Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN DASAR PROFESI : PEMENUHAN KEBUTUHAN


ELIMINASI URINE

Oleh:
BIMO CAHYA PAMBUDI
NIM : 2435003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
2024
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Konsep Kebutuhan Oksigenasi


A. Definisi
Eliminasi adalah membantu membersihkan tubuh dari produk limbah
dan bahan yang melebihi kebutuhan tubuh. (Risnah et al., 2022, p. 77)
Eliminasi adalah proses pembuangan metabolisme yang berupa zat-zat
yang sudah tidak berguna lagi dalam tubuh baik berupa urin maupun
feses. (Pelawi et al., 2022, p. 38)
Ada beberapa cara untuk eliminasi yaitu melalui rectum untuk
pengeluaran feses dan melalui uretra untuk mengeluarkan urin.
Eliminasi urin bergantung pada fungsi ginjal , ureter, kandung kemih
dan uretra.
Pemasangan kateter urine adalah memasukkan selang kateter urine ke
dalam kemih melalui uretra pasien.

a. Prinsip tindakan dan rasional


- Pemasangan kateter urine harus sesuai dengan indikasi dan standar
prosedur operasional.
Rasionalisasinya mencegah terjadinya efek samping dari
pemasangan kateter.
- Setelah dilakukan pemasangan kateter perlu diperhatikan perawatan
kateter rutin, asupan cairan, hygiene perineum, perawatan kateter,
Rasionalisasinya mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

b. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya
- Infeksi nosokomial
Cara pencegahan : bekerja dengan teknik aseptik
- Trauma uretra
Cara pencegahan : bekerja sesuai dengan SPO

B. Tujuan dilakukan tindakan


1. Membersihkan kandung kemih

2. Mengukur keseimbangan cairan tubuh pasien yang dirawat


3. Memasukkan obat-obatan, seperti obat kemoterapi kanker
kandung kemih
4. Pasien dengan kondisi medis lain, seperti: sulit menahan buang
air kecil atau inkontinensia urine
5. Kerusakan saraf yang memengaruhi fungsi kandung kemih

C. Identifikasi tindakan keperawatan


Pemasangan kateter urine pada pasien perempuan
a. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
b. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
c. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
- Sarung tangan steril
- Kateter urine sesuai ukuran
- Urine bag dan penggantungnya
- Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCl atau sesuai petunjuk
pabrik
- Jeli lidokain 2 %
- Cairan antiseptik
- Sarung tangan bersih
- Kom bersih
- Wadah sampel urine, jika perlu
- Kapas/kasa dan cairan antiseptic
- Pengalas
- Bengkok
- Sampiran.
d. Jaga privasi dengan memasang sampiran
e. Atur posisi dorsal recumbent (kedua lutut
dilipat/direnggangkan/dibuka)
f. Letakkan pengalas dibawah bokong
g. Tutup area pinggang dengan selimut
h. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
i. Pasang sarung tangan bersih
j. Bersihkan area perineum dengan kapas/kain cairan antiseptik
k. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
l. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan
di alas steril dengan tetap mempertahankan teknik aseptik
m. Pasang sarung tangan steril
n. Sambungkan kateter dengan urine bag
o. Lumasi ujung kateter 2,5 – 5 cm dengan jeli
p. Buka kedua labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan
non dominan
q. Masukkan kateter 5 – 7,5 cm ke dalam meatus uretra secara
perlahan sambil menganjurkan tarik napas dalam
r. Perhatikan adanya aliran urine dalam selang urine bag
s. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl
untuk mengembangkan balon kateter
t. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk
memastikan kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung
kemih
u. Lepaskan sarung tangan steril
v. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area paha dalam
w. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
x. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari
urine bag, jika perlu
y. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
z. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang dilalkukan (warna urine, jumlah
urine yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk mengembangkan
balon, tanggal waktu dipasang) dan respon pasien. (Tim Pokja
Pedoman DPP SPO PPNI, 2019)
DAFTAR PUSTAKA

Ardhiyanti, Y., Pitriani, R. and Damayanti, I.P. (2014) Panduan Lengkap


Keterampilan Dasar Kebidanan I. Yogyakarta: Deepublish.

PPNI, T.P.S.D. (2018) Standar Intervemsi Keperawatan Indonesia. Jakarta:


Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Rakhman, A. and Khodijah (2014) Buku Panduan Praktek Laboratorium


Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan II. Yogyakarta: Deepublish.

Tim Pokja Pedoman DPP SPO PPNI (2019) Pedoman Standar Prosedur
Operasional. 1st edn. Jakarta: DPP PPNI.

{Bibliography

Anda mungkin juga menyukai