Anda di halaman 1dari 2

BAGIAN 3 RUMAH SAKIT UMUM KELAS C Pasal 14 (1) Rumah sakit umum kelas C

mempunyai fasilitas kesehatan dan kapasitas untuk sekurang-kurangnya empat pelayanan


kedokteran dasar khusus dan empat pelayanan penunjang medik khusus.
(2) Standar, perlengkapan dan kemampuan rumah sakit umum kelas C sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi pelayanan medik umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik
spesialis dasar, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan spesialis gigi, termasuk
pelayanan keperawatan dan kebidanan.
.
Pelayanan penunjang klinis dan non klinis.
(3) Pelayanan kesehatan umum terdiri atas pelayanan kesehatan dasar, pelayanan gigi dan
mulut, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak/keluarga berencana.
(4) Pelayanan medis darurat harus dapat memberikan pelayanan darurat 24 jam sehari, tujuh
hari seminggu, melakukan penyelidikan awal terhadap keadaan darurat, dan melakukan
tindakan resusitasi dan stabilisasi standar.
(5) Pelayanan spesialis dasar terdiri atas penyakit dalam, kesehatan anak, pembedahan, serta
kebidanan dan kandungan.
(6) Pelayanan dokter spesialis gigi dan mulut yang paling sedikit satu kali pelayanan.
(7) Pelayanan penunjang medik khusus meliputi anestesiologi, radiologi, rehabilitasi medik,
dan patologi klinik.
(8) Pelayanan keperawatan dan kebidanan meliputi pelayanan keperawatan dan kebidanan.
(9) Pelayanan penunjang klinis terdiri atas perawatan intensif, donor darah, gizi, farmasi,
sterilisasi peralatan, dan rekam medis.
(10) Jasa penunjang nonklinis meliputi jasa laundry/laundry, jasa katering/dapur, rekayasa dan
pemeliharaan peralatan, serta pengelolaan limbah, pergudangan, ambulans, komunikasi, kamar
jenazah, proteksi kebakaran, pengelolaan gas medik, dan penyimpanan air.
disertakan.
Pasal 15 (1) Ketersediaan tenaga medis disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan.
(2) Pelayanan kesehatan esensial harus mempekerjakan sekurang-kurangnya sembilan orang
dokter umum dan dua orang dokter gigi tetap.
(3) Pelayanan kedokteran spesialis dasar memerlukan sedikitnya dua orang dokter spesialis
untuk setiap pelayanan, dan tersedia dua orang dokter spesialis sebagai staf tetap untuk berbagai
pelayanan tersebut.
(4) Setiap pelayanan penunjang kesehatan khusus harus mempunyai sekurang-kurangnya
seorang dokter spesialis untuk setiap pelayanan, dan dua orang dokter spesialis untuk pelayanan
yang berbeda.
(5) Rasio tenaga perawat terhadap tempat tidur rumah sakit adalah 2: 3, dan tenaga perawat
memenuhi syarat sesuai dengan pelayanan di rumah sakit.
(6) Staf pendukung yang dibutuhkan oleh rumah sakit.
Pasal 16 (1) Prasarana rumah sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan Menteri.
(2) Peralatan di rumah sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.
(3) Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Jumlah tempat tidur minimal 100 unit.
Pasal 17 (1) Kepengurusan dan kepengurusan terdiri atas susunan organisasi dan
kepengurusan.
(2) Susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas direktur
atau direktur rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan, unsur penunjang medik,
dewan medik, bagian audit intern, dan unsur umum.
departemen.
akan menjadi.
dan manajemen keuangan.
(3) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengendalian organisasi,
standar pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), sistem informasi manajemen rumah
sakit (SIMS), peraturan rumah sakit, dan tenaga kesehatan berdasarkan Undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai