Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

DISUSUN OLEH:

1. MERLIN DWI PUSPITASARI (4305023005)


2. DIVA NUR ANNISA (4305023006)
3. ELKHANA AJI DARMAWAN (4305023007)
4. PUTUT ANGGUN RANGGA WIDHININGRUM (4305023015)
5. AMANDA NIKE MARSA WIRAN (4305023016)
6. NINDI NOVITA SARI (4305023017)
7. DYAH RIKA KUSUMANINGRUM (4305023020)
8. DELLA AGUSTINA P.N (4305023022)

KELOMPOK PRAKTIKUM/KELAS : 2 / A (Farmasi Pagi)

Tanggal & Paraf


Nilai Laporan
Dosen Pendamping Praktikum

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI FARMASI DIPLOMA TIGA
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
KAMPUS KOTA MADIUN
2024
1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang akan digunakan pada praktikum
mikrobiologi dan parasitologi.
b. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja alat yang akan digunakan pada
praktikum mikrobiologi dan parasitologi.
c. Mahasiwa dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat yang akan
digunakan pada praktikum mikrobiologi dan parasitologi.

2. Waktu dan tempat


Praktikum pengenalan alat-alat mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari Senin, 19
Februari 2024. Bertempat di Laboratorium A Prodi Farmasi D III Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun.

3. Alat
1) Jarum Inokulum 7) Autoclave
2) Spreader/degalsky 8) Coloni Counter
3) Mikropipet 9) Mikroskop Binokuler
4) Pelubang sumuran 10) Inkubator
5) Vortex 11) Lemari Pendingin
6) Enkas

4. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2) Dosen menjelaskan prinsip dan cara menggunakan dari alat yang akan digunakan
dalam praktikum mikrobiologi dan parasitologi.
3) Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen tentang alat-alat tersebut.
4) Mahasiswa mendokumentasikan dan mencatat prinsip kerja dan cara
menggunakan alat yang telah diamati.
5. Data Pengamatan dan Pembahasan
1) Jarum Inokulum

1. Pengertian
Jarum inoculum merupakan salah satu alat yang digunakan untuk praktikum
mikrobiologi. Jarum inokulum terbuat dari kawat nichrome atau platinum,
digunakan untuk menginokulasi mikroba dari suatu media ke media lainnya.
2. Bentuk Jarum
Jarum inokulum terdapat dua bentuk yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk
lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan
yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Bentuk
jarum ose (inoculating loop) digunakan untuk melakukan streak di permukaan
agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk inokulasi secara tusukan
pada agar tegak (stabinoculating).
3. Fungsi
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan mikroorganisme
untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.

2) Speader atau degalsky


Spreader atau batang L berfungsi dalam isolasi dan pembiakan mikroba yaitu
untuk menyebarkan cairan di permukaan media supaya mikroba yang tersuspensi
dalam cairan tersebut tersebar merata.

3) Pelubang Sumuran (Cork Borer)

1. Pengertian
Cork borer merupakan alat logam untuk memotong atau membuat lubang
diameter pada medium. Pelubang sumuran juga digunakan untuk membuat
lubang pada pelat agar dan untuk melakukan uji difusi yang baik dalam
mikrobiologi. Cork borer adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang
bulat dalam bahan seperti karet, kertas, atau gabus. Prinsip kerjanya
melibatkan pemotongan atau pengeboran bahan dengan menggunakan ujung
tajam yang berbentuk tabung pada alat tersebut. Anda menekan cork borer
ke dalam bahan untuk membuat lubang yang sesuai dengan ukuran
ujungnya. Alat ini sering digunakan dalam percobaan di laboratorium atau
dalam pekerjaan kerajinan untuk membuat lubang yang presisi.
2. Fungsi
Cork borer memiliki beberapa fungsi utama, antara lain:
 Membuat Lubang Presisi: Cork borer digunakan untuk membuat lubang
bulat dengan ukuran yang tepat dan presisi dalam berbagai bahan seperti
karet, kertas, gabus, atau bahan lunak lainnya.
 Percobaan di Laboratorium: Alat ini umumnya digunakan di laboratorium
untuk membuat sampel atau wadah kecil dengan lubang berdiameter
khusus, sesuai dengan kebutuhan eksperimen.
 Pembuatan Contoh: Dalam penelitian dan pengembangan, cork borer
dapat digunakan untuk membuat contoh atau spesimen dengan ukuran dan
bentuk yang spesifik untuk analisis lebih lanjut.
 Pekerjaan Kerajinan: Dalam bidang kerajinan, cork borer dapat digunakan
untuk membuat lubang-lubang kecil dalam bahan seperti kulit atau kertas,
memberikan akurasi dalam proses kreatif.
3. Prosedur penggunaan
1) Pemilihan Ukuran: Pilih ukuran cork borer yang sesuai dengan diameter
lubang yang ingin anda buat. Pastikan alat tersebut bersih dan tajam.
2) Persiapan Bahan: Pastikan bahan yang akan anda lubangi sudah disiapkan.
Misalnya, potong atau sesuaikan bahan agar sesuai dengan kebutuhan.
3) Penempatan Cork Borer: Letakkan cork borer tegak lurus dengan
permukaan bahan yang akan anda lubangi. Pastikan ujung tajam berada di
tempat yang diinginkan.
4) Tekanan dan Putaran: Dengan memberikan tekanan yang cukup, mulailah
memutar cork borer ke arah searah jarum jam atau berlawanan jarum jam
sambil menekannya ke dalam bahan. Proses ini akan membuat lubang di
dalam bahan.
5) Pemotongan Penuh: Pastikan anda memutar dan menekan cork borer
sampai penuh untuk mendapatkan lubang yang bersih dan sesuai dengan
ukuran yang diinginkan.
6) Pemindahan Lubang: Jika anda perlu membuat lebih dari satu lubang atau
memindahkan cork borer, ulangi proses dengan hati-hati, pastikan posisi
dan tekanan benar.
7) Pembersihan dan Perawatan: Setelah selesai, bersihkan sisa-sisa bahan
yang mungkin menempel pada cork borer. Pastikan untuk menyimpan alat
dengan baik untuk mempertahankan ketajaman dan kebersihannya.

4) Vortex
1. Pengertian
Vortex mixer adalah alat sederhana yang digunakan di laboratorium untuk
mencampur cairan dalam wadah kecil. Vortex mixer terdiri dari sebuah
motor listrik yang dipasang vertikal dan diujungnya terdapat karet yang
dipasang sedikit keluar dari posisi tengah. Ketika wadah atau tabung reaksi
yang sesuai dengan ukuran karet dan kemudian di masukan maka wadah
atau tabung akan mengikuti perputaran vortex.
2. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari vortex mixer adalah mixing/menghomogen sampel supaya
komposisinya rata.
3. Cara Penggunaan
1) Sambungkan stop kontak ke stavolt bersumber arus 220 Volt.
2) Letakkan sampel pada tabung reaksi/ wadah.
3) Tekan tombol On.
4) Putar tombol pengatur getaran ke angka yang kita inginkan.
5) Letakan tabung reaksi/ wadah sampel diatas tempat penggetar sambil
ditekan.
6) Lakukan sampai sampel benar-benar homogen.
7) Setelah selesai putar kembali tombol pengatur getaran ke angka no 8.
Matikan dengan menekan tombol OFF.
8) Cabut stop kontak dari sumber Listrik.

