Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ARTIKEL BAHASA INDONESIA

Oleh

Made Budiatmika (19/XII MIPA 1)

SMA N 1 GIANYAR

2023/2024
SENI LUKIS SEBAGAI TEMPAT RAHASIA PENUH
MAKNA
Seni telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak
zaman kuno, bahkan sebelum era masehi. Keberadaan seni senantiasa
bersinggungan dengan budaya karena keduanya memiliki keterkaitan yang kuat,
meskipun secara konseptual berbeda. Budaya merujuk pada kebiasaan dan tradisi
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sementara seni adalah
ekspresi kreatif manusia untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai estetika,
kegunaan, dan makna yang mendalam. Dilansir dari Detik.com, asal-usul kata
"seni" berasal dari bahasa Sanskerta "sani", yang berarti pemujaan. Artinya, seni
tidak hanya tentang penciptaan visual atau audio, tetapi juga tentang
penghormatan terhadap kreativitas dan keindahan alam semesta.

Dalam budaya manusia, seni berperan sebagai sarana untuk


menyampaikan cerita, tradisi, dan nilai-nilai yang melekat dalam suatu
masyarakat. Seni bisa berupa lukisan, patung, musik, tarian, sastra, dan beragam
bentuk lainnya yang memperkaya kehidupan manusia.

Melalui seni, manusia dapat menyampaikan emosi, pemikiran, dan


pandangan dunia mereka. Seni menjadi sarana untuk merayakan keindahan,
mengungkapkan perjuangan, memperingati sejarah, dan bahkan sebagai alat untuk
membangkitkan kesadaran sosial. Dengan demikian, seni tidak hanya menjadi
bagian penting dari kebudayaan manusia, tetapi juga merupakan cermin dari
keberagaman, kreativitas, dan evolusi peradaban manusia sepanjang sejarah

Seni sendiri terbagi menjadi beberapa kategori utama seperti seni


pendengaran, yang mencakup musik, puisi, pantun, dan lain sebagainya, serta seni
visual, seperti patung dan lukisan. Di Indonesia, seni telah menjadi bagian integral
dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks upacara adat, kebudayaan, dan
keagamaan. Dari tarian tradisional hingga lukisan religius, seni telah menjadi cara
yang kuat untuk menyampaikan makna, tradisi, dan nilai-nilai yang berharga
dalam masyarakat. Namun, dalam era modern ini, seni telah melampaui
batas-batas tradisionalnya sebagai sarana komunikasi. Seni tidak lagi hanya
terbatas pada upacara adat atau perayaan keagamaan, tetapi telah menjadi alat
yang efektif untuk berkomunikasi dengan beragam audiens. Salah satu bentuk
seni yang sering digunakan sebagai media komunikasi adalah seni lukis. Lukisan
bukan hanya sekadar gambar-gambar estetis, tetapi juga merupakan medium yang
kuat untuk menyampaikan pesan-pesan kompleks dan emosi yang mendalam.

Menariknya, penggunaan seni lukis sebagai media komunikasi bukanlah


hal baru. Bahkan sejak zaman purba, manusia telah menggunakan lukisan sebagai
cara untuk berkomunikasi dan merekam sejarah, budaya, dan kehidupan
sehari-hari mereka. Dinding gua yang dihiasi dengan lukisan-lukisan prasejarah
adalah contoh awal dari penggunaan seni lukis sebagai media komunikasi yang
kuat.

Di era digital yang semakin canggih ini, penggunaan media Lukis telah
melampaui sekadar menjadi sarana untuk menyampaikan informasi kepada
khalayak ramai. Kini, lukisan telah menjadi lebih dari sekadar karya seni visual;
bagi sebagian orang, lukisan telah menjadi obat yang mampu menyembuhkan.
Sebagaimana dilansir oleh Halodoc, lukisan telah diakui sebagai alat terapi yang
efektif dalam mengatasi stres dan menjadi senjata bagi mereka yang berjuang
melawan penyakit mental. Terdapat beberapa faktor atau fungsi yang menjadi
landasan dari pernyataan tersebut diantaranya

● Sebagai Wadah Meluapkan Emosi


Ketika seseorang menghadapi stres atau tekanan, melukis bisa menjadi
jalan keluar yang bermanfaat dan kreatif. Proses melukis memungkinkan
seseorang untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tidak terbatas
oleh kata-kata. Goresan kuas atau pensil di atas kanvas menjadi medium
yang membebaskan, memungkinkan aliran emosi dan pikiran yang
terpendam untuk dinyatakan. Dalam momen tersebut, seseorang dapat
memilih warna, bentuk, dan tekstur yang mencerminkan perasaannya,
menciptakan sebuah karya seni yang sarat makna secara personal. Melalui
proses ini, terjadi sebuah pembebasan, di mana tekanan atau stres yang
dirasakan menjadi terdistorsi dan terurai dalam bentuk visual. Bahkan
hanya dengan membiarkan tangan bergerak di atas kanvas, seseorang bisa
merasakan beban mental yang sedikit demi sedikit terangkat.
● Menurunkan Kecemasan
Individu yang mengalami gangguan mental sering kali berjuang dengan
gangguan kecemasan, di mana tubuh mereka merespons lingkungan
sekitar sebagai tidak aman. Menurut Halodoc, melukis dapat menjadi
solusi yang bermanfaat. Melalui aktivitas melukis, seseorang dapat
mengalihkan fokusnya dari kecemasan yang melanda, memungkinkan
pikiran mereka untuk menjadi lebih tenang. Proses mencipta karya seni
visual ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan
diri dengan bebas, yang pada gilirannya membantu meredakan ketegangan
dan kecemasan yang dirasakan
● Membantu Memahami Apa Pemicu Dari Masalah yang Dialami
Pentingnya mengetahui apa yang memicu stres bagi diri sendiri tidak dapat
diabaikan, Melalui goresan-goresan kuas atau pensil di atas kanvas,
individu tersebut dapat menggali secara bertahap apa yang sebenarnya
membuat mereka merasa stres atau cemas. Proses ini tidak hanya
memberikan ruang untuk mengekspresikan perasaan yang sulit
diungkapkan secara verbal, tetapi juga memungkinkan seseorang untuk
merenung dan memahami akar dari stres yang mereka rasakan
● Membantu Menghilangkan Rasa Trauma
Kegiatan melukis dapat berperan penting sebagai media penyembuhan
bagi individu yang mengalami trauma masa lalu. Trauma seringkali
menimbulkan rasa ketakutan, kecemasan, dan kesulitan dalam
mengungkapkan perasaan. Melalui melukis, individu tersebut dapat
menyalurkan semua emosi dan perasaan yang terkandung dalam trauma
mereka ke dalam kanvas. Lukisan menjadi wadah yang aman untuk
mengekspresikan pengalaman yang sulit dipahami secara verbal. Dengan
membiarkan diri mereka terlibat dalam proses kreatif ini, mereka dapat
menemukan pemulihan yang mendalam. Setiap goresan atau warna yang
dipilih menjadi bagian dari proses penyembuhan, membantu individu
tersebut untuk mengatasi rasa takut dan kecemasan yang menghantui
mereka. Lebih dari sekadar menciptakan gambar, melukis memberikan
kesempatan untuk membangun koneksi dengan diri sendiri dan merangkul
keberanian untuk menghadapi masa lalu mereka.

Dan masih banyak kontribusi seni, terkhususnya seni Lukis yang dapat
dikatakan berperan sebagai senjata bagi orang-orang yang mengidap gangguan
mental. Namun terdapat beberapa faktor yang yang menjadikan seni Lukis
sebagai sesuatu yang membantu efektif sebagai sarana terapi seperti Pertama,
proses menciptakan lukisan memungkinkan seseorang untuk menyampaikan
perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Dengan
membiarkan pikiran dan perasaan mengalir melalui sapuan kuas atau goresan
pensil, seseorang dapat mengekspresikan diri dengan lebih bebas dan jujur.
Kedua, aktivitas lukisan dapat membantu mengalihkan perhatian dari pikiran yang
negatif atau stres, sehingga membantu meredakan ketegangan dan kecemasan.
Selain itu, melalui lukisan, seseorang juga dapat menemukan rasa damai dan
ketenangan dalam proses menciptakan sesuatu yang indah.

Maka dari itu tak jarang ditemukan gambaran yang menurut orang awam
merupakan gambaran aneh yang tidak memiliki bantu yang tidak jelas di rumah
sakit jiwa, Bagi mereka yang tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang
kondisi-kondisi psikologis tertentu, gambaran tersebut seringkali dianggap tak
masuk akal atau bahkan menakutkan. Akan tetapi, Gambaran atau perilaku yang
terlihat aneh seringkali merupakan ekspresi dari perjuangan internal yang
kompleks yang dialami oleh pasien. Mereka mungkin menggunakan karya seni,
seperti melukis dengan warna-warna yang kontras atau menggambar dengan pola
yang rumit, sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi, pikiran, atau
pengalaman yang sulit diungkapkan secara verbal. Proses ini bisa menjadi bentuk
terapi atau sarana untuk menyalurkan energi yang berlebihan.

Bahkan Bukan rahasia lagi bahwa banyak pelukis terkenal yang juga
berjuang dengan gangguan mental, dan karya-karya mereka menjadi titik balik
dalam sejarah seni. Contohnya, Vincent van Gogh, seorang seniman yang dikenal
dengan lukisannya yang ikonik, "Starry Night" yang ternyata mengidap gangguan
bipolar yang mempengaruhi kreativitasnya secara mendalam. Begitu pula dengan
Francisco de Goya, yang dikenal dengan lukisan kritis sosialnya yang terkenal,
"Los Caprichos", ternyata menderita gangguan kepribadian kecemasan yang
membentuk narasi unik dalam karya-karyanya. Para seniman ini bukan hanya
menciptakan karya seni yang luar biasa, tetapi juga menunjukkan kepada dunia
bahwa seni lukis dapat menjadi sarana untuk mengatasi tantangan mental yang
kompleks. Bahkan di antara seniman-seniman terkenal tersebut, masih banyak
lagi yang mengidap gangguan mental yang berbeda-beda. Kehadiran karya
mereka menjadi bukti bahwa seni lukis bukan hanya tentang estetika visual, tetapi
juga tentang perjalanan batin dan pengalaman manusia yang mendalam.

Dikarenakan hal tersebut lukisan atau seni Lukis merupakan tempatnya


rahasia yang penuh makna dikarenakan banyak lukisan yang di Lukis oleh
seseorang untuk mengungkapkan apa yang ada dan ia rasakan dalam dirinya
dengan tidak secara langsung, melainkan mengungkapkannya secara tersirat
dalam goresan warna di atas kanvas. Maka dari itu, Penting bagi kita untuk tidak
terjebak dalam stereotip atau prasangka buruk terhadap gambaran yang kita lihat
tidak lazim atau cenderung aneh dikarenakan tiap-tiap orang memiliki kondisi
psikologis yang berbeda-beda, dan mungkin saja gambaran yang kita anggap ane,
dan menyeramkan merupakan suatu gambaran yang memiliki arti yang sangat
mendalam dan hanya si pembuat nya lah yang mengerti akan gambaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai