Sop Iadp
Sop Iadp
PRIMER (IADP)
Ditetapkan Oleh:
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Januari 2017
dr. Ardin Sani, M.Kes
Nip.19650208 200112 2 001
PENGERTIAN Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah infeksi akibat penggunaan
intra vaskuler yang ditandai dengan ditemukannya organisme dari hasil
kultur darah semi/kuantitatif dengan tanda klinis yang jelas serta tidak
disertai infeksi yang lain (tanpa ada organ atau jaringan lain yang
dicurigai sebagai sumber infeksi)
Dokter atau perawat bedah terlatih adalah dokter atau perawat yang telah
mendapatkan pelatihan mengenai indikasi pemakaian alat/set
intravaskuler, prosedur pemasangan intravena, pemeliharaan kateter
intravena dan pencegahan infeksi aliran darah sehubungan dengan
pemasangan kateter vena.
Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai dari pelaksanaan hand hygiene
“5 saat” melakukan hand hygiene sampai dengan pemberian antibiotic
profilaksis
PROSEDUR d. Ganti slang kateter vena dengan interval tidak kurang dari 72 jam
pada orang dewasa, kecuali ada indikasi klinis.
e. Pada anak kateter vena tidak diganti sampai terapi intravena
selelesai kecuali terjadi komplikasi (phlebitis, inflamasi).
f. Frekuensi untuk mengubah lokasi kateter pada insersi kateter
sentral ditetapkan oleh dokter.
g. Pada kondisi kegawatan dimana tindakan aseptic tidak dapat
dilakukan selama insersi kateter sentral harus diubah lokasinya
secepat mungkin dalam waktu kurang dari 24 jam. Perkecualian
tersebut harus dicatat penyebabnya.
h. Kultur dan sensitivitas pada ujung kateter hanya dilakukan atas
perintah dokter dan dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih.
i. Penggantian kateter sentral dilakukan pada tempat yang berbeda
bila terjadi infeksi akibat pemakaian kateter tersebut.
j. Ganti selang yang dipakai untuk memasukkan darah, komponen
darah atau emulsi lemak dalam 24 jam dari awal pemasangan
infuse.
9. Pencegahan dan pengendalian IADP dalam penggunaan cairan
parenteral oleh seluruh perawat atau dokter yang terlatih.
a. Infus harus diselesaikan dalam 24 jam untuk satu botol cairan
parenteral yang mengandung lemak
b. Bila hanya emulsi lemak yang diberikan selesaikan infuse dalam
12 jam setelah botol emulsi mulai digunakan.
10. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian IADP dalam
pemberian injeksi melalui Port Injeksi oleh dokter atau yang
terlatih.
a. Bersihkan port injeksi dengan alcohol 70%
b. Campurkan seluruh cairan parenteral di depo farmasi dalam
laminar-flow hood dengan tehnik steril.
11. Pelaksanaan Pencegahan IADP dalam penggunaan vial multi
dosis oleh dokter atau perawat yang terlatih.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ALIRAN DAERAH
PRIMER (IADP)
PROSEDUR a. Simpan vial multi dosis yang sudah dibuka dalam kulkas bila
direkomendasikan dari pabrik beri tanggal buka, nama pasien
dan tanggal lahir pasien.
b. Tutup karet penutup dengan kertas parafilm, bersihkan karet
penutup vial multi dosis dengan alcohol sebelum menusukkan
alat ke vital
c. Gunakan alat steril setiap kali akan mengambil cairan dari vial
multidosis dan hindari kontaminasi alat sebelum menembus
karet vial.
d. Buang vial multi dosis bila sudah kosong, bila dicurigai atau
terlihat adanya kontaminasi atau bila telah mencapai tanggal
kadaluarsa.
12. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian IADP dalam pemberian
antibiotic profilaksis oleh dokter dokter yang terlatih. Jangan
memberikan antimikroba sebagai prosedur rutin sebelum
pemasangan atau selama pemakaian alat intra vena untuk mencegah