Anda di halaman 1dari 5

A Video Steganography Algorithm Based On Kanade-Lucas-Tomasi Tracking

Algorithm and Error Correcting Codes

Problem: Banyak dari algoritma steganografi yang dirancang tanpa mempertimbangkan tahapan
preprocessing seperti memilih Region of Interest (ROI) untuk proses embedding, enkripsi, dan
pengkodean pesan rahasia sebanyak berfokus pada strategi embedding. Sehingga algoritma tersebut
dibangun dengan kurangnya keamanan, ketahanan, dan imperceptibilitas.

Metode:
- Algoritma pelacakan Kanade Lucas Tomasi (KLT) yang digunakan untuk pemilihan fitur dan objek
pelacakan
- Kode Hamming (15, 11) digunakan untuk menyandikan pesan rahasia sebelum proses
penanaman, membuat metode yang diusulkan lebih aman dan kuat selama proses transmisi
- Pesan rahasia yang disandikan tertanam menggunakan metode substitusi LSB adaptif

Hasil: Metode yang diusulkan mencapai efisiensi penyisipan tinggi dengan memasukkan tahap
preprocessing.

- Kualitas visual video stego yang lebih tinggi termasuk PSNRM rata-rata 74,51, 64,75, 55,56, dan
46,81 dB ketika masing-masing 1 LSB, 2 LSB, 3 LSB, dan 4 LSB digunakan.
- Algoritma yang diusulkan mencapai payload embedding tinggi. Jumlah data rahasia di setiap
video adalah sekitar 2,6, 5,2, 7,8, dan 10,4 Mbytes ketika masing-masing 1 LSB, 2 LSB, 3 LSB, dan
4 LSB diterapkan.
- Meningkatnya keamanan dengan penggunaan dua kunci, kode Hamming (15, 11), dan operasi
XOR.

Kelebihan:

- Memaparkan hasil penelitian dengan jelas


- Detail dalam menjelaskan setiap prosesnya
- Memberikan future work

Kekurangan:

- Masih sedikit data yang dilakukan untuk percobaan


Quality Optimized Medical Image Steganography Based On Edge Detection And
Hamming Code

Problem: kurangnya perhatian pada keamanan dan perlindungan informasi gambar medis pada
teknologi Picture Archiving and Communication System (PACS) yang dirancang untuk menyimpan dan
mengirimkan gambar medis digital melalui jaringan public.

Metode:

- Menggunakan edge detection ROI ( Region of Interest), dan RONI (Region of Non Interest) untuk
mengidentifikasi dan menanamkan data rahasia di daerah yang tajam dari gambar
- Dan kode hamming untuk meminimalkan distorsi pada penyisipan data rahasia sehingga
meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan.

Hasil: Hasil percobaan menunjukkan bahwa metode yang diusulkan memberikan muatan tinggi dan
kualitas gambar stego yang baik ditunjukkan oleh nilai PSNR dan wPSNR yang tinggi masing-masing
52,06 dB dan 56,49 dB dengan embedding rate paling tinggi 40%.

Kelebihan:

- Bahasa yang digunakan mudah dipahami maksud dan tujuannya


- Memaparkan secara jelas dan lengkap latar belakang dari permasalahan

Kekurangan:

- Kurang detail dalam memaparkan hasil yang diperoleh dari penelitiannya


- Tidak memberikan future work
- Kurang rinci dalam menjelaskan setiap prosesnya
- Embedding rate yang digunakan masih kecil yaitu dibawah 50%
A DCT-based Robust Video Steganographic Method Using BCH Error Correcting
Codes

Problem: Pengembangan alat steganalisis melemahkan skema steganografi yang tidak aman dan
menjadikannya tidak berguna. Karena masalah utama dari banyak metode steganografi yang ada yaitu
keamanan kurang, rasio tersembunyi rendah dan kualitas video yang rendah.

