Anda di halaman 1dari 24

TELAAH JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode


Penelitian Kualitatif
Disusun Oleh:
Yasmina Balqis (201941971)
Unit 3 Semester 4
Dosen Pengasuh:
Dr. Harjoni, S.Sos.I., M.Si.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURASAN
EKONOMI SYARIAH
2021
NO JUDUL JURNAL
NAMA JURNAL : NAMA TUJUAN METODE HASIL SARAN UNTUK
ALAMAT JURNAL: PENULIS PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN LANJUTAN

1 TINJAUN HUKUM RIZKI FAJAR Penelitian ini bertujuan KUALITATIF Setelah mengadakan penelitian Adapun beberapa saran yang
ISLAM TERHADAP EVANANDA untuk mengetahui serata pembahasan dengan hendak penulis
PELASAAN AKAD mekanisme pembiayaan membandingkan antara teori dan sampaikan adalah sebagai
QARD WAL dana talnagn umroh di praktek sebagaimana telah di berikut:
IJARAH PADA kspps,dan untuk paparkan di bab sebelumnya, maka 1. KSPPS Arthamadina di dalam
PRODUK DANA mengatahui penulis dapat menyimpulkan memberikan pembiayaan harus
TALANGAN pelaksanaan bahwa: lebih memperhatikan aturan-
UMROH DI KSPPS pembiayaan tanah 1. Dana talangan umrah di KSPPS aturan yang menjadi landasan
AERTAMADINA kalangan umroh di Arthamadina Banyuputih Batang hukum, seperti Fatwa
BANYU PUTIH kspps dalam pelaksanaannya belum DSN-MUI yang ditetapkan oleh
BATANG- JAWA sesuai dengan prinsip syariah Dewan Syariah Nasinal dan
TENGAH karena dalam akad qardh Majelis Ulama Indonesia.
mensyaratkan tambahan pada 2. Bagi pihak KSPPS
pengembaliannya. Pada dana Arthamadina Banyuputih
talangan umrah akad qardh Batang seharusnya dalam
digabungkan dengan akad ijarah, pembiayaan talangan umrah
sehingga nasabah dikenai ujrah ada pemisahan antara akad
yang dibebankan atas dana qardh dan ijarah. Karena akad
talangan umrah yang diberikan. qardh merupakan akad sosial
2. Menurut Hukum Islam dan ijarah merupakan akad
pelaksanaan akad qardh wal komersil, jika ujrah dari akad
ijarah pada dana talangan umrah di ijarah di dasarkan atas pinjaman
KSPPS Arthamadina Banyuputih dari akad qardh, maka ujrah
Batang bertentangan dengan tersebut merupakan tambahan
Fatwa DSN-MUI atau bunga.
No.29/DSN-MUI/VI/2002 tentang 3. Jika KSPPS Arthamadina tetap
Pembiayaan Pengurusan Haji menerapkan akad
Lembaga Keuangan Syariah, karena qardh wal ijarah pada produk
tidak diperbolehkan dana talangan umrah,
pemungutan ujrah yang maka ujrah yang dikenakan
dihubungkan dengan besaran harus sama bagi semua
dana talangan dan lamanya waktu jumlah dana talangan, baik itu
pengembalian. US$ 500 hingga
Ujrah yang ditetapkan KSPPS US$1000.
Arthamadina di kaitkan dengan 4. Bagi pihak Dewan Pengawas
dana talangan umrah yang di Syariah KSPPS
berikan kepada nasabah sebesar Arthamadina Banyuputih
1,75% / bulan. Selain tidak Batang, sebagai pihak yang
sesuai dengan fatwa DSN-MUI mengawasi dan bertanggung
No.29/DSN-MUI/ VI/2002, ujrah jawab atas prinsip-prinsip
yang ditentukan berdasarkan syariah yang diberlakukan,
besarnya dana talangan dan waktu hendaknya benar-benar
pengembaliaan maka bisa mengawasi dan mengatur
dikatakan riba nasi‟ah ketentuan-ketentuan syariat
yang berlaku dalam lembaga
keuagan ini. Sehingga dalam
setiap kebijakan yang akan
diambil oleh pihak pengelola
tidak menyimpang dari hukum
syariat.
5. Bagi Dewan Syariah Nasional
(DSN) lebih meningkatkan
perhatian kepada Lembaga
keuangan syariah, dalam
membuat pedoman juga harus
melihat kemampuan Lembaga
Keuangan Syariah. Hal ini

2 MEKANISME AMANDA DWI Tujuan Penelitian KUALITATIF Pada bagian ini penulis akan Berdasarkan pembahasan dan
PEMBIAYAAN LESTARI a. Menganalisis memberikan penjelasan tentang kesimpulan yang penulis
AKAD QARDH mekanisme pembiayaan mekanisme uraikan diatas, adapun
WAL IJARAH akad qardh wal ijarah pembiayaan akad qardh wal ijarah saran yang dapat menjadi
PADA DANA pada dana pada dana talangan haji dalam pertimbangan dari penulis ialah:
TALANGAN HAJI talangan haji dalam perspektif fatwa 1. Bagi BPRS Metro Madani
DALAM perspektif fatwa DSN- No. 29/DSN-MUI/VI/2002. Analisis Cabang Jatimulyo Lampung
PERESPEKTIF MUI No. ini berangkat dari asumsi dasar Selatan harus tetap
FATWA MUI 29/DSN-MUI/VI/2002 di penulis selama mempertahankan praktik
BPRS Metro Madani melakukan penelitian. Dapat dilihat syariah yang telah dijalankan
Cabang Jatimulyo. dari beberapa kesimpulan, yaitu: dengan mengacu pada
b. Menganalisis 1. Dalam pelaksanaan pembiayaan fatwa-fatwa yang sudah
mekanisme pembiayaan dana talangan haji BPRS Metro ditetapkan oleh Dewan Syariah
akad qardh wal ijarah Madani Cabang Jatimulyo Lampung Nasional Majelis Ulama
pada dana talangan haji Selatan menggunakan akad qardh Indonesia (DSN-MUI) dan
di BPRS Metro Madani wal ijarah. Akad qardh landasan syariah yang sudah
Cabang Jatimulyo dari digunakan ketika pihak BPRS Metro ada.
Tinjauan Ekonomi Islam. Madani memberikan dana talangan 2. Pada dana talangan haji ini
kepada calon jamaah haji tanpa diharapkan tidak ada unsur
mengambil tambahan. Sehingga yang merugikan antara
jumlah dana antara dana kedua belah pihak. Akad ijarah
yang dipinjamkan dengan dana tidak boleh dilakukan salah satu
yang harus dikembalikan oleh pihak atau kedua duanya atas
nasabah pembiayaan talangan haji dasar keterpaksaan, baik dari
sama tanpa ada tambahan pihak yang berakad atau pihak
sedikitpun. Sedangkan penggunaan lain.
akad ijarah ditujukan dalam
pemberian jasa berupa pengurusan
dan pendampingan mulai dari
pendaftaran ke Kemenag sampai
ke Penerimaan Setoran Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Besarnya ujrah yang ditetapkan
oleh BPRS Metro Madani Cabang
Jatimulyo pada pembiayaan
talangan haji dalam bentuk
nominal. Dan dalam Perspektif
Fatwa DSN-MUI NO.
29/DSNMUI/VI/2002 Tentang
Pembiayaan Dana Talangan Haji,
pihak BPRS Metro Madani Cabang
Jatimulyo Lampung Selatan dalam
pengambilan ujrah tidak menyalahi
fatwa No. 29/DSN-MUI/VI/2002
yang menjelaskan bahwa imbalan
jasa tidak didasarkan pada jumlah
talangan yang diberikan sehingga
tidak termasuk pada riba.
2. Dilihat dari Tinjauan Ekonomi
Islam dengan adanya Dana
Talangan Haji yang dilakukan BPRS
Metro Madani diharapkan dapat
menciptakan kemaslahatan.
Yang dimana kita diperintahkan
untuk tolong menolong dalam hal
kebaikan, implementasi tolong
menolong disini adalah membantu
dalam hal pengurusan dan
pendaftaran haji sertamemberikan
pinjaman dana kepada nasabah
calon jamaah haji dalam
mendapatkan porsi haji dan
mempercepat waktu tunggu
pemberangkatan.
3 PEMECAHAN M IKHWAN Tujuan Penelitian KUALITATIF Berdasarkan hasil penelitian yang Sejauh ini apa yang dilakukan
MASALAH SAPUTRA a. Menganalisis DAN telah penulis jelaskan oleh Pegadaian Syariah
HUKUM mekanisme pembiayaan KUATITATIF sebelumnya, maka dapat Cabang Kota Banda Aceh sudah
EKONOMI DAN akad qardh wal ijarah disimpulkan bahwa : sangat bagus, namun menurut
BISNIS ISLAM pada dana talangan haji 1. Produk Arrum Haji adalah penulis alangkah baiknya jika
dalam perspektif fatwa sebuah produk pembiayaan yang Pegadaian Syariah Cabang Kota
DSN-MUI No. 29/DSN- diberikan oleh Pegadaian Syariah Banda Aceh melakukan survei
MUI/VI/2002 di BPRS Cabang Kota Banda Aceh terlebih dahulu sebelum
Metro Madani Cabang untuk membatu nasabah yang memberikan Produk
Jatimulyo. ingin melakukan ibadah haji Pembiayaan Arrum Haji kepada
b. Menganalisis tetapi terkendala dengan biaya. nasabah. Hal ini bertujuan
mekanisme pembiayaan Oleh karena itu pegadaian untuk meminimalisir terjadinya
akad qardh wal ijarah syariah akan membantu nasabah risiko dikemudian
pada dana talangan haji dengan syarat nasabah hari.
di BPRS Metro Madani tersebut harus menggadaikan
Cabang Jatimulyo dari emas atau perhiasan lainnya
Tinjauan Ekonomi yang bernilai Rp7.000.000.
Islam. kemudian pihak pegadaian akan
memberikan uang sejumlah
Rp25.000.000 agar nasabah
dapat mendaftar haji. Setelah
pendaftaran haji, nasabah
harus menyerahkan SBPIH, SPPH,
dan buku tabungan
kepada pihak Pegadaian Syariah,
kemudian nasabah akan
membayar atau mengembalikan
uang tersebut dengan cara
dicicil dan juga ditambah dengan
mu’nah kepada pegadaian
syariah sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditetapkan
pada saat akad.
2. Pengaplikasian Produk
Pembiayaan Arrum Haji, Pegadaian
Syariah Cabang Kota Banda Aceh
telah mengikuti aturanaturan yang
ditetapkan oleh DSN-MUI.
4 ANALISIS MURNI Tujuan Penelitian KUALITATIF Berdasarkan hasil penelitian yang Dalam pelaksanaan talangan
STRATEGI CHANIAGO Berdasarkan perumusan dilakukan maka dapat diambil haji ini, diharapkan pihak bank
PEMBIAYAAN masalah yang telah beberapa kesimpulan sebagai bisa menetapkan dana talangan
TALANGAN HAJI dirumuskan oleh berikut : yang dititipkan nasabah kepada
PADA penulis diatas,maka ada 1. Perkembangan Pembiayaan bank lebih objektif lagi, karena
PT. BANK BRI beberapa tujuan yang talangan haji yang ada di Bank dana talangan ini merupakan
SYARIAH CABANG ingin dicapai dari hasil BRISyariah Cabang Medan S. dana ibadah haji. Diharapkan
MEDAN S. penelitian Parman pada saat ini terus dana yang terkempul di bank
PARMAN ini,diantaranya : mengalami peningkatan setiap ditempatkan ditempat yang
1. Untuk mengetahui tahunnya, meski pada tahun 2013 khasanah dan benar-benar
tentang pembiayaan sempat dihapuskan karena adanya menjadi dana titipan
talangan haji yang ada larangan dari pemerintah untuk sebagimana yang diharapkan
di PT.Bank menjual produk tersebut. Sehingga oleh nasabah. Pihak bank juga
BRI Syariah Cabang pihak bank mengeluarkan produk harus lebih mepererat
Medan S. Parman saat baru seperti produk Pembiayaan hubungan
ini. Pengurusan Ibadah Haji BRISyariah yang baik dengan KBIH
2. Untuk mengetahui iB, dan juga bekerjasama dengan (Kelompok Bimbingan Ibadah
ketentuan yang beberapa rekanan seperti travel Haji) setempat,
ditetapkan oleh pihak pembiayaan haji dan umroh. dengan cara mempermudah
bank terhadap 2. Dari hasil penelitian dapat proses penyaluran nasabah
nasabah yang tidak disimpulkan bahwa pihak bank talangan haji ini,
mampu melunasi menetapkan ketentuan terhadap bisa dilakukan dengan cara
pembiayaan pada saat nasabah yang tidak mampu menitipkan form-form
jatuh tempo. melunasi pada saat jatuh berupa pengajuan talangan haji.
