Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1 PENGEMBANGAN WILAYAH PERTAMBANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pengembangan


Wilayah Pertambangan Pada Semester VI Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
Tahun Akademik 2024/2025

Disusun Oleh :

Delina Mutiara 10070121095

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2021 M / 1445 H
TUGAS 1 PWP
PWP
2024/2025

Mata Kuliah : PWP

Kelas :C

Nama : Delina Mutiara

NPM : 10070121095

Tanda Tangan :
Komentar terhadap tulisan tersebut adalah bahwa penekanan pada pembangunan
sangatlah penting untuk membangun sebuah bangsa. Namun, penting juga untuk
mempertimbangkan pendekatan pembangunan yang berkelanjutan dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan serta dampak sosialnya. Pilihan untuk
mengandalkan sektor pertambangan sebagai cara untuk mempercepat
pembangunan ekonomi dapat memiliki konsekuensi yang besar terhadap ekologi
dan masyarakat, terutama di negara-negara yang memiliki sumber daya alam
yang melimpah seperti Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, seperti
metode pembangunan yang ditingkatkan oleh pemerintah, alasan pemilihan sektor
pertambangan, serta siapa yang menjadi pemenang dan yang kalah dalam
paradigma ini, merupakan pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan dalam
mengembangkan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. Diskusi mengenai
keberlanjutan juga menjadi topik yang semakin penting, mengingat tanggung
jawab pemerintah terhadap generasi mendatang.
PEMBANGUNAN MELALUI SEKTOR PERTAMBANGAN DI
INDONESIA: SEBUAH TINJAUAN ETIS
MUHAMMAD FARID IDRIS
Pengajar Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Yapis Papua

Abstract
Development is the most important things in building a nation. Building a nation means giving the
people of country, prosperity. From long time ago, the development that applied by many countries was
known as Conventional Development. That is the development by using all resources which the state
owned, to get more benefit from great exploitation, especially from the natural resources. For country
with huge natural resouces like Indonesia, economic fulfillment by mineral eksploration is the fastest way
to reach funding for development needs. Year by year eksploration faces Indonesian to an ecological
problem nowaday. Several matters then need to be posed: what is actually the development method that
enhanced by the government to fulfil the cost of development; why the mining sector was chosen as the
way to accelerate the development; who become the winners and which people that lost in this paradigm?
By the time, some countries finally face the largest problem from it, the sustainability, that is, it becomes
important theme discussed everywhere, because it contains the governments’ responsibilities for the
future generations
Keywords: development, mining, ethic

1. Pendahuluan dianggap singkat untuk mendapatkan modal,


Hakikat berdirinya sebuah negara adalah berdasarkan alasan inilah sektor pertambangan
untuk mencapai kesejahteraan. Untuk mencapai dilirik pemerintah untuk menarik investasi asing di
kemakmuran di dalam masyarakat, maka perlu Indonesia.
dirumuskan berbagai konsep yang mengacu pada Peranan pemerintah dalam menarik investor
pembangunan. Konsep yang telah direncanakan di bidang pertambangan, tercermin dalam Undang-
sebelumnya akan mengarahkan proses undang No.1 tentang Penanaman Modal Asing
pembangunan sebuah bangsa agar tidak keluar dari (PMA) pada tahun 1967. Bermula dari kebijakan
jalurnya, tentunya, pembangunan yang dilakukan, inilah, perusahaan tambang raksasa Freeport
diarahkan untuk mencapai kehidupan yang jauh Mcmoran Co, menjejakkan kakinya di bumi
lebih baik. Papua.
Tujuan pembangunan untuk mencapai Tulisan ini mencoba membahas mengenai
kesejahteraan dikuatkan dengan pendapat yang dampak etis dari pembangunan yang berbasis pada
dikemukakan oleh Goulet, bahwa pembangunan sektor pertambangan, dimana setelah puluhan
dipandang sebagai visi baru untuk mencapai tahun mengeruk sumber kekayaan alam negara,
kehidupan yang lebih baik, selain sebagai visi, pemerintah belum dapat memeratakan
pembangunan juga dilakukan secara terencana. pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan memberikan contoh tentang rekonstruksi Sedangkan dalam beberapa kasus, wilayah
Eropa yang dilakukan melalui Marshal Plan, ia penambangan selalu menjadi daerah tertinggal dan
juga menyatakan bahwa isu pembangunan ini terisolir, padahal di sisi lain, kekayaan alam yang
mulai digulirkan pasca Perang Dunia ke II sebagai diambil dari daerah justru berkontribusi besar bagi
tujuan nasional semua bangsa. pendapatan daerah maupun negara.
Lebih jauh, Goulet juga mengemukakan tiga Pembahasan juga akan menyangkut tentang
aspek yang harus dipenuhi di dalam pembangunan, dampak etis yang diakibatkan oleh paradigma
yakni aspek sosial, ekonomi dan politik. pembangunan semasa pemerintahan Orde Baru
2. Perencanaan pembangunan di Indonesia yang sentralistik dengan dilengkapi upaya yang
Semenjak masa kemerdekaan Republik dapat disarankan untuk mengatasi permasalahan
Indonesia pada tahun 1945, rencana tentang tersebut.
kegiatan pembangunan telah mulai digulirkan. Analisis juga akan dilanjutkan dengan
Namun, mendesaknya kebutuhan pemerintah melihat pihak yang diuntungkan dan dirugikan
untuk melakukan pembangunan tidak diimbangi dengan upaya pembangunan melalui pemanfaatan
dengan kekuatan modal yang memadai. Sehingga sektor pertambangan tentunya dengan mengaitkan
pemerintah berupaya untuk mencari cara yang

