Anda di halaman 1dari 11

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
provided by Online Journals Universitas Kristen Indonesia
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

Peningkatan Pengetahuan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari pada Ibu


Rumah Tangga Perkotaan Kelas Ekonomi Menengah
Familia Novita Simanjuntak1, Sumiyati2, Leony Sanga Lamsari Purba3, Nova Irawati
Simatupang4, St Fatimah Azzahra5

Universitas Kristen Indonesia1,2,3,4,5


E-mail: familia.simanjuntak@uki.ac.id

Abstrak
Pengetahuan kimia ibu rumah tangga menjadi faktor penting untuk mendukung perilaku dan
perlakuan ibu rumah tangga terhadap semua jenis bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan kimia ibu rumah tangga juga dapat membantu keluarga membuat
keputusan terbaik untuk konsumsi yang sesuai dengan kebutuhan orang tua dan anak-anak. Tulisan
ilmiah ini adalah hasil pengabdian Prodi Pendidikan Kimia dalam rangka LUSTRUM Dies Natalis UKI
tahun 2018 kepada masyarakat Kelurahan Cawang, Jakarta Timur. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan kimia pada ibu rumah tangga kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dalam
kehidupan sehari-hari. Materi pembekalan diberikan melalui penyuluhan dalam focused group
discussion (FGD) yang mencakup pengetahuan tentang kimia bahan makanan terkait gizi keluarga
dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) dan pelatihan pengolahan sampah rumah tangga
yaitu mengolah minyak jelantah menjadi sabun colek, mengubah sampah plastik menjadi hiasan
lampu, dan membuat lilin aromaterapi dari lilin bekas. Tiga puluh ibu rumah tangga yang hadir
memberi umpan balik bahwa mereka senang mendapat ilmu tentang gizi keluarga yang sesuai
dengan kebutuhan dan juga akan mulai mengolah minyak jelantah menjadi sabun colek serta
mengolah lilin bekas menjadi lilin aromaterapi dengan pewangi buatan sendiri yang berasal dari
sampah bahan masakan berupa kulit jeruk nipis dan jahe.
Kata kunci: pengetahuan kimia; GERMAS; ibu rumah tangga; olah sampah perkotaan; kelas
ekonomi menengah

Abstract
Chemistry knowledge for housewives is necessary to support their behavior and handling on various
everyday life-chemical material. The chemistry knowledge also helps the family to make wise
consumption decisions based on family members’ need. This academic written describe the result of
Cawang Urban VIllage’s community service which had been done by Chemistry Education Study
Program in LUSTRUM Dies Natalis of UKI year 2018. The aim of the community service is to improve
the chemistry knowledge of 50 housewives who live in Cawang Urban Village-East Jakarta based on
everyday life. A material enrichment was conducted by socialization in focused group discussion. The
material enrichment about food chemistry education on family’s nutrition through GERMAS program
and training on domestic garbage processing i.e used cooking oil is processed become dab soap,
plastic waste modification become lamp decoration, and aroma-therapy candle making from a used
candle. The 30 housewives gave feedback that they were very happy to get the chemistry knowledge
about appropriate nutrition intake to family members’ need, and will start to make dab soap from used
cooking oil and make their handmade fragrance from lime and ginger peel for homemade aroma-
therapy candle.

Keywords: chemistry knowledge; GERMAS; housewives; urban’s garbage treatment; middle income

PENDAHULUAN Jepang berhasil mencanangkan program


Ibu rumah tangga di perkotaan gizi nasional sebagai peradaban dan
mempunyai peranan penting sebagai pertahanan negara yang melibatkan peran
kunci dalam perwujudan kesehatan dan ibu rumah tangga perkotaan dari ekonomi
kesejahteraan keluarga. Mulai tahun 1920, kelas menengah dalam pendidikan dan