3. Untuk mengetahui perpanjangan waktu selama satu 2. Sebaiknya para nasabah bank
strategi yang digunakan tahun dengan membebankan ujroh harus lebih memahami masalah
pihak bank dalam sebesar 12%, dan juga dengan proses
pembiayaan memberikan peringatan SP1-SP3. pembayaran administrasi dan
talangan haji saat ini. 3. Strategi yang digunakan bank proses pelunasanan
dalam pembiayaan talangan haji pembiaayaan, sehingga
yaitu: pada saat jatuh tempo
strategi pemasarannya telah sesuai pelunasan nasabah bisa
dengan bauran pemasaran seperti membayar pada waktu telah
4P yaitu product, price, place, dan disepakati bersama.
promotion. Dimana product yang 3. Masyarakat harusnya lebih
dipasarkan adalah talangan haji, aktif lagi mengikuti kajian
price (harganya) yaitu sesuai bersama KBIH
dengan brosur (Kelompok Bimbngan Ibadah
yang telah dibagikan kepada Haji ) setempat, agar
nasabah mengenai talangan haji, masyarakat dapat lebih
place mudah memahami tentang
(tempatnya) yaitu sasaran dari ibadah haji dan juga tentang
produk itu dipasarkan yaitu pembiaayan
yayasan kelompok bimbingan talangan haji, dimana pihak
ibadah haji, dan yang terakhir yaitu bank juga melakukan promosi
promotion (promosi) pihak bank dengan mendatangi KBIH
melakukan promosi kepada melalui
bosur yang dibagikan kepada
masyarakat sekitar,spanduk dan
juga info yang didapatkan nasabah
dari mulut ke mulut atau dari satu
pihak ke pihak lainnya. Sedangkan
strategi untuk menarik minat
nasabah dengan bersikap objektif
dalam artian semua nasabah yang
mengajukan permohonan
pembiayaan
diproses sesuai dengan prosedur
yang berlaku, dan juga pihak bank
memberikan kemudahan dalam
pelaksaan pembiayaan talangan
haji serta
5 IMPLEMENTASI Nurul Aini; UNTUK MENGETAHUI KUALITATIF Berdasarkan pemaparan yang maka anggota harus melakukan
PEMBIAYAAN AL- Moch. Zaenal IMPLEMENTASI telah dilakukan oleh peneliti pada akad ulang dengan jalan
QARDH WAL Azis PEMBIAYAAN AL- bab-bab Rescheduling, Reconditioning
IJARAH (Studi Muchtarom; QARDH WAL IJARAH sebelumnya, maka dapat ditarik dan Restructuring.
Kasus di BMT Moch. Agus Sifa’ (Studi Kasus di BMT kesimpulan
Nurul Ummah Nurul Ummah Ngasem sebagai berikut:
Ngasem Jawa Jawa Timur) 1. Pembiayaan Al-qardh wal ijarah
Timur) merupakan akad pemberian
pinjaman dari bank untuk nasabah
yang disertai dengan penyerahan
tugas agar bank menjaga barang
jaminan yang diserahkan.
Penerapan prosedur pembiayaan
Al-qardh wal ijarah di BMT Nurul
Ummah Ngasem Jawa Timur sudah
memiliki standar operasional
prosedur penerapan dengan baik
sesui dengan prinsip analisis
pembiayaan dan yang sering
mengajukan pembiayaan adalah
anggota yang memiliki usaha.
2. Sistem yang digunakan oleh BMT
Nurul Ummah Ngasem Jawa Timur
adalah sistem promosi dengan
menggunakan personal selling
(penjualan pribadi) yang dilakukan
oleh santri (karyawan) BMT Nurul
Ummah Ngasem Jawa Timur
kepada anggota yang memiliki
usaha dan kekurangan modal
untuk mengembangkan usaha dari
anggota. Dana jika ada anggota
yang mengalami pembiayaan
bermasalah Tindakan yang
dilakukan oleh BMT Nurul Ummah
Ngasem Jawa Timur untuk
mengatasi pembiayaan bermasalah
ketika sudah mendapatkan surat
peringatan yang ke-3 maka
anggota harus melakukan akad
ulang dengan jalan Rescheduling,
Reconditioning dan Restructuring.
6 PERILAKU NOVI ROFIANI Untuk menganalisa kualitatif Dari hasil penelitian yang penulis Untuk kedepannya agar
NASABAH DALAM PERILAKU NASABAH lakukan, didapat nilai t hitung memperhatikan pengaruh
MEMILIH DALAM MEMILIH untuk variabel pelayanan adalah pelayanan dan pengetahuan
PRODUK PRODUK PEMBIAYAAN 4,115, sementara nilai t tabel produk secara seksama
PEMBIAYAAN PEGADAIAN PADA adalah 1,99, maka t hitung > t terhadap perilaku nasabah
PEGADAIAN PT. BANK SYARI’AH tabel, dan nilai alpha ( ) adalah
PADA MANDIRI TBK Saat 0,000 yang berarti lebih kecil dari
PT. BANK menngunakan akad 0,05 sehingga Ho ditolak. Berarti
SYARI’AH perjanjian gadai yang terdapat pengaruh yang nyata
MANDIRI TBK merupakan akad utang antara pelayanan terhadap
piutang perilaku nasabah.
Dari hasi variabel pengetahuan
produk adalah 3,951, sementara
nilai t tabel adalah 1,99 maka t
hitung > t tabel, dan nilai alpha ( )
adalah 0,000 yang berarti
lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho
ditolak. Berarti terdapat pengaruh
yang nyata antara pelayanan
terhadap perilaku nasabah.
Dari hasil penelitian yang penulis
lakukan, didapat nilai f hitung
untuk variabel pengetahuan
produk adalah 43,809, sementara
nilai f tabel adalah 3,11, maka f
hitung > f tabel, dan nilai adalah
0,000 yang berarti lebih kecil dari
0,05 sehingga Hi ditolak. Berarti
terdapat pengaruh yang nyata
antara pelayanan dan pengetahuan
produk secara bersama-sama
terhadap perilaku nasabah.
Dari hasil analisis data yang
diperoleh penulis, dapat diketahui
bahwa variabel pengetahuan
produk (X2) yang paling penting
pengaruhnya secara nyata
terhadap perilaku nasabah dalam
memilih produk pembiayaan gadai
emas BSM. Hal tersebut ditunjukan
pada nilai yaitu sebesar 0,286.l
penelitian yang penulis lakukan,
didapat nilai t hitung.
7. PROSES AWALUDDIN Dimana dalam hal ini KUALITATIF Untuk pembiayaan dana talangan
PELAKSANAAN peneliti mempunyai haji oleh BSM cabang pembantu
AKAD QARDH tujuan spesifik yaitu kota padang panjang sudah
WAL IJARAH untuk mengungkapkan mengacu kepada
PADA PRODUK mengenai bagaimana fatwa MUI Tentang Dana Talangan
TALANGAN HAJI proses pelaksanaan haji dengan ketentuan pelunasan
PADA BANK akad Qard wal ijarah dana talangan haji harus
SYARIAH pada produk Talangan diselesaikan oleh nasabah sebelum
MANDIRI Haji yang dilakukan oleh berangkat melaksanakan ibadah
KANTOR CABANG Bank Syariah Mandiri Haji. Bank berhak membatalkan
PEMBANTU Kantor keberangkatan nasabah jika
PADANG Cabang Pembantu nasabah tidak mampu melunasi
PANJANG Padang Panjang. pembiayaan menjelang
keberangkatan. Sedangkan
keuntungkan bagi Bank dapat
memperoleh ujrah sesuai
kesepakatan bank dengan nasabah.
Sedangkan untuk nasabah
diwajibkan membayar biaya
administrasi dan biaya asuransi
yang berhubungan dengan
pelaksanaan akad. Sementara
keuntungan bagi nasabah yaitu
nasabah bisa memperoleh porsi
terlebih dahulu dan nasabah bisa
mencicil dana untuk
keberangkatannya ke Tanah Suci.

8 PELAKSANAAN Nurul Hidayati, Untuk memberikan kualitatif Akad qardh merupakan salah satu Untuk kedepannya agar akad
AKAD QARDH Agus Sarono pengertian akan dari akad tabbaru, dimana tabaru mengimplementasikan
SEBAGAI AKAD kedudukan dan karakteristiknya pada akad qardh prinsip prinsip syariah
TABBARU karakterisstik tersebut adalah mengenai pinjam
pelaksanaan akad qard meminjam yang menitikberatkan
sebagai akad tabaru pada sikap tolong menolong dan
mengenai jenis akad qardh dimana
ia tidak mencari keuntungan.
Dalam prinsipnya akad qardh yang
merupakan akad tabbaru yang
tidak mengenal riba (tambahan)
akan tetapi apabila dalam
praktiknya perbankan syariah ada
yang namanya biaya, dalam hal ini
merupakan tambahan untuk baiya
administrasi, biaya materai dan hal
tersebut diperbolehkan. Menurut
istilah ahli fiqih qardh merupakan
hal memberikan harta kepada
orang lain untuk dikembalikan
tanpa ada tambahan. Pinjam-
meminjam hukumnya
diperbolehkan dan dibenarkan
asalkan sesuai dengan cara syariat.
9 ANALISIS YURIDIS Destri Budi Untuk menganalisa PT Bank BRISyariah menggunakan Alangkah baik nya pt bank bri
MULTI AKAD Nugraheni secara teoritis dua jenis multi akad dalam syariah sebenarnya cukup
DALAM menggunakan 2 jenis transaksi pengalihan hutang menggunakan satu jenis multi
PEMBIAYAAN multi akad yaitu tiga akad yang berdiri sendiri akad saja yaitu akad qardh
PENGALIHAN yaitu akad qardh, perjanjian jual
HUTANG PADA PT beli, dan akad pembiayaan
BANK BRISYARIAH murabahah, serta akad hawalah
wal murabahah, sebagai
perpaduan akad hawalah dan akad
murabahah. PT Bank BRISyariah
sebenarnya cukup menggunakan
satu saja jenis multi akad saja,
yaitu akad qardh, perjanjian jual
beli, dan akad pembiayaan
murabahah. Konstruksi yuridisnya
sesuai dengan Fatwa DSN Nomor
31 Tahun 2002, khususnya
alternatif pertama, yaitu: Pertama,
akad qardh atau pinjam meminjam
uang antara nasabah dan PT Bank
BRI Syariah digunakan sebagai
dasar pemberian pinjaman kepada
nasabah untuk melunasi kreditnya
di bank konvensional, sehingga
aset nasabah yang diagunkan tidak
lagi terikat sebagai jaminan hutang.
Kedua, nasabah dengan
perjanjian jual beli menjual asetnya
yang sudah tidak lagi terikat
sebagai jaminan hutang, kepada
bank syariah dan hasil penjualan
digunakan nasabah untuk melunasi
qardh-nya kepada bank. Transaksi
jual beli tidak dilakukan dengan
proses balik nama karena
dilanjutkan dengan pembiayaan
murabahah.
Ketiga, bank syariah kemudian
menjual aset yang telah dibelinya
kepada nasabah melalui akad
pembiayaan murabahah, sehingga
bank berhak mendapatkan margin
keuntungan. Harga beli bank
ditambah dengan margin
keuntungan menjadi jumlah
fasilitas pembiayaan yang
diperoleh nasabah dan selanjutnya
nasabah melunasinya dengan cara
mengangsur.
10 PELAKSANAAN Selly Sri Agar tidak terjadinya kualitatif Dana talangan pendidikan di Harus menggunakan prinsip-
AKAD QARDH WA Wulandari, riba dan berjalan sesuai Koperasi Mitra Dhuafa dalam prinsip yang sesuai dengan
AL-IJARAH PADA Neni Nuraeni, dengan prinsip-prinsip pelaksanaanya menggunakan pelaksanaan akad qardh wa al-
PRODUK Mila Badriyah. yang sesuai dengan akad qardh wa al-ijarah. Dimana ijarah pada produk dana
DANA TALANGAN pelaksanaan akad qardh akad qardh dalam dana talangan talangan pendidikan agar tidak
PENDIDIKAN DI wa al-ijarah pada pendidikan merupakan perjanjian terjadinya riba
KOPERASI MITRA produk dana talangan utang-piutang antara KOMIDA
DHUAFA pendidikan dengan anggota yang akan
CABANG digunakan untuk membayar biaya
KADUGORA pendidikan. Sedangkan akad ijarah
pelaksanaannya dalam dana
talangan pendidikan merupakan
perjanjian antara KOMIDA dengan
anggota untuk memberikan
biaya jasa pengurusan pendidikan
kepada KOMIDA atas dana
talangan pendidikan yang
diberikan. Menurut tinjauan
Hukum Ekonomi Syariah pada dana
talangan pendidikan di Koperasi
Mitra Dhuafa (KOMIDA)
belum sesuai dengan Fatwa DSN
MUI No. 29/DSN-MUI/IV/2002
tentang Pembiayaan
Pengurusan Haji Lembaga
Keuangan Syariah, pada point
ketiga bahwa jasa pengurusan haji
yang dilakukan LKS tidak boleh
dipersyaratkan dengan pemberian
talangan haji, sedangkan di
KOMIDA dimana keuntungan
ujrahnya diberikan berdasarkan
dana talangan yang diberikan
kepada anggota. Kemudian
berdasarkan prinsip-prinsip fiqh
muamalahi itu belum sesuai juga
karena dalam pelaksanaan
akad qardh wa al-ijarah pad produk
dana talangan pendidikan masih
mendatangkan mudharat yaitu
adanya riba, yang mana tidak
memenuhi nilai-nilai ekonomi
syariah sebagai dasar prindip-
prinsip fiqh muamalah
11 Analisis Fikih Silvi Novindri Agar kita menegetahui kualitatif Berdasarkan hasil peneltian dapat Alangkah baiknya Pengambilan
terhadap Akad bagaimana ujrah pada diketahui bahwa dalam produk fee ujrah pada pembiayaan
Dana Talangan akad dana talangan haji dana talangan haji pada bank dana talangan haji pada Bank
Haji pada pada bank syariah syariah mengandung multi akad. Syariah tidak dengan melihat
Bank Syariah tersebut diperbolehkan Mayoritas ulama fikih seberapa besar pinjaman al-
dalam pandangan membolehkan multi akad. qardh dan harus sesuai dengan
hukum Islam atau tidak Berdasarkan hasil pembahasan syariah yang berlaku.
mengenai sah tidaknya
akad pembiayaan dana talangan
haji maka akad al qard pada
pembiayaan dana talangan haji
tidak bertentangan dengan hukum
Islam. Hal ini di sebabkan dalam
pengembalian dana talangan haji
memang tidak dikenai tambahan
sedikitpun.
12 Implementasi Silvia Dora Penelitian ini bertujuan Kualitatif Hasil dari analisis menunjukkan Sebelum menandatangani
Syariah Bonita, Aan untuk mengetahui: 1) bahwa: 1) Prinsip prinsip akad perjanjian alngakah baiknya di
Compliance pada Zainul Anwar prinsip-prinsip akad pembiayaan murabahah pada BMT tentukan terlebih dahulu jangka
Akad pembiayaan murabahah Fastabiq Jepara telah sesuai waktu, harga pokokmm dan
Murabahah dan dan ijarah, 2) dengan syariah keuntungan yang di inginklan
Ijarah pelaksanaan akad Islam karena dalam akad oleh pihak BMT untuk
(Studi Kasus pada pembiayaan murabahah pembiayaan murabahah yang perjanjian akad murabahah dan
KSPPS BMT dan ijarah, dan 3) dilaksanakan disertakan juga akad ijarah
Fastabiq Jepara) faktor-faktor yang wakalah. Adapun prinsip akad
menyebabkan pembiayaan ijarah pada BMT
terjadinya ingkar janji Fastabiq Jepara belum sesuai
dalam akad pembiayaan dengan syariah Islam karena tidak
murabahah dan ijarah di disertakan akad wakalah di
BMT Fastabiq Jepara dalamnya. 2) Pelaksanaan akad
serta cara pembiayaan murabahah dan ijarah
penyelesaiannya. pada BMT Fastabiq Jepara
Penelitian ini dilakukan sesuai prosedur yang
merupakan jenis telah ditetapkan BMT Fastabiq
penelitian lapangan Jepara. Dan 3) Faktor-faktor yang
(field research) dengan menyebabkan terjadinya
pendekatan kualitatif. ingkar janji dalam akad
Dan teknik pengolahan pembiayaan murabahah dan ijarah
datanya adalah dengan di BMT Fastabiq Jepara adalah
menggunakan teknik faktor intern dan ekstern
deskriptif kualitatif
13 PENGARUH Faridatul ditulis untuk memahami kuantitatif Berdasarkan penelitian ini Berdasarkan pembahasan yang
PENDAPATAN, Fitriyah faktor-faktor yang diperoleh hasil bahwa pengaruh telah dipaparka di depan, saran-
DANA TALANGAN mempengaruhi umat pendapatan terhadap keputusan saran dalam penelitian ini
HAJI DAN Islam di Tulungagung nasabah mendaftar haji sebesar - adalah:
RELIGIUSITAS mendaftarkan ibadah 0.032. Artinya jika pendapatan a. Bagi masyarakat:
TERHADAP haji. mengalami kenaikan satu satuan, bank syariah merupakan salah
KEPUTUSAN maka keputusan nasabah untuk satu solusi
NASABAH mendaftar haji akan mengalami bagi umat Muslim untuk
MENDAFTAR HAJI penurunan sebesar 0.032 satuan menghindari transaksi yang
dengan asumsi variabel mengandung riba, namun
independen lainnya bernilai tetap. bank syariah saat ini masih
Dalam hal ini peneliti melihat menjalani proses menuju bank
bahwa pendapatan memiliki yang benar-benar
pengaruh yang tidak signifikan sesuai dengan syariah. Lebih
karena nilai pengaruhnya yang bijak memilih produk yang
sangat kecil. Peneliti ditawarkan oleh bank syariah
menafsirkankan pengaruh yang adalah sikap yang paling tepat.
negatif ini dikarenakan dalam b. Bagi bank: menjadi bank
penelitian ini seluruh responden syariah yang sesuai
yang diteliti adalah nasabah dana dengan syariah itu adalah kunci
talangan haji yang notabenenya utama membangun image
memiliki pendapatan menengah positif pada masyarakat.
kebawah.
14 Pro Kontra Fatwa Rahmad Hakim Untuk melakukan Kualitatif Hasil Penelitian Sebagai berikut : saran-saran dalam penelitian ini
Dana Talangan & Erik Suhendra analisis mendalam Deskriptif pertama, bahwa terdapat adalah:
Haji Perspektif perihal pro dan kontra beberapa mafsadat dalam dana Pertama, pelarangan atau
Maslahah terkait dana talangan talangan haji, diantaranya adalah peninjauan kembali terhadap
Mursalah haji yang telah bahwa, syarat istitha’ah belum fasilitas talangan dana haji
ditetapkan dalam fatwa terpenuhi bagi calon jamaah haji seharusnya tidak secara mutlak
DSN-MUI perspektif yang meggunakan faslilitas dilakukan sebab terdapat
maslahah mursalah. ini, terdapat problem pada akad manfaat pada jasa atau fasilitas
yang digunakan pada akan tersebut, khususnya bagi
transaksi dana talangan haji, mereka yang memiliki
Beberapa temuan di lapangan keinganan lebih (nadzar) untuk
mengindikasikan bahwa akad yang menunaikan ibadah haji,
digunakan tidak menggunakan meskipun tidak mampu secara
akad qard dan ijarah, Menambah materi. Selain itu, pelarangan
waiting list (daftar tunggu) yang atau peninjauan kembali
panjang. Sementara itu, diantara dengan alasan panjangnya
maslahah yang di dapat dengan daftar tunggu (waiting list)
menggunakan dana talangan haji belum tentu relevan bagi
adalah bahwa pembiayaan daerah yang mayoritas,
pengurusan haji oleh Lembaga penduduknya non-muslim,
Keuangan Syariah tidak dengan demikian peninjauan
bertentangan dengan konsep kembali dengan alasan ini tidak
istitha’ah fi ada’ al-hajj selama berlaku mutlak atau umum;
masih berjalan dengan fatwa DSN sebab di beberapa daerah di
MUI yang telah ditetapkan, selain Indonesia waktu daftar tunggu
itu dengan adanya jasa tau tidak terlalu panjang. Selain itu,
fasilitas ini dapat meningkatkan penyimpangan dalam akad pada
minat masyarakat untuk mendaftar sebuah lembaga keuangan
guna menunaikan ibadah haji. Di syariah seyogiyanya tidak dapat
sisi lain, dapat juga meningkatkan menjadikan sebuah fatwa tidak
perkembangan lembaga keuangan berlaku, sebab fatwa bersifat
syariah umum dan kasus penyimpangan
bersifat khusus. Dengan
demikian, maslahah mursalah
dalam konteks talangan dana
haji juga harus
mempertibangkan kemungkinan
adanya manfaat dari segala
sesuatu bagi individu, sebab
asal dari sebuah akad bukanlah
struktur atau istilah; akan tetapi
bergantung kepada maksud dan
tujuannya (al-‘ibaratu fil ‘uqud
lil maqshid wa al-ma’ani la lil
alfadz wa al-mabani).
15 ANALISIS HUKUM Nur Kasanah Bertujuan untuk Kualitatif Hasil Penelitian sebagai berikut : Saran dari penelitian ini adalah:
TERHADAP dan Mohammad mengupas beberapa Deskriptif Bank syariah memiliki beberapa Agar pengembangan produk ini
PRAKTIK PRODUK Ghozali produk jasa Perbankan keunggulan yang tidak dimiliki bank tidak melenceng dari rambu-
JASA PERBANKAN Syariah yang dimaksud, konvensional.Diantara keunggulan rambu syariah, maka prinsip
SYARIAH (FEE termasuk landasan itu adalah produk bank syariah kepatuhan terhadap aturan
BASED SERVICE) syariah dan regulasi berlandaskan aturan syariah yang harus tetap menjadi prioritas.
yang menaunginya. diatur oleh Fatwa Dewan Syariah Jika hal ini tidak dilakukan,
Serta Analisis hukum Nasional Majelis Ulama Indonesia maka justru akan menjadi
yang dilakukan untuk (DSN-MUI). Indonesia sebagai bumerang tersendiri bagi
memetakan kesesuaian negara berpenduduk mayoritas perbankan syariah.Selain itu,
antara regulasi dan muslim tentu merupakan pasar dalam aplikasinya di lapangan,
praktik, serta kendala yang potensial apabila produk diperlukan juga adanya
dari implementasi dari produk perbankan syariah tersebut kejelasan akad dalam setiap
regulasi tersebut di digarap secara profesional, transaksi yang diketahui semua
dunia perbankan kredibel, dan akuntabel. Diakui pihak yang terkait. Salah satu
syariah. atau tidak, beberapa bank syariah prinsip mu’amalah dalam Islam
masih kurang patuh terhadap adalah adanya kejelasan akad
aturan yang dikeluarkan melalui yang tentunya akan
fatwa DSN-MUI, sebagaimana berpengaruh pada hukum.
beberapa temuan kasus di atas. Hal Tidak jarang nasabah kurang
tersebut tentu saja merupakan memahami betul terhadap akad
salah satu kelemahan bank syariah yang disetujuinya disebabkan
di tingkat implementasinya minimnya pemahaman dan
tidak adanya penjelasan yang
gamblang dan detail dari pihak
bank. Sebagian mereka
menganggap bahwa yang
terpenting transaksi yang
dilakukannya dengan pihak
bank dapat disetujui sehingga
produk yang ditawarkan dapat
mereka dapatkan. Padahal,
dalam beberapa kasus, pihak
bank kurang memenuhi aturan
yang diterapkan terhadap
produk mereka, baik dari segi
landasan syariah maupun
hukum positif di Indonesia.
16 Implementasi Rukiah Tujuan dari penulisan Kualitatif Hasil yang ditemukan adalah Saran dari penelitian ini adalah:
Sifat Ta’awun jurnal ini adalah untuk bahwa, akad qardh dalam Alangkah Baiknya jika Lembaga
Dalam Lembaga mengetahui konsep Al- prakteknya, belum maksimal keuangan lebih memperhatikan,
Keuangan Syariah qardh dalam lembaga dimanfaatkan lembaga keuangan serta membenahi
Melalui Akad Al – keuangan syariah dari untuk optimalisasi fungsi sosialnya, mekanismenya, agar kendala
Qardh tinjauan fiqh, dan kurangnya kesadaran nasabah dilapangan yang berkaitan
bagaimana kendala untuk mengembalikan hutang dengan itikad baik nasabah
kendala pelaksanaan di qardh, sebab adanya persepsi dalam mengembalikan
lapangan, serta produk- nasabah bahwa hutang qardh itu pinjaman berjalan dengan baik,
produk apa saja yang adalah dana kebajikan. untuk meningkatkan penyaluran
memakai akad ini di dana qardh.
lembaga keuangan.

17 ANALISIS Dariana, Wawan Tujuan penelitian ini Kualitatif Hasil Penelitian nya yaitu Saran dari penelitian ini yaitu :
PEMBIAYAAN Ismanto adalah untuk mekanisme pembiayaan Ijarah Ada beberapa hal yang perlu
MULTIJASA mengetahui praktek multijasa menggunakan akad Ijarah dilakukan yaitu perbaikan
DENGAN AKAD pembiayaan multijasa artinya BPRS Berkah Dana manajemen pembiayaan,
IJARAH dangan akad Ijarah pada Fadhlillah memberikan jasa dalam pelatihan para karyawan
BPRS Berkah Dana memenuhi kebutuhan para mitra tentang produk baru atau
Fadhlillah Air Tiris dan memberikan kuasa kepada produk-produk syariah pada
Kabupaten Kampar. mitra (nasabah) untuk membayar BPRS Berkah Dana Fadhlillah,
kepada pihak ketiga. Sehingga menciptakan kerjasama
antara BPRS Berkah Dana Fadhlillah sebanyak-banyak dengan
dan pihak ketiga tidak terjadi penyedia jasa, sekolah, rumah
transaksi apapun. Dalam proses sakit, agen perjalanan (umroh,
membayar nasabah dapat mencicil haji) dan lain-lain, Agar
dengan cara harian, mingguan dan Pembiayaan multijasa dengan
bulanan. Perkembangan BPRS akad Ijarah supaya berjalan
dalam prosesnya sudah Dengan lancar
berdasarkan pada ketentuan yang
telah diatur oleh bank syariah pada
umumnya. Pedoman mengenai
pembiayaan multijasa yang dibuat
oleh Dewan Syariah Nasional
tertuang fatwa No.
44/DSN-MUI/VII/2004 yang
menjelaskan bahwa akad yang
dapat digunakan adalah akad Ijarah
atau kafalah. Hal ini dapat dilihat
dari waktu proses pembiayaan
multijasa
18 Evaluasi Dana ARIFA PRATAMI Tujuan Penelitian ini Kualitatif Hasil dari penelitian ini adalah Saran dari penelitian ini adalah
Talangan Haji adalah Untuk Mengkaji Pembiayaan untuk dana talangan Perlu adanya evaluasi kembali
Dalam Kajian Fiqh kembali produk dana haji ini pada dasarnya untuk mengkaji ulang tentang
talangan haji sudah menggunakan akad Qard dan produk dana talangan haji
sesuai fatwa Dewan Ijarah, pembiayaan ini adalah pada perbankan Syariah yang
Syariah Nasional (DSN) pinjaman kebajikan atau lunak selama ini telah menyalurkan
Nomor: tanpa imbalan. Gabungan antara dananya kepada umat Muslim
29/DSNMUI/ VI/2002 akad qardh dengan akad ijarah. yang masih belum sesuai
atau Belum, Yaitu Sebagian transaksi utang terkadang berdasarkan fiqh dan pendapat
tentang pembiayaan disyaratkan dengan akad para ulama-ulama yang sesuai
pengurusan haji kepada ijarah. Disebutkan dalam hadis dari dengan dalil naqly (Al-Qur’an
nasabah, lembaga Abdullah bin Amr bin Ash dan Hadis).
keuangan syariah (LKS) radhiyallahu ‘anhuma. Banyak
dapat memperoleh pendapat yang kurang setuju
imbalan atau jasa dengan produk dana talangan haji
(ujroh) dengan terutama akad yang digunakan
menggunakan pada pembiayaan ini sehingga
prinsip Ijarah sesuai masih menjadi prokontra sebagian
fatwa DSN-MUI nomor kalangan.
9/DSN-MUI/IV/2000.
Apabila diperlukan bisa
menggunakan prinsip
Al-Qardh
19/DSN-MUI/IV/2001.
19 IMPLEMENTASI DWI FETTY Tujuan penelitian ini Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan penelitian yang
PEMBIAYAAN ANDRIANI adalah untuk bahwa di BPRS METRO MADANI dilakukan, peneliti dapat
DANA TALANGAN memahami pelaksanaan KC. Tulang Bawang Barat memberikan saran yaitu
HAJI pembiayaan dana menerapkan akad ijarah multijasa kepada pihak BPRS METRO
DI BPRS METRO talangan haji yang atas layanan bank yang telah MADANI Kantor Cabang Tulang
MADANI diterapkan di BPRS membantu nasabah untuk Bawang Barat:
PERSPEKTIF METRO MADANI KC. memberikan talangan haji dan 1. Merancang strategi strategi
FATWA DSN-MUI Tulang Bawang pelayanan selama proses agar masyarakat dapat
NOMOR 29/DSN- Barat yang berpedoman pendaftaran ibadah haji sehingga mengetahui keberadaan
MUI/VI/2002 pada Fatwa DSN-MUI BPRS METRO MADANI KC. Tulang produk pembiayaan dana
(STUDI KASUS No. Bawang Barat berhak untuk talangan haji pada BPRS METRO
BPRS METRO 29/DSN-MUI/VI/2002. memperoleh imbalan jasa (Ujrah) MADANI Kantor Cabang Tulang
MADANI KCP. Pembiayaan dana dan hal ini telah sesuai dengan Bawang Barat, selain itu
TULANG talangan haji fatwa DSN-MUI masyarakat dapat memahami
BAWANG BARAT) menggunakan akad No.29/DSN-MUI/VI/2002 tentang kemudahan yang diperoleh
Ijarah Multijasa dengan pembiayaan ketika mengajukan pembiayaan
prinsip Ijarah karena pengurusan haji lembaga keuangan dana talangan haji serta
BPRS METRO MADANI syariah. menyampaikan kepada calon
KC. Tulang Bawang nasabah bahwa nasabah akan
Barat dibantu sampai selesai proses
memberikan layanan pendaftaran ibadah haji dan
kepengurusan haji guna mendapatkan nomor porsi
mendapatkan nomor haji.
porsi haji, 2. Dengan menggunakan akad
kemudian nasabah akan Al-Ijarah BPRS METRO MADANI
membayar ujrah yang KC. Tulang Bawang Barat berhak
telah ditetapkan oleh memperoleh imbalan jasa
bank. (Ujrah), sehingga sesuai dengan
penguraian didalam akad. BPRS
METRO MADANI KC. Tulang
Barat tidak menyebutkan
menggunakan prinsip Qardh
pada layanan pengurusan haji
yang sejatinya BPRS METRO
MADANI KC. Tulang Bawang
Barat tidak memberikan
pinjaman kepada nasabah.
Imbalan jasa yang diterima
dapat disesuiakan dengan
seberapa banyaknya layanan
jasa yang diberikan bank kepada
nasabah.
20 TINJAUAN BAGUS ABDUL Tujuan penelitian ini Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan, Saran dari penelitian ini Yaitu :
HUKUM ISLAM MUSTOFA adalah untuk Proses pembayaran Denda 1. Bagi pihak yang bank perlu
TERHADAP mengetahui proses keterlambatan pelunasan menekankan adanya rasa
DENDA pembayaran Denda pembiayaan talangan haji dengan saling tolong menolong dalam
KETERLAMBATAN keterlambatan akad qardh wal ijarah di Bank BRI kehidupan dalam bermuamalah
PELUANASAN pelunasan pembiayaan Syariah Cabang Demak dilakukan dan tidak hanya menggunakan
PEMBIAYAAN talangan haji dengan dengan memanggil nasabah untuk prinsip untung rugi dalam
TALANGAN HAJI akad Qardh Wal Ijarah melunasi kekurangan pembayaran bemuamalah
DENGAN AKAD di Bank BRI Syariah dana talangan haji, jika tidak 2. Untuk pihak nasabah perlu
QARDH WAL Cabang Demak dan nasabah tidak mampu dan masih melunasi pelunasan
IJARAH untuk mengetahui menginginkan menenaikan haji pembayaran dengan tepat
DI BANK BRI bagaimana tinjauan maka maka nasabah dikenai biaya waktu, karena hutang wajib
SYARIAH CABANG hukum Islam terhadap ujrah sebesar Rp. 2.500. 000, - untuk dilunasi dan ketika sudah
DEMAK pelunasan pembiayaan untuk satu tahun ke depan dan siap untuk menunaikan haji
talangan haji dengan denda RP. 500.000,-. Tinjauan berarti mampu untuk
akad Qardh Wal Ijarah hukum Islam terhadap pelunasan membayarnya agar ibadah haji
di Bank BRI Syariah pembiayaan talangan haji dengan yang dilakukan tidak ada
Cabang Demak akad Qardh Wal Ijarah di Bank BRI pelanggaran
Syariah Cabang Demak pada 3. Bagi semua muslim yang
dasarnya tidak diperkenankan mendapat dana talangan haji
pemungutan ujrah yang harus mengutamakan kejujuran
dihubungkan dengan besaran dan dan menghindari kemadzaratan
lamanya Dana Talangan Haji bagi orang lain dan
digunakan, dan permintaan denda mendahulukan asas kemaslahan
atas keterlambatan tidak dan saling menguntungkan.
diperbolehkan karena merugikan
salah satu pihak yaitu pihak
nasabah dan tambahan denda
tersebut dekat dengan riba dan
masalah Qard dan Ijarah harus
berdasarkan prinsip saling tolong
menolong.

Anda mungkin juga menyukai