52
perkembangan pembangunan yang diprogramkan hanyalah berkutat pada adanya penemuan-
dengan kebijakan yang sentralistik. penemuan sumber bahan galian baru.
3. Mengapa sektor pertambangan? Tahun demi tahun bergulir, pemanfaatan
Pada hakikatnya, bisnis di bidang sektor pertambangan untuk pembangunan terus
pertambangan merupakan jenis usaha yang dilakukan. Namun dampak terbesarnya telah
beresiko tinggi serta padat modal. Terdapat terlihat saat ini, yakni kerusakan lingkungan yang
beberapa jenis resiko yang berkaitan erat dengan sangat parah. Disamping itu juga,
dunia pertambangan, antara lain adalah resiko pengeksplorasian bahan tambang yang dilakukan
geologi, resiko ini merupakan kerugian yang selama ini juga pada kenyataannya tidak berhasil
berkaitan dengan ketidakpastian cadangan, yang memberikan konstribusi yang signifikan pada
kedua, resiko teknologi, yakni berupa kesejahteraan masyarakat, bahkan pada penduduk
ketidakpastian biaya yang berhubungan dengan sekitar tambang sekalipun.
tingginya investasi yang harus digulirkan oleh Kasus demi kasus silih berganti membuktikan
perusahaan penambang pada teknologi hal tersebut, penambangan di PT. Freeport
pengeksplorasiannya, kemudian resiko pasar, yang Indonesia (PT FI) misalnya, bertahun-tahun sudah
berkaitan erat dengan perubahan (fluktuasi) harga PT FI melakukan eksplorasi tembaga dan emas
bahan tambang di pasar internasional. Selain secara besar-besaran yang memberikan kontribusi
beragam resiko di atas, terdapat juga resiko yang pendapatan berlimpah pada perusahaan, namun,
berasal dari kebijakan pemerintah, resiko ini masyarakat Papua pada umumnya dan penduduk
berkaitan dengan perubahan pajak yang sekitar tambang PT FI pada khususnya, tidak
diberlakukan serta harga yang ditetapkan untuk merasakan hasil dari kekayaan alamnya sendiri. Di
pasaran domestik. sisi lain, justru kerusakan lingkungan yang diderita
Dengan beragamnya resiko yang harus oleh masyarakat, seperti tercemarnya sungai yang
ditanggung oleh pihak penambang termasuk faktor berujung pada hilangnya mata air sebagai sumber
yang akan mempengaruhi keuntungan usaha yakni, penghidupan dan musnahnya hak atas tanah yang
produksi, harga, biaya dan pajak, maka usaha selama ini dimiliki karena di klaim oleh PT FI
pertambangan selalu menuntut pendapatan sebagai wilayah penambangannya.
keuntungan yang lebih tinggi. Lain halnya dengan kasus penambangan
Hal inilah yang mendasari pemerintah untuk timah di Propinsi Bangka Belitung, cadangan
mengembangkan pola pengembangan sektor timah yang makin menipis seiring dengan
tambang yang disebut dengan Kontrak Karya (KK) penambangan besar-besaran yang dilakukan baik
dan bukan Konsesi, hal ini seperti yang tertuang di oleh penambang resmi maupun liar, telah
dalam UU No.11 tahun 1967, tentang pokok- menyebabkan lebih dari delapan ratus cekungan-
pokok usaha tambang. Dengan pola ini, posisi cekungan bekas galian tambang yang berdiameter
investor bertindak sebagai kontraktor besar. Cekungan-cekungan bekas penambangan ini
pertambangan dan pemerintah berposisi sebagai ditinggalkan begitu saja oleh penambangnya
pemilik lahan (principle). Sisi menguntungkannya setelah cadangan timah dianggap habis di tempat
bagi pemerintah adalah, seluruh aspek yang tersebut. Ketika sumber daya timah yang terdapat
berkaitan dengan ekslpoitasi menjadi resiko di Bangka telah habis total, maka segera tempat ini
penambang, dengan kata lain apabila eksploitasi akan ditinggalkan, selanjutnya tinggal pertanyaan
yang dilakukan tidak berhasil (gagal) maka mengenai siapakah pihak yang akan bertanggung
pemerintah tidak akan menanggung kerugian jawab atas kerusakan lingkungan yang telah
sedikitpun, tetapi, sisi buruknya, apabila diakibatkan oleh kegiatan penambangan ini,
eksploitasi berhasil dilakukan dan ditemukan tentunya masyarakat Bangka sendirilah yang akan
bahan tambang, maka pemerintah tidak berhak menghadapi masalah-masalah ini dikemudian hari.
untuk mengklaim kepemilikan atas komoditas Begitupula dengan penambangan batubara di
tersebut. wilayah Kalimantan. Selain mengambil batubara
4. Karakteristik Utama Pertambangan untuk kemudian dipasarkan di dalam maupun luar
Karakteristik utama dari sektor pertambangan negeri, para penambang juga melakukan
yakni non-renewable atau tidak dapat diperbaharui, pembukaan lahan dengan merusak ekosistem hutan
selain itu juga, pengusahaannya akan yang ada. Jadi, kasus penambangan di wilayah
mengakibatkan dampak lingkungan baik fisik Kalimantan tidak hanya karena eksplorasi batubara
maupun sosial yang lebih tinggi dibandingkan yang dilakukan secara besar-besaran sehingga
dengan komoditas lainnya. Dengan disebabkan merusak lingkungan, tetapi juga melakukan
oleh sifatnya yang tak dapat diperbaharui kembali, penebangan pohon di wilayah hutan yang dianggap
maka mengakibatkan pelaku sektor pertambangan memiliki kandungan batubara, sehingga efek
selalu mencari cadangan-cadangan bahan tambang kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
yang baru. Sehingga pembaharuan di sektor ini

53
penambangan batubara di Kalimantan sangat sekaligus, yaitu, krisis polarisasi kelas (the crisis of
kompleks. class polarization) dan krisis lingkungan
5. Ketiadaan aspek ‘keberlanjutan” (ecological unsustainability).
Beberapa contoh kasus diatas merupakan Dengan mengacu pada pendapat diatas, dapat
fakta bahwa pengelolaan usaha pertambangan dikatakan bahwa pembangunan yang bersifat
yang dilakukan oleh pemerintah selama ini tidak global atau globalisasi, yang kemudian
berdasar pada keberlanjutan ekosistem maupun diimplementasikan dengan prinsip-prinsip
usaha pertambangan itu sendiri. Sehingga apabila neoliberal dengan didukung oleh kapitalis dunia
komoditas pertambangan yang di eksplorasi telah telah menciptakan krisis yang parah salah satunya
habis, maka lahan bekas kegiatan pertambangan adalah, krisis lingkungan. Dalam hal ini, negara-
akan segera ditinggalkan. Selain menyisakan negara dunia ke tiga, yang merupakan negara
kerusakan lahan, juga akan meningkatkan berkembang adalah pihak yang paling dirugikan
pertumbuhan pengangguran di wilayah bekas oleh hal ini.
tambang, yang disebabkan oleh terhentinya Seperti kasus yang telah diungkapkan diatas,
kegiatan operasional perusahaan pertambangan, kerusakan lingkungan ini dapat kita lihat melalui
sedangkan keberlanjutan penghidupan dari kasus pencemaran lingkungan oleh PT. Freeport
masyarakat di lokasi wilayah pertambangan, sudah Indonesia. Perusahaan tambang milik Amerika
sepatutnya dijamin oleh pemerintah. Serikat yang masuk ke Indonesia melalui Undang-
Singkatnya, proses pembangunan yang akan undang No.1 tahun 1967 ini, telah menyebabkan
diterapkan oleh pemerintah, sudah selayaknya kerusakan lingkungan yang sangat parah di
memperhatikan unsur keberlanjutan dari sebuah wilayah Timika, Papua. Selain kerusakan
kegiatan yang dilakukan, dalam hal ini adalah lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran PT
sektor pertambangan, sebagai salah satu Freeport, posisi tawar pemerintah untuk
penyumbang penerimaan pemerintah dalam rangka mendapatkan porsi pembagian hasil penambangan
membiayai pembangunan, keberlanjutan sektor emas dan tembaga yang dilakukan selama ini
pertambangan juga mendesak untuk diperhatikan, melalui pembagian saham, juga sangat lemah. Hal
terlebih bila berbicara mengenai dampak ekologis ini menyebabkan pemerintah Indonesia mengalami
dan sosial yang ditimbulkannya. kerugian dalam hal penerimaan dan juga
Dampak-dampak inilah yang dipandang lingkungan.
membahayakan, karena bila berpikir mengenai 7. Conventional Development
keberlanjutan, maka dengan kasus-kasus diatas Pertumbuhan yang pesat pada sektor
sudah dapat dipastikan bahwa aspek seperti itu pertambangan juga tidak dapat dilepaskan dari
tidak akan ada. Lantas kita akan sampai pada suatu aspek pembangunan nasional di masa kini.
pemikiran yang logis, siapakah pihak yang akan Paradigma pembangunan yang hanya
dimintai pertanggung jawaban, ketika seluruh menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang
sumber daya alam itu telah dikeruk habis dari bumi merupakan ukuran untuk menentukan keberhasilan
Indonesia, dengan menyisakan kerusakan lahan, pemerintahan baik nasional maupun lokal, dilihat
menurunnya penerimaan daerah dan nasional hanya melalui angka Produk Domestik Bruto
hingga pada meningkatnya jumlah pengangguran (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto
yang terpaksa akan kehilangan pekerjaan karena (PDRB). Apabila kedua indikator ini meningkat,
eksplorasi perusahaannya telah selesai di maka dapat diasumsikan terjadi peningkatan
Indonesia, tentunya bukan dampak seperti ini yang pertumbuhan ekonomi nasional pula.
diinginkan. Untuk mencapai PDB dan PDRB tersebut,
6. Paradigma Pembangunan melalui pemerintah hanya dapat menempuhnya melalui
Pertambangan Conventional Development. Paradigma ini
Pada pelaksanaannya, proses pembangunan mengedepankan pertumbuhan sektor barang dan
yang dilakukan dengan mengembangkan sektor jasa tanpa memperdulikan aspek keberlangsungan
pertambangan, selalu menitikberatkan pada satu lingkungan. Sehingga tidak terdapatnya jaminan
aspek saja dengan mengabaikan aspek yang bahwa sumber daya yang dapat dinikmati saat ini
lainnya, terlebih apabila telah bersinggungan akan bermanfaat bagi generasi yang akan datang,
langsung dengan kepentingan para pemilik modal selain kerusakan lingkungan yang nantinya akan
sebagai investor. Aspek yang dimaksud disini dihadapi generasi penerus bangsa.
yakni dengan mengorbankan lingkungan sebagai Di sisi lain, terdapat juga ketimpangan
salah satu instrumen untuk menarik investasi lainnya, dimana walaupun angka-angka PDB dan
asing. PDRB menunjukkan level yang tinggi, tetapi tidak
Seperti diungkapkan oleh Winarno, mengakomodasi pembangunan sosial karena tetap
globalisasi neoliberal yang turut ditopang oleh saja terdapat kaum miskin yang termarginalkan.
kapitalisme global telah menciptakan dua krisis Hal ini kemudian menimbulkan ironi tersendiri.

54
Oleh karena itu, jenis pertumbuhan seperti ini berupaya untuk melakukan pemenuhan kebutuhan
dikategorikan sebagai Pseudo Growth atau pembangunan dan mencapai pertumbuhan
pertumbuhan semu. ekonomi, dengan cara mengkomersilkan sektor
Pada kasus pertambangan batubara di pertambangan, dengan tujuan akhir yakni untuk
Kalimantan misalnya, berdasarkan data dari BPS mencapai peningkatan angka PDB & PDRB,
Pemerintah Kalimantan Timur, Pendapatan sehingga, dapat disimpulkan bahwa sektor
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim tahun pertambangan masih dimanfaatkan oleh
2008 secara kumulatif, berjumlah Rp.315.2 pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
Trilyuni. Jumlah tersebut bukanlah nilai yang kecil yang cepat.
bila dirata-ratakan dengan jumlah penerimaan Hal yang tepat untuk merefleksikan pendapat
seluruh propinsi di Indonesia. tetapi pada faktanya, tersebut adalah dengan ditetapkannya pengganti
sebagian penduduk di pedalaman Kalimantan Undang-undang Pertambangan No.11, yang telah
terutama yang berbatasan dengan negara tetangga, berlaku semenjak tahun 1967, menjadi Undang-
Malaysia, justru hidup terisolir dan berada di undang Mineral dan Pertambangan (Minerba)
bawah garis kemiskinan. Hal ini menyebabkan tahun 2008.
timbulnya masalah baru yakni, ketergantungan Dengan diberlakukannya UU. No. 11 selama
hidup keseharian masyarakat pedalaman pada lebih dari empat dekade telah menunjukkan bahwa
perekonomian negara tetangga, oleh sebab itu, keinginan pemerintah untuk memberdayakan
beredar rumor beberapa waktu lalu bila pemerintah sektor pertambangan secara besar-besaran tak
Malaysia merekrut Warga Negara Indonesia pernah pupus, dengan kata lain, beberapa
(WNI) di perbatasan untuk menjadi tentara penjaga pemerintahan yang berkuasa semenjak tahun 1967,
perbatasannya. tidak memiliki keinginan yang baik (political will)
Apabila diselidiki lebih jauh, alasan utama untuk merevisi ataupun memperbaharui
bergabungnya para WNI tersebut untuk menjadi perundangan yang telah berlaku selama ini.
prajurit penjaga perbatasan dikarenakan masalah Padahal, telah jelas terjadi bahwa UU yang telah
kesejahteraan yang kurang memadai, sedangkan lama diberlakukan tersebut sangat merugikan
ketika berbicara mengenai kesejahteraan, maka hal semua pihak, baik dari pemerintah, yang selalu
yang paling penting disoroti disini adalah kesulitan dalam mengambil posisi tawar, maupun
pembangunan itu sendiri. Hal ini menimbulkan masyarakat yang seringkali menjadi korban dalam
ironi, karena berdasarkan letak wilayah, propinsi kasus-kasus kegiatan pertambangan.
Kalimantan tidak dapat dikategorikan wilayah Faktor lainnya adalah, keengganan
yang miskin, tetapi sangat kaya akan sumber daya pemerintah untuk melakukan pengawasan dan
alam. teguran pada investor yang melakukan kelalaian.
Dengan pernyataan bahwa kurangnya faktor Penanam modal yang berinvestasi di sektor
kesejahteraan yang dialami oleh masyarakat pertambangan, apalagi dengan latar belakang
perbatasan yang mengakibatkan mereka harus status perusahaan yang besar dan memiliki kapital
mencari penghidupan dengan cara yang lain, justru yang kuat, justru akan mengatur kebijakan yang
disaat hasil pertambangan di wilayah itu akan dikeluarkan oleh pemerintah.
meningkat pesat, adalah sebuah hal yang dapat Kasus terkini yang dapat dicermati adalah
dikatakan ironi, hal ini menegaskan kembali luapan lumpur di Kabupaten Sidoarjo atau yang
bahwa pembangunan yang selama ini dijalankan sering disebut sebagai Lumpur Lapindo, korban
oleh pemerintah masih sangat sentralistik. materi dan imateril dari masyarakat yang
Sementara disisi lain, kerusakan lingkungan yang bermukim di sekitar lokasi pengeboran PT
diakibatkan oleh eksploitasi besar-besaran, kian Lapindo Brantas sangatlah besar. Hal tersebut
hari kian parah, dimulai dari penebangan hutan, dapat dilihat dari hilangnya beberapa desa yang
penambangan batubara, gas alam, minyak bumi sebelumnya merupakan pusat kehidupan
hingga penjualan pasir pantai demi kepentingan masyarakat di Sidoarjo.
reklamasi. Pada akhirnya, sumber daya alam yang Tidak hanya kehilangan tempat bermukim,
tak dapat diperbaharui lagi ini lambat laun akan masyarakat yang berada di wilayah luapan lumpur
mengancam kelangsungan generasi penerus juga kehilangan mata pencaharian. Namun,
bangsa. terdapat juga kerugian yang diderita oleh negara,
8. Ketiadaan Keinginan Pemerintah (Political yakni terputusnya jalan darat serta jalur kereta api
Will) hingga mencapai belasan kilometer.
Apabila ditinjau mengenai alasan mengapa Selama hampir dua tahun bencana akibat
diperlukannya pendapatan dari sektor kelalaian pengeboran itu terjadi, pemerintah masih
pertambangan, adalah karena pemerintah tetap berdalih bahwa bencana yang terjadi
memerlukan kekuatan kapital untuk membiayai merupakan kejadian alamiah yang tak dapat
pembangunan. Dengan kata lain, pemerintah diprediksi. Hal ini juga menunjukkan bahwa,

55
dengan melunaknya posisi pemerintah atas baik Secara garis besar, definisi pembangunan
perusahaan, membuktikan bahwa pemerintah berkelanjutan dapat diartikan sebagai
berusaha memfasilitasi kegiatan investasi di pembangunan yang berpegang pada prinsip
Indonesia, agar para investor dapat senyaman pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa
mungkin menanamkan modalnya. mengorbankan kepentingan generasi yang akan
9. Pembangunan melalui sektor datang. Namun sejatinya, pembangunan
pertambangan: Sebuah tinjauan Etika berkelanjutan tidak hanya bertumpu pada isu
Apabila mendiskusikan tentang pihak yang lingkungan, melainkan turut mencakup kebijakan
diuntungkan dalam hal ini tentulah para kapitalis dalam bidang ekonomi, sosial dan perlindungan
pemilik modal. Karena dengan melakukan praktek terhadap lingkungan.
penambangan konvensional yang tidak ramah Apabila mengacu pada hasil pertemuan
lingkungan, maka perusahaan tidak perlu repot World Summit di New York pada tahun 2005,
untuk membangun instalasi pengolahan limbah, ketiga kebijakan yang telah disebutkan diatas
sehingga dapat mengurangi pengeluaran investor memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya,
yang akan berinvestasi. disamping itu, ketiga pilar diatas juga merupakan
Seperti PT Freeport misalnya, dengan pendorong bagi tercapainya sustainable
mengalirkan limbah kimia melalui sungai yang development. Dengan kata lain, dengan terciptanya
akan bermuara ke laut, maka perusahaan tidak sinergi antara kebijakan ekonomi, sosial serta
perlu membangun intalasi pengolahan limbah yang perlindungan terhadap lingkungan, maka akan
akan memakan biaya jutaan dollar, namun aspek tercipta hubungan yang terkendali (bearable),
yang merugikan, adalah rusaknya ekosistem dan pantas (Equitable) dan hubungan yang memiliki
sumber penghidupan masyarakat di sekitar aliran semangat pembangunan (Viable), tercapainya
sungai. Karena dengan rusaknya lingkungan sinergi diantara dimensi-dimensi tersebut akan
tempat tinggal maka akan turut memarginalkan menciptakan pembangunan yang bersifat
kehidupan masyarakat di pedalaman, sedangkan berkelanjutan atau sustain.
dari keuntungan PT FI yang cukup besar, hanya Melalui pembangunan berkelanjutan ini,
sebagian kecil yang digunakan untuk kesejahteraan dampak negatif akibat pembangunan dengan
masyarakat sekitar tambang, sejumlah besar metode konvensional berupa kerusakan lingkungan
pendapatan yang diberikan oleh perusahaan melalui pengrusakan sumber daya alam seperti,
disetorkan ke pemerintah pusat di Jakarta dengan hutan, air serta ekspoloitasi besar-besaran atas
dalih pembiayaan pembangunan. hasil pertambangan yang merusak ekologi, dapat
Masyarakat dalam posisi ini hanyalah objek dicegah.
pembangunan yang harus siap menerima 11. Dilema: National Development dan
berdirinya perusahaan tambang, dengan Sustainable Development
menganggung segala resiko yang akan terjadi. Bagi negara berkembang seperti Indonesia,
Termasuk kerusakan lingkungan dan bencana yang kontribusi yang sangat diandalkan sebagai motor
terjadi akibat kesalahan prosedur penambangan pergerakan ekonomi nasional dan sumber devisa
yang dilakukan oleh perusahaan, seperti kasus terbesar adalah sektor pemanfaatan sumber daya
luapan lumpur di Sidoarjo yang diakibatkan oleh alam. Sebagai negara dengan kekayaan hasil
kesalahan prosedur PT Lapindo Brantas dalam tambang yang besar, sudah sewajarnya apabila
melakukan pengeboran gas, dampaknya, luapan pemerintah memilih melakukan eksploitasi besar-
lumpur yang timbul kini memusnahkan ribuan besaran untuk memanfaatkan resource yang sudah
rumah penduduk, beberapa desa serta ada. Namun demikian, pilihan untuk
menyebabkan puluhan ribu penduduk kehilangan memberdayakan kekayaan alam oleh pemerintah
pekerjaan. justru mengabaikan aspek ekologisnya. Hal ini
Sementara baik pada kasus limbah PT FI dan dapat dilihat dari parahnya kerusakan lingkungan
lumpur Lapindo, keseriusan pemerintah dalam yang diakibatkan oleh penambangan sumber-
menyelesaikan masalah ini terlihat belum sumber mineral. Sehingga, walaupun eksploitasi
maksimal. Hal ini disebabkan karena kebijakan hasil tambang memberikan kontribusi yang cukup
yang di buat selama ini masih berorientasi kepada besar, tetapi kerusakan yang diakibatkannya pun
pemenuhan kebutuhan ekonomi, sehingga secara demikian parah. Oleh karena itu, ketersediaan
tidak langsung mesti ada pihak yang akan sumber mineral dan bencana ekologis yang
dikorbankan. mengancam generasi penerus bangsa, menjadi
10. Sustainable Development permasalahan yang sangat serius.
Istilah Sustainable Development atau disebut Kekayaan alam berupa mineral merupakan
juga pembangunan berkelanjutan, dirancang untuk jenis sumber daya yang akan mengalami
merubah paradigma pembangunan konvensional penurunan kualitas serta kuantitas seiring
(conventional development) ke arah yang lebih berjalannya waktu. Sehingga apabila

56
pengelolaannya tidak mendapat perhatian yang ditetapkan, maka pemerintah harus mengupayakan
serius dari pemerintah, dapat dipastikan akan cara lain untuk menutup pendapatan yang akan
terjadi berbagai krisis, baik krisis air, energi dan berkurang sebagai akibat dibatasinya sektor
yang terparah adalah krisis lingkungan, oleh sebab pertambangan untuk dieksploitasi.
itu, Sustainable Development, merupakan 13. Sustainable Development & Pemerataan
komponen penting yang harus dibangun oleh Pembangunan
pemerintah. Tetapi, penerapan konsep Dengan melihat pada akibat yang
keberlanjutan ini bukannya tidak mendapatkan ditimbulkan oleh kesalahan pengelolaan di sektor
hambatan yang berarti, terlebih bila dikaitkan pertambangan, prinsip sustainable development
dengan kepentingan bisnis pemanfaatan sumber sudah waktunya diterapkan. Tentunya harus
daya alam seperti pertambangan, karena hal dengan keingingan yang besar dari pemerintah
tersebut berkaitan erat dengan besarnya investasi untuk mendesak konsep ini diberlakukan di sektor
yang harus diberikan pengusaha untuk melakukan pertambangan.
kegiatan penambangan yang memenuhi kualifikasi Selain dengan penerapan prinsip ini,
lingkungan. Dengan membangun instalasi pemerataan pembangunan juga sangat mendesak
pengolahan limbah misalnya, seperti yang teah untuk dilakukan. Paradigma pemerataan ini
dikemukakan di atas, investor tentu akan dimaksudkan sebagai subtitusi dari pembangunan
memberikan investasi yang besar apabila usaha sentralistik yang selama ini telah merugikan
yang ditekuninya akan memiliki prospek jangka masyarakat di daerah sebagai objek yang harus
panjang yang besar, namun bagaimana dengan menanggung beban pembangunan. Hal ini demi
sektor pertambangan yang bersifat “sunset”, atau menyamaratakan kesempatan setiap daerah untuk
bisa menanjak pada awal dilakukannya dan suatu melakukan pembangunan di berbagai sektor,
saat akan habis dikeruk, tentunya investor akan tentunya dalam hal ini daerah tidak lagi berposisi
mengupayakan pengolahan limbah yang tidak sebagai objek namun sebagai aktor yang
memerlukan biaya besar. melakukan pembangunan.
12. Tantangan Sustainable Development Pada masa reformasi seperti saat ini, telah
Semenjak diperkenalkannya konsep ini pada banyak wilayah di Indonesia yang telah menikmati
tahun 1900-an, semua pihak sebenarnya telah kebijakan otonomi khusus. Kebijakan otonomi
menyadari bahwa gagasan pembangunan yang diberikan oleh pemerintah pusat ini
berkelanjutan akan memberikan jaminan kepastian hendaklah digunakan seluas-luasnya oleh
kesejatheraan bagi generasi penerus bangsa. Hal pemerintah daerah untuk kemakmuran rakyat di
ini dikarenakan pembangunan yang berpijak pada daerahnya.
konsep ini akan dititikberakan pada Tetapi pada prakteknya, semangat pemerintah
keberlangsungan dan keberlanjutan. Namun daerah untuk memacu pertumbuhan ekonomi di
tantangan yang dihadapi dengan penerapan konsep wilayahnya yang demikian besar membuat para
ini adalah sukarnya meningkatkan kesejahteraan pembuat kebijakan (decision maker) di daerah
masyarakat dengan menggunakan sumber daya seringkali mengorbankan aspek-aspek etis dalam
alam secara bijaksana. Dengan memberikan pembangunan. Dalam kasus pertambangan
pembatasan penggunaan terhadap sumber daya misalnya, pemerintah daerah yang memiliki
alam yang tak terbarukan, maka akan mengurangi kekayaan sumber daya alam, selalu memberikan
penerimaan devisa negara. Hal ini tentu sangat izin konsesi maupun pakai lahan dalam jangka
dilematis untuk dilakukan, tetapi, pemerintah juga waktu yang lama dengan beragam fasilitas yang
pada dasarnya harus memberikan jaminan bahwa menarik.
sumber daya alam yang dieksploitasi saat ini, dapat Hal tersebut bertujuan untuk menarik investor
memberikan keuntungan bagi generasi yang akan sebanyak-banyaknya ke daerah, dimana banyaknya
datang. investor yang berinvestasi akan turut
Selain itu juga, seperti yang telah meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor
dikemukakan sebelumnya, tantangan sebenarnya pajak. Namun pemerintah daerah tidak dapat
bagi pemerintah adalah mengenai aspek apakah mengindahkan bahwa dengan masuknya banyak
yang akan didahulukan. Apabila bertujuan untuk investor tersebut tentu akan ada akibat yang
memaksimalkan pendapatan negara dengan ditimbukannya, terutama kerusakan lingkungan.
mengolah sumber daya alam yang ada, maka Untuk tujuan itulah prinsip sustainable
otomatis pilihan yang akan ditempuh adalah development dibutuhkan. Di dalam menjalankan
eksploitasi besar-besaran. Di sisi lain, apabila kebijakan pemerataan pembangunan, hendaknya
berpikir mengenai kelangsungan hidup generasi ditetapkan tujuan yang wajib dicapai agar
penerus yang akan datang, maka pilihan logis yang memenuhi asas pembangunan yang berkelanjutan,
akan diambil adalah, pembangunan yang yakni keberlanjutan ekologis, keberlanjutan
berkelanjutan. Apabila pilihan kedua yang

57
ekonomi, keberlanjutan sosial budaya dan politik Gatra Online. Agar kota tambang tidak mati.
serta keberlanjutan pertahanan dan keamanan. Sumber: www.gatra.com/2007-08-
14. Kesimpulan 26/artikel.php. diakses pada: 8 Juni 2009
Konsep Sustainable Development,
merupakan konsep yang sangat penting untuk Kementerian Negara Lingkungan Hidup. UU. No
diterapkan, karena selain menjamin masa depan 11 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan
generasi penerus bangsa dalam hal ketersediaan pokok pertambangan di Indonesia. Sumber:
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, juga www.menlh.go.id/uu.no.11.1967. diakses
memberikan perlindungan dalam hal kerusakan pada: 15 juni 2009
lingkungan. Kompas.com. Berita: DPRP akan pantau dugaan
Tetapi dalam penerapannya, pemerintah pencemaran lingkungan di Freeport. Senin
harus bekerja keras untuk mewujudkannya. Hal ini 22 September 2008. Sumber:
dikarenakan, tidak mudah untuk mengurangi http/:www.kompas.com/berita/nasional.
eksploitasi sumber daya alam, terutama sektor Diakses : 1 Mei 2009
mineral karena berhubungan langsung dengan Raka Suardana, I.B. 2009. Artikel: “Pseudo
penerimaan negara. Growth” dan Pembangunan Berkelanjutan.
Namun pilihan terbaik kembali kepada Sumber: http://www.opensubscriber.com/ .
political will yang dimiliki oleh para pengambil Diakses: 16 Mei 2009
keputusan. Apakah akan menetapkan pemenuhan Suara Pembaruan (edisi cetak), Kerugian akibat
kebutuhan ekonomi tanpa memperhatkan limbah Freeport mencapai Rp. 67.5 Trilyun.
kelestarian lingkungan ataukah menerapkan aspek 9 Mei 2006. hlm.3
keberlanjutan tetapi mengesampingkan pemenuhan Surna TD. 2009. Dikutip dari: Kartawijaya.
kebutuhan ekonomi sebagai sumber pendanaan Pembangunan berkelanjutan. Sumber:
untuk pembangunan. www.tbidris.blogspot.com. Diakses pada: 6
Kebijakan yang dapat juga harus dirumuskan Juni 2009.
dengan segera lalu diimplementasikan guna Winarno, Budi. 2005.. Pidato pengukuhan:
menyelamatkan kekayaan negara serta lingkungan Globalisasi Neoliberal Ciptakan Krisis
yang saat ini sangat tereksploitasi secara besar- Polarisasi Kelas dan Lingkungan.
besaran, karena keberlangsungan hidup generasi www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel
yang akan datang sangat bergantung kepada . 5 Desember 2005. Diakses 17 Mei 2009
kebijakan yang dihasilkan dan diterapkan oleh Wikipedia.or.id, Ensiklopedia Bebas.
pemerintahan saat ini. Pembangunan berkelanjutan.
15. DAFTAR PUSTAKA Diakses pada : 2 Mei 2009
BPS Kal-Tim. 2008. Statistik Perekonomian World Summit 2005; outcome document.
Kalimantan Timur Tahun 2008. Sumber www.who.int/hiv/worldsummit.pdf. Diakses
Kaltim.BPS.go.id . http/: pada 4 Mei 2000.
kaltim.bps.go.id/brs.pdf. diakses pada: 7 Juni
2009

58

Anda mungkin juga menyukai