98
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

pengaturan diet keluarga baik di rumah penghematan biaya demi keluarga yang
maupun sekolah sesuai dengan anjuran lebih sehat dan sejahtera.
pemerintah (Hopson, 2019). Di India, ibu Seager (2019) menyatakan bahwa
rumah tangga dari keluarga proses pemulihan kualitas lingkungan
berpendapatan rendah yang tinggal di hidup, khususnya bagi anak-anak,
perumahan rehabilitasi kumuh berperan membutuhkan peran ibu (perempuan) baik
dalam penghematan energi di rumah untuk di dalam maupun di luar rumah.
(Sunikka-Blank, Bardhan, & Haque, 2019). Lebih lanjut, peran perempuan, terutama
Data BPS DKI Jakarta tahun 2017 para ibu, yang memilih bahan kimia ramah
menyatakan jumlah rumah tangga di lingkungan berbasis bahan alam untuk
Jakarta Timur adalah yang tertinggi yaitu digunakan sebagai kebutuhan sandang
mencapai 729.080 dengan rata-rata dapat mewujudkan keberlanjutan ekologi
anggota rumah tangga adalah 3,82. Data (RÄisÄnen, 2019).
tersebut menunjukkan bahwa peran ibu Di sisi lain, rumah tangga juga
dalam rumah tangga di Jakarta Timur menjadi salah satu sumber sampah yang
dapat secara signifikan memberi dampak membutuhkan pengelolaan secara
pada tingkat kesejahteraan dan kesehatan terpadu dalam rangka pengendalian
keluarga. kualitas lingkungan hidup di sekitar rumah
Rumah tangga dalam kehidupan tangga. McAllister (2015) menyatakan
sehari-hari melekat pada paparan bahan setiap orang memproduksi sampah sekitar
kimia baik di dalam makanan (dan 2,75-3,25 liter/hari atau 0,7-0,8 kg/hari,
minuman), bahan dan peralatan yang ada jika dalam satu rumah tangga terdapat 4
di dapur, ruang tamu, ruang belajar, ruang anggota keluarga, maka dalam sehari
tidur, kamar mandi dan bagian lain baik di rumah tangga menghasilkan 2,8-3,6 kg
dalam maupun luar rumah (Mikeš, et.al., sampah. Apabila dalam satu kelurahan
2019; Lakhtikova, Brintlinger, & terdapat 40 KK, maka produksi sampah
Glushchenko, 2019; Bearth & Siegrist, mencapai 112-128 kg/hari.
2019; Al_Qasmi, Al-Thaiban, & Helaleh, Di negara-negara padat penduduk,
2019). Oleh karena itu, peran ibu rumah dominasi timbulan sampah perkotaan
tangga menjadi penting dalam rangka berasal dari rumah tangga. Dominasi
memastikan anggota keluarga aman dari timbulan sampah perkotaan di Indonesia
paparan bahan kimia yang digunakan dan 50%-70% berasal dari rumah tangga,
dikonsumsi serta mengusahakan khususnya di ibukota Jakarta (Utami,
pengolahan sisa-sisa bahan kimia secara Indrasti, & Dharmawan, 2008; Suherman,
terpadu yang berdampak pada et.al., 2019). Han, et.al. (2019)
menyatakan bahwa 72.31% sampah
99
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

