NIM : 1610912220001
Jawab :
a. RSUD Ulin Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut website RSUD Ulin Prov. Kalimantan Selatan bahwa RS ini
merupakan rumah sakit kelas A Pendidikan yang berada di Kota Banjarmasin
Kalimantan Selatan dan merupakan rumah sakit rujukan di Kalimantan Selatan.
Peralatan Rumah Sakit Umum kelas A paling sedikit terdiri dari peralatan medis
untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat
operasi, persalinan, radiologi, laboratorium klinik, pelayanan darah, rehabilitasi
medik, farmasi, instalasi gizi, dan kamar jenazah.
1) Pelayanan Medik
Pelayanan medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a, paling
sedikit terdiri dari: pelayanan gawat darurat; pelayanan medik spesialis
dasar; pelayanan medik spesialis penunjang; pelayanan medik spesialis lain;
pelayanan medik subspesialis; dan pelayanan medik spesialis gigi dan
mulut. Pada Rumah Sakit (RS) kelas A, mengacu di Permenkes, Bab IV
pasal 6 ayat 1, RS harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik, paling sedikit 4 Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik, 12 Pelayanan Medik Spesialis Lain, dan 13
Pelayanan Medik Sub Spesialis.
2) Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b
meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
3) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
Pelayanan keperawatan dan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
14 huruf c meliputi asuhan keperawatan generalis dan spesialis serta asuhan
kebidanan.
4) Pelayanan Penunjang Klinik
Pelayanan penunjang klinik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf d
meliputi pelayanan bank darah, perawatan intensif untuk semua golongan
umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik.
5) Pelayanan Penunjang Non-Klinik
Pelayanan penunjang nonklinik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
14huruf e meliputi pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan
pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem
informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan
kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air bersih.
6) Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf f harus
dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut: a.jumlah tempat tidur perawatan
Kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur
untuk Rumah Sakit milik Pemerintah; b.jumlah tempat tidur perawatan
Kelas III paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur
untuk Rumah Sakit milik swasta; c.jumlah tempat tidur perawatan intensif
sebanyak 5% (lima persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta.
Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas A terdiri atas: tenaga
medis; tenaga kefarmasian; tenaga keperawatan; tenaga kesehatan lain;
tenaga non-kesehatan.
1) Tenaga medis
Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit
terdiri atas:
a) 18 dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
b) 4 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c) 6 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar;
d) 3 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang;
e) 3 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis lain;
2) Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling
sedikit terdiri atas:
a) 1 apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b) 5 apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit
10 tenaga teknis kefarmasian;
c) 5 apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 10 tenaga
teknis kefarmasian;
d) 1 apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2
tenaga teknis kefarmasian;
e) 1 apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 tenaga
teknis kefarmasian;
f) 1 apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat
merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau
rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya
disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit;
g) 1 apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap
melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan
dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan
dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
3) Tenaga Keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 ayat (1) huruf c sama dengan jumlah tempat tidur pada instalasi rawat
inap.
4) Tenaga Kesehatan Lain dan Tenaga Non Kesehatan
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain dan tenaga nonkesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf d dan huruf e disesuaikan
dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
Medical Check Up
Laboratorium Patologi Klinik
Laboratorium Patologi Anatomi
Hemodialisa
X-ray
Ct-Scan
USG
MRI
Endoscopy
Klonoscopy
Cytoscopy
Laringoscopy
Bronkoscopy
Spirometri
WSD
FNAB
Holter Monitoring
Nebulizer
Fungsi pleura
Mammografi
Cystgrafithy
ESWL
Operasi Jantung Terbuka
ECG
Dental X-Ray
Echocardiografi
Treadmill
Pusat Diagnostik Fiber Optik
Dexa Bone Densitometri
Laser Photocoagulation
Bedah Phacoemulsification
Tonometri
Funduskopi
Refraksi
Sinotophor
Angiografi
Adapun fasilitas non-medis yang dimiliki oleh RSUD Ulin adalah antara lain:
RSUD Ratu Zalecha adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah dan
merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah Martapura,
Kalimantan Selatan. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang
kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta
ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Selain itu RSUD Ratu Zalecha
juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Kabupaten Banjar dan
sekitarnya.
