Anda di halaman 1dari 6

Equity in Education Journal (EEJ)

Volume ...., Nomor …, …-...


Online Available:
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/eej
ISSN: 2686-0031 (Print)
2723-5904 (Online)
EEJ 2023 Open Access

MANAJEMEN LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN SISWA PADA


SMA KATOLIK SANTO PETRUS KANISIUS PALANGKA RAYA

Elga Monicka Helencia1*, Teti Berliani2, Eshariyani3


Universitas Palangka Raya, Palangka Raya.

Info Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Manajemen Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa Pada Sekolah Mengenah Atas Katolik Santo Petrus
Diterima: ………………. Kanisius Palangkaraya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber
Direvisi: ………………... data dalam penelitian ini adalah WAKASEK bidang kesiswaan, koordinator
Disetujui: ………………. lapangan LDKS, ketua Osis, peserta didik kelas 10 dan kelas 11. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Kata Kunci: Analisis data meliputi, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
Manajemen, penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini
Latihan Dasar menggunakan triangulasi dan memberchek. Hasil penelitian menunjukan bahwa :
Kepemimpinan Siswa, (1) Perencanaan dari LDKS dimulai melalui pembentukan panitia, merancangkan
SMA Katolik Santo Petrus rundown acara, konsep acara, mempersiapkan SDM, sarana dan prasana yang
Kanisius, Palangka Raya. menunjang berjalannya kegiatan ; (2) Pengorganisasi LDKS dalam pembagian
tugas guna mengoraganisir jalannya kegiatan yaitu panitia pelaksanaan kegiatan
LDKS yang telah dibentuk diawal kegiatan dan bertanggungjawab atas tugasnya
masing-masing ; (3) Pelaksanaan LKDS secara keseluruhan berjalan dengan baik
yang dilakukan kurang lebih 1 bulan ; (4) Pengawasan LDKS diawasi langsung
oleh kepala sekolah, WAKASEK kesiswaan, koordinator lapangan, kepala sekolah
menjadi penanggungjawab kegiatan, pengawasan dilakukan melalui pengamatan
yang dilakukan terus-menerus saat pelaksaan kegiatan dan hasil dari pengamatan
tersebut akan dilakukannya evaluasi kegiatan LDK
Korespondensi: Abstract
Elga Monicka Helencia This research aims to describe the Management of Basic Student Leadership
Universitas Palangka Raya Training at St. Peter Kanisius Catholic High School Palangkaraya. This research
E-mail: uses a qualitative approach. The data sources in this research were the WAKASEK
elgamonicka@gmail.com for student affairs, LDKS field coordinator, student council president, students in
class 10 and class 11. Data collection techniques were carried out using
observation, interviews and documentation. Data analysis includes data collection,
data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Checking the validity
of the data in this study used triangulation and checking. The research results show
that: (1) Planning for the LDKS begins by forming a committee, designing the
event rundown, event concept, preparing human resources, facilities and
infrastructure to support the running of the activity; (2) The LDKS organizer in the
division of tasks to organize the course of the activity is the LDKS activity
implementation committee which was formed at the beginning of the activity and
is responsible for their respective duties; (3) The overall implementation of LKDS
went well and was carried out in approximately 1 month; (4) LDKS supervision is
directly supervised by the school principal, WAKASEK for student affairs, field
coordinator, the school principal is the person responsible for the activity,
supervision is carried out through continuous observations during the

1
2 Equity in Education Journal (EEJ), Vol. ..., No. ..., Edisi Bulan Tahun

implementation of the activity and the results of these observations will be


evaluated for LDKS activities.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan asset paling penting dan beharga yang harus selalu
dikembangkan dan dijaga perkembangan nya oleh setiap Negara, terkhusus nya pada
Negara Indonesia yang bertujuan dan cita-cita nya yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan juga merupakan hak dan kewajiban dari setiap warga Negara
Indonesia. Berkaitan dengan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dibutuhkan
wadah yang bisa menjadikan sumber daya manusia menjadi lebih berkembang yaitu
melalui satuan pendidikan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
didalamnya terdapat proses pengembangan untuk peserta didik. Dalam setiap satuan
pendidikan tentu memiliki tujuan yang dimana tujuan tersebut untuk peserta didik
melalui berbagai pengajaran di sekolah dan mengeluarkan output yang berkualitas juga
berdaya saing tinggi. Di dalam sekolah, peserta didik tidak hanya diberikan ilmu sebagai
penunjang kemajuan sumber daya manusia yang berwawasan luas, juga diberikan
pembelajaran mengenail nilai-nilai sosial. Selain itu, diperlukan juga penanaman nilai-
nilai moral, akhlak, serta jiwa kepemimpinan yang baik dalam diri peserta didik.
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh manusia baik itu dalam kehidupan bersosial dan
lainnya. Tidak semua orang memiliki jiwa kepemimpinan, tapi setiap orang berhak untuk
menjadi seorang pemimpin. Afifuddin (2014) mengatakan bahwa kepemimpinan
dilahirkan oleh bakat, pengalaman, pembentukan formal dalam organisasi, lingkungan,
pendidikan dan pelatihan dan kesepakatan social. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS) merupakan salah satu cara awal untuk menumbuhkan sikap kepemimpinan yang
dimiliki siswa sebagai bekal untuk menjalankan tugas sebagai pengurus OSIS.
Latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) merupakan sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk mengembangkan sumber daya siswa dan untuk mengenalkan sisiwa
kepada konsep-konsep organisasi. Dilaksanakannya LDKS bertujuan untuk memberikan
pelatihan kepada siswa agar dapat mengasah jiwa kepemimpinan yang dimilikinya.
Meningkatkan kemampuan berorganisasi, meningkatkan serta mengarahkan potensi
kepemimpinan. Latihan dasar kepemimpinan bagi pengurus OSIS merupakan salah satu
jalur pembinan yang difokuskan pada kompetensi individu. Kegiatan Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa (LDKS) juga mengacu pada Permendiknas No. 39 Tahun 2008
tentang pembinaan kesiswaan dalam pasal 1 yaitu : “Tujuan pembinaan kesiswaan : a)
Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat,
dan kreativitas; b) memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh
negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan; c) mengaktualisasikan potensi siswa
dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat; d) menyiapkan siswa agar
menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak
asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).”
Setiap satuan pedidikan baik itu jenjang SMP/SMA tentu akan mengadakan kegitan
LDK untuk menunjang sifat kepemimpinan pada peserta didik, dan biasanya atau pada
umumnya kegiatan pelatihan LDK ini di peruntukan kepada pengurus OSIS agar dalam
suatu kepengurusan organisasi OSIS dapat memimpin peserta didik yang lain dengan
lebih bagus dan terarah. Namun, berbeda dengan SMA Katolik Santo Petrus Kanisius
Palangkaraya yang juga mengadakan kegiatan pelatihan LDK, bahwasannya SMA
Katolik Santo Petrus Kanisius Palangkaraya mengadakan kegiatan pelatihan LDK ini
tidak hanya kepada pengurus OSIS tetapi juga kepada siswa-siswi kelas 10 & 11 dan
bersifat wajib. Dan hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian terkait
kegitan LDK di SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Palangkaraya dan ingin melihat
Helencia, Berliani, Eshariyani, Manajemen Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa 3

bagaimana manajemen dari kegian LDKS ini. Kegiatan LDK di SMA Katolik Santo
Petrus Kanisius Palangkaraya termasuk kedalam 8 program yang di laksanakan oleh
SMA Katolik St. Petrus Kanisius dalam menunjang penerapan multikulturalisme yaitu :
1) melaksanakan pendampingan terus-menerus terhadap siswa dan meningkatkan mutu,
2) menerapkan budaya tepat waktu dan tepat sasaran dalam proses belajar mengajar, 3)
mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam proses
belajar mengajar, 4) menjalin relasi dengan semua unsur terkait, 5) mengadakan pelatihan
dalam bidang teknologi informasi dan bahasa Inggris secara berkelanjutan, 6)
mengadakan pelatihan kepemimpinan bagi siswa dan pengurus OSIS, 7) melaksanakan
silabus dan membuat rencana pembelajaran untuk mencapai jumlah kelulusan maksimal
sesuai dengan harapan, dan 8) melaksanakan kegiatan sadar lingkungan untuk semua
komponen sekolah.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Manajemen Latihan
Dasar Kepemimpinan Siswa pada Sekolah Menengah Atas Katolik Santo Petrus Kanisius
Palangka Raya

METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Menurut Bagdon &
Taylor (dalam Moleong, 2012) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Sementara itu Kirk & Miller (dalam Moleong, 2012)
mendefinisika penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya. Dari berbagai pengertian mengenai penelitian
kualitatif dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu : wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
koordinator lapangan pelaksanaan LDKS, ketua osis, dan 2 orang peserta didik yang
terdiri dari peserta didik kelas 10 dan kelas 11 di SMA Katolik Santo Petrus Kanisius
Palangka Raya.
Menurut Sugiyono (2014) pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2018). Pengecekan keabsahan data melalui
Triangulasi dan memberchek.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perencanan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
Berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui bahwa perencanaan kegiatan
LDKS di SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Palangka Raya, meliputi : pembentukan
panitia pelaksanaan kegitan LDKS, merancangkan rundown acara, konsep acara, RAB
kegiatan, waktu perlaksanan kegiatan dan juga mentukan apa yang menjadi materi dan
siapa yang menjadi pemateri dalam kegiatan pelatihan LDKS, yang ikut turut serta
dalam penyusunan perencanaan kegiatan LDKS yaitu kepala sekolah, wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan, guru pendamping, koordinator lapangan kegiatan LDKS dan
panitia pelaksana kegitan LDKS yang sudah dibentuk, persiapan yang dilakukan dalam
kegiatan seperti SDM dalam kegiatan LDKS, fasilitas yang digunakan, anggaran
kegiatan, mempersiapkan sarana dan prasana, dan peserta didik mempersiapkan hal-hal
yang akan diperlukan selama kegitan , peserta didik juga harus sudah mendapatkan ijin
4 Equity in Education Journal (EEJ), Vol. ..., No. ..., Edisi Bulan Tahun

dari orangtua untuk ikutserta pelaksanaan kegiatan LDKS. Wijaya dan Rifa’i (2016)
perencanaan merupakan proses langkah awal kegiatan manajemen dalam setiap
organisasi, karena melalui perencanaan ini ditetapkan apa yang akan dilakukan, kapan
melakukannya, dan siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut.

Pengorganisasian Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa


Berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui bahwa pengorganisasian kegiatan
LDKS di SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Palangka Raya, meliputi :
pengorganisasian pembagian tugas dalam kegiatan LDKS sudah dirancangkan dalam
rapat pembentukan panitia pelaksanaan kegiatan LDKS, dan mengorganisir kegiatan
melalui saling berkoordinasi agar tidak ada terjadi struggle saat pelaksanaan kegiatan,
berjalannya acara mengikuti rundown acara yang telah dirancangkan bersama dan
memperhatikan kedisplinan waktu dalam perlaksanaan kegiatan. Wihandi (dalam Wijaya
dan Rifa’i (2016) pengorganisasian ialah suatu proses dimana pekerjaan yang ada dibagi
dalam komponen-komponen yang dapat ditangani dalam aktivitas-aktivitas
mengkoordinasikan hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan tertentu. Silalahi (2011)
Pembagian Kerja adalah kegiatan mengenai pekerjaan yang terspesialisasi sehingga tiap
orang anggota organisasi mengerjakan dan bertanggung jawab melaksanakan
seperangkat tugas yang terbatas, bukan keseluruhan tugas.

Pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa


Berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan
LDKS di SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Palangka Raya, meliputi : pelaksaan
kegiatan LDKS dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah di rancang pada
rapat-rapat panitia sebelum diadakan nya kegiatan LDKS, pelaksaan kegiatan LDKS
berlangsung kurang lebih 1 bulan, waktu pelaksanaan tersebut diambil 1 kali dalam 1
minggu setiap hari jumat untuk penyampaian materi kegiatan LDKS, pelaksanaan
LDKS dilakukan dari tanggal 2 September - 1 Oktober 2022, kegiatan di adakan pada
lingkungan sekolah, dalam pelaksanaan kegiatan LDKS adanya meteri-materi yang
diberikan kepada peserta didik yaitu : pengenalan organisasi, kepemimpinan,
kesekretariatan dan LKBB, proses kegiatan LDKS dimulai dari pembentukan panitia lalu
mengadakan rapat untuk membahas pelaksanaan LDKS setelah waktu dan tempat
ditentukan maka kegiatan pelaksanaan kegiatan LDKS dilangsungkan yang kurang lebih
1 bulan berjalan dan diisi meteri-materi pada setiap hari jumat nya selama satu bulan
tersebut dan untuk acara kegiatan penutup diadakah perkemahan didalam nya
melaksanakan keakraban, musyawarah siswa dan pengurus Osis, dan melalui kegiatan
LDKS memberikan dampak positif bagi peserta didik, contohnya peserta didik paham
tentang oraganisasi dan kepemimpinan, membuat pesrta didik lebih percaya diri, dan
dapat memacu peserta didik untuk menjadi seorang pemimpin.