perkotaan di Cina berasal dari rumah dengan kebutuhan semua anggota


tangga. Situasi yang mirip juga terjadi di keluarga (Trisnawati & Setiawan, 2019;
India bahwa 40%-60% produksi sampah Nugroho & Waladani, 2019; Ciftcioglu,
perkotaan berasal dari rumah tangga Ebedi, & Abak, 2019). Pengetahuan kimia
(Sharholy, et.al., 2008; Shah & Shah, dapat menjadi modal dasar bagi ibu
2019). rumah tangga dalam mengolah dan
Timbulan sampah rumah tangga mengelola timbulan sampah yang berasal
masih mempunyai potensi ekonomi jika dari rumahnya (Situmorang, 2012)
dikelola secara terpadu. Penelitian Utami, sehingga secara berkala akan mengurangi
Indrasti, & Dharmawan (2008) belanja rumah tangga sekaligus mendapat
menyatakan bahwa ada 4 keuntungan tambahan nilai ekonomi dari pengolahan
yang dapat diperoleh dari pengeloaan sampah terpadu (Riswan, Sunoko, &
sampah berbasis masyarakat yaitu (1) Hadiyarto, 2011).
pengurangan 57% sampah dari 70% total Salah satu upaya yang dapat
sampah; (2) efisiensi biaya pengolahan dilakukan untuk meningkatkan
sampah sebesar 23%-37%; (3) pengetahuan kimia pada ibu rumah
peningkatan nilai ekonomi dari penjualan tangga yaitu melalui penyuluhan kepada
barang daur ulang, unit pelayanan masyarakat. Hasil penelitian Simanjuntak
pelatihan daur ulang dan bentuk (2018) menyatakan bahwa
diversifikasi yang lain; dan (4) pengembangan ranah afektif kimia dapat
menciptakan harmoni sosial antar banyak tercapai melalui penyuluhan kepada
pihak. Lebih lanjut, Setiadi (2015) masyarakat baik pada mahasiswa sebagai
menyatakan bahwa keuntungan dari narasumber maupun pada masyarakat
pengelolaan sampah secara terpadu pun sebagai peserta. Pengembangan ranah
dapat diakses mulai dari skala rumah afektif kimia tersebut secara berkala akan
tangga. mendukung proses peningkatan
Pengetahuan kimia pada ibu rumah pengetahuan kimia melalui aplikasinya
tangga dapat membantu aktifitas ibu dalam kehidupan sehari-hari (Schweizer,
memastikan bahwa semua bahan kimia Hampshire, & Dalgleish, 2011).
yang ada dalam rumah adalah aman Kegiatan penyuluhan kepada
untuk semua anggota keluarga (Mikeš, masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
et.al., 2019; Nguyen-Viet, et.al., 2019; pengetahuan kimia pada ibu rumah
Ojuri, et.al., 2018). Selain itu, tangga dalam rangka meningkatkan peran
pengetahuan kimia menjadi pertimbangan serta ibu rumah tangga dalam
bagi para ibu rumah tangga dalam pemeliharaan kualitas lingkungan hidup di
keputusan konsumsi bahan kimia sesuai sekitar rumah tangga di Kelurahan
100
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

Cawang, Jakarta Timur. Peningkatan berasal dari keluarga berpendapatan


peran serta yang ingin dicapai melalui (ekonomi) menengah ke bawah. Kegiatan
pengetahuan kimia lingkungan dan kimia juga dihadiri oleh aparatur pemerintah
bahan pangan pada ibu rumah tangga. yaitu Ketua RW dan Sekretaris Lurah
Dampak sampingan (multiplier effects) yang akan membantu melalui program
dari pencapaian tujuan kegiatan ini dapat peningkatan kualitas SDM menuju
diarahkan menuju penyelarasan tujuan keberlanjutan implementasi luaran
pembangunan berkelanjutan (SDGs) kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
sasaran III yaitu kesehatan yang baik dan Pelaksana narasumber dalam
kesejahteraan (good health & well-being) pendidikan masyarakat dan pelatihan
pada skala rumah tangga. yaitu dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP
UKI yang mempunyai kompetensi sesuai
METODE dengan topik. Kegiatan pelatihan didukung
Pelaksanaan kegiatan ini oleh Himpunan Mahasiswa Prodi
menggunakan metode pendidikan Pendidikan Kimia (HMPS). Daftar
masyarakat dan pelatihan. Pendidikan kompetensi dosen prodi tersebut disajikan
masyarakat terkait kimia bahan makanan, dalam Tabel 1.
terutama mengenai program GERMAS Tabel 1. Daftar Kompetensi Dosen Prodi
(Gerakan Masyarakat Sehat) dengan dalam Kegiatan Pendidikan Masyarakat dan
slogan 3B dan 1A yaitu makan beragam, Pelatihan
bergizi, berimbang dan aktif secara fisik,
No. Nama Dosen Kompetensi
dalam rangka meningkatkan kesadaran
Pendidikan Masyarakat
masyarakat mengkonsumsi bahan
makanan sesuai dengan kebutuhan fisik, Dr. Sumiyati,
1. Pendidikan Kimia
M.Pd
usia, dan aktifitas dalam kehidupan
sehari-hari. Topik pelatihan yaitu Familia Novita
Kimia Lingkungan
pengolahan minyak jelantah menjadi 2. Simanjuntak,
dan Bahan Alam
sabun colek, lilin bekas menjadi lilin S.P., M.Si

aromaterapi, dan pengolahan sampah Leony Sanga


Pendidikan Kimia
dapur (sisa makanan dan bahan dapur) 3. Lamsari Purba,
dan Kewirausahaan
menjadi bahan pewangi untuk lilin M.Pd

aromaterapi dan pupuk kompos untuk Nova Irawati


pertanaman sayuran dan toga skala 4. Simatupang, Pendidikan Kimia

rumah tangga. M.Pd

Peserta penyuluhan adalah 30 ibu 5. St Fatimah Pendidikan Kimia


rumah tangga Kelurahan Cawang yang
101
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

Azzahra, M.Pd dan Kewirausahaan Dalam rangka menilai persepsi ibu

Pelatihan Olah Minyak Jelantah, Lilin rumah tangga mengenai pengetahuan


Bekas, Bumbu Dapur, dan Sampah Dapur kimia dalam kehidupan sehari-hari,
kegiatan penyuluhan menggunakan
Minyak jelantah
St Fatimah dan angket. Angket tersebut disajikan dalam
1. menjadi sabun
HMPS
colek Gambar 1. Angekt diberikan kepada ibu
rumah tangga
Leony S.L. Purba Lilin bekas menjadi
2. yang hadir sebagai peserta di akhir
dan HMPS lilin aromaterapi
kegiatan.
Sumiyati & Nova Bumbu dapur
3. Pengolahan dan analisis data
serta HMPS menjadi wewangian
menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu
Familia N.S. dan Sampah dapur
4. statistika deskriptif. Analisis deskriptif data
HMPS menjadi kompos
skala Likert akan dibahas atas dasar
kajian teori.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam proses ceramah interaktif
pada sesi pendidikan masyarakat, 70%
peserta mengetahui tentang GERMAS 3B
1A dari sosialisasi yang dilakukan di
kegiatan ibu PKK dan posyandu, namun
peserta masih belum paham tentang
Gambar 1. Angket Penyuluhan tentang
prosedur penerapannya dalam kehidupan
Pengetahuan Kimia dalam Kehidupan Sehari-
sehari-hari. Pemahaman tersebut bahkan
hari
belum menyentuh pada alasan memilih
Metode pelaksanaan pendidikan
bahan makanan dan aktifitas fisik tertentu
masyarakat mengenai GERMAS adalah
yang sesuai dengan kebutuhan anggota
ceramah interaktif, yaitu terjadi dialog keluarga menurut usia, kondisi fisik, dan
interaktif antara narasumber dan peserta rutinitas sehari-hari.
penyuluhan. Pendidikan masyarakat Gerakan masyarakat sehat
diberikan dalam waktu 50 menit. Selain
(GERMAS) menjadi upaya pemerintah
GERMAS, pendidikan masyarakat juga
untuk meningkatkan kualitas sumber daya
memberikan penyegaran secara singkat
manusia Indonesia melalui budaya hidup
mengenai pengolahan sampah terpadu sehat (Suryani, et.al., 2019) yang dapat
skala rumah tangga sebagai alternatif disinergikan secara lintas disiplin ilmu
sumber pendapatan keluarga. sebagai program pemberdayaan
102
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

