tambah yang dirasakan oleh kepemudaan sebagai berikut. (1)
kegiatan yang dilaksanakan program kepemudaan yang
pemuda, kesulitan yang dialami oleh Status pekerjaan. Sebagian besar
umumnya merupakan hasil pelatihan diselenggarakan oleh pemerintah
pemuda, dan penilaian pemuda peserta belum memiliki pekerjaan. Bagi
berwirausaha oleh berbagai pihak, (Dinas/Instansi Kepemudaan),
terhadap tutor saat pelatihan sebagai yang sudah memiliki pekerjaan
baik dilakukan secara perorangan organisasi kepemudaan dan LSM,
berikut. (1) Pentingnya program bagi merasakan manfaat dari pelatihan
maupun kelompok. kelompok pemuda nonorganisasi
pemuda. Keberadaan program yang mereka ikuti, (2) Kesesuaian
yang bersifat insidental, dan pihak
dirasakan sangat penting, karena program dengan pekerjaan. Bagi yang
4.2. Keterlibatan Pemuda pada lainnya yang memiliki perhatian
dapat menyalurkan bakat dan telah memiliki pekerjaan terdapat
Program terhadap kegiatan kepemudaan
memberikan penghasilan, (2) Nilai kesesuaian antara pekerjaan dengan
Keterlibatan pemuda pada program misalnya, perusahaan swasta, (2)
tambah mengikuti program. Program pelatihan yang mereka ikuti, (3)
dapat dijabarkan mulai saat pencarian Prosedur mengikuti program. Untuk
ini sangat bermanfaat untuk Manfaat program terhadap pekerjaan.
informasi tentang kegiatan mengikuti program, pemuda
memberikan penghasilan dan Program yang mereka ikuti bermanfaat
kepemudaan, jalur keikutsertaan, mengikuti proses seleksi yang telah
menambah wawasan, (3) Kesulitan bagi pekerjaan yang mereka lakukan,
prosedur mengikuti program, jenis ditetapkan, (3) Jenis keterampilan
mengikuti program. Kesulitan umum (4) Manfaat program untuk

371 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 372
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

memperoleh pekerjaan/berusaha. Bagi 4.6. Persepsi tentang Bimbingan Sarjana Pencipta Kerja Mandiri program dan menyusun instrumen
pemuda yang belum bekerja pelatihan Usaha (Prospek Mandiri) sebagai pengganti untuk melakukan monitoring dan
ini memungkinkan mereka untuk Persepsi tentang bimbingan usaha SP3 dan program KUPP yang diper- evaluasi program. Sebelum program
meningkatkan daya saing dalam diuraikan melalui: asal bimbingan baharui terutama dalam mekanisme dilakukan, perlu orientasi terhadap
memperoleh pekerjaan dan membuat usaha, dan intensitas bimbingan pelaksanaannya. Apabila model para pengelola yang akan melakukan
usaha sendiri, dan (5) Perolehan sebagai berikut. (1) Asal bimbingan kebijakan pembinaan kepemudaan itu program tersebut, dan sosialisasi
pekerjaan setelah mengikuti pelatihan usaha. Bimbingan usaha diperoleh digambarkan dalam bentuk diagram, program terhadap stakeholder dan
keterampilan kepemudaan, sebagian dari mitra dan pihak penyelenggara tampak sebagai berikut. para pemuda. Setelah semua langkah
besar menyatakan bahwa mereka program pelatihan, dan (2) Intensitas Model pembinaan kebijakan di atas dilampaui maka program siap
dapat memperoleh pekerjaan, yaitu bimbingan. Sebagian besar peserta kepemudaan bisa diawali dengan dilaksanakan. Setelah program
76,71% dan yang tidak memperoleh program mendapatkan bimbingan munculnya gagasan untuk menye- dilaksanakan, diharapkan para
pekerjaan setelah mereka mengikuti dari mitra, hanya saja intensitas lenggarakan program pembinaan pemuda bisa mempunyai kemandirian
program tersebut 16,44%. bimbingan kurang memadai. kepemudaan. Selanjutnya, perlu usaha. Dengan kata lain, terwujud
disiapan model yang hendak pemuda yang inovatif, kreatif, dan
4. 5. Perolehan Dana Bantuan 4.7. Manfaat dan Prospek dilakukan dan lembaga yang akan mandiri.
Khusus (DBK) sebagai Modal Pekerjaan/Usaha
Kerja/usaha
Manfaat dan prospek pekerjaan/
Perolehan Dana Bantuan Khusus usaha diuraikan melalui: besarnya
Pemuda yang
Inovatif
Produktif