Pengawasan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa


Berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui bahwa pengawasan kegiatan
LDKS di SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Palangka Raya, meliputi : kepala Sekolah
yang menjadi penanggungjawab kegiatan dan menjadi pengawas kegiatan, adapun
WAKASEK Bidang Kesiswaan dan koordinator lapangan ikurt serta dalam pengawasan
selama kegiatan LDKS berlangsung, proses pengawasan dilakukan memalui pengamatan
terhadap peserta didik, memantau jalannya pelaksanaan kegiatan dan pengawasan
dilalukan terus-menerus untuk menghindari adanya kendala yang terjadi, dam melalui
pengawasan yang dilakukan saat pelaksanaan kegiatan berlangsung maka diadakannyan
pula kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan guna mengetahui permasalahan yang terjadi
dan memperbaiki untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Manullang (2006)
Helencia, Berliani, Eshariyani, Manajemen Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa 5

menjelaskan bahwa Pengawasan adalah dilakukan oleh atasan dari tugas yang
bersangkutan, karena pengawasan seperti ini disebut juga Pengawasan vertical atau
formal karena yang melakukan pengawasan ini adalah orang-orang yang berwenang

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Perencanaan LDKS meliputi :
pembentukan panitia pelaksanaan kegitan LDKS, selanjutnya merancangkan rundown
acara, konsep acara, RAB kegiatan, waktu perlaksanan kegiatan dan juga mentukan apa
yang menjadi materi dan siapa yang menjadi pemateri dalam kegiatan pelatihan LDKS,
selanjutnya yang ikut turut serta dalam penyusunan perencanaan kegiatan LDKS yaitu
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru pendamping, koordinator
lapangan kegiatan LDKS dan panitia pelaksana kegitan LDKS yang sudah dibentuk,
berikutnya persiapan yang dilakukan dalam kegiatan seperti SDM dalam kegiatan
LDKS, fasilitas yang digunakan, anggaran kegiatan, mempersiapkan sarana dan prasana,
dan juga peserta didik mempersiapkan hal-hal yang akan diperlukan selama kegitan; (2)
Pengorganisasian LDKS meliputi : pengorganisasian pembagian tugas dalam kegiatan
LDKS sudah dirancangkan dalam rapat pembentukan panitia pelaksanaan kegiatan
LDKS, dan dalam mengorganisir kegiatan melalui saling berkoordinasi agar tidak ada
terjadi struggle saat pelaksanaan kegiatan, berjalannya acara mengikuti rundown acara
yang telah dirancangkan bersama dan memperhatikan kedisplinan waktu dalam
perlaksanaan kegiatan; (3) Pelaksanaan LDKS meliputi : pelaksaan kegiatan LDKS
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah di rancang pada rapat-rapat panitia
sebelum diadakan nya kegiatan LDKS, selanjutnya pelaksaan kegiatan LDKS
berlangsung kurang lebih 1 bulan, waktu pelaksanaan tersebut diambil 1 kali dalam 1
minggu setiap hari jumat untuk penyampaian materi kegiatan LDKS; (4) Pengawasan
kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) meliputi : kepala Sekolah yang
menjadi penanggungjawab kegiatan dan menjadi pengawas kegiatan, adapun
WAKASEK Bidang Kesiswaan dan koordinator lapangan ikurt serta dalam pengawasan
selama kegiatan LDKS berlangsung, selanjutnya proses pengawasan dilakukan memalui
pengamatan terhadap peserta didik, memantau jalannya pelaksanaan kegiatan dan
pengawasan dilalukan terus-menerus untuk menghindari adanya kendala yang terjadi,
dan juga melalui pengawasan yang dilakukan saat pelaksanaan kegiatan berlangsung
maka diadakannyan pula kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak SMA Katolik Santo Petrus
Kanisius Palangka Raya yang telah memberikan ijin dan kemudahan proses selama
berlangsungnya kegiatan penelitian, serta Redaksi Equity in Education Journal (EEJ)
yang telah memberikan kesempatan artikel penulis dapat dimuat dalam jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin. 2014. Dasar-dasar Manajemen. Bandung : Alfabeta.


Manullang. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset, Yogyakarta.
Moleong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Silalahi. 2011. Asas-asas Manajemen. Bandung : Refika Aditama
Sugiyono. 2014. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
6 Equity in Education Journal (EEJ), Vol. ..., No. ..., Edisi Bulan Tahun

Undang-undang Permendiknas No. 39 Tahun 2008. Tentang Pembinaan Kesiswaan.


Jakarta
Wijaya, C. & Rifa’i, M. 2016. Dasar-dasar manajemen mengotimalkan pengelolaan
organisasi secara efektif dan efesien. Medan : Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai