Anda di halaman 1dari 12

Suplementasi kalsium sebelum hamil dan awal kehamilan di antara

wanita dengan risiko tinggi preeklampsia

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Evidence Based For Midwifery In The Community Practice

Disusun oleh :

1. Citra Gloriana
2. Lestari Kurniawati
3. Yuyun Yulita Sari

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
Suplementasi kalsium sebelum hamil dan awal kehamilan di antara
wanita dengan risiko tinggi preeklampsia

A. LATAR BELAKANG
Mengurangi kematian akibat gangguan hipertensi kehamilan merupakan prioritas global.
Kalsium diet rendah mungkin menjelaskan tingginya prevalensi pre-eklampsia dan eklampsia
di negara-negara berpenghasilan rendah. Suplementasi kalsium pada kehamilan diketahui
dapat mengurangi konsekuensi serius dari pre-eklampsia; namun, efek suplementasi kalsium
selama plasentasi tidak diketahui.
Dari latar belakang tersebut, maka kelompok tertarik mencari evidence based mengenai
Suplementasi kalsium sebelum hamil dan awal kehamilan di antara wanita dengan risiko
tinggi preeklampsia.

B. PERTANYAAN KLINIK TERKAIT MASALAH


Intervention Apakah suplementasi kalsium sebelum dan pada awal
kehamilan (hingga usia kehamilan 20 minggu) dapat
mencegah perkembangan preeklampsia?

C. PICO
P : Kematian akibat gangguan preeklampsia
I : Pemberian suplementasi kalsium sebelum dan pada awal kehamilan (hingga
usia kehamilan 20 minggu)
C : Peneliti memberikan secara acak suplemen kalsium dengan placebo kepada
wanita hamil dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
O : Suplementasi kalsium yang dimulai sebelum kehamilan sampai usia kehamilan
20 minggu, dibandingkan dengan plasebo, tidak menunjukkan penurunan yang
signifikan pada preeklamsia berulang.

D. KATA KUNCI DARI PICO


Kehamilan
Preeklampsia
Suplementasi kalsium

E. CRITICAL APPRAISAL
Komponen jurnal Pertanyaan untuk membantu telaah jurnal

1 2
A. Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian ?
(introduction) Masalah penelitian ini adalah tingginya kasus kematian
pada wanita hamil yang di akibatkan oleh hipertensi yang
mengakibatkan ibu hamil jatuh kedalam keadaan
pre/eklampsia
2. Seberapa besar masalah tersebut ?
Di sebuah survei terhadap 29 negara di Afrika, Asia,
Amerika Latin, dan Timur Tengah, 25,9% wanita hamil
yang mengalami kegawat daruratan kehamilan, pre-
eklampsi dan eklampsia merupakan penyebab langsung
dari 20% kematian ibu yang dilaporkan di negara ini.
3. Dampak masalah jika tidak diatasi ?
jika tidak di atasi hal ini akan berpengaruh terhadap upaya
menurunkan kejadian kematian ibu hamil yang mana
merupakan program prioritas dunia.
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi ?
Lebih dari 50 tahun yang lalu, titik terendah Prevalensi pre-
eklampsia dilaporkan di Ethiopia, di mana makanan lokal
mengandung kadar kalsium yang tinggi. Demikian pula,
pada tahun 1980 diamati bahwa di antara suku Maya.
Orang India di Guatemala, yang secara tradisional
merendamnya pokok jagung dalam air kapur (kalsium
hidroksida) sebelum dimasak, pre-eklampsia jarang terjadi
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dari hipotesis yang
ditetapkan oleh penelitian?
Sehingga munculah suatu hipotesis kurangnya konsumsi
kalsium pada wanita sebelum dan selama masa hamil dapat
meningkatkan resiko kejadian preeklampsia/ eklampsia.
B. Metode (method) 6. Apa desain penelitian yang digunakan oleh peneliti ?
B.1. Desain Desain penelitian pada penelitian ini menggunakan desai
penelitian penelitian eksperimental
7. Untuk desain eksperimen :
a. Apakah menggunakan kelompok control untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi ?
penelitian membagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kelompok penerima kalsium dan kelompok penerima
plasebo
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi) ?
Peneliti melakukan random alokasi.
c. Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana
prosedurnya, apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok
atau strafikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?
Peneliti melakukan randomisasi terpusat menggunakan
sistem blok yang dilakukan oleh komputer dengan rasio
1:1.
d. Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variabel perancu pada kedua kelompok, apakah
peneliti melakukan pengendalian pada uji statistik dengan
stratifikasi atau uji multivariate ?
Untuk pengendalian variabel perancu tidak dilakukan.
e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam
memberikan perlakuan kepada responden (responden tidak
menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi yang
diujicobakan atau intervensi lain)?
Peneliti melakukan masking dengan pemberian tablet
kalsium yang tidak memiliki warna dan rasa serta
pengemasan yang identik.
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti
melakukan blinding saat mengukur outcome ?

Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak


mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukan
(eksperimen atau control). Hal ini menunjukan upaya
peneliti meningkatkan validitas informasi.
Peneliti melakukan masking dengan pemberian tablet
kalsium yang tidak memiliki warna dan rasa serta
pengemasan yang identik
B.2 Populasi dan 8. Siapa populasi target dan populasi terjangkau ?
sampel Populasi target dalam penelitian ini adalah wanita di rumah
sakit afrika selatan, zimbabwe, dan argentina.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah wanita di
rumah sakit Rumah Sakit Cecilia Makiwane, Rumah Sakit
Baragwanath Johannesburg; Groote Schuur, di afrika
selatan. Harare Maternity and Mbuya Nehanda Maternity
Hospitals di zimbabwe, dan tiga rumah sakit bersalin di
argentina, satu di provinsi Tucumán dan dua di Buenos
B.3 Pengukuran atau Aires.
pengumpulan data 9. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan ekslusi
sampel?
Sampel penelitian adalah wanita hamil dengan riwayat
preeklampsi / eklampsia yang berencana hamil. Kriteria
eksklusi pada penelitian ini adalah wanita di bawah 18
tahun, memiliki riwayat hipertensi, dan mengkonsumsi
vitamin kalsium. Kriteria inklusi adalah semua sampel yang
didalamnya tidak terdapat kriteria eksklusi.
10. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih
sampel dari populasi target ?
B.4. Analisis data Menggunakan Purposive sampling menggunakan kriteria
inklusi dan eksklusi.
11. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ?
Metode atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan
jumlah sampel?
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 1355 orang
wanita
12. Variabel apa saja yang diukur dalam penelitian ?
Wanita hamil yang mendapat kalsium 500mg dan kelompok
wanita yang menerima kalsium 1,5g dan kelompok yang
mendapatkan plasebo.
13. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
Peneliti menggunakan metode placebo-controlled trial,
multi negara, parallel arm, double-blind, dan randomisasi
14. alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
Penelitian bersifat eksperimen dengan mengukur output
kejadian eklampsi post intervensi
15. Bagaimana validitas dan reabilitas alat ukur/instrumen yang
digunakan ? Apakah peneliti menguji validitas dan digunakan
untuk menguji validitas dan reabilitas alat ukur dan bagaimana
hasilnya ?
Penelitian bersifat eksperimental. Peneliti tidak melakukan
uji validitas dan realibilitas.

16. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data?


Apakah dilakukan penelitian khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran ?
Peneliti dan tim.
18. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan
metode intention to treat atau on treatment analysis ?
o Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang
mengikuti penelitian, baik yang drop out, loss of follow up
atau berhenti sebelum penelitian selesai.
Sampel yang drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
o On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang
mengikuti penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel
drop out dianggap tidak mengikuti penelitian dan tidak
diikutkan dalam analisis.
o On treatment Analysis
19. Program atau software statistik apa yang digunakan peneliti
untuk menganalisis data ?
Epi Info software, SPSS (version 22) and R (version 3.3.0)

C. Hasil 20. Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan


penelitian : responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, drop out
C.1. Alur dan loss of follow up ?
penelitian Peneliti memberikan tablet calsium ataupun plasebo sejak
dan data 20 minggu umur kehamilan. Setelah direkrut, peserta
base line diminta untuk kembali ke kantor penelitian berbasis klinik
setiap 12 minggu sampai hamil, dan kemudian setiap 12
minggu sampai melahirkan untuk tindak lanjut kunjungan.
Kunjungan selama kehamilan dijadwalkan untuk
mengambil tempatkan sedekat mungkin dengan 8 minggu,
C.2. Hasil 20 minggu, dan Usia kehamilan 32 minggu, di samping
penelitian perawatan antenatal rutin kunjungan. Kontak
dipertahankan dengan panggilan telepon 4-mingguan.
Setelah peserta melahirkan, anggota tim peneliti
mengekstrak data hasil mereka dari catatan rumah sakit.
Pada 6 minggu setelah melahirkan, peserta ditelepon untuk
menanyakan komplikasi apa pun sejak keluar dari rumah
sakit. Peserta yang masuk percobaan dan tidak hamil
ditindaklanjuti selama 1 bulan setelah penghentian
suplemen kalsium. Data dicatat pada formulir laporan
kasus secara khusus dirancang untuk uji coba dan
dimasukkan dalam rangkap dua dalam basis web sistem
manajemen data (OpenClinica). Darah tekanan dicatat
menggunakan sphygmomanometers air raksa di situs
Afrika, dan dengan darah elektronik pemantau tekanan di
Argentina. Semua anggota tim peneliti dilatih dan dinilai
kemampuannya untuk mengukur tekanan darah, dengan
British Hipertensi Materi pelatihan masyarakat.
Pengukuran tekanan darah distandarisasi dengan cara
berikut: peserta sedang istirahat, setelah duduk selama 5
menit atau di tempat tidur dengan perut mereka miring
setidaknya 30° ke kiri; manset itu ditempatkan di lengan
kanan setinggi jantung; dua pengukuran tekanan darah
(sistolik dan diastolik) diambil pada interval 3 menit;
tekanan darah diastolik diukur pada suara Korotkoff
kelima (menghilang dari suara); dan rata-rata dari dua
bacaan adalah tercatat. Ini adalah percobaan pragmatis
dan oleh karena itu, pre-eklampsia dicatat sebagai hasil jika
didiagnosis oleh penyedia layanan kesehatan dan dicatat
dalam buku catatan medis atau jika peneliti
mengidentifikasi keduanya darah tinggi tekanan darah dan
proteinuria, sesuai dengan definisi percobaan dari pre-
eklampsia, dalam catatan medis peserta.
Urine dikumpulkan secara rutin dari semua peserta selama
kunjungan antenatal percobaan, saat masuk dalam
persalinan, atau sebelum operasi caesar elektif, untuk
mendeteksi keberadaan protein dengan dipstick. Proses ini
sesuai dengan praktik klinis rutin di lokasi penelitian.
21. Bagaiman karakteristik responden dan base line data ?
Karakteristik Responden sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi
22. Pada penelitian eksperimen apakah variabel perancu
(confounding variabel) dalam data base line tersebar seimbang
pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang, apa yang dilakukan
peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variabel
perancu?
Pada penelitian variable perancu tersebar seimbang

23. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
hipotesis, apakah hipotesis peneliti terbukti atau tidak terbukti
(bermakna atau tidak secara statistik)? Apakah hasil penelitian
juga bermakna secara klinis?
Hasil penelitian menunjukan suplementasi kalsium yang
dimulai sebelum kehamilan sampai usia kehamilan 20
minggu, dibandingkan dengan plasebo, tidak menunjukkan
penurunan yang signifikan pada preeklamsia berulang.
24. Untuk penelitian eksperimen dengan variabel dependen
kategorik, apakah peneliti menjelaskan tentang nilai
kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need to
treat (NNT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR)
Tidak di jelaskan
D. Diskusi 25. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian?
(discuss) Apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah
tentang hal – hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan
teori terkini?
Catatan : meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti
mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa
hipotesisnya tidak terbukti.
Peneliti berpendapat bahwa penelitian didapatkan tidak
memiliki makna yang signifikan di karenakan beberapa hal,
mulai dari kepatuhan pasien dalam mengonsumsi kalsium
maupun plasebo yang diberikan, dan juga dosis kalsium
yang diberikan masih dalam dosis rendah yang merujuk
pada pola konsumsi makanan masyarakat pada umumnya
sehingga tidak memberika dampak maksimal dari efek
pemberian kalsium terhadap penurunan kejadian
preeklampsi yang berulang.
26. Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan
penelitian – penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini
untuk menunjukan adanya relevansi?
Peneliti membandingkan penelitiannya dengan mencari
artikel yang diterbitkan di Pubmed dalam bahasa Inggris
Antara 1 Januari 1980, dan 31 Desember 2017, melaporkan
efek dari suplementasi kalsium sebelum hamil atau awal
kehamilan preeklamsia. Di antara 185 catatan, Peneliti
mengidentifikasi satu uji coba terkontrol secara acak
dengan 60 peserta yang mengevaluasi suplemen antioksidan
yang mengandung kalsium dimulai pada usia kehamilan 8
sampai 12 minggu dibandingkan dengan plasebo. Peserta
adalah ibu hamil yang diskrining positif rendah status
antioksidan. Studi kecil ini melaporkan pengurangan
preeklamsia (dua dari 29 vs 9 dari 31) dan keguguran (tidak
ada 29 vs 8 dari 31) mendukung intervensi. Namun, sebagai
intervensi terdiri dari beberapa nutrisi dan penelitian ini
kurang kuat untuk mendeteksi perbedaan dalam pre-
eklampsia, temuan sehubungan dengan suplementasi
kalsium di awal kehamilan sulit untuk ditafsirkan. Bukti
tinjauan sistematis dari percobaan acak menunjukkan
bahwa kalsium suplementasi setelah 20 minggu kehamilan
mengurangi konsekuensi serius dari pre-eklampsia dan
prevalensi preeklamsia. Efeknya sebagian besar
ditunjukkan dalam uji coba skala kecil, sedangkan dalam
uji coba skala besar yang dipimpin WHO itu tidak
signifikan.
27. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil
penelitiannya dengan perkembangan ilmu kebidanan/kesehatan
serta terhadap pemecahan masalah?
Peneliti memberikan rekomendasi untuk peninjauan
rekomendasi pemberian kalsium oleh WHO, terutama pada
masyaraakt ekonomi rendah yang cukup berat dalam
pemenuhan suplemen tersebut yang dari penelitian ini
terbukti tidak signifikan memberikan efek. Tetapi peneliti
juga memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut
untuk mendapat hasil yang lebih valid.

28. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?


Penelitian ini cukup penting dalam memberi masukan
terhadap WHO mengenai pemilihan rekomendasi
pencegahan pre eklampsi-eklampsi.
29. Bagaimana applicability hasil penelitian menurut peneliti?
Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik
kebidanan ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber
dana manusia dan aspek legal?
Peneliti mengatakan butuh intervensi dan penelitian lebih
jauh untuk dapat di terapkan dalam tatanan praktik
kesehatan
30. Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting praktik
klinik lainnya?
Ya, memungkinkan
31. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan
penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan validitas
hasil penelitian?
Peneliti mengatakan dalam penelitian ini terdapat beberapa
kelemahan berupa faktor perancu dan juga skala yang
masih dapat di luaskan.
32. Pada level evidence apa hasil penelitian ini dikategorikan?
Ib

Anda mungkin juga menyukai