(DBK) sebagai modal kerja/usaha penghasilan pekerjaan/usaha, Penyiapan


Menyusun
Strategi
Mandiri

Model

dapat dijelaskan melalui besarnya prospek pekerjaan/usaha adalah


Orientasi
Kpd
Pengelola

jumlah Dana Bantuan Khusus, sebagaia berikut. (1) Besarnya


Gagasan
Penyelenggaran Identifikasi
Penyusunan Pelaksana Pemandirian
Program Pembiinaan Potensi

pemanfaatan DBK, dan monitoring


Program Program Usaha
Kepemudaan Prog Sosialisasi

penghasilan pekerjaan/usaha. Kpd Stake


Holder & Dipantau

kegiatan, di mana : (1) Besarnya Pemuda Dinilai


Didampingi
Sebagian besar peserta menyatakan Penyiapan Menyusun

jumlah Dana Bantuan Khusus. bahwa pendapatan yang mereka


Lembaga Instrumen
Moneva

Jumlah dana bantuan yang mereka miliki belum dapat mencukupi


terima berkisar dari Rp 1.250.000,00 kebutuhan, dan (2) Prospek
Moneva

sampai dengan Rp 50.000.000,00 ; (2) pekerjaan/usaha. Sebagian besar


Pemanfaatan DBK. Dana bantuan melakukan. Langkah berikutnya yaitu Apabila dilihat dengan
merasa optimis bahwa usaha yang
dimanfaatkan untuk tambahan modal identifikasi protensi program baik pendekatan evaluasi yang meliputi
mereka jalankan dapat bertahan.
dan atau modal awal untuk kelebihan maupun kelemahannya. context, input, process, product, dan
melaksanakan usaha ; (3) Monitoring Setelah langkah identifikasi program outcame (CIPPO)dapat dijelaskan
4.8. Model Kebijakan Pembinaan dilakukan, dipilih program yang paling
kegiatan. Monitoring kegiatan belum sebagai berikut. Pertama: Context,
Kepemudaan tepat. Setelah program yang telah
dilaksanakan secara maksimal, hal ini berkaitan dengan contect penelitian
terkait dengan dukungan dana Model kebijakan pembinaan pemuda terpilih bisa disusun dengan baik, ini hendak menjawab empat
pendamping kegiatan. yang dapat diterapkan yaitu Program perlu disiapkan strategi pelaksanaan pertanyaan (1) kebutuhan apa saja

373 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 374
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

yang belum terpenuhi oleh program, pembinaan yang diberikan, (3) terlibat dalam pelaksanaan program yang dihasilkan; (2) Pernyataan-
(2) tujuan pengembangan apakah bagaimana reaksi peserta terhadap pembinaan sanggup menangani pernyataan apakah yang dapat
yang belum dapat tercapai oleh materi pembinaan setelah mengikuti keberlangsungan dan keberlanjutan dirumuskan berkaitan antara rincian
program, (3) tujuan apakah yang pembinaan, dan (4) seberapa tinggi program, (3) sarana dan prasarana proses dengan pencapaian tujuan, di
dapat membantu mengembangkan kenaikan prestasi peserta setelah dalam pembinaan dapat dimanfaat- mana: (a) Dalam proses perekrutan
masyarakat, dan (4) tujuan program mengikuti pembinaan. Berdasarkan kan secara maksimal, dan (4) belum mempertimbangkan minat dan
apa sajakah yang sudah tercapai. hasil penelitian, dapat disimpulkan hambatan yang dijumpai dalam bakat peserta terhadap jenis
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa (1) pembinaan yang diberikan pelaksanaan program dan kemung- keterampilan yang diberikan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa (1) berdampak jelas pada perkembangan kinan rencana tindak lanjutnya antara tidak jarang ditemui adanya peserta
kebutuhan yang belum terpenuhi oleh usaha peserta program, (2) peserta lain ketersediaan dana, mekanisme yang kurang serius selama mengikuti
program antara lain; terbatasnya menerima dengan senang hati atas penyelenggaraan, dan anggaran program, terbukti, ada beberapa
dana, masih sedikitnya intensitas pembinaan yang diberikan, (3) untuk monitoring. Ketiga: Product, peserta program yang sering
pembinaan kepemudaan yang peserta memiliki reaksi positif berkaitan dengan product penelitian membolos dan tidak menyelesaikan
diselenggarakan oleh pemerintah. (2) terhadap materi pembinaan yang ini hendak menjawab empat program (putus di tengah jalan); (b)
Tujuan pengembangan yang belum diberikan, dan (4) kenaikan prestasi pertanyaan yang berupa: (1). Apakah Dalam proses pelatihan praktik di
dapat tercapai oleh program antara peserta setelah mengikuti pembinaan tujuan-tujuan pembinaan kepemuda- lapangan, peralatan yang digunakan
lain belum tertampungnya pemuda dalam taraf moderat. Kedua: Process, an yang produktif dan inovatif sudah untuk praktik pada umumnya sudah
pascaprogram dalam suatu dunia berkaitan dengan process, penelitian tercapai? Berdasarkan hasil out of date, sehingga hasil yang
usaha atau industri. (3) Tujuan ini hendak menjawab empat penelitian tujuan-tujuan pembinaan diperoleh tidak dapat bersaing dengan
program yang dapat membantu pertanyaan yang berupa (1) apakah kepemudaan yang sudah tercapai produk-produk di pasaran; dan (c)
mengembangkan masyarakat antara pelaksanaan program pembinaan antara lain: (a) Perolehan dan Proses latihan terbatas waktunya
lain pelatihan sablon, otomotif, sesuai dengan jadwal, (2) apakah staf peningkatan jenis keterampilan sehingga tingkat keterampilan yang
kerajinan tangan, ternak, perikanan, yang terlibat dalam pelaksanaan sebagai bekal pekerjaan dan Usaha, diberikan kepada peserta program
dan pertanian, (4) tujuan program program pembinaan sanggup (b) Perolehan bantuan modal kerja/ relatif rendah; (3) Dalam hal-hal
yang sudah tercapai antara lain menangani keberlanjutan program, usaha meskipun dalam jumlah yang apakah berbagai kebutuhan pemuda
terlaksananya program dengan baik (3) apakah sarana dan prasarana terbatas, (c) Memperoleh bimbingan peserta program sudah dapat
dan tingginya partisipasi peserta dalam pembinaan dapat dimanfaatkan usaha dari mitra meskipun masih dipenuhi selama proses pembinaan?
untuk mengikuti program; (2) Input, secara maksimal, dan (4) hambatan belum efektif. Tujuan-tujuan Berdasarkan hasil penelitian dapat
erkaitan dengan input penelitian ini apa saja yang dijumpai dalam pelak- pembinaan kepemudaan yang disimpulkan bahwa kebutuhan
hendak menjawab empat pertanyaan sanaan program dan kemungkinan produktif dan inovatif belum tercapai pemuda peserta program yang sudah
yang berupa (1) apakah pembinaan rencana tindak lanjutnya. adalah a) bantuan modal usaha yang terpenuhi antara lain: (1) dilaksana-
yang diberikan kepada peserta Berdasarkan hasil penelitian, memadai agar dapat eksis dan kannya pendidikan keterampilan yang
berdampak jelas pada perkembangan dapat disimpulkan bahwa (1) bersaing, b) bimbingan insentif untuk sesuai dengan bakat dan minat
usahanya, (2) berapa peserta yang pelaksanaan program pembinaan dapat bekerja/berusaha mandiri, dan pemuda, (2) terbentuknya kelompok
menerima dengan senang hati atas sesuai dengan jadwal, (2) staf yang c) bantuan pemasaran untuk produk usaha yang dikelola pemuda sesuai

375 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 376
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

dengan potensi sumberdaya lokal, produksi dari pemuda purnaprogram Para peserta mengikuti program maksimal, hal ini terkait dengan
dan (3) munculnya kegiatan usaha di mengalami peningkatan baik kualitas kepemudaan yang diselenggarakan dukungan dana pendamping
kalangan pemuda yang dapat dan kuantitasnya. (2) pekerjaan atau oleh pemerintah (Dinas/Instansi kegiatan.
dijadikan tempat magang bagi hasil produksi dari pemuda Kepemudaan), organisasi kepemuda- Persepsi pemuda tentang
pemuda yang masih menganggur; (4) purnaprogram mayoritas telah mampu an dan LSM, kelompok pemuda bimbingan usaha sangat baik.
Apakah dampak yang diperoleh bersaing dengan produk yang lain. nonorganisasi yang bersifat Sebagian besar peserta program
pemuda setelah mengikuti program? (3) hubungan kerja pemuda purna insidental, dan pihak lainnya yang
mendapatkan bimbingan dari mitra,
Berdasarkan hasil penelitian, dapat program mengalami peningkatan memiliki perhatian terhadap kegiatan
hanya saja intensitas bimbingan
disimpulkan bahwa dampak yang dengan mitra kerja juga mayorits kepemudaan misalnya, perusahaan
kurang memadai. Manfaat dan
diperoleh pemuda setelah mengikuti meningkat, dan (4) penghasilan yang swasta.
diperoleh pemuda purna program prospek pekerjaan dirasakan belum
program antara lain 1) pemuda Keberadaan program dirasakan
mengalami peningkatan. mampu meningkatkan besarnya
mempunyai keterampilan yang bisa sangat penting, karena dapat
penghasilan pekerjaan, akan tetapi
digunakan untuk usaha mandiri, 2) menyalurkan bakat dan memberikan
sebagian besar peserta optimis
adanya peluang terbuka untuk 5. Simpulan dan Saran penghasilan dan menambah
prospek usaha mereka bisa bertahan.
mencari penghasilan tambahan, 3) 5.1 Simpulan wawasan. Program yang mereka ikuti
Adapun model kebijakan pembinaan
terciptanya jiwa kepemimpinan Program kepemudaan yang pernah bermanfaat bagi pekerjaan yang
pemuda yang dapat diterapkan yaitu
pemuda, 4) tumbuhnya orientasi diselenggarakan oleh Dinas mereka lakukan. Bagi pemuda yang
Program Sarjana Pencipta Kerja
pemuda di masa depan yang baik . Pendidikan terkait dalam dua tahun belum bekerja pelatihan ini
Mandiri (Prospek Mandiri) sebagai
Kempat: Outcome, berkaitan dengan terakhir antara lain; Sarjana memungkinkan mereka untuk
pengganti SP3 dan program KUPP
outcome penelitian ini hendak Penggerak Pembangunan Pedesaan meningkatkan daya saing dalam
yang diperbaharui terutama dalam
menjawab empat pertanyaan; (1) (SP3), Kelompok Usaha Pemuda memperoleh pekerjaan dan membuat
mekanisme pelaksanaannya.
Apakah hasil produksi dari pemuda Produktif (KUPP), Latihan usaha sendiri. Sebagian besar
purnaprogram mengalami pening- Kepemimpinan (LK), Pertukaran menyatakan bahwa mereka dapat
katan secara kualitas dan kuantitas? memperoleh pekerjaan, yaitu 76,71% 5.2. Saran
Pemuda Antara Provinsi (PPAP) dan
(2) Apakah pekerjaan atau hasil dan yang tidak memperoleh pekerjaan Model kebijakan pembinaan pemuda
Kemah Kesatuan Pemuda (KKP),
produksi dari pemuda purnaprogram setelah mereka mengikuti program yang sarankan untuk dapat
Kelompok Pemuda Sebaya
mampu bersaing dengan produk yang (Penanggulangan Narkoba), Latihan tersebut 23,29% . diterapkan yaitu Prospek Mandiri
lain? (3) Apakah hubungan kerja atau Jumlah dana bantuan yang sebagai pengganti SP3 dan program
Kepemimpinan. Program lain
pelanggan dari pemuda purna mereka terima berkisar dari Rp KUPP yang diperbaharui terutama
misalnya, program peningkatan
program mengalami peningkatan? dan Aktivitas dan Mutu Kepemudaan, 1.250.000,00 sampai dengan Rp dalam mekanisme pelaksanaannya.
(4) Apakah penghasilan yang 50.000.000,00. Dana bantuan Prospek Mandiri dan KUPP yang
Program Partisipasi dan wawasan
diperoleh pemuda purna program dimanfaatkan untuk tambahan modal diperbaharui adalah model kebijakan
Kepemudaan, Program Pengembang-
mengalami peningkatan? an Aktivitas Kepemudaan, atau pun dan atau modal awal untuk pembinaan yang memiliki karak-
Berdasarkan hasil penelitian, melaksanakan usaha. Monitoring teristik mampu: (1) menyerap tenaga
Program Partisipasi dan Wawasan
dapat disimpulkan bahwa (1) hasil kegiatan belum dilaksanakan secara kerja terdidik dan tidak terdidik dan
Pemuda.

