Anda di halaman 1dari 54

93

Minggu, 3 Maret 2024


(Minggu Pra-Paskah III - Ungu)
95
BERANI KARENA BENAR
Yohanes 2:13-22

Minggu, 10 Maret 2024


(Minggu Pra-Paskah IV - Ungu)
105
TUHAN MENDENGAR DOAKU
Bilangan 21:4-9

Minggu, 17 Maret 2024


(Minggu Pra-Paskah V - Ungu)
114
WAKTUNYA TELAH TIBA
Yohanes 12:20-33

Minggu, 24 Maret 2024


(Minggu Pra-Paskah VI - Minggu Palma - Merah)
125
PARA PENURUT ALLAH
Markus 11:1-11

Minggu, 31 Maret 2024


(Minggu Paskah I - Putih)
136
SANG PENGHIBUR SEJATI
Yesaya 25:6-9

94
95
Minggu, 3 Maret 2024
(Minggu Pra-Paskah III - Ungu)

BERANI KARENA BENAR


Yohanes 2:13-22

NILAI KRISTIANI
Hikmat Allah mendorong setiap orang berani menyatakan kebenaran.

KARAKTER
Berani

AYAT INDAH
“Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka seua dari Bait Allah dengan semua domba
dan lembu mereka. Uang penukar-penukar dihamburan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka
dibalikkan-Nya.”
(Yohanes 2:15)

URAIAN PELAJARAN

1. Pada Hari Raya Paskah orang Yahudi, Yesus pergi ke Bait Suci di Yerusalem.
2. Setibanya di Bait Suci, Yesus mendapati ada banyak pedagang. Mereka menjual lembu,
kambing, domba, lembu dan merpati. Bahkan, para penukar uang pun ada di tempat itu.
3. Melihat semua itu, Yesus marah besar. Ia membuat cambuk dari tali dan mengusir para
pedagang dan penukar uang. Bukan itu saja, Yesus menghamburkan uang milik para penukar
uang dan membalik-balikkan meja tempat mereka berdagang.
4. Yesus berseru dengan lantang dan mengatakan bahwa rumah Bapa-Nya tidak boleh menjadi
tempat berjualan.
5. Sikap Yesus menimbulkan kemarahan orang Yahudi. Mereka menantang Yesus dan meminta
tanda yang menunjukkan bahwa Yesus berhak melakukan hal itu.
6. Yesus tidak gentar. Dengan berani Ia balik menantang mereka untuk merobohkan Bait Suci
itu. Yesus akan membangunnya kembali dalam tiga hari.
7. Jawaban Yesus memiliki makna yang dalam, yang menunjuk pada kebangkitan-Nya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
2. Pujian : “Apa Kabar” (dinyanyikan dua kali. Lagu yang kedua, bernyanyi sambil bersalaman
satu sama lain). https://youtu.be/wuiJQLH6skY
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Firman : “Firman Tuhan Kudengar” https://youtu.be/yTlG4KVeCNg
5. Pelayanan Firman

96
6. Pujian Persembahan: “Aku Bawa dan Berikan” (KJ 301)
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Saya Mau Ikut Yesus” KJ 225

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, kalian tentu pernah ikut ayah, ibu, atau om, tante, berbelanja ke warung atau
minimarket. Di sana pasti ada banyak sekali barang dagangan, seperti roti, permen, kue kering, dll.
Selain itu, suasana di warung atau minimarket pasti ramai. Apalagi di pasar tradisional. Lebih ramai
dari minimarket. Di sana ada banyak orang yang berdagang, juga berbelanja.
(GSM memeragakan pedagang yang berjualan di pasar)

Suasana di pasar, tentu berbeda dengan suasana di gereja. Saat kalian sampai di gereja tadi,
suasananya tidak gaduh dan ramai seperti di pasar. Para pedagang juga tidak ada. Mengapa?
Karena kita datang ke gereja untuk beribadah.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Bait Allah yang Ramai dan Gaduh

Suatu hari, di sebuah Bait Suci di Yerusalem, suasananya begitu ramai. Sejak pagi, banyak orang
berdatangan. Ada yang membawa lembu, ada yang membawa kambing dan domba. Ada juga
yang membawa burung merpati. Beberapa orang lainnya, merapikan meja dan meletakkan
sangkar-sangkar burung merpati di atasnya.
Mooo…. (anak-anak di ajak menirukan suara lembu)
Mbee…. (anak-anak diajak menirukan suara kambing)
Makin lama, para pedagang itu makin banyak. Bahkan ada yang menawarkan uang untuk
ditukar. Cring…cring…cring (kakak pengasuh membunyikan uang koin)
“Pak, berapa harga merpatinya?” seseorang bertanya.
“Murah, Tuan,” jawab seorang pedagang. “Hanya Rp 50.000,-“
“Hmm… Rp 30.000,- ya?” tawar si pembeli.
Suasana Bait Suci itu makin bertambah ramai.
Tak lama kemudian, sekelompok orang datang ke Bait Suci itu. Salah seorang dari mereka berhenti.
Dia sangat kaget. Suasana Bait Suci yang seharusnya tenang dan damai, berubah seperti pasar.
“Yesus, kenapa Engkau berhenti,” tanya seorang dari mereka.

97
Tanpa menjawab pertanyaan murid-Nya, Yesus segera membuat sebuah cambuk dari tali. Ia maju
dan memutar-mutar cambuk ke arah kerumunan orang di Bait Suci itu. Dengan sangat marah, Dia
mengusir para pedagang yang ada di sana.
"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat
berjualan," seru sang Guru kepada mereka.

Ia terus menerobos kerumunan orang itu dan membalik-balikkan meja dagangan mereka. Tempat
itu menjadi kacau dan porak-poranda. Meja-meja bergelimpangan, burung-burung merpati lepas
dari sangkar. Kambing dan domba pun banyak yang terlepas dari ikatan, berlari ke sana ke mari.

Orang-orang Yahudi yang ada di sana menjadi marah. Mereka melawan Yesus.
“Hei! Apa hak-Mu bersikap demikian?” seru seorang dari mereka.
“Iya!” timpal yang lain. “Apa buktinya kalau Engkau berhak mengatakan hal itu!”
Yesus tidak takut. Ia justru kembali menantang mereka. "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga
hari Aku akan mendirikannya kembali."
“Hahaha…!” seorang Yahudi lainnya tertawa. “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait
Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

Rupanya orang-orang Yahudi itu tidak mengerti maksud perkataan Yesus tadi. Para murid Yesus
juga belum mengerti arti ucapan Yesus. Mereka baru mengerti setelah Yesus mati dan bangkit
kembali pada hari ketiga.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk mengenal Yesus sebagai sosok pemberani. Yesus
mengusir para pedagang di Bait Suci itu bukan tindakan tanpa dasar, melainkan tindakan yang
didasarkan pada kebenaran. Bait Allah memang bukan tempat untuk jual beli seperti di pasar. Bait
Allah adalah tempat untuk berbakti dan beribadah kepada Tuhan.

Aktivitas: “Mewarnai Gambar yang Menyatakan Kebenaran”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Gambar atau simbol yang menyatakan kebenaran.
2. Pensil warna atau krayon

b. Langkah Pembuatan
1. Mewarnai gambar di atas.
2. Ajak anak-anak untuk mendisplaynya di tempat yang sudah disediakan

c. Makna Aktivitas
Melalui gambar atau simbol yang menyatakan kebenaran, anak-anak diingatkan untuk
bertindak benar, menjadi contoh yang benar, dan mengingatkan orang lain untuk bertindak
benar.

98
Berdoa itu tidak boleh
bercanda...

Hayoo!
Jangan buang sampah
sembarangan!

99
Sttt!
Kita sedang beribadah...

Jangan lupa pergi ke gereja,


Kawan!

100
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, mari kita bermain sejenak. Caranya, setiap Kakak menyebut sebuah kata, kalian meragakan
kata tersebut dengan gerakan yang sesuai dengan kata yang Kakak sebut. Kita coba ya!
Dingin.... (tubuh gemetar dan bersuara brrrr....)
Takut... (tubuh bersidekap atau kedua tangan menutupi wajah dan bersuara hiiii....)
Berani... (tangan kanan diangkat, telapak dikepal dan bersuara yes!...
Gerakan dapat dimodifikasi sendiri oleh pengasuh.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


• GSM menyiapkan beberapa kertas warna.
• Satu warna, satu kata. Misalnya: takut, bersembunyi, dll.
• Setiap kata yang nanti disebut dalam cerita, pencerita mengambil satu kertas bertuliskan kata
yang dimaksud.
• Jelaskan cerita interaktif ini kepada anak-anak

Bait Allah yang Ramai dan Gaduh

Hari itu, Hari Raya Paskah orang Yahudi. Banyak orang berdatangan ke kota Yerusalem untuk
beribadah di Bait Allah. Tua muda, miskin kaya, pergi ke kota Yerusalem. Bahkan, banyak juga yang
membawa bayi (pencerita mengambil kertas bertuliskan BAYI. Anak-anak menirukan suara
tangis bayi; OA....OA....OA....!)

Dari kejauhan, suara bising dan gaduh makin lama makin jelas. Bait Allah di kota Yerusalem tampak
berbeda.
“Dipilih, dipilih, dipilih!” seru seseorang dari pelataran Bait Allah sambil memperlihatkan dua
ekor merpati di tangannya.
“Harganya berapa?” tanya seorang ibu.
“Merpati putih itu harganya Rp 50.000,” sahut pedagang merpati. “Kalau yang bulunya cokelat
hitam, harganya Rp 30.000 saja.

Setelah berpikir sejenak, ibu itu mengeluarkan uang dari dompetnya. “Saya beli yang warna cokelat
hitam saja.”

Bait Allah di kota Yerusalem tidak seperti Bait Allah. Tak ubahnya seperti pasar. Di pelataran Bait
Allah ada banyak orang yang berdagang. Tidak hanya burung merpati yang dijual. Beberapa
hewan lain juga menjadi barang dagangan.

101
Ada lembu (Pencerita mengambil kertas bertuliskan Lembu. Anak-anak bersuara MOOO!)
Ada kambing dan domba (Pencerita mengambil kerta lain kambing dan domba. Anak-anak
bersuara Mbee!)

Tiba-tiba, seseorang menerobos kerumunan orang di Bait Allah itu. Ia memutar-mutar cambuk
yang terbuat dari tali dan mengusir para pedagang di sana.
“Pergi, kalian!” Ia berseru dengan nada tinggi.

Orang itu berjalan berkeliling dan terus mengusir orang-orang yang berdagang. Hewan-hewan
dagangan banyak yang terlepas. Mereka berlarian ke sana ke mari.
“Aduh...! Kambing dombaku!” seru seorang pedagang. Ia berusaha menangkap hewan
dagangannya yang terlepas.

Orang-orang Yahudi itu menjadi marah (pencerita mengangkat kertas bertuliskan marah.
Anak-anak bersuara: GRRRRR...)

Melihat orang-orang Yahudi yang terusik itu, Orang yang membawa pecut tidak takut (pencerita
mengambil kertas bertuliskan takut. Anak-anak bersuara hiiiii). Tampaknya, Dia sangat
marah melihat Bait Allah menjadi tempat berdagang.

Dengan suara tinggi, orang-orang Yahudi itu berseru, “Apa hak-Mu mengusir kami yang
berdagang di sini!”
“Iya!” timpal yang lain. “Apa buktinya kalau Engkau berhak mengatakan hal itu!”

Teman orang yang membawa pecut itu merasa gentar. Mereka berbisik-bisik satu sama lain.
“Mengapa Yesus tiba-tiba menjadi marah” (pencerita mengambil kertas bertuliskan marah.
Anak-anak bersuara GRRR)?

Yesus tahu kalau murid-murid-Nya sedang berbisik-bisik, Namun, Ia tidak mudur (pencerita
mengambil kertas bertuliskan takut. Hiiii) sedikit pun. Ia justru kembali menantang mereka.
"Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
“Hahaha…!” seorang Yahudi lainnya tertawa. “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait
Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

Rupanya orang-orang Yahudi itu tidak mengerti maksud perkataan Yesus tadi. Para murid Yesus
juga belum mengerti arti ucapan Yesus. Mereka baru mengerti setelah Yesus mati dan bangkit
kembali pada hari ketiga.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita ini, anak-anak diajak untuk mengenal Yesus sebagai sosok pemberani. Yesus
mengusir para pedagang di Bait Suci itu bukan tindakan tanpa dasar, melainkan tindakan yang
didasarkan pada kebenaran. Bait Allah memang bukan tempat untuk jual beli seperti di pasar. Bait
Allah adalah tempat untuk berbakti dan beribadah kepada Tuhan.

102
Aktivitas: “Membuat Kolase Gambar yang Menyatakan Kebenaran”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Sediakan majalah bekas atau media informasi lainnya yang memuat gambar atau
informasi yang dapat mendorong anak-anak untuk berani bersikap benar.
2. Kertas karton
3. Double tape atau lem kertas
4. Gunting
5. Spidol

b. Langkah Pembuatan
1. GSM membagikan atau meletakkan sumber informasi dan perlengkapan aktivitas di
depan kelas.
2. ASM (bisa dibantu GSM) menggunting gambar yang berkaitan dengan sikap berani untuk
menyatakan kebenaran dan berbuat benar.
3. ASM menempelkan potongan gambar tersebut pada kertas karton, sedikitnya masing-
masing 3-5 gambar dengan lem atau double tape.
4. ASM menghias kolase yang sudah dibuat.

c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, jemaat anak dapat mengingat bahwa dirinya pun diminta Allah untuk
berani berpendapat dan menyatakan kebenaran melalui perkataan dan perbuatan.

Aktivitas

103
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Adik-adik tentu pernah membaca buku atau menonton film, bukan? Kakak ingin kalian mengingat
seorang tokoh (boleh dari buku atau film) yang kalian anggap paling berani. (berilah waktu kepada
anak-anak untuk mengingat seorang yang dianggap paling berani). Masing-masing orang akan
menyebutkan nama tokoh yang dipilih dan dalam hal apa mereka menunjukkan keberaniannya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sekarang kita akan membentuk beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setelah
itu, kalian pilih ketua kelompoknya dan sekretaris yang bertugas menuliskan hasil percakapan
dalam kelompok. Masing-masing kelompok akan mendapatkan alat tulis dan kertas.
Mari kita membaca kembali Yohanes 2:13-22. Setelah itu Kakak akan memberikan tujuh pertanyaan
yang akan kalian diskusikan dalam kelompok masing-masing. Catatlah hasil diskusi. Setiap kelompok
akan membacakan hasilnya di depan.
Pertanyaan untuk diskusi:
1. Tuliskan tokoh-tokoh yang terdapat dalam Yohanes 2:13-22!
2. Tuliskan tempat di mana peristiwa itu terjadi.
3. Dalam rangka apa orang-orang itu berada di tempat itu?
4. Tuliskan alasan yang membuat Yesus sangat marah.
5. Apa yang Yesus lakukan saat melihat sesuatu yang tidak menyenangkan di tempat itu?
6. Apa reaksi orang-orang yang ada di sekitarnya?
7. Apa jawaban Yesus atas pertanyaan orang di sekitar-Nya itu?

Kesimpulan Pelajaran
Melalui pelajaran ini anak-anak diajak untuk mencermati cerita yang mereka baca. Anak-anak
dilatih untuk kritis dan belajar berani berpendapat dan menyatakan argumennya masing-masing.

Aktivitas: “Membuat Slogan yang Bertemakan Tentang Keberanian”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas karton/HVS
2. Alat tulis: spidol atau sejenisnya
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan bahan yang sudah disiapkan
2. GSM memberikan instruksi bahwa dalam slogan yang dibuat harus mengandung kata BERANI.
3. Masing-masing kelompok diberi waktu untuk membuat slogan.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini jemaat anak belajar untuk berani merumuskan dan mengkristalkan pendapat
dari setiap anggota kelompok. Jemaat anak dilatih untuk berani mempertanggungjawabkan
apa yang mereka lakukan.
SSB

104
105
Minggu, 10 Maret 2024
(Minggu Pra-Paskah IV - Ungu)

TUHAN MENDENGAR DOAKU


Bilangan 21:4-9

NILAI KRISTIANI
Tuhan mendengar dan menolong setiap orang yang berseru kepada-Nya

KARAKTER
Percaya

AYAT INDAH
“Jika seseorang dipagut ular, tetapi memandang kepada ular tembaga itu, makai a tetap hidup.”
(Bilangan 21:9b TB2)

URAIAN PELAJARAN

1. Perjalanan panjang bangsa Israel dimulai kembali. Setelah mereka berangkat dari Gunung Hor,
bangsa Israel berjalan menuju laut Teberau mengelilingi Edom.
2. Bangsa Israel kembali mengeluh. Mereka melawan Musa dan Allah karena tidak mendapatkan
makanan dan minuman. Mereka mulai merasa lapar.
3. Tuhan menghukum bangsa Israel dengan menyuruh ular-ular tedung mematuk mereka
sehingga banyak dari antara mereka yang mati.
4. Hukuman itu membuat mereka sadar bahwa mereka telah melakukan kesalahan.
5. Musa berdoa kepada Tuhan dan memohon agar ular-ular tedung itu pergi menjauh.
6. Tuhan menyuruh Musa membuat ular tedung dari tembaga dan meletakkannya pada sebuah
tiang.
7. Musa melakukan apa yang Tuhan katakan.
8. Setiap orang yang terpagut ular tedung dan memandang kepada ular tembaga itu akan
selamat.

TATA IBADAH

1. Sapaan
2. Pujian : “Berlimpah Sukacita di Hatiku” PKJ 216 (dinyanyikan dua kali).
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Firman : “Firman Tuhan Kudengar” https://youtu.be/yTlG4KVeCNg
5. Pelayanan Firman
6. Pujian Persembahan: “Aku Bawa dan Berikan” (KJ 301)
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Aku Percaya” KJ 280 (Pengakuan Iman Rasuli yang dinyanyikan)

106
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, siapa di antara kalian yang pernah melihat ular? Kali ini Kakak membawa gambar ular
(GSM menunjukkan gambar seekor ular). Ular adalah seekor binatang melata. Ada banyak jenis
ular. Bahkan ada jenis ular yang sangat berbisa. Orang yang dipagut ular berbisa itu bisa celaka.

Cerita hari ini juga menceritakan tentang orang-orang yang dipagut oleh ular yang sangat berbisa.
Kira-kira apa yang menyebabkan mereka dipagut ular?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Ular Tembaga

Adik-adik, mari kita berkemas dan berjalan beriringan. Perjalanan ini seperti bangsa Israel yang
berjalan di padang gurun (ajak ASM berdiri dan berjalan memutari kelas). Saat itu, bangsa Israel
berangkat dari Gunung Hor dan berjalan menuju Laut Teberau. (Mintalah ASM untuk Kembali
duduk).
Huff…. Panasnya!
Aduhhh… air minum kita habis.
Makanan kita juga habis. Bagaimana ini? Lapar sekali!

Perjalanan bangsa Israel sangat melelahkan. Padang gurun yang mereka lalui juga sangat panas.
Dalam perjalanan itu mereka mulai mengeluh dan menggerutu. Air minum mereka habis. Makanan
mereka juga tidak bersisa. Mereka mulai lapar. Akhirnya mereka tidak bisa menahan diri lalu
mereka protes kepada Musa.

Bapak Musa, kami sangat haus dan lapar. Mengapa kita harus berjalan jauh seperti ini?: Mengapa
Bapak Musa membawa kami keluar dari Mesir?! Protes bangsa Israel kepada Musa.

Tuhan mendengar bangsa yang Ia kasihi itu protes dan menggerutu. Tuhan tidak suka dengan
sikap bangsa Israel yang sedikit-sedikit mengeluh, sedikit-sedikit menggerutu. Lalu, Tuhan
memberikan pelajaran kepada bangsa itu. Ia mendatang ular-ular tedung yang sangat berbisa.
Setiap orang dari bangsa Israel yang terpagut ular itu akan celaka dan tidak dapat diselamatkan.

Bangsa Israel sangat takut. Satu per satu terpagut ular tedung. Banyak yang celaka akibat dipagut
ular. Mereka menyadari bahwa ular-ular yang berdatangan itu adalah akibat dari kesalahan
mereka. Mereka telah berbuat salah kepada Musa dan Tuhan. Setelah itu, mereka mendatangi
Musa dan memohon ampun. Mereka minta agar ular-ular itu pergi menjauh.

Musa berdoa dan memohon ampun atas kesalahan bangsa Israel. Musa mohon agar Tuhan
menjauhkan ular-ular tedung itu. Tuhan menjawab doa Musa. Tuhan menyuruh Musa membuat

107
ular dari tembaga dan meletakkannya pada sebuah tiang. Setiap orang yang dipagut ular tedung
dan memandang pada ular tembaga itu akan selamat.

Musa menuruti perkataan Tuhan. Ia membuat ular tembaga seperti yang Tuhan minta. Musa
percaya bahwa apa yang Tuhan katakan akan terjadi menurut perkataan-Nya. Perkataan Tuhan
terbukti. Orang yang dipagut ular dan memandang ular tembaga itu akan selamat.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk percaya kepada firman Tuhan dan melakukan apa yang
Tuhan katakan melalui firman-Nya seperti Musa melakukan apa yang Tuhan firmankan.

Aktivitas: “Melengkapi dan Mewarnai Gambar Carterpilar”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Lima buah kertas yang dibentuk bulat (besar hingga kecil)
2. Mata mainan
3. Pensil warna

b. Langkah Pembuatan
1. Gambar bentuk carterpillar sudah disiapkan.
2. Ajak anak-anak untuk menempelkan mata lalu mewarnai.

c. Makna Aktivitas
Melalui gambar anak-anak mengingat tentang cerita hari ini dan belajar untuk percaya kepada
Tuhan kepada firman Tuhan.

108
Aku Kepada Tuhan
Percaya

109
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, siapa di antara kalian yang pernah melihat ular? Kali ini Kakak membawa gambar ular
(GSM menunjukkan gambar seekor ular). Ular adalah seekor binatang melata. Ada banyak jenis
ular. Bahkan ada jenis ular yang sangat berbisa. Orang yang dipagut ular berbisa itu bisa celaka.
(Jelaskan sedikit tentang ular untuk menambah pengetahuan ASM).

Cerita hari ini juga menceritakan tentang orang-orang yang dipagut oleh ular yang sangat berbisa.
Kira-kira apa yang menyebabkan mereka dipagut ular?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Ular Tembaga

Adik-adik, mari kita berkemas dan berjalan beriringan. Perjalanan ini seperti bangsa Israel yang berjalan
di padang gurun. (Pilih satu sampai tiga orang anak untuk bertindak sebagai pemimpin rombongan.
Mintalah mereka untuk memberikan instruksi … jalan … berhenti … istirahat … duduk. Saat berjalan
dapat sambil bernyanyi “Jalan Serta Yesus”). Saat itu, bangsa Israel berangkat dari Gunung Hor
dan berjalan menuju Laut Teberau. (Setelah lagu selesai, mintalah ASM untuk Kembali duduk).

Perjalanan bangsa Israel sangat melelahkan. Padang gurun yang mereka lalui juga sangat panas.
Dalam perjalanan itu mereka mulai mengeluh dan menggerutu. Air minum mereka habis. Makanan
mereka juga tidak bersisa. Mereka mulai lapar. Akhirnya mereka tidak bisa menahan diri lalu
mereka protes kepada Musa.

Bapak Musa, kami sangat haus dan lapar. Mengapa kita harus berjalan jauh seperti ini?: Mengapa
Bapak Musa membawa kami keluar dari Mesir?! Protes bangsa Israel kepada Musa.

Tuhan mendengar bangsa yang Ia kasihi itu protes dan menggerutu. Tuhan tidak suka dengan
sikap bangsa Israel yang sedikit-sedikit mengeluh, sedikit-sedikit menggerutu. Lalu, Tuhan
memberikan pelajaran kepada bangsa itu. Ia mendatang ular-ular tedung yang sangat berbisa.
Setiap orang dari bangsa Israel yang terpagut ular itu akan celaka dan tidak dapat diselamatkan.

Bangsa Israel sangat takut. Satu per satu terpagut ular tedung. Banyak yang celaka akibat dipagut
ular. Mereka menyadari bahwa ular-ular yang berdatangan itu adalah akibat dari kesalahan
mereka. Mereka telah berbuat salah kepada Musa dan Tuhan. Setelah itu, mereka mendatangi
Musa dan memohon ampun. Mereka minta agar ular itu pergi menjauh.

Musa berdoa dan memohon ampun atas kesalahan bangsa Israel. Musa mohon agar Tuhan
menjauhkan ular-ular tedung itu. Tuhan menjawab doa Musa. Tuhan menyuruh Musa membuat
ular dari tembaga dan meletakkannya pada sebuah tiang. Setiap orang yang dipagut ular tedung
dan memandang pada ular tembaga itu akan selamat.

110
Musa menuruti perkataan Tuhan. Ia membuat ular tembaga seperti yang Tuhan minta. Musa
percaya bahwa apa yang Tuhan katakan akan terjadi menurut perkataan-Nya. Perkataan Tuhan
terbukti. Orang yang dipagut ular dan memandang ular tembaga itu akan selamat.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk percaya kepada firman Tuhan dan melakukan apa yang
Tuhan katakan melalui firman-Nya seperti Musa melakukan apa yang Tuhan firmankan.

Aktivitas: “Melengkapi dan Mewarnai Gambar Carterpilar”

a. Bahan yang dibutuhkan


1. Lima buah kertas yang dibentuk bulat (besar hingga kecil)
2. Mata mainan
3. Pensil warna

b. Langkah Pembuatan
1. Berikanlah kepada setiap anak potongan kertas benyuk lingkaran (masing-masing anak
lima).
2. Ajak anak-anak untuk merangkai dan menempel hinggga menjadi bentuk caterpillar.
3. Mintalah mereka menempelkan tulisan pada aktivitas seperti contoh.

c. Makna Aktivitas
Melalui gambar, anak-anak mengingat tentang cerita hari ini dan belajar untuk percaya
kepada Tuhan kepada firman Tuhan.

111
Aku Kepada
Tuhan
Percaya

Aku Kepada

Percaya
Tuhan

112
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-adik, apakah kalian pernah melakukan sebuah perjalanan yang jauh? Di tengah perjalanan,
bekal yang kalian bawa menipis lalu habis. Perjalanan masih sangat panjang. Tak ada warung, tak
ada satu pun rumah, tempat kalian meminta air minum dan makanan. Kira-kira apa yang akan
kalian lakukan? (ajaklah anak-anak untuk berdiskusi. Berilah waktu bagi mereka menyatakan
pendapatnya).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Adik-adik, dalam bacaan Alkitab kita tadi, situasi yang kalian hadapi dalam perjalanan itu, sama
seperti situasi bangsa Israel setelah mereka berangkat dari Gunung Hor. (Ajak anak-anak melihat
peta yang terdapat di belakang Alkitab).

Apa yang kalian utarakan dalam diskusi tadi, tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan
bangsa Israel. Ketika bekal yang mereka bawa menipis dan akhirnya habis. Mereka tentu merasa
haus dan lapar. Tak heran apabila mereka mengeluh dan menggerutu, yang kemudian protes
kepada Musa.

Lalu, apakah hanya Musa yang mendengar protes bangsa Israel itu? Rupanya mereka lupa bahwa
Allah juga mendengar apa yang mereka lakukan terhadap Musa. Allah tidak suka dengan sikap
bangsa itu. Mereka lupa bahwa selama perjalanan panjang itu, Allah selalu menyediakan apa yang
mereka butuhkan. Sikap mereka yang menggerutu dan protes itu tak ubahnya seperti sikap orang
yang tidak tahu berterima kasih, sekaligus tidak percaya akan penyertaan Tuhan. Akibatnya, Tuhan
marah. Ia menghukum bangsa Israel dengan mendatangkan ular-ular tedung. Banyak dari antara
mereka yang dipagut ular-ular itu dan tewas.

Dalam situasi itulah mereka menyadari bahwa sikap protes kepada Musa mendatangkan murka
Allah. Mereka menyesal dan meminta musa untuk memohon ampun kepada Tuhan. Mereka
memohon agar ular-ular tedung itu dijauhkan dari mereka.

Musa pun berdoa dan memohon pengampunan Allah. Kemudian, Allah menyuruh Musa membuat
patung ular dari tembaga dan meletakkannya pada sebuah tiang. Setiap orang yang dipagut ular
tedung lalu memandang patung ular tembaga itu akan disembuhkan dan selamat.

Musa percaya dengan perkataan Allah dan melakukan seperti yang Allah minta. Ia membuat ular
dari tembaga dan meletakkannya pada sebuah tiang. Bangsa Israel akhirnya selamat.

Kesimpulan Pelajaran
Dalam cerita ini, sikap percaya kepada Tuhan menjadi hal penting yang perlu kita kembangkan.
Ketika kita percaya bahwa Tuhan menyertai hidup kita, maka Tuhan pasti menyediakan segala
yang kita perlukan. Kita tidak takut menghadapi situasi apa pun.

113
Aktivitas: Membuat Cerita Singkat dengan Judul “Ketika Aku Percaya”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas karton/HVS
2. Alat tulis: spidol atau sejenisnya

b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan bahan yang sudah disiapkan
2. GSM memberikan instruksi agar anak-anak membuat cerita dengan judul “Ketika Aku
Percaya.”
3. Berilah waktu kepada ASM membuat cerita.
4. Mintakan volunteer yang bersedia membacakan cerita yang mereka buat.

c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini jemaat anak belajar untuk menceritakan tentang sikap percaya menurut
imajinasi dan pemikiran mereka sendiri.

SSB

Biji Gandum dan Pohon Gandum

114
Minggu, 17 Maret 2024
(Minggu Pra-Paskah V - Ungu)

WAKTUNYA TELAH TIBA


Yohanes 12:20-33

NILAI KRISTIANI
Tanggap akan situasi menjadi dasar yang baik dalam bertindak

KARAKTER
Cerdas

AYAT INDAH
Kata Yesus kepada mereka, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.”
(Yohanes 12:23)

URAIAN PELAJARAN

1. Kematian Yesus sudah dekat. Ia mengatakan hal tersebut di sebuah kota bernama Betania.
2. Yesus mengatakan hal itu ketika beberapa orang Yunani yang berada di tempat itu ingin
bertemu dengan-Nya.
3. Orang-orang Yunani itu menyampaikan niatnya kepada Filipus dan ia menyampaikan hal itu
kepada Andreas. Lalu,keduanya menemui Yesus dan menyampaikan keinginan orang-orang
Yunani yang bertemu Yesus.
4. Yesus memaknai momen itu dengan jeli. Dia segera tahu bahwa waktu kematian-Nya sudah
dekat.
5. Hal kematian-Nya disampaikan melalui sebuah perumpamaan. Yesus mengibaratkan diri-Nya
seperti biji gandum. Petani gandum akan menyebarkan biji gandum ke tanah. Biji gandum itu
akan mengering dan mati, namun dari biji yang mati itu akan menumbuhkan tunas gandum,
makin lama makin bertumbuh.
6. Yesus terharu karena ada orang-orang yang berasal dari bangsa lain mencari diri-Nya. Yesus
menyadari bahwa kematian-Nya akan memberi kehidupan, bukan hanya orang Yahudi,
melainkan semua orang. Yesus tidak mau menghindari apa yang akan Dia hadapi, meskipun
Ia dapat menghindarinya.
7. Yesus cerdas dalam menyikapi hal itu, sehingga Ia mengatakan bahwa jika seseorang
mencintai nyawanya, maka ia akan kehilangan nyawanya. Sebaliknya, jika sesorang tidak
menyayangkan nyawanya bagi orang lain, maka ia akan memperoleh kehidupan.
8. Kemudian Yesus mengatakan, jika seseorang malayani-Nya, maka orang itu harus bersedia
mengikuti Yesus ke mana pun dan di mana pun Ia berada. Artinya, orang itu harus setia dan
mengikuti jejak Yesus.

115
TATA IBADAH
1. Sapaan
2. Pujian : “Berlimpah Sukacita di Hatiku” PKJ 216 (dinyanyika dua kali).
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Firman : “Firman Tuhan Kudengar” https://youtu.be/yTlG4KVeCNg
5. Pelayanan Firman
6. Pujian Persembahan: “Aku Bawa dan Berikan” (KJ 301)
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Aku Percaya” KJ 280 (Pengakuan Iman Rasuli yang dinyanyikan)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, kita pasti sering mencari orang-orang yang kita sayangi, seperti ayah, ibu, kakek, nenek,
om, tante, kakak dll. Apalagi kalau kita jarang bertemu. Sebaliknya, kita juga pasti pernah ada yang
mencari. Misalnya, ada teman yang memanggil kita dan mengajak kita bermain, “Eireen! Main
yuk!” Ketika kita tahu bahwa ada orang-orang yang mencari, kita tentu senang. Artinya, kita mejadi
seseorang yang penting dan berarti bagi orang lain.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Waktunya Telah Tiba

Suatu kali, kota Betania banyak dikunjungi orang. Ada orang Yahudi dan ada orang Yunani.
Mungkin, ada juga orang-orang yang berasal dari negara-negara lainnya. Dari antara orang-orang
itu, sekelompok orang Yunani, berniat ingin menemui seseorang yang sudah sering mereka
dengar. Namun, untuk bertemu dengan Orang itu, bukan hal yang mudah. Orang itu amat sibuk!
Belum lagi, Dia selalu ditemani oleh duabelas orang yang tampak seperti pengawal.

“Teman,” sapa seorang dari kelompok orang Yunani kepada seorang dari duabelas orang itu.
“Kami ingin bertemu Yesus.”

Filipus, orang yang disapa itu menoleh. Ia menatap orang yang menyapanya. Lalu, ia memandang
kepada kelompok orang Yunani itu. “Sebentar,” jawab Filipus.

Filipus bergegas menghampiri Andreas dan memberitahukan tentang keinginan kelompok orang
Yunani itu. Andreas menoleh dan melihat ke arah mereka. Lalu, keduanya segera menemui Yesus.

Ketika Yesus mendengar bahwa ada sekelompok orang Yunani mencari diri-Nya, Dia segera
mengetahui bahwa waktunya sudah tiba. Rencana Allah untuk menyelamatkan seluruh umat
manusia akan digenapi melalui diri-Nya. Keselamatan yang Allah berikan itu bukan hanya untuk

116
orang-orang Yahudi saja, melainkan bagi semua orang, semua bangsa, semua suku bangsa. Oleh
karena itu, Yesus berkata: “Waktunya sudah tiba.”

Para murid yang berada di dekat Yesus tentu merasa bingung dengan perkataan Yesus itu. Mereka
belum mengerti apa yang Yesus maksud dengan waktunya sudah tiba. Yesus tentu mengerti
kebingungan itu, maka Yesus pun menjelaskan. Penjelasan Yesus ini sangat menarik. (GSM
memperlihatkan tanaman gandum, baik berupa gambar maupun tanaman real). Yesus
menjelaskan arti dari kalimat “waktunya sudah tiba” dengan menggunakan biji tanaman gandum
ini. Yesus mengibaratkan diri-Nya seperti biji gandum.

Biji gandum ini akan bertumbuh menjadi tanaman gandum hanya jika biji gandum itu kering dan
mati. Apabila biji gandum tidak mati, maka ia tidak akan menumbuhkan tunas baru, yang
kemudian bertumbuh menjadi besar dan menghasilkan gandum. Seperti biji gandum itulah yang
akan terjadi dengan Yesus. Kalau Yesus menyayangkan diri-Nya dan tidak seperti biji gandum itu,
maka kehidupan yang baru tidak akan terjadi. Oleh sebab itu, setiap orang yang mengikut Yesus
dan mengasihi-Nya, maka orang itu harus siap dan bersedia mengikuti jejak-Nya. Meskipun
mengikuti jejak Yesus itu tidak mudah. Namun, itulah yang Yesus inginkan.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk tanggap akan situasi dan bersikap cerdas dalam
mengelola situasi yang sedang dan akan mereka hadapi.

Aktivitas: “Menyusun Biji-Bijian pada Gambar Hati”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas karton atau bufallo
2. Buatlah pola gambar hati
3. Pita
4. Biji-bijian
5. Lem Fox

b. Langkah Pembuatan
1. GSM menyiapkan pola gambar hati sejumlah anak.
2. Ajak anak-anak untuk menempelkan biji-bijian pada pola gambar hati.

c. Makna Aktivitas
Aktivitas ini menolong anak-anak untuk mengasihi Allah dan menumbuhkan tunas-tunas baru
yang berguna bagi banyak orang.

117
118
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, siapa di antara Kalian yang dapat menyebutkan dua gambar ini?

(Jelaskan sedikit tentang gabah dan gandum untuk menambah pengetahuan ASM).

Gabah adalah bulir padi. Biasanya mengacu pada bulir padi yang telah dipisahkan dari tangkainya
(jerami). Asal kata "gabah" dari bahasa Jawa gabah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gabah

Gandum adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya karbohidrat.
Biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, atau difermentasi. Pada
umumnya, biji gandum berbentuk opal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. Seperti
jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gandum

Cerita hari ini akan menjadikan salah satu tanaman tadi sebagai cara untuk menjelaskan bagian
yang sulit dipahami para murid Yesus.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Waktunya Telah Tiba

Suatu kali, kota Betania banyak dikunjungi orang. Ada orang Yahudi, ada orang Yunani. Mungkin,
ada juga orang-orang yang berasal dari negara-negara lainnya. Dari antara orang-orang itu,
sekelompok orang Yunani, berniat ingin menemui seseorang yang sudah sering mereka dengar.
Namun, untuk bertemu dengan Orang itu, bukan hal yang mudah. Orang itu amat sibuk! Belum
lagi, Dia selalu ditemani oleh duabelas orang yang tampak seperti pengawal.

“Teman,” sapa seorang dari kelompok orang Yunani kepada seorang dari duabelas orang itu.
“Kami ingin bertemu Yesus.”

119
Filipus, orang yang disapa itu menoleh. Ia menatap orang yang menyapanya. Lalu, ia memandang
kepada kelompok orang Yunani itu. “Sebentar,” jawab Filipus.

Filipus bergegas menghampiri Andreas dan memberitahukan tentang keinginan kelompok


orang Yunani itu. Andreas menoleh dan melihat ke arah mereka. Lalu, keduanya segera menemui
Yesus.

Ketika Yesus mendengar bahwa ada sekelompok orang Yunani mencari diri-Nya, Dia segera
mengetahui bahwa waktunya sudah tiba. Rencana Allah untuk menyelamatkan seluruh umat
manusia akan digenapi melalui diri-Nya. Keselamatan yang Allah berikan itu bukan hanya untuk
orang-orang Yahudi saja, melainkan bagi semua orang, semua bangsa, semua suku bangsa. Oleh
karena itu, Yesus berkata: “Waktunya sudah tiba.”

Para murid berada di dekat Yesus tentu merasa bingung dengan perkataan Yesus itu. Mereka
belum mengerti apa yang Yesus maksud dengan waktunya sudah tiba. Yesus tentu mengerti
kebingungan itu, maka Yesus pun menjelaskannya. Penjelasan Yesus ini sangat menarik. (GSM
memperlihatkan tanaman gandum, baik berupa gambar maupun tanaman real). Yesus
menjelaskan arti dari kalimat “waktunya sudah tiba” dengan menggunakan biji tanaman gandum
ini. Yesus mengibaratkan diri-Nya seperti biji gandum.

Biji gandum ini akan bertumbuh menjadi tanaman gandum hanya jika biji gandum itu kering dan
mati. Apabila biji gandum tidak mati, maka ia tidak akan menumbuhkan tunas baru, yang
kemudian bertumbuh menjadi besar dan menghasilkan gandum. Seperti biji gandum itulah yang
akan terjadi dengan Yesus. Kalau Yesus menyayangkan diri-Nya dan tidak seperti biji gandum itu,
maka kehidupan yang baru tidak akan terjadi. Oleh sebab itu, setiap orang yang mengikut Yesus
dan mengasihi-Nya, maka orang itu harus siap dan bersedia mengikuti jejak-Nya. Meskipun
mengikuti jejak Yesus itu tidak mudah. Namun, itulah yang Yesus inginkan. Lalu, apa saja yang
dapat kita teladani dari Tuhan Yesus? Kita sebutkan beberapa ya:
• Kasih
• Peduli
• Rela berkorban
• Cerdas
• Berani

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk tanggap akan situasi dan bersikap cerdas dalam
mengelola situasi yang sedang dan akan mereka hadapi.

120
Aktivitas: “Menanam Biji Kacang Hijau”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Biji kacang hijau
2. Gelas plastik
3. Kapas

b. Langkah Pembuatan
1. Berikanlah kepada setiap anak, gelas plastik. Anak-anak menuliskan Namanya masing-
maisng di gelas tersebut.
2. Berikanlah kepada setiap anak, kapas yang sudah dibasahi. Mintalah anak-anak
meletakkan kapas tersebut di dasar gelas plastic.
3. Berikanlah kepada anak, beberapa biji kacang hijau. Mintalah anak-anak meletakkan biji
kacang hijau di atas kapas basah tadi.
4. Tinggalkan gelas berisi biji kacang hijau itu di ruang Sekolah Minggu dan ajak anak-anak
mengamati gelasnya masing-masing, perkembangan biji kacang hijau setiap Minggu.

c. Makna Aktivitas
Aktivitas ini akan menolong anak-anak mengingat cerita Yesus tentang biji gandum yang akan
tumbuh menjadi tunas baru setelah biji gandum itu mati.

121
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, siapa di antara kalian yang dapat menyebutkan dua gambar ini?

(Jelaskan sedikit tentang gabah dan gandum untuk menambah pengetahuan ASM).

Gabah adalah bulir padi. Biasanya mengacu pada bulir padi yang telah dipisahkan dari tangkainya
(jerami). Asal kata "gabah" dari bahasa Jawa gabah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gabah

Gandum adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya karbohidrat.
Biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, atau difermentasi. Pada
umumnya, biji gandum berbentuk opal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. Seperti
jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gandum

Cerita hari ini akan menjadikan salah satu tanaman tadi sebagai cara untuk menjelaskan bagian
yang sulit dipahami para murid Yesus.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Waktunya Telah Tiba
Suatu kali, kota Betania banyak dikunjungi orang. Ada orang Yahudi
dan ada orang Yunani. Mungkin, ada juga orang-orang yang berasal
dari negara-negara lainnya. Mereka ingin beribadah Bersama.

Dari antara orang-orang itu, ada sekelompok orang Yunani yang


berniat ingin menemui seseorang yang sudah sering mereka dengar.
Namun, untuk bertemu dengan Orang itu, bukan hal yang mudah.
Orang itu amat sibuk! Belum lagi, Dia selalu ditemani oleh duabelas
orang yang tampak seperti pengawal.

Sekelompok orang Yunani itu menemui salah seorang dari duabelas


orang yang dekat dengan Orang yang mereka cari. “Tuan,” kata
seorang dari mereka. “Kami ingin bertemu Yesus,”

122
Filipus, orang yang disapa itu menoleh. Filipus yang berasal dari Betsaida itu menatap orang yang
menyapanya. Lalu, ia memandang kepada kelompok orang Yunani itu. “Sebentar,” jawab Filipus.

Filipus bergegas menghampiri Andreas dan memberitahukan tentang keinginan kelompok orang
Yunani itu. Andreas menoleh dan melihat ke arah mereka. Lalu, keduanya segera menemui Yesus.

Ketika Yesus mendengar bahwa ada sekelompok orang Yunani mencari diri-Nya, Dia segera
mengetahui bahwa waktunya sudah tiba. Rencana Allah untuk menyelamatkan seluruh umat
manusia akan digenapi melalui diri-Nya. Keselamatan yang Allah berikan itu bukan hanya untuk
orang-orang Yahudi saja, melainkan bagi semua orang, semua bangsa, semua suku bangsa. Oleh
karena itu, Yesus berkata: “Waktunya sudah tiba.”

Para murid berada di dekat Yesus tentu merasa bingung dengan perkataan Yesus itu. Mereka
belum mengerti apa yang Yesus maksud dengan waktunya sudah tiba. Yesus tentu mengerti
kebingungan itu, maka Yesus pun menjelaskannya. Penjelasan Yesus ini sangat menarik. (GSM
memperlihatkan tanaman gandum, baik berupa gambar maupun tanaman real). Yesus
menjelaskan arti dari kalimat “waktunya sudah tiba” dengan menggunakan biji tanaman gandum
ini. Yesus mengibaratkan diri-Nya seperti biji gandum.

Biji gandum ini akan bertumbuh menjadi tanaman gandum hanya jika biji gandum itu kering dan
mati. Apabila biji gandum tidak mati, maka ia tidak akan menumbuhkan tunas baru, yang
kemudian bertumbuh menjadi besar dan menghasilkan gandum. Seperti biji gandum itulah yang
akan terjadi dengan Yesus. Kalau Yesus menyayangkan diri-Nya dan tidak seperti biji gandum itu,
maka kehidupan yang baru tidak akan terjadi. Oleh sebab itu, setiap orang yang mengikut Yesus
dan mengasihi-Nya, maka orang itu harus siap dan bersedia mengikuti jejak-Nya. Meskipun
mengikuti jejak Yesus itu tidak mudah. Namun, itulah yang Yesus inginkan. Yesus melakukan
semua ini bukan untuk diri-Nya sendiri, bukan juga untuk mendapat sanjungan. Semua itu Dia
lakukan untuk Allah, Bapa-Nya.

Lalu, melalui cerita ini, apa saja yang dapat kita teladani dari Tuhan Yesus?

Kesimpulan Pelajaran
Dalam certa ini, anak-anak memahami bahwa perumpamaan tentang biji sesawi itu sebagai
gambaran akan pengorbanan Yesus bagi keselamatan umat manusia. Anak-anak juga dapat
melihat Yesus sebagai sosok yang pandai dan cerdas dalam menyikapi situasi yang Ia hadapi.

Aktivitas “Menuliskan Keteladanan Yesus Berdasarkan Cerita Hari ini”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas HVS secukupnya – sejumlah anak
2. Alat tulis atau sejenisnya
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan bahan yang sudah disiapkan
2. GSM memberikan instruksi agar anak-anak:
• menuliskan keteladanan Yesus yang dapat mereka pelajari berdasarkan cerita hari ini.
• menuliskan keteladanan masing-masing anak yang dapat mereka nyatakan sehari-hari

123
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini jemaat anak belajar tentang keteladanan Yesus yang harus mereka
teruskan kepada orang lain.

Keteladanan Yesus Keteladananku

SSB

124
Keledai yang Tertambat

125
Minggu, 24 Maret 2024
(Minggu Pra-Paskah VI - Minggu Palma - Merah)

PARA PENURUT ALLAH


Markus 11:1-11

NILAI KRISTIANI
Menjadi murid Tuhan Yesus berarti menjadi para penurut Allah

KARAKTER
Penurut

AYAT INDAH
“Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di
pinggir jalan, lalu melepaskannya.”
(Yohanes 11:4 TB2)

URAIAN PELAJARAN

1. Yesus dan para murid-Nya dalam perjalanan ke Kota Yerusalem. Ketika tujuan mereka sudah
dekat, Yesus dan para murid berhenti di suatu tempat.
2. Yesus menyuruh dua orang murid-Nya untuk pergi ke kampung terdekat. Sebelum kedua
murid itu pergi, Yesus mengatakan bahwa mereka akan menemukan seekor keledai tertambat.
Keledai itu belum pernah ditunggangi orang.
3. Yesus menyuruh mereka membawa keledai itu kepada-Nya. Jika ada yang bertanya, mereka
harus menjawab bahwa Tuhan memerlukannya. Keledai itu akan segera dikembalikan.
4. Kedua murid Yesus segera pergi ke kampung terdekat. Mereka mendapati persis seperti yang
Yesus pesankan kepada mereka. Mereka juga menjawab seperti yang Yesus katakan. Setelah
itu, kedua murid itu kembali dengan membawa keledai yang Yesus inginkan dan mengalasi
keledai muda yang tidak berpelana itu dengan pakaian mereka.
5. Yesus dan para murid-Nya melanjutkan perjalanan memasuki kota Yerusalem dengan
mengendarai keledai.
6. Kedatangan Yesus ke Kota Yerusalem sudah disambut oleh banyak orang. Mereka
menghamparkan pakai mereka di jalan yang Yesus lalui dan menyebarkan ranting-ranting
hijau.
7. Orang-orang yang mengiringi kedatangan Yesus berseru, “Hosana! Diberkatilah Dia yang
datang dalam nama Tuhan…Hosana di tempat yang Maha Tinggi!”
8. Setibanya di kota itu, Yesus masuk ke Bait Allah. Pada malam harinya, Ia dan pada murid
meninggalkan Kota Yerusalem ke Betania.

126
TATA IBADAH
1. Sapaan
2. Pujian : “Halelu, Halelu” KC 127 (kreasikan dengan body percussion).
https://youtu.be/pZHb3ePwo4o
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Firman : “Firman-Mu Pelita” https://youtu.be/TAIxtd5t0G4
5. Pelayanan Firman
6. Pujian Persembahan: “Persembahan Syukurku” KSM 375 https://youtu.be/DdItbjWoZjo
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Aku Percaya” KJ 280 (Pengakuan Iman Rasuli yang dinyanyikan)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Adik-Adik, siapa di antara Kalian yang pernah melihat keledai? Kali ini Kakak membawa gambar
keledai (GSM menunjukkan gambar seekor keledai/Gambar 1). Keledai adalah hewan domestik
dari keluarga kuda. Keledai merupakan hewan jinak yang digunakan untuk bertransportasi
dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda maupun membajak ladang. Keledai sering
dijadikan hewan pekerja. (diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Keledai )
Cerita hari ini juga menceritakan tentang Seseorang yang memasuki sebuah kota dengan
menunggang seekor keledai.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Yesus Disambut Bak Seorang Raja
Adik-adik, suatu kali Yesus dan para murid-Nya hendak menuju ke Kota Yerusalem. Ketika mendekati
kota itu, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya ke sebuah kampung terdekat. Yesus meminta
mereka membawakan seekor keledai yang mereka jumpai di kampung itu. Kata Yesus, kalau ada
orang yang bertanya mengapa keledai itu kalian bawa, bilang saja bahwa Tuhan memerlukannya.

Kedua murid itu menuruti perintah Yesus. Mereka pun pergi ke kampung terdekat. Rupanya, benar.
Semua itu terjadi seperti perkataan Yesus. Kedua murid itu pun melakukan seperti perintah Yesus.
Mereka menemukan seekor keledai yang ditambat lalu membawanya kepada Yesus (Gambar 1).
Sebelum Yesus naik ke atas keledai itu, para murid mengalaskan pakaian mereka pada punggung
keledai. Setelah itu Yesus naik ke atasnya dan mereka meneruskan perjalanan menuju Yerusalem.
(Sementara Yesus berjalan mengendarai keledai, kita akan menyanyi lagu “Keledai” KC 81
(https://youtu.be/Inofs4ouL4g)
Ketika rombongan Yesus tiba di kota Yerusalem, banyak orang datang menyambut mereka. Yesus
disambut seperti seorang raja. Jalan yang dilalui Yesus, terhampar pakaian-pakaian penduduk kota

127
Yerusalem seperti karpet warna-warni. Mereka menyebarkan ranting-ranting pohon sambil
berseru HOSANA, HOSANA!

Kemudian, Yesus dan para murid-Nya masuk ke dalam Bait Allah. Saat itu hari sudah mulai malam.
Yesus dan rombongan-Nya meninggalkan Yerusalem menuju Betania.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk belajar menjadi orang-orang yang mau menuruti firman
Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi anak-anak yang menuruti firman
Tuhan berarti juga menjadi anak-anak yang menuruti perkataan orang tua, guru di sekolah dan
guru sekolah minggu, serta mau mendengarkan nasihat mereka.

Aktivitas: “Merangkai Hiasan Daun Palem”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas bentuk daun palem warna putih ukuran sedang (agak besar)
2. Pensil warna atau hiasan lainnya
3. Benang wol
4. Lem kertas

b. Langkah Pembuatan
1. GSM menyiapkan kertas bentuk daun palem
2. Anak-anak menghias dan mewarnai daun pelem
3. Rekatkan tulisan dan benang wol di belakang daun palem.

c. Makna Aktivitas
Melalui gambar, anak-anak mengingat tentang cerita hari ini dan belajar untuk menjadi anak-
anak yang penurut.

128
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, siapa di antara kalian yang pernah melihat keledai? Kali ini Kakak membawa gambar
keledai (GSM menunjukkan gambar seekor keledai/Gambar 1). Keledai adalah hewan domestik
dari keluarga kuda. Keledai merupakan hewan jinak yang digunakan untuk bertransportasi
dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda maupun membajak ladang. Keledai sering
dijadikan hewan pekerja. (diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Keledai)
Cerita hari ini juga menceritakan tentang Seseorang yang memasuki sebuah kota dengan
menunggang seekor keledai.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Yesus Disambut Bak Seorang Raja

Adik-adik, suatu kali Yesus dan para murid-Nya hendak menuju ke Kota Yerusalem. Ketika
mendekati kota itu, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya ke sebuah kampung terdekat. Yesus
meminta mereka membawakan seekor keledai yang mereka jumpai di kampung itu. Kata Yesus,
kalau ada orang yang bertanya mengapa keledai itu kalian bawa, bilang saja bahwa Tuhan
memerlukannya.

Kedua murid itu menuruti perintah Yesus. Mereka pun pergi ke kampung terdekat. Rupanya, benar.
Semua itu terjadi seperti perkataan Yesus. Kedua murid itu pun melakukan seperti perintah Yesus.
Mereka menemukan seekor keledai yang ditambat lalu membawanya kepada Yesus (Gambar 1).
Sebelum Yesus naik ke atas keledai itu, para murid mengalaskan pakaian mereka pada punggung
keledai. Setelah itu Yesus naik ke atasnya dan mereka meneruskan perjalanan menuju Yerusalem.

(Sementara Yesus berjalan mengendarai keledai, kita akan menyanyi lagu “Keledai” KC 81
https://youtu.be/Inofs4ouL4g )

Ketika rombongan Yesus tiba di kota Yerusalem, banyak orang datang menyambut mereka. Yesus
disambut seperti seorang raja. Jalan yang dilalui Yesus, terhampar pakaian-pakaian penduduk kota
Yerusalem seperti karpet warna-warni. Mereka menyebarkan ranting-ranting pohon sambil
berseru HOSANA, HOSANA!

Kemudian, Yesus dan para murid-Nya masuk ke dalam Bait Allah. Saat itu hari sudah mulai malam.
Yesus dan rombongan-Nya meninggalkan Yerusalem menuju Betania.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk belajar menjadi orang-orang yang mau menuruti firman
Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi anak-anak yang menuruti firman
Tuhan berarti juga menjadi anak-anak yang menuruti perkataan orang tua, guru di sekolah dan
guru sekolah minggu, serta mau mendengarkan nasihat mereka.

129
Aktivitas: “Mewarnai dan Merangkai Hiasan Palem”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas bentuk daun palem
2. Piring kertas
3. Pinsil warna
4. Benang wol
5. Lem kertas

b. Langkah Pembuatan
1. GSM menyiapkan kertas bentuk daun palem dan piring kertas
2. Masing-masing anak mendapatkan 2-4 lembar daun dan sebuah piring kertas
3. Anak-anak mewarnai daun dan bagian belakang piring kertas
4. Lipatlah kedua sisi piring kertas (Lih. Contoh)
5. Rangkailah daun palem lalu berilah benang wol di belakang piring kertas.

c. Makna Aktivitas
Melalui gambar, anak-anak mengingat tentang cerita hari ini dan belajar untuk menjadi anak-
anak yang penurut.

130
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-adik, Kakak punya dua buah gambar, (GSM memperlihatkan gambar kuda dan keledai).
Menurut kalian, gambar apakah ini? Apakah kedua hewan ini sama atau berbeda? (Berilah waktu
kepada anak-anak untuk menjawabnya. Setelah anak-anak selesai menjawab, GSM menjelaskan
kedua gambar tersebut beserta ciri-cirinya).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Bacaan Alkitab kita tadi ingin menceritakan perjalanan Yesus sebelum peristiwa penangkapan dan
penyaliban-Nya. Salah satu kota yang Ia kunjungi adalah Yerusalem. Yerusalem adalah sebuah
kota besar. Penduduknya cukup padat.

Ketika Yesus memasuki kota itu, banyak orang yang menyambut kedatangan-Nya. Mereka
melambai-lampaikan daun palem dan menggelar pakaian mereka di sepanjang jalan yang akan
Yesus lalui. Mereka berseru: Hosana! Hosana! Suasana kota Yerusalem makin ramai dan riuh.

Namun, anehnya, Yesus mendatangi kota itu tidak mengendarai kuda. Ia menunggang seekor keledai.
Keledai itu diperoleh di kampung terdekat sebelum Yesus dan rombongan-Nya tiba di Yerusalem.
Yesus menyuruh dua orang murid-Nya untuk membawakan-Nya seekor keledai. Meskipun dua
orang murid itu tidak tahu apakah perkataan Yesus itu benar atau tidak, mereka menurutinya juga.
Ketika mereka menuruti perkataan Yesus, maka semua terjadi seperti perkataan Yesus.

Pertama, keledai adalah hewan pekerja. Ia menjadi sarana yang digunakan untuk membawa beban
berat. Keledai akan memikul beban orang-orang yang melakukan perjalanan, seperti para pedagang.

Kedua, dalam budaya Timur, keledai melambangkan perdamaian dan kesederhanaan. Keledai
bukan lambang peperangan dan bukan lambang kekuatan. Sedangkan kuda adalah lambang
kekuatan dan perang. Artinya, kedatangan Yesus bukan untuk mengajak berperang, melainkan
damai. Kedatangan Yesus juga disambut bak seorang pemimpin, seperti pahlawan dan
bangsawan. Mereka berharap bahwa kedatangan Yesus akan memimpin mereka untuk berperang
melawan musuh-musuh yang menindas mereka.

Yesus juga tahu bahwa kedatangan-Nya ke kota Yerusalem itu sebagai bagian dari jalan
penderitaan yang akan Ia alami. Tetapi, walau pun Ia berkesah, Yesus tetap melakukannya. Ia mau
menuruti kehendak Bapa-Nya.

Setelah itu, Yesus masuk ke dalam Bait Allah. Saat itu hari sudah malam. Yesus dan rombongan
para murid-Nya meninggalkan Yerusalem menuju Betania.

Kesimpulan Pelajaran
Dalam cerita ini, anak-anak mengenal keledai dalam tradisi Timur. Anak-anak juga mengetahui
bahwa menghendaki para murid-Nya untuk menuruti dan menaati semua yang Tuhan katakan.

131
Aktivitas: Merangkai dan Menuliskan Cerita Singkat dengan Judul “Ketika Aku Percaya”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas karton warna warnai
2. Pola daun palem
3. Piring kertas
4. Lem
5. Kertas warna
6. Alat tulis

b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan bahan yang sudah disiapkan
2. GSM memberikan instruksi agar anak-anak membuat daun palem sesuai pola yang
diberikan
3. Berilah waktu kepada ASM membuat aktivitasnya.

c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini jemaat anak belajar untuk mengenali dan mengidentifikasi siapa yang
akan mereka akan turuti, baik dalam perkataan dan perbuatan.

132
Gambar Keledai

133
Gambar Jalan yang dihamparkan daun palem

134
Gambar Perbandingan Kuda dengan Keledai

SSB

135
136
Minggu, 31 Maret 2024
(Minggu Paskah I - Putih)

SANG PENGHIBUR SEJATI


Yesaya 25:6-9

NILAI KRISTIANI
Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam segala situasi

KARAKTER
Menghibur

AYAT INDAH
“Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita atas
pertolongan-Nya!” (Yesaya 25:9b TB2)

URAIAN PELAJARAN

1. Yesaya dipandang sebagai nabi yang terbesar di antara nabi-nabi Perjanjian Lama. Ia
disebut "burung rajawali di antara para nabi”. Yesaya memiliki gaya bicara yang polos dan
lugas. Ia tidak merasa canggung untuk mengungkapkan perbuatan yang tidak benar dari para
pemimpin, yang mempengaruhi umat untuk berbuat seperti mereka. Perkataan Yesaya mudah
ditangkap dan dipahami semua orang.
2. Yesaya memiliki wawasan dan pemikiran teologis yang universal. Ia menentang kemapanan
kehidupan beragama bangsa Israel yang mengklaim sebagai pewaris tunggal atas janji
keselamatan, yang memandang bangsa lain itu kafir.
3. Yesaya membuka mata umat bahwa keselamatan itu memang pertama-tama ditujukan
kepada Israel, tetapi kemudian menjangkau semua bangsa dan menjadi milik semua orang.
4. Di sini, Yesaya menyampaikan kabar buruk tentang penghukuman yang akan datang karena
ketidaksetiaan umat Allah. Hukuman Allah tersebut karena perbuatan Israel telah membuat
Allah kecewa.
5. Allah menghukum bangsa Israel dengan cara menggerakkan hati bangsa-bangsa lain untuk
menghancurkan Israel, baik yang ada di Utara maupun yang ada di Selatan.
6. Tetapi, Allah tetaplah Allah yang baik. Allah akan mengurungkan untuk menghukum Israel
apabila bangsa itu berbalik kepada Allah dan bertobat. Inilah penghiburan Allah kepada umat-
Nya. Ia akan mengoyakkan kain perkabungan dan mengalahkan maut. Bangsa-bangsa akan
bersukacita karena Allah telah menyelamatkan dunia.

137
TATA IBADAH
1. Sapaan
2. Pujian : Kidung Ceria KC No. 110, Berkereta Awan Putih.
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Firman : Kidung Ceria 146 “Ajar Aku Mendengar Seperti SamueL”
5. Pelayanan Firman
6. Pujian Persembahan: PKJ 146 – Bawa Persembahanmu
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Aku Percaya” (Pengakuan Iman Rasuli yang dinyanyikan)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, kita tentu pernah berbuat salah, bukan? Misalnya, kita sering tidak menaati pesan orang
tua kita, atau kita lalai melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan. Akhirnya, kita kena
teguran dari orang tua kita. Saat kita ditegur, kita pasti merasa sedih. Orang tua kita juga tentu
kecewa jika kita tidak mengindahkan pesan mereka. Lalu, apa yang kita rasakan ketika orang tua
kita mengatakan, kalau kamu berjanji tidak mengulanginya lagi, kamu tidak akan dihukum?
Cerita hari ini juga menggambarkan tentang hal itu. Yuk kita dengar ceritanya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Sang Penghibur Sejati

(Seorang GSM Berperan Sebagai Nabi Yesaya)


Suatu kali, seorang nabi bernama Yesaya memandang sekelompok pemimpin bangsa Israel
sedang yang mengajarkan pengertian yang tidak benar kepada bangsa itu. (Tokoh Yesaya berjalan
mondar mandir, sesekali berhenti dan menebarkan pandangan ke arah jemaat anak).

Bukan hanya saat itu, namun hal ini terjadi berulang-ulang sehingga bangsa itu memahami bahwa
keselamatan yang Allah berikan hanya berlaku bagi mereka. Keselamatan dari Allah tidak untuk
bangsa-bangsa lain. (Tokoh Nabi Yesaya memandang bangsa itu dengan hati sedih).

“Aku telah sering mengingatkan bahwa keselamatan yang Allah berikan itu, pertama-tama
memang ditujukan bagi bangsa Israel ini,” gumam Yesaya. “Namun, Allah ingin agar melalui
bangsa ini, keselamatan Allah itu diberitakan kepada semua bangsa.”

Allah juga sangat kecewa dengan sikap bangsa Israel itu. Allah berniat menghukum bangsa Israel.
Allah menyampaikan pesan itu melalui Nabi Yesaya dan menyatakan keinginan-Nya untuk
mendatangkan hukuman.

138
“Aku ingin menyampaikan kabar buruk kepada kalian, wahai bangsa Israel!” seru Yesaya. Allah
akan mendatangkan hukuman atas ketidaksetiaan kalian. Ia akan menggerakkan bangsa-bangsa
lain untuk meruntuhkan kesombongan kalian!”

Bangsa Israel mendengar seruan Yesaya. Mereka saling berbisik. Mereka saling berembuk. Ada
yang suka, tapi ada juga yang tidak suka dengan terguran Nabi Yesaya.

“Akan tetapi, jika kalian mau bertobat dan mengakui kesalahan itu kemudian memperbaikinya,
Allah akan mengurungkan niat-Nya untuk mendatangkan hukuman itu,” Nabi Yesaya melanjutkan
pesan Allah.

Itulah pengiburan yang Allah berikan. Allah akan menggantikan dukacita, kesedihan, menjadi
sukacita. Penghiburan Allah itu akan dinyatakan kepada semua bangsa, sehingga mereka akan
bergembira dan bersukacita. Allah akan menyelamatkan semua bangsa.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk memaknai Paskah sebagai penghiburan Allah bagi
seluruh umat manusia. Dukacita atas setiap pelanggaran yang bertentangan dengan Allah akan
dihapuskan, jika kita mau mengakui kesalahan kita dan meminta maaf atau memohon ampun
kepada Allah. Allah akan menyelamatkan umat-Nya.

Aktivitas: “Salib yang Bercahaya”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas karton berwarna.
2. Buatlah pola salib dan matahari
3. Daun-daun kering
4. Lem Fox

b. Langkah Pembuatan
1. Rekatkan pola matahari pada bagian atas pola salib.
2. Rekatkan daun-daun kering pada bagian bawah salib.
3. Berilah benang wol sebagai gantungan

c. Makna Aktivitas
Aktivitas ini menolong anak-anak mengingat bahwa kebangkitan Yesus adalah penghiburan
Allah bagi umat manusia.

139
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, kita tentu pernah berbuat salah, bukan? Misalnya, kita sering tidak menaati pesan orang
tua kita, atau kita lalai melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan. Akhirnya, kita kena
teguran dari orang tua kita. Saat kita ditegur, kita pasti merasa sedih. Orang tua kita juga tentu
kecewa jika kita tidak mengindahkan pesan mereka. Lalu, apa yang kita rasakan ketika orang tua
kita mengatakan, kalau kamu berjanji tidak mengulanginya lagi, kamu tidak akan dihukum?
Cerita hari ini juga menggambarkan tentang hal itu. Yuk kita dengar ceritanya.

Penyampaian Pelajaran (cerita)

Sang Penghibur Sejati

(Seorang GSM Berperan Sebagai Nabi Yesaya)

Suatu kali, seorang nabi bernama Yesaya memandang sekelompok pemimpin bangsa Israel
sedang yang mengajarkan pengertian yang tidak benar kepada bangsa itu. (Tokoh Yesaya berjalan
mondar mandir, sesekali berhenti dan menebarkan pandangan ke arah jemaat anak).

Bukan hanya saat itu, namun hal ini terjadi berulang-ulang sehingga bangsa itu memahami bahwa
keselamatan yang Allah berikan hanya berlaku bagi mereka. Keselamatan dari Allah tidak untuk
bangsa-bangsa lain. (Tokoh Nabi Yesaya memandang bangsa itu dengan hati sedih).

“Aku telah sering mengingatkan bahwa keselamatan yang Allah berikan itu, pertama-tama
memang ditujukan bagi bangsa Israel ini,” gumam Yesaya. “Namun, Allah ingin agar melalui
bangsa ini, keselamatan Allah itu diberitakan kepada semua bangsa.”

Allah juga sangat kecewa dengan sikap bangsa Israel itu. Allah berniat menghukum bangsa Israel.
Allah menyampaikan pesan itu melalui Nabi Yesaya dan menyatakan keinginan-Nya untuk
mendatangkan hukuman.

“Aku ingin menyampaikan kabar buruk kepada kalian, wahai bangsa Israel!” seru Yesaya. Allah
akan mendatangkan hukuman atas ketidaksetiaan kalian. Ia akan menggerakkan bangsa-bangsa
lain untuk meruntuhkan kesombongan kalian!”

Bangsa Israel mendengar seruan Yesaya. Mereka saling berbisik. Mereka saling berembuk. Ada
yang suka, tapi ada juga yang tidak suka dengan terguran Nabi Yesaya.

“Akan tetapi, jika kalian mau bertobat dan mengakui kesalahan itu kemudian memperbaikinya,
Allah akan mengurungkan niat-Nya untuk mendatangkan hukuman itu,” Nabi Yesaya melanjutkan
pesan Allah.

140
Itulah pengiburan yang Allah berikan. Allah akan menggantikan dukacita, kesedihan, menjadi
sukacita. Penghiburan Allah itu akan dinyatakan kepada semua bangsa, sehingga mereka akan
bergembira dan bersukacita. Allah akan menyelamatkan semua bangsa.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk memaknai Paskah sebagai penghiburan Allah bagi
seluruh umat manusia. Dukacita atas setiap pelanggaran yang bertentangan dengan Allah akan
dihapuskan, jika kita mengakui kesalahan kita dan meminta maaf atau memohon ampun kepada
Allah. Allah akan menyelamatkan umat-Nya.

Aktivitas: “Salib yang Bercahaya”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas karton warna putih
2. Buatlah pola salib dan matahari
3. Daun-daun kering
4. Pensil warna
5. Lem Fox

b. Langkah Pembuatan
1. Rekatkan pola matahari pada bagian atas pola salib.
2. Rekatkan daun-daun kering pada bagian bawah salib.
3. Anak-anak mewarnai
4. Berilah benang wol sebagai gantungan

c. Makna Aktivitas
Aktivitas ini menolong anak-anak mengingat bahwa kebangkitan Yesus adalah penghiburan
Allah bagi umat manusia.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, kakak punya suatu permainan. Aturan permainannya:
setiap orang mencari pasangannya masing-masing.
Orang yang berada di sebelah kiri akan memperagakan gambar yang kakak tunjukkan.
Pasangannya, memberikan reaksi secara spontan terhadap ungkapan dari temannya itu.

Misalnya:
Kalau kakak menunjukkan gambar wajah yang menangis, peragakan gambar itu.
Pasangannya, memberi reaksi, dengan mengatakan cup cup cup

141
Lakukan permainan ini beberapa saat.

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-Adik, kita tentu pernah berbuat salah, bukan? Misalnya, kita sering tidak menaati pesan orang
tua kita, atau kita lalai melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan. Akhirnya, kita kena
teguran dari orang tua kita. Saat kita ditegur, kita pasti merasa sedih. Orang tua kita juga tentu
kecewa jika kita tidak mengindahkan pesan mereka. Lalu, apa yang kita rasakan ketika orang tua
kita mengatakan, kalau kamu berjanji tidak mengulanginya lagi, kamu tidak akan dihukum?
Cerita hari ini juga menggambarkan tentang hal itu. Yuk kita dengar ceritanya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Sang Penghibur Sejati

(Seorang GSM Berperan Sebagai Nabi Yesaya)

Yesaya, dalam Bahasa Ibrani: Yahweh, yang artinya adalah Penyelamat. Yesaya merupakan nabi
pertama dari antara nabi besar lainnya. Yesaya menjadi nabi pada tahun 738.

142
Suatu kali, Nabi Yesaya berhadapan dengan para pemimpin agama bangsa Israel yang telah
mengajarkan pengertian yang tidak benar kepada bangsa itu. Hal ini membuat pemahaman bangs
aitu menjadi keliru. Akhirnya, dari kekeliruan itu, bangsa Israel menjadi umat yang tidak setia
kepada Allah.

Para pemimpin agama itu tidak hanya satu kali mengajarkan hal itu, namun hal ini terjadi berulang-
ulang. Hingga akhirnya, pemahaman bangsa itu terhadap keselamatan yang Allah berikan tidak
sesuai dengan tujuan Allah. Mereka menganggap bahwa keselamatan yang Allah berikan, sebagai
umat pilihan Allah, hanya berlaku bagi mereka. Keselamatan dari Allah tidak untuk bangsa-bangsa
lain.

“Aku telah sering mengingatkan bahwa keselamatan yang Allah berikan itu, pertama-tama
memang ditujukan bagi bangsa Israel ini,” gumam Yesaya. “Namun, Allah ingin agar melalui
bangsa ini, keselamatan Allah itu diberitakan kepada semua bangsa.”

Allah sangat kecewa dengan sikap bangsa Israel itu. Allah berniat menghukum bangsa Israel. Allah
menyampaikan pesan itu melalui Nabi Yesaya dan menyatakan keinginan-Nya untuk
mendatangkan hukuman.

“Aku ingin menyampaikan kabar buruk kepada kalian, wahai bangsa Israel!” seru Yesaya. Allah
akan mendatangkan hukuman atas ketidaksetiaan kalian. Ia akan menggerakkan bangsa-bangsa
lain untuk meruntuhkan kesombongan kalian!”

Bangsa Israel mendengar seruan Yesaya. Mereka saling berbisik. Mereka saling berembuk. Ada
yang suka, tapi ada juga yang tidak suka dengan terguran Nabi Yesaya.

“Akan tetapi, jika kalian mau bertobat dan mengakui kesalahan itu kemudian memperbaikinya,
Allah akan mengurungkan niat-Nya untuk mendatangkan hukuman itu,” Nabi Yesaya melanjutkan
pesan Allah.

Itulah pengiburan yang Allah berikan. Allah akan menggantikan dukacita, kesedihan, menjadi
sukacita. Penghiburan Allah itu akan dinyatakan kepada semua bangsa, sehingga mereka akan
bergembira dan bersukacita. Allah akan menyelamatkan semua bangsa.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita di atas mengajak anak-anak untuk memaknai Paskah sebagai penghiburan Allah bagi
seluruh umat manusia. Dukacita atas setiap pelanggaran yang bertentangan dengan Allah akan
dihapuskan, jika kita mau mengakui kesalahan kita dan meminta maaf atau memohon ampun
kepada Allah. Allah akan menyelamatkan umat-Nya.

Aktivitas: “Menuliskan Keteladanan Yesus Berdasarkan Cerita Hari ini”

a. Bahan yang Dibutuhkan


1. Kertas HVS secukupnya – sejumlah anak
2. Alat tulis atau sejenisnya

143
b. Langkah Pembuatan:
4. Pengasuh membagikan bahan yang sudah disiapkan
5. Pengasuh memberikan instruksi agar anak-anak menuliskan:
Apa yang mereka rasakan ketika melakukan kesalahan?
Apa yang rasakah ketika mendengar bahwa mereka akan mendapat sanksi?
Apa komitmen mereka agar tidak mendapatkan sanksi atas kesalahan tersebut?

c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini jemaat anak belajar mengungkapkan perasaannya dan reaksinya
terhadap pengampunan atas kesalahan yang pernah dilakukan. Anak-anak dapat
mengidentifikasi pengampunan tersebut sebagai kelegaan dan penghiburan atas
pelanggarannya.

Apa yang aku rasakan Komitmenku

144
Gambar Yesus tidak memilih orang yang dikasihi

145
Aktivitas kelas PAUD dan kelas KECIL sama. Perbedaannya, kelas PAUD tidak mewarnai.

146

Anda mungkin juga menyukai