Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN DAN KONSEP RUANG LINGKUP STATISTIKA

DISUSUN

OLEH :

• DEANDRA AUDIARE MANALU


• ARDINO SIMAMORA
• SEBASTIAN SIRAIT

KELAS : PENDIDIKAN AKUNTANSI B 2023


MATA KULIAH : STATISTIKA EKONOMI
DOSEN PENGAMPU : TRI EFFIYANTI, S.Pd., M.Pd

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah “Statistika Ekonomi ”.
Penulis berterima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing penulis dalam
menyusun makalah ini.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran dari dosen pengampu dan juga pembaca yang bersifat membangun untuk
perbaikan dalam makalah ini.Akhir kata penulis ucapkan terimakasih semoga dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

12, Maret 2024

Kelompok 1
Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................................

Daftar Isi ...............................................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan ..............................................................................................................

a. Latar Belakang..............................................................................................................
b. Rumusan Masalah ........................................................................................................
c. Tujuan ...........................................................................................................................

Bab 2 Pembahasan ...............................................................................................................

a. Pengertian Dan Penggunaan Statistika ......................................................................


b. Jenis-Jenis Statistika ..................................................................................................
c. Jenis-Jenis Data ..........................................................................................................
d. Sumber Data Statistik.................................................................................................
e. Skala Pengukuran .......................................................................................................
f. Kebohongan Statistika ...............................................................................................
g. Etika Dan Statistik .....................................................................................................
h. Beberapa Alat Bantu Belajar......................................................................................
i. Alat Bantu Komputer .................................................................................................

Bab 3 Penutup ......................................................................................................................

a. Kesimpulan ................................................................................................................

Daftar Pustaka .....................................................................................................................


Bab 1

Pendahuluan

a. Latar belakang

Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yangmempunyai
persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan yang
dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara. Padamulanya, kata statistic diartikan
sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baikyang berwujud angka (data kuantitatif)
maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan
kegunaan yang besar bagi suatu Negara.

Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi


padakumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan yang tidak
berwujud angka (data kualitatif).

Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic ataukegiatan
persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan dalamundang-undang
tentang statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960), kegiatanstatistic mencakup 4 hal,
yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan
(4) analisis data.

Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketikaseorang


mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis danmenginterprestasikan data
untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam halini pengetahuan statistik dipakai
dalam menyusun metodologi penelitian.

Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari
ilmumatematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yangtinggi,
terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.

Di negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang
dengan pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik.Bahkan kemajuan
suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itumenerapkan ilmu statistika dalam
memecahkan masalah-masalah pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang
sebagai salah satu negara maju, konon telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu
ekonomi, desain produk, psikologidan sosiologi masyarakat.

Sejauh itu, ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis
perilaku konsumen, sehingga Jepang mampu menguasai perekonomiandunia sampai saat ini.

b. Rumusan Masalah
a) Pengertian Dan Penggunaan Statistika
b) Jenis-Jenis Statistika
c) Jenis-Jenis Data
d) Sumber Data Statistik
e) Skala Pengukuran
f) Kebohongan Statistika
g) Etika Dan Statistik
h) Beberapa Alat Bantu Belajar
i) Alat Bantu Komputer

c. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dan penggunaan statistika
b. Untuk mengetahui jenis-jenis statistika
c. Untuk mengetahui jenis-jenis data
d. Untuk mengetahui sumber data statistik
e. Untuk mengetahui skala pengukuran
f. Untuk mengetahui kebohongan statistika
g. Untuk mengetahui etika dan statistik
h. Untuk mengetahui beberapa alat bantu belajar
i. Untuk mengetahui alat bantu komputer
Bab 2

Pembahasan

a. Pengertian dan penggunaan statistika

Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan


menginterprestasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang
efektif.Istilah statistika perlu dipahami mempunyai makna yang berbeda dengan statistik
istilah statistik dapat diartikan sebagai berikut:

“statistik adalah suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka.

Penggunaan statistika

pengguna statistika Masalah Yang Dihadapi


Manajemen 1. Penentuan struktur gaji, pesangon, dan tunjangan
karyawan
2. Penentuan jumlah persediaan barang, barang dalam
proses, dan barang jadi
3. Evaluasi produktivitas karyawan
4. Evaluasi kinerja perusahaan

Akuntansi 1. Penentuan standar audit barang dan jasa


2. Penentuan depresiasi dan apresiasi barang dan jasa
3. Analisis rasio keuangan perusahaan

Pemasaran 1. Penelitian dan pengembangan produk


2. Analisis potensi pasar, segmentasi pasar, dan
diskriminatif pasar,.
3. Ramalan penjualan
4. Efektivitas kegiatan promosi penjualan

Keuangan 1. Potensi peluang kenaikan dan penurunan harga saham,


suku bunga, dan reksa dana.
2. Tingkat pengembalian investasi beberapa sektor
ekonomi
3. Analisis pertumbuhan laba, cadangan usaha.
4. Analisis risiko setiap usaha

Ekonomi pembangunan 1. Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga


2. Pertumbuhan penduduk dan tingkat pengangguran serta
kemiskinan
3. Indeks harga konsumen dan perdagangan besar

Agribsinis 1. Analisis produksi tanaman, ternak, ikan, dan kehutanan.


2. Kelayakan usaha dan skala ekonomi
3. Manajemen produksi agribisnis
4. Analisis ekspor dan impor produk pertanian

b. Jenis-jenis statistika

Statistika dari definisinya meliputi data, pengorganisasian data, penyajian data, analisis
data, dan interprestasi dari hasil analisis tersebut. Berdasarkan pada definisi tersebut,
statistika dibagi dalam dua jenis yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif (beberapa
buku statistika menyebutnya dengan statistika inferensial).

“statistika deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan


atau mendeskrisikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi”.

Statistik deskriptif mempunyai kegiatan mulai dari mengumpulkan, mengolah, dan


menyajikan data. Penyajian data dapat berbentuk tabel, diagram, ukuran, dan gambar.

“statistika induktif adalah metode yang digunakan untuk mengetahui tentang sebuah
populasi berdasarkan suatu sampel atau contoh dengan menganalisis dan
menginterprestasikan data menjadi sebuah kesimpulan.”

Statistika induktif adalah mengetahui suatu hal dari suatu populasi berdasarkan
sampel yang ditarik dari populasi tersebut.

Pada statistika induktif juga disebut istilah populasi dan sampel. Apa makna nya istilah ini?

“Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-


benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian.”

“Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian.”

c. Jenis-jenis Data

Jenis data dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Data yang diperoleh dari sampel atau populasi berupa data kualitatif, data tersebut
bukan berupa angka dan disebut dengan data kualitatif atau atribut.
2. Data yang diperoleh dari sampel atau populasi yang berupa data kuantitatif atau data
berupa angka dan disebut dengan data kuantitatif.

Data kualitatif merupakan data non-angka (numerik) seperti jenis kelamin, warna
kesayangan, dan asal suku. Data kualitatif digunakan apabila kita tertarik melihat proposal
atau bagian yang termasuk dalam kategori.
Data kuantitatif merupakan data angka atau numerik seperti jumlah mobil (bisa 0, 1, 2,
dan lain-lain), jumlah Tv yang dijual suatu toko (10, 30, dan lain-lain), berat badan (60,1 kg;
80,5 kg; dan lain-lain), jarak solo-jakarta (230,5 km), dan sebagainya. Semua ukuran tersebut
berupa angka. Data kuantitatif dibedakan menjadi dua bagian yaitu data diskret dan data
kontinu.

Data Diskret merupakan data kuantitatif yang nilainya khusus dan merupakan hasil
perhitungan serta biasanya berupa bilangan bulat

Data Kontinu merupakan data kuantitatif yang nilai nya menempati semua interval
pengukuran dan merupakan hasil pengukuran serta bisa berupa bilangan pecahan dan bulat.

Selain pembagian kualitatif, kuantitatif, diskret dan kontinu, ada juga yang membagi data
kedalam data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dari sumbernya atau objek penelitian. Data primer biasanya diperoleh dengan
wawancara langsung kepada objek atau dengan pengisian kuisioner (daftar pertanyaan) yang
di jawab oleh objek penelitian. Data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau
digunakan pihak lain. Contoh data sekunder adalah data yang diambil dari koran, majalah,
jurnal, dan publikasi lainnya.

d. Sumber Data Statistik

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Sumber
data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data
disebut responden (orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis maupun lisan). Apabila menggunakan observasi, maka sumber datanya bisa
berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka
dokumen atau catatan yang menjadi sumber data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan
menjaadi dua, yaitu primer dan data sekunder.

1. Data primer

yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang
sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama
atau tempat objek penelitian dilakukan, karenanya data primer disebut first hand data. Contoh:
data tentang prestasi belajar siswa yang diperoleh. dari bagian kesiswaan.

2. Data sekunder

yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Data sekunder adalah data statistik yang
diperoleh dari tangan kedua (second hand data). Contoh: Data tentang jumlah siswa yang
tawuran pada tahun 2006, diperoleh dari surat kabar harian Kompas. Dalam penelitian yang
menjadi sumber data sekunder adalah literature, artikel, jurnal, serta situs di internet yang
berkenan dengan penelitian yang dilakukan.

Ada dua macam jenis data berdasarkan sifatnya yaitu data kuantitatif dan data kualiakan di
jelaskan di bawah ini:

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data atau informasi yang di dapatkan dalam bentuk angka. Dalam
bentuk angka ini maka data kuantitatif dapat di proses menggunakan rumus matematika atau
dapat juga di analisis dengan sistem statistik.

2) Data Kualitatif

Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata atau verbal. Cara memperoleh data
kualitatif dapat di lakukan dengan wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau
observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif
adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

e. Skala Pengukuran

Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur, karena diperoleh hasil
ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagai instrumen untuk mengukur berat
emas, dibuat dengan skala mg dan akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan
mg. Meteran sebagai instrumen untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan
menghasilkan data kuantutatif panjang dengan satuan mm.

Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya
berat emas 19 gram, berat besi 100 kg IQ seseorang 150. Selanjutnya dalam pengukuran sikap,
sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap.

Skala pengukuran juga merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli: 2011)

1. Jenis-jenis skala pengukuran

Steven (dalam Singarimbun dan Effendi 1989: 101-104; irawan 1999: 88-91) dalam Tahir
(2011.48), membagi skala pengukuran penelitian sosial menjadi empat kategori yaitu skala
nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. 2.2.1 Skala Nominal
Skala nominal, adalah skalı yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek, individual
atau kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.
Misalnya, 1 = Laki-laki, 2 Perempuan 1 Dewasa, 2 Anak-anak (Septyanto: 2008).

Skala ini termasuk jenis data kualitatif, selain untuk mengelompokkan variabel jenis kelamin
juga biasa digunakan untuk mengelompokkan agama, suku, golongan darah (Statistik: 2012).

f. Kebohongan Statistik

1. Bentuk Kebohongan dalam Statistik

Ada banyak jenis kebohongan statistik, mulai pengambilan sampel yang tidak benar,
sampai dengan pengambilan kesimpulan yang tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya.
Memberi informasi yang salah dengan meng- gunakan bahan-bahan statistik-dikatakan
memanipulasi statistik-juga merupakan salah satu kebohongan statistik. Darrel Huff2
memberikan istilah statistikulasi terhadap hal ini, karena menggunakan statistik untuk
manipulasi. Beberapa jenis kebohongan³ dalam statistik adalah:

1. Menggunakan angka-angka yang tampak berhubungan dan penguku- ran yang baik, padahal
sesungguhnya tidak, misalnya meng-hitung rata-rata tanpa me-nampilkan pencilan dalam data,

2. Dibangun berdasarkan sampel yang bias yaitu cara pengambilan sampel yang kurang tepat
dan kecilnya ukuran sampel,

3. Pemilihan objek dari penelitian. Siapa yang disurvey dan siapa respondennya. kalimat, Hati-
hati dengan

4. Menampilkan nilai rata-rata tanpa menampilkan range (selisih nilai terbesar dengan terkecil),
5. Mempermainkan angka-angka yang secara statistik sebenarnya tidak signifikan,

6. Kesimpulan akhir yang tidak tepat; (a) korelasi yang sesungguhnya kemungkinan acak, (b)
variable sebab akibat yang terbalik, (c) hubungan yang dimaksud bisa karena faktor ketiga, (d)
data yang diambil dari sumber yang baik, tetapi kesimpulannya tidak tepat,

7. Membuat prediksi diluar jangkauan data (melakukan prediksi yang terlalu jauh),

8. Tidak melakukan perbandingan. Sejumlah angka yang disebutkan dalam penelitian akan
menjadi tidak berarti jika tidak dibandingkan dengan penelitian lain/ terdahulu,

9. Menghilangkan sebagian angka untuk mengaburkan hasil, dan

10. Menyatakan apa yang dikatakan responden menjadi apa yang dilakukan oleh responden
tersebut.
2. Praktik Kebohongan Statistik

Sebagaimana dijelaskan sebelum- nya bahwa kebohongan dalam statistik dapat menjadi
langkah awal yang mengantar pada tindak pidana korupsi. Ini disebabkan adanya
ketidakjujuran dalam mengungkapkan data, sementara data yang ditampilkan dipercaya
kebenarannya. Ketidakjujuran tentu saja sangat dilarang di dalam Islam. Berikut ini beberapa
praktek kebohongan statistik yang terjadi di masyarakat terutama dalam pemerintahan.

1. Menghitung nilai rata-rata tanpa mengeluarkan pencilan.

Hasil penelitian di sebuah desa yang dilakukan aparat desa menyebutkan bahwa penduduk
masyarakat di sana berpenghasilan rata-rata Rp 3 juta/ bulan. Padahal penduduk desa tersebut
berprofesi sebagai petani penggarap, buruh pabrik bahkan pengangguran. Ini adalah hasil yang
tidakmasuk akal. Survey atau pengambilan sampel tanpa melakukan filter data dan
mengeluarkan pencilan data yang ada pada responden akan mengaburkan kondisi yang sebe-
narnya. Jika diselidiki di desa tersebut tinggal 2 orang, satu orang berkebang- saan Korea yang
memiliki pabrik sarung tangan golf dengan omset bulanan hampir 1 Milyar rupiah dan seorang
pengusaha gypsum dengan omset Rp 250 juta/bulan. Dengan kondisi ini apabila penghasilan
seluruh RW (termasuk 2 orang pengusaha tersebut) dirata-rata jadi satu akan memberikan nilai
penghasilan rata-rata yang tinggi, walaupun di dalamnya ada banyak orang dengan penghasilan
dibawah Rp.100.000;- per bulan. Jika nanti ada program bantuan dari pemerintah untuk
masyarakat miskin, akan ada pihak yang diuntungkan karena kategori miskin menurut
pemerintah dan desa berbeda. Menurut pemerintah masih miskin tetapi aparat desa tidak
demikian.4

2. Telepoling

Melakukan generalisasi melalui telepoling terhadap tingkat popularitas seorang calon bupati
atau presiden. Telepoling tidak dapat menggambarkan secara signifikan kondisi masyarakat
yang sesungguhnya. Alasan pertama, berapa banyak masyarakat Indonesia yang memiliki
telepon/ hp di rumahnya sementara telepon/ hp masih menjadi barang mewah di sebagian
tempat di negeri ini, jadi sampel dalam penelitian tersebut hanya mampu mencover kalangan
menengah ke atas. Alasan kedua,akan semakin besar.

3. Pemanfaatan Lembaga Survei Untuk Mendongkrak Popularitas Calon dalam Pilkada.

Dalam negara demokrasi modern, kehadiran survei adalah hal yang wajar. Pelaksanaan pilkada
dan pemilu bisa menjadi ajang kompetisi bagi lembaga- lembaga survei. Faktor perubahan
pendapat masyarakat dan opini bisa mengubah pilihan publik dari pasangan kandidat tertentu
ke calon lain, walaupun hasil survei lembaga yang kredibilitasnya kadang meleset. Beberapa
lembaga survei dibayar untuk melakukan pemihakan. Kampanye terselubung lewat lembaga
survei juga terbukti ada misalnya calon gubernur yang membuat sendiri lembaga survei agar
popularitasnya naik.6

4. Data Kemiskinan dan Pengangguran


Presiden Yudhoyono dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2006 menyampa- ikan data-data
kemiskinan di Indonesia turun dari 23,4 persen pada tahun 1999 menjadi 16 persen pada tahun
2005. Menurut pengamat hal tidak sesuai 2006 sebesar 0,8 persen tersebut sebetulnya hanya
manipulasi data saja yang tidak konsisten kriteria dan parameternya.

5. Mark up Data

Para kontraktor proyek di sebagian besar departemen pemerintahan sudah terbiasa


memanipulasi data. Dengan memanipulasi angka dan data, para kontraktor bisa melakukan
mark up proyek-proyek infrastruktur seperti jalan raya, bendungan, pelabuhan, dan lain- lain.
Akibat manipulasi data tersebut, banyak proyek infrastruktur yang rusak sebelum masanya.
Misalnya, jalan-jalan raya di sejumlah provinsi di Indonesia kondisinya amat memprihatinkan,
walaupun tiap tahun dilalukan perbaikan. Hal ini disebabkan adanya manipulasi data dan angka
dalam proyek tersebut.

g. Etika Dan Statistik

Etika adalah penting dalam statistik media sosial untuk memastikan bahwa informasi
yang dianalisis dan dihasilkan dapat digunakan dengan adil dan dapat dipercaya oleh semua
pihak terkait. Etika memastikan transparansi, keakuratan, dan ketepatan dalam penggunaan
statistik dan metrik media sosial.

-Etika dalam Pengukuran Dampak

Penting untuk memiliki kerangka kerja etika yang jelas dalam pengukuran dampak di
media sosial. Hal ini melibatkan penggunaan metode yang tepat, data yang akurat, dan
interpretasi yang obyektif. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memastikan bahwa informasi
yang dianalisis dan dihasilkan dapat digunakan secara adil dan dapat dipercaya oleh semua
pihak terkait.

-Transparansi dalam Penggunaan Statistik

Transparansi adalah salah satu prinsip penting dalam menggunakan statistik dan metrik
media sosial. Hal ini berarti mengungkapkan dengan jelas sumber data yang digunakan, metode
pengumpulan data, serta batasan dan asumsi yang mendasari analisis statistik. Dengan
melakukan ini, kita dapat menghindari bias dan memastikan bahwa hasil yang dihasilkan akurat
dan dapat dipertanggungjawabkan.

h. Beberapa Alat Bantu Belajar

Berikut merupakan alat alat statistik yang dikelompokkan berdasarkan jenis hubungan antar
data:
• Alat Statistik pada Korelasi

Korelasi merupakan hubungan kedua variabel yang bersifat linear. Hubungan kedua
variabel ini bisa dijelaskan dengan mengatakan hubungan lemah, sedang dan kuat. Namun
korelasi masih belum menjelaskan pengaruh diantara kedua hubungan tersebut.

• Alat Statistik pengaruh (regresi dan anova)

Regresi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan korelasi. Selain


menjelaskan hubungan kedua variabel, regresi juga menjelaskan pengaruh dari satu variabel
ke variabel lainnya, atau biasa disebut dengan variabel independen dan variabel dependen.

• Alat Statistik Perbandingan

Sesuai dengan namanya, memang alat statistik ini membandingkan dua atau lebih
populasi. Misal populasi tenaga kerja di perusahaan A dan perusahaan B. Jadi ada sample yang
berasal dari dua populasi yang berbeda, yang selanjutnya dibandingkan mana yang lebih tinggi
dan sebagainya. Alat statistik yang digunakan untuk membandingkan kedua populasi
tergantung dari data yang dikumpulkan.

i. Alat Bantu Komputer

• Statistik menyediakan metode/cara pengolahan data, komputer menyediakan sarana


pengolahan datanya.
• Dengan bantuan komputer, pengolahan data statistik hingga dihasilkan informasi yang
relevan menjadi lebih cepat dan akurat -> dibutuhkan bagi para pengambil keputusan.
• Dengan keunggulan kecepatan, ketepatan dan keandalan komputer dibutuhkan untuk
mengolah data statistic

MICROSOFT EXCELL

• Dalam Excell, sebuah sel pada lembar kerja dapat diisi dengan data :
• Label atau teks string
• Numerik
• Alfanumerik
• Formula / rumus
Bab 3

Penutup

a. Kesimpulan

Statistika ekonomi memberikan metode dan alat analisis untuk mengumpulkan, menyajikan,
menganalisis, dan menginterpretasikan data ekonomi. Melalui statistika ekonomi, kita dapat
memahami hubungan antara variabel ekonomi, mengidentifikasi tren ekonomi, membuat
perkiraan,dan mengambil keputusan yang berbasis data dalam konteks ekonomi. Statistika
ekonomi merupakan instrumen yang sangat penting dalam mendukung pengambilan
keputusan dibidang ekonomi.
Daftar Pustaka

Suharyadi,purwanto S.K. “Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern”. Jakarta. Salemba
empat, (2016)

https://www.batumenyan.desa.id/mengukur-dampak-positif-etika-dalam-statistik-dan-metrik-
media-sosial/

https://agungbudisantoso.com/alat-alat-statistik-yang-sering-digunakan-dalam-penelitian/

https://www.statistikian.com/2012/07/statistik-berbasis-komputer.html

Anda mungkin juga menyukai