Berdasarkan Permenkes Nomor 34 tahun 2016, Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan fasilitas pelayanan rumah sakit kelas
dibagi menjadi Rumah sakit B1 yaitu RS yang melaksanakan pelayanan medik
minimal 11 (sebelas) spesialistik dan belum memiliki sub spesialistik luas.
Rumah sakit B2 yaitu RS yang melaksanakan pelayanan medik spesialistik dan
sub spesialistik.
1) Pelayanan Medik
Pelayanan medik yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas B paling
sedikit meliputi:
Pelayanan gawat darurat 24 terus menerus.
Pelayanan medik spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam,
kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.
Pelayanan medik spesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi,
radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik.
Pelayanan medik spesialis lain paling sedikit berjumlah 8 (delapan)
pelayanan dari 13 (tiga belas) pelayanan yang meliputi pelayanan mata,
telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan
kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah
plastik, dan kedokteran forensik.
Pelayanan medik subspesialis paling sedikit berjumlah 2 (dua) pelayanan
subspesialis dari 4 (empat) subspesialis dasar yang meliputi pelayanan
subspesialis di bidang spesialisasi bedah, penyakit dalam, kesehatan anak,
dan obstetri dan ginekologi.
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut paling sedikit berjumlah 3 (tiga)
pelayanan yang meliputi pelayanan bedah mulut, konservasi/endodonsi, dan
orthodonti.
2) Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
3) Pelayanan keperawatan dan kebidanan
Pelayanan keperawatan dan kebidanan meliputi asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan.
4) Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan penunjang klinik meliputi pelayanan bank darah, perawatan
intensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi
instrumen dan rekam medik.
5) Pelayanan penunjang nonklinik
Pelayanan penunjang nonklinik meliputi pelayanan laundry/linen, jasa
boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang,
ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem
penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air
bersih.
6) Pelayanan rawat inap
Pelayanan rawat inap harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut:
Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah
Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta
Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan Rumah
Sakit milik swasta.
SUMBER DAYA MANUSIA
1) Tenaga Medis
Tenaga medis paling sedikit terdiri atas:
12 (dua belas) dokter umum untuk pelayanan medik dasar
3 (tiga) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut
3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
dasar
2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
penunjang
1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
lain
1 (satu) dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
subspesialis
1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis gigi mulut.
2) Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:
1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit
4 (empat) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu
olehpaling sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian
4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit
8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian
1 (satu) orang apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh
minimal 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian
1 (satu) orang apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2
(dua) orang tenaga teknis kefarmasian
1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi
yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat
inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian
Rumah Sakit
1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat
merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau
rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya
disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
3) Tenaga Keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sama dengan jumlah tempat
tidur pada instalasi rawat inap.
Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
4) Tenaga Kesehatan Lain
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
5) Tenaga Non Kesehatan.
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
Berikut merupakan failitas yang terdapat di Rumah Sakit Ratu Zalecha
Martapura:
1. Ambulance
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Farmasi / Apotek
4. Bank Darah
5. Ruang Operasi
6. Instalasi Gizi
7. Dokter Umum
Penunjang Medis
1. Laboratorium
Patologi Klinik
Patologi Anatomi
2. Radiologi
Rontgen
Computed Tomography (CT Scan)
3. Ultrasonografi (USG)
4. Elektrokardiogram (EKG)
5. Elektroensefalografi (EEG)
6. Fisioterapi
7. Hemodialisa
Rawat Jalan
Poliklinik umum dan poliklinik spesialis memberikan pelayanan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Berikut ini merupakan daftar layanan poli yang ada
di RSUD Ratu Zalecha :
1. Poliklinik Gigi
Dokter Gigi Umum
Spesialis Konservasi Gigi
Spesialis Gigi Periodonsia
2. Spesialis Penyakit Dalam
3. Spesiails Kebidanan dan Kandungan
4. Spesialis Anak
5. Spesialis Bedah
Bedah Umum
Bedah Orthopedi
6. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
7. Spesialis Mata
8. Spesialis THT
9. Spesialis Paru
10. Spesialis Orthopedi
11. Spesialis Saraf
12. Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin
13. Spesialis Kejiwaan
14. Klinik VCT
Rawat Inap Pasien
1. Perawatan Khusus dan Intensif
ICU / ICCU / NICU
Ruang Isolasi
Ruang Perawatan Bayi
2. Perawatan Umum
Ruang Perawatan Kelas Super VIP
Ruang Perawatan Kelas VIP
Ruang Perawatan Kelas I
Ruang Perawatan Kelas II
Ruang Perawatan Kelas III
c. RSUD Idaman Kota Banjarbaru
Berdasarkan BANJARMASINPOST.CO.ID, peningkatan status RSUD
Banjarbaru dari tipe C menjadi tipe B masih mengalami kendala. Terbatasnya
tenaga medis menjadi hal utama. Berdasarkan peraturan materi kesehatan
Nomor 56 tahun 2014, memang masih banyak kekurangan harus dilengkapi
manajemen RSUD Banjarbaru, dengan judul RS tipe B Banjarbaru terkendala
kurangnya tenaga medis. Dengan demikian, RSUD Idaman Banjarbaru masih
termasuk dalam rumah sakit tipe C. Adapun persyaratan minimal yang harus
dipenuhi rumah sakit tipe C adalah sebagai berikut:
6) Pelayanan Medik
Pelayanan gawat darurat 24 jam secara terus menerus
Pelayanan medik umum meliputi pelayanan medis dasar, medik gigi
mulut, kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana
Pelayanan medik spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam,
kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi
Pelayanan medik spesialis penunjang meliputi pelayanan
anestesiologi, radiologi, dan patologi klinik
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut paling sedikit berjumlah 1
(satu) pelayanan
7) Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi
klinik
8) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
Pelayanan keperawatan meliputi asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan
9) Pelayanan Penunjang Medik
Pelayanan penunjang klinik meliputi pelayanan bank darah,
perawatan intensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit
gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik
10) Pelayanan Penunjang Nonklinik
Pelayanan penunjang nonklinik meliputi pelayanan laudry, jasa
boga, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah gudang,
ambulans, sistem informasi dan komunikasi, penelusuran jenazah,
sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik,dan
pengelolan air bersih.
11) Pelayanan rawat inap
Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah
Adapun sumber daya yang harus dimiliki rumah sakit tipe C adalah sebagai
berikut :
1) Tenaga Medis
9 dokter umum untuk pelayanan medik dasar
2 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut
2 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dokter
1 spesialis untuk semua jenis pelayanan medik spesialis penunjang
1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
gigi mulut
2) Tenaga kefarmasian
1 orang apoteker sebagai kepala instansi kefarmasian rumah sakit
2 orang apoteker yang bekerja di rawat inap yang dibantu paling
sedikit 4 teknis kefarmasian
4 orang apoteker dirawat inapyang dibantu paling sedikit 8 teknis
kefarmasian
1 orang apoteker sebagai koordinator penerimaan
3) Tenaga keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dihitung dengan
perbandingan 2 perawat untuk 3 tempat tidur
4) Tenaga kesehatan lain
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan
5) Tenaga non medis
Jumlah dan kualifikasi tenaga lainan disesuaikan dengan kebutuhan
pelayanan
2. Jelaskan perbedaan puskesmas berdasarkan akreditasi (dasar, madya,
paripurna)!
Jawab :
Sembilan Bab standar akreditasi puskesmas (total 802 EP). Tiap pembuktian
elemen diberikan nilai: 0 jika belum sama sekali atau baru sebagian kecil ada (0%
- 20%). 5 jika sebagian besar sudah dijalankan (20% - 79%). 10 jika sudah
dilaksanakan (80% - 100%). Terakreditas dasar jika pencapaian nilai Bab I, II, III
lebih dari 75%, bab IV, V, VI lebih dari 60%, serta bab VII, VIII, IX lebih dari
20%. Terakreditas madya jika pencapaian nilai bab I, II, III, IV, V lebih dari 75%,
bab VI, VII lebih dari 60%, serta bab VIII, IX lebih dari 20%. Terakreditas
paripurna jika pencapaian nilai semua bab lebih dari 75%.
Jawab :
Jawab :
Jawab :