377 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 378
Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif Suwandi

menciptakan lapangan pekerjaan, (2) yang layak jual dan mampu bersaing, Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia, 1993.
meningkatkan kesejahteraan pemuda, (8) meningkatkan kesadaran yang Menyongsong Masa Depan: Analisis Keberadaan dan Aktivitas KNPI,
masyarakat sekitar, dan masyarakat tinggi untuk terus belajar dan Jakarta: Yayasan Piranti Ilmu
pada umumnya, (3) menciptakan berprestasi agar hidup sejahtera Gafur, Abdul, 1982. Kebijakan Nasional Kepemudaan di Indonesia, Jakarta:
kelompok pemuda yang memiliki untuk dirinya sendiri, anggota Kantor Menpora
pengetahuan dan keterampilan serta keluarga, dan masyarakat-nya, (9) Miles M.B. dan Huberman A.M., 1994, “Data Management and Analysis
komitmen yang kuat dalam mendorong terbentuknya kelompok Methods,” (dalam N.K Denzin dan YS. Lincoln (eds) Handbooks of
memberdayakan masyarakat sekitar, usaha yang dikelola pemuda sesuai Qualitative Research, London: Sage Publications Inc.
(4) membangun kemandirian, jiwa wira dengan potensi sumberdaya lokal Rufinus Lahut dan J. Babari, 1993. Pemuda dan Masa Depan, Jakarta: Yayasan
usaha, dan jiwa kepemimpinan dan berorientasi bisnis, (10) Karya Pemuda Indonesia
Yayasan Karya Pemuda Indonesia, 1998. Derap Langkah Generasi Muda
pemuda, (5) menumbuhkan rasa per- mendorong munculnya kegiatan
Indonesia, Jakarta: Yayasan Karya Pemuda Indonesia
caya diri yang kuat dan mempunyai usaha atau bisnis di kalangan
orientasi masa depan yang baik, (6) pemuda yang dapat dijadikan tempat
meningkatkan keterampilan, belajar/magang bagi para pemuda
pengetahuan, dan sikap yang dapat yang masih menganggur, dan (11)
dimanfaatkan untuk berwirausaha/ meningkatkan minat dan tekad
bekerja guna memperoleh/mening- berwirausaha dalam rangka membuka
katkan penghasilan yang layak untuk lapangan kerja, meningkatkan
kehidupan pemuda, (7) meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan
motivasi dan etos kerja yang tinggi pemuda.
serta dapat menghasilkan karya-karya

Pustaka Acuan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2000. Program Pembangunan
(Propenas). Jakarta: Bappenas.
Departemen Pendidikan Nasional, 2000. Teknis Membimbing Kelompok
Usaha Pemuda Produktif (Modul 4), Jakarta: Depdiknas, Dirjen
Pendidikan Luar Sekolah, Pemudan dan Olahraga, Direktorat Pendidikan
Generasi Muda. Jakarta
______, 2003. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta.
_____, 2004. Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life
Skill) Pendidikan Nonformal, Jakarta: Dirjen Pendidikan Luar Sekolah
dan Pemuda.Jakarta.

379 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 071, Tahun Ke-14, Maret 2008 380

Anda mungkin juga menyukai