5) Mikropipet

1. Pengertian
Mikropipet adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil dan/atau
memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat.
2. Fungsi
Mikro pipet berfungsi untuk memindahkan larutan atau cairan dari
satu tempat ke tempat yang lainnya, tetapi untuk volume yang sangat kecil
(dibawah 1,0 ml) secara akurat.
3. Prinsip Kerja
Mikropipet bekerja berdasarkan prinsip dengan perpindahan udara yang
beroperasi dengan perpindahan udara yang digerakkan oleh piston. Saat piston
ditekan ke bawah, udara di dalam selongsong mikropipet akan keluar karena
gaya yang menyebabkan cairan yang ada di ujung mikropipet juga
dikeluarkan. Ketika piston bergerak ke atas, ruang hampa dibuat di ruang yang
dibiarkan kosong oleh piston. Hal ini menyebabkan udara dari ujung naik
untuk mengisi ruang kosong, dan udara ujung kemudian digantikan oleh
cairan, yang ditarik ke ujung. Mikropipet perpindahan positif beroperasi
dengan perpindahan yang digerakkan oleh piston. Piston dalam mikropipet
perpindahan positif bersentuhan langsung dengan cairan. Ketika piston
ditekan ke bawah, cairan yang ada di lengan mikropipet juga bergerak ke
bawah dan dikeluarkan melalui ujungnya. Ketika piston ditarik ke atas, ia juga
menarik cairan bersamanya ke arah atas.
4. Prosedur Penggunaan Mikropipet
1) Pipet mikro dipilih berdasarkan skala volume yang diinginkan dan volume
diatur dari kenop putar.
2) Tutup kotak tips dibuka dan tips dimasukkan ke ujung pipet dengan cara
ditekan.
3) Ujung pipet dimasukkan beberapa milimeter ke cairan dan ujung tombol
pipet ditekan untuk mengambil cairan secara vertikal.
4) Tombol dilepas perlahan untuk mengeluarkan cairan.
5) Ejektor ditekan untuk melepas.

6) Colony Counter
1. Fungsi Colony
Counter berguna untuk mempermudah penghitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu,
alat tersebut dilengkapi dengan skala/kuadran yang sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada
cawan Petri dapat ditandai dan dihitung secara otomatis yang dapat di-reset.
2. Prinsip Kerja
Prinsip kerjanya adalah mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh
dalam cawan petri setelah diinkubasi (Aulanni'am, 2012).
3. Cara Penggunaan
1) Nyalakan saklar general.
2) Atur knop sensifitas, dan saklar bunyi beep.
3) Pilih “MODE (M)” kemudian sesuaikan kecerahan lampu atau warna
dasar yang sesuai dengan cara memilih panah atas atau bawah.
4) Jika ingin menambah kecerahan pada saat display huruf “L”/ light dan
didepannya nilai kecerahannya dengan memencet panah atas ataupun
sebaliknya.
5) Jika ingin merubah warna dasar maka pada saat display “C” / colour dan
maka pilih panah atas atau bawah. Ada banyak sekali pilihan warna dasar
yang disediakan alat ini.
6) Letakkan cawan petridish pada permukaan yang ada garis kotak,
kemudian hitung koloni bakteri dengan cara menekan dan menandai
bakteri yang tumbuh dengan menggunakan spidol.
7) Untuk memulai penghitungan lagi maka tekan tombol “R” / Reset
sehingga display akan terlihat angka 000.l pen/tombol hitung.
7) Enkas

1. Pengertian
Enkas merupakan meja kerja steril yang digunakan dalam penanaman
(inkubasi) kultur. Enkas tidak menggunakan sumber listrik, kecuali lampu
neon yang menempel pada kaca enkas untuk penerang. Enkas terbuat dari
bahan kaca dan kayu dengan ada dua lubang pada bagian yang cukup untuk
memasukkan tangan pada pekerja laboratorium. Lubang ini disertai penutup
untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
2. Prinsip Kerja dan Cara Pengguanaan Enkas
1) Sebelum bekerja, cuci tangan dengan aseptik. Bersihkan entkas dengan
spritus atau alkohol 95 %.
2) Masukan alat dan bahan, sebelum dimasukan ke dalam enkas, terlebih
dahulu sterilkan alat dan bahan tersebut dengan cara disemprot spritus atau
alkohol 95 % hingga merata satu persatu.
3) Tangan dipakaikan sarung tangan lalu disemprotkan alkohol untuk
mengsterilkan, lalu dimasukan dalam enkas dan mulai melakukan
pekerjaan kultur jaringan.

8) Autoclave
1. Pengertian
Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap panas
dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115 0C hingga 125
0C dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm. Alat tersebut merupakan ruang
uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan
dipertahankan pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu
yang dikehendaki. Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada
sifat bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Kondisi yang baik
digunakan untuk sterilisasi adalah pada 15 Psi dan temperatur 121 0C selama
15 menit. Agar penggunaan autoklaf efektif, uap air harus dapat menembus
setiap alat yang disterilkan. oleh karena itu, autoklaf tidak boleh terlalu penuh,
agar uap air benar-benar menembus semua area.
2. Fungsi
Autoclave berfungsi sebagai alat sterilisasi yang mampu mengeliminasi
semua mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, jamur, dan spora, dengan
menggunakan uap panas di bawah tekanan. Dengan demikian, autoclave
memainkan peran penting dalam berbagai bidang dan industri.
3. Prinsip Kerja
1) Pengisian Air dan Pemanasan
Proses autoclave dimulai dengan pengisian air ke dalam ruang sterilisasi,
yang kemudian dipanaskan. Di dalam autoclave, air diubah menjadi uap
dengan suhu yang sangat tinggi, biasanya antara 121 hingga 134 derajat
Celsius.
2) Peningkatan Tekanan
Saat air dipanaskan dan berubah menjadi uap, tekanan di dalam ruang
autoclave akan meningkat. Tekanan yang tinggi ini memungkinkan suhu
di dalam autoclave mencapai lebih dari titik didih normal air, yang penting
untuk sterilisasi efektif.
3) Fase Sterilisasi
Barang-barang yang perlu disterilkan ditempatkan di dalam ruang
autoclave dan dipaparkan oleh uap panas bertekanan tinggi. Uap panas
bertekanan ini mampu membunuh hampir semua mikroorganisme,
termasuk bakteri dan spora, yang biasanya tahan terhadap metode
sterilisasi lain.
4) Penurunan Tekanan dan Pendinginan
Setelah periode sterilisasi yang telah ditentukan, tekanan di dalam
autoclave akan diturunkan dan barang-barang dibiarkan mendingin. Ini
memastikan bahwa proses sterilisasi telah selesai dan barang-barang di
dalam autoclave aman untuk ditangani.
4. Cara penggunaan
1) Persiapan
Sebelum memulai, pastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami
petunjuk penggunaan autoclave. Pastikan juga bahwa Anda telah memakai
peralatan pelindung diri yang sesuai, termasuk jas lab, sarung tangan tahan
panas, dan kacamata pelindung.\
2) Mengisi Air
Autoclave bekerja dengan menghasilkan uap panas, jadi Anda perlu
mengisi autoclave dengan air. Volume air yang dibutuhkan dapat berbeda-
beda tergantung pada jenis autoclave dan jumlah bahan yang akan
disterilkan. Autoclave biasanya memiliki indikator yang menunjukkan
berapa banyak air yang harus ditambahkan.
3) Menyiapkan Bahan
Masukkan bahan atau peralatan yang akan disterilkan ke dalam autoclave.
Pastikan bahwa semua barang disusun dengan rapi dan tidak melebihi
kapasitas autoclave. Jika autoclave dilengkapi dengan rak, gunakanlah
untuk membantu susunan barang.
4) Menutup Autoclave
Tutup autoclave dengan kuat dan periksa apakah semua pengunci dan
segel telah dipasang dengan benar. Ini penting untuk mencegah kebocoran
uap panas dan tekanan selama siklus sterilisasi.
5) Menyetel Autoclave
Atur suhu dan waktu sterilisasi sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Autoclave biasanya dijalankan pada suhu 121°C selama setidaknya 30
menit, tetapi waktu dan suhu ini dapat berbeda tergantung pada jenis bahan
yang akan disterilkan dan jenis autoclave yang digunakan.
6) Memulai Siklus Sterilisasi
Setelah semua pengaturan selesai, tekan tombol start untuk memulai siklus
sterilisasi. Biarkan autoclave berjalan sampai siklus sterilisasi selesai.
7) Menyelesaikan Siklus Sterilisasi
Setelah siklus sterilisasi selesai, biarkan autoclave mendingin sebelum
membuka pintunya. Ini penting untuk mencegah luka bakar dari uap
panas. Setelah autoclave mendingin, buka pintunya dan keluarkan barang-
barang yang telah disterilkan dengan hati-hati.
8) Membersihkan Autoclave
Setelah selesai menggunakan autoclave, pastikan untuk mengosongkan air
dan membersihkan autoclave sesuai dengan petunjuk penggunaan. Ini
penting untuk menjaga autoclave tetap dalam kondisi baik dan siap untuk
penggunaan berikutnya. Jika autoclave tidak akan digunakan dalam waktu
yang cukup lama, sebaiknya putuskan hubungan autoclave dengan sumber
listrik dan kosongkan bak penampung air.

9) Inkubator

1. Pengertian
Inkubator adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses inkubasi atau
perkembangbiakan suatu mikroorganisme. Inkubator biasanya dapat
mengontrol suhu, kelembaban, dan kadang-kadang ventilasi agar kondisi
eksperimental dapat diatur sesuai kebutuhan penelitian biologis.
2. Fungsi
Inkubator berfungsi untuk melakukan proses inkubasi dan perkembangbiakan
suatu mikroba/mikroorganisme.
3. Prinsip Kerja
Prinsip kerja inkubator melibatkan pengaturan dan pemeliharaan kondisi
lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme, sel, atau kultur biologis. Beberapa prinsip kerja utama
meliputi:
1) Pengaturan Suhu
Inkubator dilengkapi dengan pemanas dan sensor suhu untuk menjaga
suhu konstan sesuai dengan kebutuhan eksperimental.
2) Pengaturan Kelembaban
Beberapa inkubator memiliki kontrol kelembaban untuk memastikan
kondisi lingkungan yang cocok, terutama untuk kultur sel yang
memerlukan tingkat kelembaban tertentu.
3) Ventilasi
Beberapa inkubator memiliki sistem ventilasi untuk memastikan sirkulasi
udara yang cukup, yang penting untuk mempertahankan tingkat oksigen
dan menghindari akumulasi karbon dioksida.
4) Kontrol Karbon Dioksida (CO2)
Untuk kultur sel yang memerlukan kontrol CO2, inkubator dapat
dilengkapi dengan sistem untuk mempertahankan kadar gas ini sesuai
kebutuhan.
5) Monitoring dan Pengaturan Waktu
Beberapa inkubator memiliki fungsi untuk mengatur periode waktu
tertentu, misalnya, untuk simulasi kondisi inkubasi yang berubah seiring
waktu.
4. Cara Menggunakan Inkubator
1) Pertama-tama, pastikan anda sudah menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri).
2) Kemudian, sambungkan dulu kabel inkubator laboratorium dengan arus
listrik.
3) Jika sudah, jangan lupa untuk menyiapkan sampel yang akan dilakukan
inkubasi. Seperti media yang telah ditanam bakteri.
4) Pastikan media yang anda punya dalam cawan petri atau alat gelas lainnya
itu, sudah ditutup rapat dulu ya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
kontaminasi dengan sampel tersebut.
5) Kalau sudah siapkan sampel, selanjutnya barulah tekan tombol power.
6) Kemudian, buka secara perlahan pintu inkubator laboratorium.
7) Lalu, masukkan dan letakkan sampel bakteri tadi secara perlahan ke dalam
ruang inkubator. Tutup kembali.
8) Tidak lupa, setelah memasukkan sampel, atur timer untuk mengatur
berapa lama anda akan melakukan inkubasi tersebut. Biasanya proses
inkubasi ini di atur dengan waktu sekitar 24 jam, dan ini paling sering
berlaku untuk sampel bakteri.
9) Perlu diingat, jika tombol sudah berubah warna menjadi digit hijau, maka
artinya inkubator laboratorium tersebut sudah di set selama 24 jam.

10) Mikroskop Binokuler

1. Pengertian
Mikroskop binokuler adalah alat yang digunakan untuk meneliti benda-benda
kecil yang tak kasat mata atau transparan. Mikroskop binokuler digolongkan
ke dalam kelompok mikroskop cahaya, karena memiliki lensa okuler dan lensa
objektif. Lensa ini dapat menghasilkan efek tiga dimensi pada benda yang
diteliti. Sumber cahaya yang digunakan oleh mikroskop binokuler berasal dari
cahaya lampu. Penggunaan lensa objektif sekitar 1 sampai 2 kali, sementara
lensa okuler perbesarannya 10 hingga 15 kali. Mikroskop ini menggunakan
lensa tujuan dengan ukuran besar, karena pada bagian atasnya terdapat sistem
lensa lain yang dibuat terpisah pada posisi paralel.
2. Fungsi
Fungsi utama mikroskop binokuler, yaitu sebagai alat pengamat benda-benda
yang berukuran kecil. Benda-benda atau benda berukuran kecil tersebut,
antara lain jaringan hewan, jaringan tumbuhan, sel tubuh, protozoa, bakteri,
virus, dan benda lain. Mikroskop binokuler ini juga mampu menunjukkan
ukuran, panjang, lebar, dan tinggi dari objek yang diteliti.
3. Prinsip kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa objektif akan
membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar. Bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai
benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.
4. Cara Menggunakan
1) Tancapkan kabel mikroskop dengan sumber listrik.
2) Tekan tombol ON untuk menyalakan lampu. Penerangan cahaya lampu
bisa Anda atur sedemikian rupa. Perbesar dengan cara pergeseran
pengatur besar kecil cahaya lampu pada mikroskop.
3) Geser tuas diafragma dari posisi MIN ke MAX. Dengan begitu, Anda akan
memperoleh cahaya yang terang dan objek penelitian akan terlihat lebih
jelas.
4) Jangan lupa untuk memasang preparat pada meja objek.
5) Lakukan perbesaran lemah, yakni 4×10 pada objek mikroskop. Anda
dapat melakukannya dengan cara memutar sekrup kasar mikroskop
tersebut.
6) Anda dapat memperbesar atau memperjelas dengan cara menambahkan
ukuran pada lensa okuler. Lakukan penambahan tersebut dengan cara
menggeser revolver.
7) Lensa okuler yang bertambah ukurannya akan mengakibatkan objek
tampak kabur pada perbesaran lemah. Objek kabur itu bisa Anda perjelas
dengan cara menggeser sekrup halus.
8) Disarankan jangan gunakan sekrup kasar saat akan memperjelas sebuah
objek. Karena penggunaan sekrup kasar pada perbesaran yang kuat hanya
akan mengakibatkan pecahnya persiapan yang sedang diteliti.

11) Lemari pendingin

1. Pengertian
Lemari pendingin di laboratorium adalah perangkat penyimpanan yang
dirancang khusus untuk menjaga suhu rendah dalam ruang tertutup, guna
menyimpan bahan atau sampel yang memerlukan suhu dingin atau
pembekuan. Lemari ini memiliki sistem pendingin yang dapat diatur untuk
mempertahankan kondisi suhu yang stabil di dalamnya. Penggunaan lemari
pendingin di laboratorium sangat penting untuk menyimpan bahan-bahan
yang perlu dijaga kestabilan suhunya, seperti bahan kimia tertentu, reagen,
atau sampel biologis yang memerlukan suhu rendah untuk menjaga
keberlangsungan aktivitas atau konservasi.
2. Fungsi
Fungsi utama lemari pendingin di laboratorium adalah menciptakan kondisi
penyimpanan yang optimal untuk mencegah kerusakan atau perubahan yang
tidak diinginkan pada bahan atau sampel yang disimpan. Lemari pendingin
sering memiliki kontrol suhu yang akurat dan alarm untuk memberi peringatan
jika terjadi perubahan suhu yang signifikan, memastikan keberlanjutan
eksperimen atau penelitian yang dilakukan di laboratorium
3. Prosedur kerja
1) Persiapan Sampel atau Bahan: Pastikan bahwa sampel atau bahan yang
akan disimpan di dalam lemari pendingin sudah siap dan ditempatkan
dalam wadah yang sesuai. Pastikan wadah atau botol yang digunakan
sesuai dengan petunjuk penyimpanan dan tahan terhadap suhu rendah.
2) Pengaturan Suhu: Atur suhu lemari pendingin sesuai dengan kebutuhan
penyimpanan sampel atau bahan Anda. Pastikan untuk mengikuti petunjuk
spesifik untuk suhu yang diinginkan.
3) Pemantauan Suhu: Pantau suhu secara teratur dengan menggunakan
termometer atau sensor yang terdapat di dalam lemari pendingin. Pastikan
suhu tetap stabil dan sesuai dengan yang diinginkan.
4) Organisasi dan Penataan: Atur dan tata sampel atau bahan di dalam lemari
pendingin secara teratur. Pastikan bahwa ruang penyimpanan
dimanfaatkan secara efisien.
5) Keamanan dan Akses: Pastikan pintu lemari pendingin tertutup rapat
setiap kali tidak digunakan untuk mencegah peningkatan suhu yang tidak
diinginkan. Berikan akses hanya kepada orang yang berwenang dan diberi
pelatihan dalam menggunakan lemari pendingin.
6) Pembersihan dan Perawatan: Bersihkan lemari pendingin secara berkala
sesuai dengan petunjuk produsen. Periksa sistem pendingin dan perangkat
lainnya secara rutin untuk memastikan semua berfungsi dengan baik.
7) Penanganan Darurat: Ketahui prosedur darurat dan lokasi peralatan
pemadam kebakaran jika terjadi masalah dengan lemari pendingin.
Persiapkan tindakan darurat untuk merespons potensi kegagalan
pendinginan atau situasi lain yang dapat memengaruhi sampel atau bahan.

6) Kesimpulan
Kesimpulan dalam praktikum ini yaitu praktikan dapat mengenal dan mengetahui
fungsi, prinsip kerja, dan cara penggunaan setiap alat yang di gunakan pada praktikum
mikrobiologi. Alat yang di gunakan pada praktikum mikrobiologi terdiri dari alat
elektrik, alat kaca, dan alat non kaca.
1) Alat elektrik yaitu vortex, enkas, autoclave, coloni counter, mikroskop binokuler,
incubator dan lemari pendingin.
2) Alat kaca yaitu jarum inokulum dan spreader (degalsky)
3) Alat non kaca yaitu pelubang sumuran (cork borer)

Sumber Referensi:
 https://fkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/Dokumen%20Mutu-
Instruksi%20Kerja/01300%2006176%20IK%20Pemakaian%20Alat%20Vortex.pdf
 http://ojs.unsamakassar.ac.id/jtl/article/download/88/88/
 http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/31392/6._BAB_II.pdf?sequ
ence=6&isAllowed=y
 https://repository.uhamka.ac.id/15.45.2/1/SUSILO%20.mitra%20ilmu.pdf
 https://fkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/Dokumen%20Mutu-Instruksi
 https://www.upnjatim.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/penuntun-praktikum-
mikrobiologi-genap-16-17.pdf
 https://www.saka.co.id/news-detail/menghitung-koloni-dengan-colony-counter
 https://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30531/7.BAB%20II.pdf?s
equence=6&isAllowed=y
 https://www.saka.co.id/news-detail/mengenal-mikroskop-binokuler
 https://indolabutama.com/mikropipet-pengertian-jenis-dan-cara-penggunaan/amp/
 https://andarupm.co.id/pengertian-mikropipet/
 https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/85c8db717e66295fb77df36
d5808a78b.pdf
 https://repository.um-surabaya.ac.id/4814/1/MODUL_INSTRUMEN_MIKRO.pdf
 https://andarupm.co.id/inkubator-laboratorium/
 https://labsolusi.smartek.id/inkubator/
 https://www.inspeksi.co.id/autoclave-pengertian-fungsi-sejarah-prinsip-kerja-cara-
menggunakan-dan-rekomendasi/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai