Anda di halaman 1dari 6

KARYA TULIS ILMIAH

“KEBERAGAMAN BUDAYA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA.


DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI DI LINGKUNGAN KEHIDUPAN KELUARGA
MASYARAKAT DAN MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA”

Wihdqwu
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah yang
berjudul "Keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari hari di lingkungan kehidupan keluarga
masyarakat dan masyarakat berbangsa dan bernegara" dengan
tepat waktu.

Karya ilmiah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, karya ilmiah ini bertujuan
menambah wawasan tentang Bhinneka Tunggal Ika dalam Era
Globalisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suri selaku guru


Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya karya ilmiah ini.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh


sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga karya
ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan yang bermanfaat.
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman


budaya yang kaya, telah lama diidentifikasi dengan
konsep "Bhinneka Tunggal Ika", yang berarti
"Berbeda-beda tetapi tetap satu". Namun, dalam
konteks kehidupan sehari-hari, bagaimana
keberagaman budaya ini tercermin dalam
lingkungan keluarga, masyarakat umum, serta
dalam konteks masyarakat berbangsa dan
bernegara? Konsep ini menggambarkan
keragaman budaya yang ada di Indonesia, yang
mencakup berbagai etnis, bahasa, agama, adat
istiadat, dan tradisi.
PEMBAHASAAN

Dalam kehidupan sehari-hari, keberagaman budaya tercermin


dalam berbagai aspek. Di lingkungan keluarga, misalnya, setiap
anggota keluarga mungkin berasal dari latar belakang budaya
yang berbeda, memperkaya interaksi sehari- hari dengan
berbagai tradisi, bahasa, dan nilai-nilai. Misalnya, dalam keluarga
saya, yang terdiri dari anggota yang berasal dari berbagai suku
dan agama, kami merayakan beragam festival dan upacara adat,
seperti Idul Fitri, Natal,
**Keberagaman Budaya dalam Masyarakat Umum**
Di masyarakat umum, keberagaman budaya tercermin dalam
interaksi sehari-hari antarindividu dari beragam latar belakang
etnis, agama, dan budaya. Misalnya, di pasar tradisional, kami
sering melihat penjual dan pembeli saling berinteraksi dengan
bahasa yang berbeda-beda namun tetap saling memahami sat
sama lain. Festival budaya lokal juga menjadi ajang yang penting
untuk merayakan keberagaman, di mana kami dapat
menyaksikan pertunjukan seni tradisional, menikmati masakan
khas daerah, dan berpartisipasi dalam kegiatan yang
memperkuat persatuan dan kebersamaan.
Kehidupan sehari-hari di masyarakat umum juga memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengeksplorasi dan menghargai
beragam tradisi budaya.Kami sering menghadiri acara-acara
sosial seperti pernikahan, khitanan, atau upacara adat lainnya
dari berbagai komunitas etnis, yang memberi kami wawasan
yang lebih dalam tentang kekayaan budaya yang ada di sekitar
kami. Bahkan dalam interaksi sehari-hari di tempat kerja atau
sekolah, kami belajar untuk menghargai perbedaan dan
menemukan titik-titik persamaan di antara kami, menciptakan
hubungan yang kuat dan harmonis di tengah keberagaman.
**Keberagaman Budaya dalam Masyarakat Berbangsa dan
Bernegara**
Dalam konteks masyarakat berbangsa dan bernegara, Bhinneka
Tunggal Ika menjadi landasan yang kokoh untuk membangun
identitas nasional yang inklusif. Di tingkat nasional, keberagaman
budaya tercermin dalam berbagai kebijakan multikultural yang
didukung ole negara, seperti pengakuan terhadap bahasa
daerah, pelaksanaan hari libur keagamaan, dan perlindungan
terhadap warisan budaya. Partisipasi dalam pemilihan umum
juga menjadi wadah bagi beragam kelompok masyarakat untuk
menyuarakan aspirasi dan kepentingan mereka, mencerminkan
semangat demokrasi yang inklusif.
Partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial juga menjadi
cara bagi kami untuk mengekspresikan identitas budava kami
dan memperjuangkan hak-hak kami sebagai warga negara.
Melalui organisasi masyarakat sipil dan partisipasi dalam
berbagai kegiatan komunitas, kami berusaha untuk memperkuat
solidaritas dan kesatuan di antara beragam kelompok etnis,
agama, dan budaya. Dengan demikian, Bhinneka Tunggal Ika
bukan hanya menjadi semboyan, tetapi juga prinsip yang kami
anut dalam membentuk masyarakat yang adil, inklusif, dan
berkeadilan bag semua warga negara.

Dampak Globalisasi terhadap Keberagaman Budaya**


Namun, dalam era globalisasi, keberagaman budaya dihadapkan
pada tantangan baru. Sementara globalisasi membawa
kemajuan teknologi dan integrasi ekonomi yang
menguntungkan, juga membawa ancaman terhadap keragaman
budaya. Misalnya, dominasi media massa global dapat
menggeser preferensi budaya lokal dan menghasilkan
homogenisasi budaya yang merata. Di sisi lain, globalisasi juga
membuka pintu bagi pertukaran budaya yang lebih luas,
memungkinkan kita untuk belajar dari dan menghargai
keanekaragaman budaya di seluruh dunia.
Sebagai individu yang terlibat dalam era globalisasi, kami
menghadapi tantangan untuk menjaga keseimbangan antara
pengaruh budaya luar dan pelestarian budaya lokal. Kami
berusaha untuk tetap setia pada akar budaya kami sambil
terbuka terhadap ide-ide dan pengalaman baru yang dibawa
oleh dunia luar. Melalui teknologi modern, kami dapat
terhubung dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia dan
mengambil bagian dalam pertukaran budaya yang saling
menguntungkan.
Namun, kami juga menyadari pentingnya menjaga keunikan dan
keaslian budaya kami sendiri, sebagai warisan yang harus
dilestarikan untuk generasi mendatang.

Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, keberagaman budaya dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika memainkan peran krusial dalam
membentuk identitas Indonesia yang unik dan inklusif. Di
kehidupan sehari-hari, keberagaman ini tercermin dalam
berbagai aspek, mulai dari interaksi di lingkungan keluarga
hingga dinamika sosial di tingkat masyarakat dan negara. Dalam
era globalisasi, di mana arus informasi dan interaksi lintas
budaya semakin meningkat, penting untuk terus memperkuat
nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan untuk
kerukunan dan kemajuan bersama.
Saya percaya bahwa dengan memelihara dan menghargai
keberagaman budaya, kita dapat menghadapi tantangan
globalisasi dengan lebih kokoh, sambil tetap mempertahankan
identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai