Kepada
Direktur Pembinaan SMK Subdit Kurikulum
Gedung E Lt. 12 Komplek Kemdikbud
Jl. Sudirman – Senayan Jakarta
Bandung
Bismilahirrahmanirrahim.
1. Profil Sekolah
2. Kebijakan Tata Kelola TEFa
3. Rekap Matrik pencapaian pengembangan TEFa
4. Laporan Pencapaian Pendampingan
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatianya kami sampaikan terima
kasih.
PERMOHONAN BANTUAN
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY TAHUN 2021
MENGESAHKAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyusun Proposal Permohonan
Bantuan Program Teaching Factory Tahun 2019.
Proposal ini disusun sebagai bahan acuan bagi Pemerintah dalam memberikan
bantuan tersebut, sehingga dapat menjalankan proses kegiatan belajar mengajar
secara efektif dan efisien serta dapat mencapai sasaran yang diinginkan yaitu
meningkatnya kualitas dan skill peserta didik.
Segala saran, kritik dan pendapat untuk khazanah kemajuan bersama kami terima
dengan lapang dada. Bimbingan dan arahan dari semua pihak dalam kemajuan
pendidikan sangat kami harapkan sehingga dapat meningkatnya indeks Pendidikan di
Desa Kendayakan Kecamatan Terisi Kabupaten Karawang.
Sebagai makhluk Allah SWT yang pasti memiliki kekurangan, perkenankanlah Kami
memohon maaf apabila proposal ini jauh dari kesempurnaan. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi yang berkepentingan, amin.
A. Latar Belakang
C. Tim Pelaksana
NO NAMA TUGAS/JABATAN
A. Mekanisme/Strategi Pelaksanaan
Model pertama, Dual Sistemdalam bentuk praktek kerja industri yaitu pola
pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience
based training atau enterprise based training.
Model Kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis
industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
Tujuan Pembelajaran Teaching Factory
Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha;
Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
manufaktur moderen.
Menunjukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang
terpadu
Membuat prototype
Mengerjakan order
Mengevaluasi produk
Menyerahkan order
BAB III
DESAIN PEMBELAJARAN
A. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum diformulasikan untuk menyiapkan individu-individu supaya bisa
memenuhi kualifikasi yang dituntut oleh pasar lapangan kerja berdasar pada
kompetensi berbasis pelatihan (CBT) yang dikembangkan oleh K-13 menjadi
empat kompetensi, strategi pencapaian kompetensi meliputi basic skill,
intermediate dan advance. Rumusan kurikulum dimulai dari penentuan
Kualifikasi berdasar pada level KKNI, jenjang karir diformulasikan pada level-2
KKNI sebagai tenaga yang menguasai kurang dari 44 unit materi kompetensi
(UMK). Formulasi pekerjaan dibagi pada tiga level. Kompetensi level 1. Sense of
quality (pelaksana muda) tingkat 2 Kompetensi level 2 sense of effesiency
(pelaksana madya) dan tingkat 3 production oriental (pelaksana utama).
Durasi program pendidikan diselenggarakan 3 Tahun berdasarkan kodefikasi
spektrum K- 13 seri 2016 yang akan di komfilasi dengan pendekatan CBT . K-
13 meliputi lingkup kelompok A,B,C1,C2 dan C3 . dan yang akan direkayasa
meliputi dasar program keahlian ( C2 ) dan paket keahlian kendaraan ringan (
C3 ) .bidang keahlian teknologi dan rekayasa , program keahlian program
otomotif dan paket keahlian teknik kendaraan ringan (Kode 42) materi terdiri
dari 4 tingkat kecapan yaitu (1) kompetensi sikap spiritual , (2) sikap sosial , (3)
pengetahuan , dan (4) keterampilan . kompetensi diekstrak melalui CBT
menjadi 3 domain terdiri dari Knowledge , skill dan attitude . kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intra kulikuler , kokurikuler, dan
ekstra kulikuler dengan focus pada penguasaan fungsional skill dan extra
fungsional skill . Rumusan extrafungsional skill diarah kan pada penguasaan
kompetensi sikap spiritual yaitu , “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya “. Sedangkan rumusan kompetensi sikap social , “ menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur , disiplin , tanggung jawab , peduli ( gotong
royong , kerjasama , toleran , damai ) , santun , responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia “ .
kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan , pembiasaan , dan budaya sekolah ,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik .
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan kedalam proses
pembelajaran berlangsung , dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Tingkat 2
Penekanan pendidikan dan pelatihan pada “sense of efficiency” dalam proses
pelaksanaanya , siswa dituntut untuk dapat melakukan proses kerja dengan
benar , dengan waktu pengerjaan yang cepat dan hasil ynag berkualitas . siswa
diharuskan membuat rencana kerja (work preperation) sebelum melaksanakan
urutan proses kerja , melaksanakan prosedur umum di bengkel-bengkel bidang
keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif yang akan dipakai dalam proses
pengajarannya.
Tingkat 3
Proses pendidikan dan pelatihan mengacu pada service , maintenance , repair
dan production oriented , penyelenggaraan program dan pelatihan didekatkan
pada proses kerja yang sesungguhnya (benda kerja harus memenuhi tutunan
costumer), pada kerja service (maintenance and Repare) berkala , juga
diberikan materi pengayaan dengan melihat tuntunan industri (market
oriented).
C. Substansi Pembelajaran
Terdiri dari 2 (dua) kelompok besar yaitu kelompok substansi instruktional dan
non instruksional . substansi instruksional adalah substansi pembelajaran yang
dirancang dan terstruktur sebagai substansi kurikulum . substansi non
instruksional berisihal – hal yang berkaitan dengan kompetensi kunci, program
kecakapan hidup,lingkungan hidup,narkoba dan lain sebagainya yang di
rancang.
Tetapi tidak terstruktur sebagai substansi kurikulum substansi instruksional di
kelompokan dalm program normatif, adaptif, dan produktif,di rancang dengan
pendekatan kompetensi dan di kemas dalam bentuk modul. Kompetensi kunci
adalah suatu kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan
kesituasi yang baru, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
kebutuhan dan jenis pekerjaan . kompetensi kunci merupakan kompetensi yang
mendukung pelaksanaan semua jenis pekerjaan , mencakup pengetahuan dan
keterampilan yang bersifat generik. jenis kompetensi kunci yang seperti
tercantum dalam table berikut :
No Kompetensi kunci
6. Mengatasi masalah
7. Penggunaan teknologi
8. Pemahaman budaya
A. Media Pembelajaran
Media merupakan sarana untuk membantu dalam proses belajar mengajar
sehingga akan tercapai tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Hal ini
bertujuan untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan.
Media yang digunakan dalam mata pelajaran produktif Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif yaitu berupa Perangkat Kendaraan Ringan Otomotif dengan peralatan
penunjang lainnya.
B. Sumber Belajar
Banyak sumber belajar yang digunakan dalam pelajaran produktif diantaranya
yaitu modul, buku sumber, manual book sepeda motor bahkan internet.
BAB VI
PENUTUP
Akhirnya atas kerja sama semua pihak dalam penyusunan dan perencanaan
program kerja ini, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu
membimbing dan meridhoi usaha serta ibadah kita semua.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN TEACHING FACTORY
SMK IPTEK SANGGABUANA 2021
VOLUME/INDIKATOR
NO URAIAN KEGIATAN BIAYA
PENCAPAIAN
Tersusunnya 7 Aspek sistem TEFa
1. Manajemen
2. Bengkel/Lab
3. Pola Pembelajaran
1 Workshop TEFa Rp. 30.000.000,-
4. Marketing/Promosi
5. Produk-Jasa
6. SDM
7. Hubungan Industri
Adanya dokumen software-
Penyusunan Theaching
Hadware (bahan ajar berbasis Rp. 5.000.000,-
Material
2 TEFa)
Pengadaan Alat Peralatan Terpenuhinya alat peralatan
Rp. 50.000.000,-
Workshop untuk kompetensi TEFa
1. Lay out dan pengecatan
2. Analisis kebutuhan bahan, alat
dan peralatan
Revitalisasi Lab/Workshop
3 3. Set UP SIM Lab/Workshop Rp. 30.000.000,-
Std TEFa
4. Penataan Tool & equipment,
Manajemen Maintenance,
Repairing & Calibrating (MRC)
TOT Sistem Penilaian
4 Rp. 3.000.000,-
(WPA) dan sertifikasi
1. Benchmaking
2. M O U
5 Kunjungan Industri 3. Uji keselarsan system dan Rp. 20.000.000,-
Culture
4. Negosiasi
Research
Design
Produksi
6 Investasi Produksi Tahap 1 Uji Produk Rp. 250.000.000,-
Gudang
Marketing
Delevery
Total Rencana Biaya Rp. 388.000.000,-