1
Kata pengantar
Segala Puji Syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
budaya”.
berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih yang tak terhingga
disampaikan kepada yang terhormat pembimbing dari mata kuliah ini yaitu
Kelompok 3
2
Daftar isi
Sampul………………………………………………………………………………1
Kata
pengantar…………………………………………………………………………2
Daftar
isi……………………………………………………………………………………..3
Bab 1 pendahuluan
a. Latar
belakang…………………………………………...…4
b. Perumusan
masalah………………………………………………6
c. Tujuan ……………………………………………..…7
Bab 2 tinjauan Pustaka
a. Factor factor social rumah tangga……………...…
10
b. Factor factor budaya rumah tangga………………
10
c. Ketersediaan bahan
makanan…………………….17
d. Konsumsi makanan pokok……………………...…
17
Bab 3 penutup
a. Kesimpulan …………………………………………22
b. Saran ………………………………………….…….22
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………….24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makna lebih luas dari sekedar sumber gizi. Hal ini terkait dengan
5
6
sosial mereka dan hal ini seringkali tidak sesuai dengan nilai gizi
makanan. Makanan yang bernilai gizi tinggi, diberi nilai sosial rendah
sagu dan ubi jalar sebagai pilihan utama makanan pokok masyarakat
rata kecukupan energi dan protein per kapita per hari bagi penduduk
6
7
B. Perumusan Masalah
hari dan dalam jumlah sekitar 50% - 60% AKG (BPS Jakarta, 2000).
hal di sisi lain produksi makanan pokok lokal tersebut makin menurun.
Hal ini dapat terjadi karena pengaruh sosial, ekonomi, dan budaya
7
yang membentuk pola konsumsi. Berdasarkan latar belakang tersebut,
C. Tujuan
8
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suhardjo, 1987).
9
10
rumah tangga. Hal ini termasuk upaya mencapai status gizi yang
10
11
beban kerja yang seimbang dan dirasa adil bagi kedua belah pihak.
masyarakat
cerita, mitos, metafora dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk
(Winarno, 1987).
11
12
1. Kepercayaan masyarakat
12
13
13
14
14
15
(Almatsier, 2001).
b. Fungsi Komunikasi
2001).
4. Preferensi Makanan
15
16
wanita.
apakah dari tanaman, ternak atau ikan bagi rumah tangga dalam kurun
2004).
16
17
Ketersediaan makanan terkait dengan usaha produksi,
17
18
mikro dinilai dari ketersediaan dan konsumsi makanan dalam bentuk energi dan
rumah tangga dalam rangka mencapai gizi yang baik dan hidup sehat.
terakhir. Dari data SUSENAS tahun 1995 dan 2003 terjadi perubahan
makanan jadi meningkat dari 7,9% pada Tahun 1995 menjadi 8,7%
18
19
(Suparlan, 1993).
makanan apa yang dianggap baik dan tidak baik (Sediaoetama, 1999).
19
20
Lingkungan kependudukan
Apa yang dilakukan, Pola konsumsi makanan di
mengapa dilakukan, dalam :
dipraktekkan orang masyarakat
tentang makanan rumah
tangga
Lingkungan ekonomi
Status Gizi
(Almatsier, 2001).
karena tidak ada satu jenis makanan yang dapat menyediakan gizi
terjadinya kekurangan zat gizi, karena susunan zat gizi pada makanan
21
22
22
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
B. Saran
23
24
untuk meningkatkan produksi hasil pertanian khususnya jenis
konsumsi harian.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Atmarita & Fallah, YS 2004, Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan. WNPG VIII, LIPI.
Jakarta, pp.147.
Badan Pusat Statistik, 2003, Jayawijaya dalam Angka 2003. BPS Kabupaten
Jayawijaya, pp.114-117.
Baliwati,YI & Roosita, K, 2002, Sistem Pangan dan Gizi dalam Pengantar Pangan
dan Gizi, Penebar Swadaya Masyarakat, pp.37.
25
26
26