Disusun oleh :
1. Citra Gloriana
2. Lestari Kurniawati
3. Yuyun Yulita Sari
A. LATAR BELAKANG
Mengurangi kematian akibat gangguan hipertensi kehamilan merupakan prioritas global.
Kalsium diet rendah mungkin menjelaskan tingginya prevalensi pre-eklampsia dan eklampsia
di negara-negara berpenghasilan rendah. Suplementasi kalsium pada kehamilan diketahui
dapat mengurangi konsekuensi serius dari pre-eklampsia; namun, efek suplementasi kalsium
selama plasentasi tidak diketahui.
Dari latar belakang tersebut, maka kelompok tertarik mencari evidence based mengenai
Suplementasi kalsium sebelum hamil dan awal kehamilan di antara wanita dengan risiko
tinggi preeklampsia.
C. PICO
P : Kematian akibat gangguan preeklampsia
I : Pemberian suplementasi kalsium sebelum dan pada awal kehamilan (hingga
usia kehamilan 20 minggu)
C : Peneliti memberikan secara acak suplemen kalsium dengan placebo kepada
wanita hamil dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
O : Suplementasi kalsium yang dimulai sebelum kehamilan sampai usia kehamilan
20 minggu, dibandingkan dengan plasebo, tidak menunjukkan penurunan yang
signifikan pada preeklamsia berulang.
E. CRITICAL APPRAISAL
Komponen jurnal Pertanyaan untuk membantu telaah jurnal
1 2
A. Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian ?
(introduction) Masalah penelitian ini adalah tingginya kasus kematian
pada wanita hamil yang di akibatkan oleh hipertensi yang
mengakibatkan ibu hamil jatuh kedalam keadaan
pre/eklampsia
2. Seberapa besar masalah tersebut ?
Di sebuah survei terhadap 29 negara di Afrika, Asia,
Amerika Latin, dan Timur Tengah, 25,9% wanita hamil
yang mengalami kegawat daruratan kehamilan, pre-
eklampsi dan eklampsia merupakan penyebab langsung
dari 20% kematian ibu yang dilaporkan di negara ini.
3. Dampak masalah jika tidak diatasi ?
jika tidak di atasi hal ini akan berpengaruh terhadap upaya
menurunkan kejadian kematian ibu hamil yang mana
merupakan program prioritas dunia.
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi ?
Lebih dari 50 tahun yang lalu, titik terendah Prevalensi pre-
eklampsia dilaporkan di Ethiopia, di mana makanan lokal
mengandung kadar kalsium yang tinggi. Demikian pula,
pada tahun 1980 diamati bahwa di antara suku Maya.
Orang India di Guatemala, yang secara tradisional
merendamnya pokok jagung dalam air kapur (kalsium
hidroksida) sebelum dimasak, pre-eklampsia jarang terjadi
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dari hipotesis yang
ditetapkan oleh penelitian?
Sehingga munculah suatu hipotesis kurangnya konsumsi
kalsium pada wanita sebelum dan selama masa hamil dapat
meningkatkan resiko kejadian preeklampsia/ eklampsia.
B. Metode (method) 6. Apa desain penelitian yang digunakan oleh peneliti ?
B.1. Desain Desain penelitian pada penelitian ini menggunakan desai
penelitian penelitian eksperimental
7. Untuk desain eksperimen :
a. Apakah menggunakan kelompok control untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi ?
penelitian membagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kelompok penerima kalsium dan kelompok penerima
plasebo
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi) ?
Peneliti melakukan random alokasi.
c. Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana
prosedurnya, apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok
atau strafikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?
Peneliti melakukan randomisasi terpusat menggunakan
sistem blok yang dilakukan oleh komputer dengan rasio
1:1.
d. Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variabel perancu pada kedua kelompok, apakah
peneliti melakukan pengendalian pada uji statistik dengan
stratifikasi atau uji multivariate ?
