MAKALAH
KEBIJAKAN OBAT (GENERIK, ESENSIAL , WAJIB,APOTIK)
DOSEN PENGAMPU : SRI RAHMAWATI, S.Farm., M.Pd
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................... 2
BAB 1....................................................................................... 3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................3
C. TUJUAN..............................................................................................3
BAB 2 ..................................................................................... 4
PEMBAHASAN
A. Pengrtian Obat ( Generik, Esensial, Wajib apotik).............4
B. Kebijakan Obat menurut PERMENKES RI
NO.HK.02.02/MENKES/068/1/2010.................................5
C. Sejarah Kebijakan Obat ......................................................5
BAB 3 ......................................................................................8
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka.....................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan obat generik, esensial, wajib apotik pertama kali di perkenalkan oleh
kementerian kesehatan pada tahun 2009. Hal ini di lakukan sebagai upaya untuk
mengatasi masalah ketersediaan dan akses terhadap obat yang masih menjadi masalah
di indonesia. Sebelumnya,indonesia mengalami masalah dengan rendahnya
ketersediaan obat di apotik dan harga obat yang cenderung mahal.
Pada tahun 2011kebijakan ini di ubah oleh kementerian kesehatan menjadi “Obat
Generik Berlogo Wajib Apotik” Yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua
apotik di indonensia harus menyediakan obat generik berlogo. Hal ini dilakukan untuk
membedakan obat generik yang dijual di apotik dan di pasaran ilegal.
Pada tahun 2017 kebijakan ini kembali di ubah dan di khawatirkan menjadi “Obat
wajib apotik Esensial” yang mencakup obat-obatan yang dianggap penting dan
dibutuhkan oleh masyarakat. Perubaha ini di lakukan untukmemperluas daftar obat
yang wajib tersedia di apotik dan meningkatkan akses masyarakat terhadap obat yang
di butuhkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikanpemahaman tentang kebijakan obat
generik, Obat wajib apotik, Obat esensial Dan kebijakan obat lainnya yang ada di Indonesia.
Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak dan efektivitas kebijakan
tersebut dalam meningkatkan ketersediaan dan akses terhadap masyarakat obat yang
berkualitas dan terjangkau.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
1. Obat generik
Adalah obat yang memiliki bahan aktif yang sama dengan dengan obat paten, Namun
di produksi oleh perusahaan farmasi yangberbeda. Obat generik memiliki kualitas
yang sama dengan obat paten namun dijual dengan harga yang lebih terjangkau.
Kebijakan obat generik bertujuan untuk mengurangi biaya pengobatan yang tinggi,
terutama bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.
3. Obat esensial
obat yang dianggap penting dan dibutuhkan oleh masyarakat untuk menangani
masalah kesehatan yang umum disuatu negara. Obat esensial di tetapkan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbeda untuksetiap negara,tergantung pada
kebutuhan kesehatan masyarakatnya.
5
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan obat terus
berkembang untuk mengakomodasi perubahan dalam tuntutan kesehatan masyarakat. Tujuan
utama dari kebijakan obat generik,esensial,dan wajib apotik adalah untuk memastikan
ketersediaan, aksesibilitas, kualitas,dan kemanan obat-obatan bagi masyarakat secara luas.
Dengan implementasi yang baik dan konsisten, kebijakan obat generik,wajib apotik,dan
esensial dapat memberikanmanfaat yang signifikan bagi masyarakat dalam hal aksesibilitas
obat, biaya kesehatan, dankualitas pengobatan.
Namun kebijakan obat juga tidak terlepasdari beberapa dampak negatif, seperti
kemungkinan terjadinya peningkatan harga obat umum yang dapat merugikan perekonomian
masyarakat. Selain itu, kebijakan obat juga belum berhasil mengatasi masalah obat palsu
yang ilegal yang masih marak di indonesia.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebijakan obat generik, wajib apotik, dan esensial merupakan salah satuupaya
pemerintah indonesia untuk meningkatkan ketersediaan dan akses terhadap obat yang
terjangkau oleh masyarakat. Meskipun masih terdapat beberapa kendala dalam
pelaksanaannya, namun,kebijakan ini memiliki tujuan yang baik untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat dan meberikan
dampak positif terhadap pelayanan kesehatan masyarakat . Oleh karena itu,
diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, asosiasi apoteker, dan masyrakat
untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan kebijakan ini.
B. SARAN
Semoga dalam penulisan makalah ini dapat berguna bagi tim penulis khususnya,
dan bagi pembaca. Mungkin dalam penyusunan makalah ini tim penulis masih banyak
kekurangan karena keterbatasan ruang lingkup, waktu, situasi, kondisi dan ilmu yang
tim penulis miliki. Untukitu tim penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan dalam penulisan makalah ini pada tugas selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Organisasi Kesehatan Dunia, (2017). Obat Esensial dan Produk Kesehatan: Obat
Esensial. Diakses pada 20 Februari 2021 dari
https://www.who.int/medicines/services/essmedicines_def/en/
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 tentang Daftar obat Esensial Nasional.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2017).Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2017 tentang obat wajib apotik.Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.