masyarakat (Ryandini, Kristiyawati, & Selama sesi pelatihan, peserta


Nuraeni, 2019) untuk meningkatkan bersemangat mengikuti semua rangkaian
kesadaran menuju kualitas hidup yang materi pelatihan yang tampak pada
lebih sehat dan sejahtera (Sembiring, perilaku mencatat tahapan olah sampah
Senduk, & Mulyono, 2019). meski modul pelatihan sudah dibagikan.
Dengan demikian, narasumber yang Bahkan, beberapa ibu rumah tangga yang
memberi materi GERMAS lebih fokus tergabung dalam kelompok ibu PKK telah
pada diskusi mengenai penerapan mengajukan jadwal pelatihan lebih lanjut
GERMAS antara lain mengenai sumber mengenai olah sampah dan perhitungan
karbohidrat selain nasi, sumber protein nilai tambah ekonominya bagi keluarga
selain daging dan telur, dan seterusnya (Utami, Indrasti, & Dharmawan, 2008).
sampai kepada olahraga apa yang baik Lebih rinci, persepsi ibu rumah tangga
sesuai dengan kebutuhan usia, kondisi sebagai peserta pendidikan masyarakat
fisik dan rutinitas, sehingga semua dan pelatihan disajikan dalam Tabel 2.
peserta yakin bahwa penerapan GERMAS Tabel 2. Persepsi Ibu Rumah Tangga sebagai
dalam kehidupan sehari-hari tidak terlalu Peserta Pendidikan Masyarakat dan Pelatihan
sulit. No Pernyataan 5 4 3 2 1
Pengetahuan kimia terkait GERMAS 1 Pengetahuan 5 9 13 1 2
kimia
antara lain mengenai kandungan gizi dibutuhkan
bahan makanan yang mencakup dalam hidup
saya sehari-hari
macronutrients dan micronutrients. Semua 2 Pengetahuan 15 15 0 0 0
kimia
informasi tersebut dapat tersalurkan membantu saya
kepada peserta penyuluhan dalam rangka mengenali
bahan-bahan
meningkatkan afektif kimia terkait bahan kimia yang ada
di sekitar rumah
makanan (Simanjuntak, 2018). saya
Pelatihan olah sampah rumah 3 Pengetahuan 1 7 14 6 2
kimia
tangga dilakukan selama 120 menit. membantu saya
menyelesaikan
Materi pelatihan mencakup olah minyak pekerjaan saya
jelantah menjadi sabun colek, olah lilin di rumah
4 Pengetahuan 0 2 14 14 0
bekas menjadi lilin aromaterapi, dan olah kimia membuat
saya tahu
sampah dapur (sisa makanan dan bahan
bahan kimia
dapur) menjadi bahan pewangi untuk lilin alami dan tidak
alami
aromaterapi dan pupuk kompos untuk 5 Pengetahuan 0 3 13 12 2
kimia membuat
pertanaman sayuran dan toga skala
saya mampu
rumah tangga. membedakan
bahan kimia
alami dengan
103
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

yang tidak alami untuk dapat memilih bahan kimia alami


dan mengolah bahan kimia dengan
6 Pengetahuan 0 5 15 9 1
kimia membuat pengetahuan kimia yang diperoleh selama
saya mampu
mengolah mengikuti kegiatan.
bahan kimia
Persepsi peserta kegiatan yang
untuk hidup
lebih sehat disajikan dalam Tabel 2. sejalan dengan
7 Pengetahuan 1 17 3 9 0
kimia hasil penelitian Schweizer, Hampshire, &
membantu saya Dalgleish (2011) yaitu bahwa ranah afektif
melindungi diri
dari bahan kimia yang dibangun dalam kegiatan
kimia
berbahaya penyuluhan kepada masyarakat secara
8 Pengetahuan 0 2 10 11 7 berkala akan mendukung peningkatan
kimia
membantu saya pengetahuan kimia melalui penerapannya
memilih bahan
kimia alami dan dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan
tidak berbahaya pengetahuan kimia menjadi landasan bagi
9 Pengetahuan 0 8 7 8 7
kimia membuat masyarakat untuk mewujudkan sumber
saya
mengurangi daya manusia yang sehat dan sejahtera
penggunaan (Sembiring, Senduk, & Mulyono, 2019).
bahan kimia
tidak alami
10 Pengetahuan 2 5 8 7 8
kimia membuat
SIMPULAN
saya Secara simultan, kegiatan
menghindari
penggunaan pendidikan masyarakat tentang GERMAS
bahan kimia
dan pelatihan olah sampah skala rumah
tidak alami dan
berbahaya tangga meningkatkan pengetahuan kimia
Tabel 2. memperlihatkan bahwa ibu rumah tangga yang terlibat sebagai
pengetahuan kimia yang diperoleh dari peserta kegiatan pengabdian kepada
kegiatan pendidikan masyarakat dan masyarakat yang dilaksanakan oleh Prodi
pelatihan terutama untuk membantu Pendidikan Kimia FKIP UKI dalam
mengenali bahan-bahan kimia yang ada di rangkaian LUSTRUM Dies Natalis UKI
sekitar rumah dan melindungi diri dari tahun 2018. Peningkatan pengetahuan
bahan kimia berbahaya. Namun, kimia tersebut, apabila ditindaklanjuti
pengetahuan kimia yang diperoleh masih secara berkala, akan mendukung tujuan
dianggap belum mampu meyakinkan para pembangunan berkelanjutan sasaran III
peserta untuk mengenali bahan kimia yaitu masyarakat yang hidup sehat dan
yang sifatnya alami dan tidak alami sejahtera. Lebih lanjut, bahkan,
sehingga dapat membedakannya. pengetahuan kimia terkait olah sampah
Selanjutnya, peserta juga belum yakin rumah tangga dapat mewujudkan tujuan
104
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

pembangunan berkelanjutan sasaran I REFERENSI


yaitu pengendalian kemiskinan skala
Al_Qasmi, N. N., Al-Thaiban, H., &
rumah tangga.
Helaleh, M. I. (2019). Indoor
Data yang disajikan dalam Tabel 2.
phthalates from household dust in
menjadi baseline data bagi UKI untuk
Qatar: implications for non-dietary
menyusun program lanjutan pada lokasi
human exposure. Environmental
yang sama atau program yang serupa
Science and Pollution
pada lokasi yang berbeda sesuai dengan
Research, 26(1), 421-430.
kebutuhan masyarakat setempat. Dengan
Bearth, A., & Siegrist, M. (2019). Situative
demikian, UKI sebagai salah satu
and product-specific factors
lembaga pendidikan tinggi di Jakarta
influencing consumers’ risk
Timur secara aktif berkontribusi pada
perception of household cleaning
program pemerintah Indonesia dalam
products. Safety science, 113, 126-
perwujudan tujuan pembangunan
133.
berkelanjutan yang terkait dengan
kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ciftcioglu, G. C., Ebedi, S., & Abak, K.
(2019). Evaluation of the relationship
UCAPAN TERIMA KASIH between ornamental plants–based
Terima kasih kepada Universitas ecosystem services and human
Kristen Indonesia sebagai pemberi dana wellbeing: A case study from Lefke
dan Panitia LUSTRUM Dies Natalis UKI Region of North Cyprus. Ecological
tahun 2018 yang telah memberikan Indicators, 102, 278-288.
kesempatan kepada Prodi Pendidikan Han, Z., Ye, C., Zhang, Y., Dan, Z., Zou,
Kimia FKIP UKI untuk terlibat dalam Z., Liu, D., & Shi, G. (2019).
kegiatan pengabdian kepada masyarakat Characteristics and management
di Kelurahan Cawang. Terima kasih juga modes of domestic waste in rural
kepada Himpunan Mahasiswa Prodi areas of developing countries: a
(HMPS) Pendidikan Kimia FKIP UKI, case study of China. Environmental
Ketua RW, dan Sekretaris Lurah yang Science and Pollution Research, 1-
telah secara aktif bekerja bersama tim 17.
narasumber dan juga panitia secara
Lakhtikova, A., Brintlinger, A., &
keseluruhan sehingga kegiatan
Glushchenko, I. (Eds.).
pendidikan masyarakat dan pelatihan olah
(2019). Gender and Food in Late
sampah dapat berjalan dengan baik.
Soviet Everyday Life. Indiana
University Press.

105
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

Majumder, A. (2019). An Empirical Study Jatilawang. Proceeding of The


on Economic Empowerment of URECOL, 322-324.
Women Through Self-Help Group of
Ojuri, O. T., Ezekiel, C. N., Eskola, M. K.,
Indian Sunderban Delta of North 24
Šarkanj, B., Babalola, A. D., Sulyok,
Parganas of West Bengal, India.
M., ... & Krska, R. (2019). Mycotoxin
In Handbook of Research on
co-exposures in infants and young
Microfinancial Impacts on Women
children consuming household-and
Empowerment, Poverty, and
industrially-processed
Inequality (pp. 129-164). IGI Global.
complementary foods in Nigeria and
McAllister, J. (2015). Factors Influencing risk management advice. Food
Solid-Waste Management in the Control, 98, 312-322.
Developing World. All Graduate Plan
RÄisÄnen, R. (2019). Promoting Finnwool
B and Other Reports (Doctoral
with Green Production and
dissertation, Master’s Thesis, Utah
Sustainability: Aspects from the Past
State University, Logan, UT, USA).
to the Future, from Crafts to
Mikeš, O., Vrbová, M., Klánová, J., Čupr, Industry. TEXTILE, 1-19.
P., Švancara, J., & Pikhart, H.
Riswan, R., Sunoko, H. R., & Hadiyarto, A.
(2019). Early-life exposure to
(2011). Pengelolaan sampah rumah
household chemicals and wheezing
tangga di Kecamatan Daha
in children. Science of The Total
Selatan. Jurnal Ilmu
Environment.
Lingkungan, 9(1), 31-38.
Nguyen-Viet, H., Dang-Xuan, S., Pham-
Ryandini, F. R., Kristiyawati, S. P., &
Duc, P., Roesel, K., Huong, N. M.,
Nuraeni, A. (2019). Pemberdayaan
Luu-Quoc, T., ... & Häsler, B. (2019).
kader dalam program Gerakan
Rapid integrated assessment of food
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
safety and nutrition related to pork
di Wilayah Puskesmas Karangayu
consumption of regular consumers
Kota Semarang. Jurnal Ilmu
and mothers with young children in
Keperawatan dan Kebidanan, 3(4).
Vietnam. Global Food Security, 20,
Schweizer, S., Hampshire, A., & Dalgleish,
37-44.
T. (2011). Extending brain-training to
Nugroho, I. A., & Waladani, B. (2019).
the affective domain: Increasing
Edukasi manfaat dan bahaya
cognitive and affective executive
kolesterol pada ibu-ibu Nasyiatul
control through emotional working
Aisyiyah Tinggarjaya Kecamatan

106
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

memory training. PloS one, 6(9), Pacific Journal of Public


e24372. Administration, 41(1), 56-62.

Seager, J. (2019). Earth follies: Feminism, Simanjuntak, F. N. (2018).


politics and the environment (Vol. Pengembangan Ranah Afektif Kimia
11). Routledge. melalui Penyuluhan kepada
Masyarakat. EduMatSains, 3(1), 33-
Sembiring, N. B., Senduk, J. J., &
46.
Mulyono, H. (2019). Peranan
komunikasi kesehatan di Kelurahan Situmorang, M. (2012). Kimia Lingkungan.
Bahu Kecamatan Malalayang (Studi FMIPA UNIMED.
Tentang Sosialisasi GERMAS Oleh
Suherman, V. S., Franco-García, M. L.,
Dinas Kesehatan Manado). Jurnal
Abdoellah, O. S., Kurniadie, D., &
Acta Diurna, 8(1).
Hidayati, Y. A. (2019). Circularity of
Setiadi, A. (2015). Studi pengelolaan Wastes: Stakeholders Identity and
sampah berbasis komunitas pada Salience for Household Solid Waste
kawasan permukiman perkotaan di Management in Cimahi City, West
Yogyakarta. Jurnal Wilayah dan Java Province, Indonesia.
Lingkungan, 3(1), 27-38. In Towards Zero Waste (pp. 81-
104). Springer, Cham.
Shah, K. V., & Shah, D. D. (2019). An
Approach Towards Sustainable Suryani, D., Nurdjanah, E. P., Yogatama,
Municipal Solid Waste Management Y., & Jumadil, M. (2019).
in India. In Waste Management and Membudayakan hidup sehat melalui
Resource Efficiency (pp. 1067- Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
1076). Springer, Singapore. (GERMAS) di Dusun Mendang Iii,
Jambu Dan Jrakah Kecamatan,
Sharholy, M., Ahmad, K., Mahmood, G., &
Tanjungsari, Gunungkidul. Jurnal
Trivedi, R. C. (2008). Municipal solid
Pemberdayaan: Publikasi Hasil
waste management in Indian cities–
Pengabdian Kepada
A review. Waste
Masyarakat, 2(1), 65-74.
management, 28(2), 459-467.
Trisnawati, A., & Setiawan, M. A. (2019).
Siagian, E. S., Sumaryana, A.,
Pelatihan identifikasi boraks dan
Widianingsih, I., & Nurasa, H.
formalin pada makanan di Desa
(2019). Public-private partnerships
Bareng, Babadan, Ponorogo. Widya
in solid waste management:
Laksana, 8(1), 69-78.
arrangements in Indonesia. Asia

107
Jurnal Comunita Servizio e-ISSN: 2656-67710
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019 Hal 98-108

Utami, B. D., Indrasti, N. S., & Dua Komunitas di Sleman dan


Dharmawan, A. H. (2008). Jakarta Selatan. Sodality: Jurnal
Pengelolaan Sampah Rumahtangga Sosiologi Pedesaan, 2(1).
Berbasis Komunitas: Teladan dari

108

Anda mungkin juga menyukai