Untuk pengendalian variabel perancu tidak dilakukan.
e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam
memberikan perlakuan kepada responden (responden tidak
menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi yang
diujicobakan atau intervensi lain)?
Peneliti melakukan masking dengan pemberian tablet
kalsium yang tidak memiliki warna dan rasa serta
pengemasan yang identik.
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti
melakukan blinding saat mengukur outcome ?
23. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
hipotesis, apakah hipotesis peneliti terbukti atau tidak terbukti
(bermakna atau tidak secara statistik)? Apakah hasil penelitian
juga bermakna secara klinis?
Hasil penelitian menunjukan suplementasi kalsium yang
dimulai sebelum kehamilan sampai usia kehamilan 20
minggu, dibandingkan dengan plasebo, tidak menunjukkan
penurunan yang signifikan pada preeklamsia berulang.
24. Untuk penelitian eksperimen dengan variabel dependen
kategorik, apakah peneliti menjelaskan tentang nilai
kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need to
treat (NNT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR)
Tidak di jelaskan
D. Diskusi 25. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian?
(discuss) Apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah
tentang hal – hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan
teori terkini?
Catatan : meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti
mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa
hipotesisnya tidak terbukti.
Peneliti berpendapat bahwa penelitian didapatkan tidak
memiliki makna yang signifikan di karenakan beberapa hal,
mulai dari kepatuhan pasien dalam mengonsumsi kalsium
maupun plasebo yang diberikan, dan juga dosis kalsium
yang diberikan masih dalam dosis rendah yang merujuk
pada pola konsumsi makanan masyarakat pada umumnya
sehingga tidak memberika dampak maksimal dari efek
pemberian kalsium terhadap penurunan kejadian
preeklampsi yang berulang.
26. Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan
penelitian – penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini
untuk menunjukan adanya relevansi?
Peneliti membandingkan penelitiannya dengan mencari
artikel yang diterbitkan di Pubmed dalam bahasa Inggris
Antara 1 Januari 1980, dan 31 Desember 2017, melaporkan
efek dari suplementasi kalsium sebelum hamil atau awal
kehamilan preeklamsia. Di antara 185 catatan, Peneliti
mengidentifikasi satu uji coba terkontrol secara acak
dengan 60 peserta yang mengevaluasi suplemen antioksidan
yang mengandung kalsium dimulai pada usia kehamilan 8
sampai 12 minggu dibandingkan dengan plasebo. Peserta
adalah ibu hamil yang diskrining positif rendah status
antioksidan. Studi kecil ini melaporkan pengurangan
preeklamsia (dua dari 29 vs 9 dari 31) dan keguguran (tidak
ada 29 vs 8 dari 31) mendukung intervensi. Namun, sebagai
intervensi terdiri dari beberapa nutrisi dan penelitian ini
kurang kuat untuk mendeteksi perbedaan dalam pre-
eklampsia, temuan sehubungan dengan suplementasi
kalsium di awal kehamilan sulit untuk ditafsirkan. Bukti
tinjauan sistematis dari percobaan acak menunjukkan
bahwa kalsium suplementasi setelah 20 minggu kehamilan
mengurangi konsekuensi serius dari pre-eklampsia dan
prevalensi preeklamsia. Efeknya sebagian besar
ditunjukkan dalam uji coba skala kecil, sedangkan dalam
uji coba skala besar yang dipimpin WHO itu tidak
signifikan.
27. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil
penelitiannya dengan perkembangan ilmu kebidanan/kesehatan
serta terhadap pemecahan masalah?
Peneliti memberikan rekomendasi untuk peninjauan
rekomendasi pemberian kalsium oleh WHO, terutama pada
masyaraakt ekonomi rendah yang cukup berat dalam
pemenuhan suplemen tersebut yang dari penelitian ini
terbukti tidak signifikan memberikan efek. Tetapi peneliti
juga memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut
untuk mendapat hasil yang lebih valid.