Metode:

- Untuk meningkatkan keamanan pesan rahasia dienkripsi dan disandikan menggunakan kode
Bose Chaudhuri Hocquenghem (BCH)
- Kemudian pesan rahasia disematkan ke dalam koefisien diskrit cosine transform (DCT) dari
bingkai video

Rasio tersembunyi dari algoritma yang diusulkan adalah sekitar 27,53%, yang dievaluasi sebagai
kapasitas persembunyian tinggi dengan tradeoff minimal dari kualitas visual.

Hasil: algoritma yang diusulkan memiliki muatan embedding yang tinggi. Jumlah data rahasia di setiap
video adalah sekitar 5,99 Mbytes dan Hidden Ratio adalah 27,53%. Kualitas visual dari video stego juga
tinggi: PSNR berkisar antara 38,95-42,73 dB dan kekokohan algoritma dari serangan mencapai nilai
tertinggi yaitu Sim = 1.

Kelebihan:

- Penulis detail dalam memaparkan hasil yang diperoleh dalam melakukan penelitiannya
- Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
- Memberikan future work

Kekurangan:

- Data yang digunakan untuk penelitian sedikit


Novel Video Steganography Algorithm Based on Secret Sharing and Error-
Correcting Code for H.264/AVC

Problem: Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan steganografi berdasarkan gambar digital telah
membuat kemajuan yang kuat. Para peneliti telah mengusulkan banyak algoritma kinerja tinggi, seperti
LSB, LSB matching, BPCS dan lainnya. Serta sejumlah algoritma adaptif terbaru seperti HUGO, WOW,
MVGG dan UED. Namun, keterbatasan ukuran saat ini membatasi volume informasi yang dapat
disembunyikan.

Metode:

- Menggunakan Secret sharing scheme, untuk merekonstruksi sedikit informasi rahasia asli
setelah kehilangan bingkai
- Hamming code, Sebelum menanamkan data untuk memperbaiki bit kesalahan yang disebabkan
oleh transmisi jaringan, kebisingan, dan penyaringan
- Memilih blok penyematan dengan Grey Relational Analysis (GRA) dan menggunakan aturan
untuk menyembunyikan bit untuk memastikan distorsi minimal dan ekstraksi buta.

Hasil: Hasil percobaan menunjukkan bahwa algoritma yang diusulkan mencapai ketahanan tinggi
dengan pengukuran Bit Error Rate (BER) sangat rendah setelah penyerangan oleh noise, dan memiliki
kelebihan lain termasuk anti steganalisis yang baik ditunjukan dengan jumlah False Positive (FP) dan
False Negative (FN) tinggi mencapai 63,14%, peningkatan laju bit yang rendah dibuktikan dengan nilai Bit
Rate Increase (BRI) yang kecil dari metode sebelumnya, dan tembus pandang yang baik.

Kelebihan:

- Bahasa yang digunakan mudah dipahami maksud dan tujuannya


- Sangat detail menjelaskan setiap prosesnya
- Memberikan future work

Kekurangan:

- Data yang digunakan dalam percobaan sedikit


Image Steganography Based on Hamming Code and Edge Detection

Problem: Tiga factor yang menjadi konflik dalam skema steganografi yaitu distorsi gambar rendah,
muatan tinggi dan keamanan lebih diharapkan yang tidak dapat dihindarkan. Namun

Metode:

- Menggunakan edge detection untuk mendeteksi tepi gambar sampul. Hanya piksel tepi yang
dipilih untuk menyematkan payload
- Hamming code dilakukan untuk mengkodekan data rahasia sebelum di sematkan
- Metode 2k correction untuk mencapai imperceptibilitas yang lebih baik dalam gambar stego

Hasil: Dari hasil percobaan ditemukan bahwa pendekatan yang diusulkan lebih baik daripada dua
metode lain dalam kapasitas, Universal image quality index (Q) dan PSNR rata-rata diatas 50 dB yang
menunjukan bahwa kualitas gambar stego sangat baik.

Kelebihan:

- Bahasa yang digunakan mudah dipahami maksud dan tujuannya


- Jelas dalam memaparkan hasil yang diperoleh

Kekurangan:

- Kurang detail dalam menjelaskan setiap proses nya


- Kurang lengkap dalam menyimpulkan isi dari penelitiannya
- Tidak memberikan future work

Anda mungkin juga menyukai