Nomor Standar Operasional Prosedur Tgl Pembuatan 10 November 2015
Tgl Revisi November 2018
Tgl Pengesahan November 2018 Disahkan Oleh Direktur RSUD
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Nama Standar Pengambilan Spesimen Darah
Operasional Prosedur Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 1. Petugas Laboratorium adalah Analis Kesehatan tentang Rumah Sakit yang memiliki STR 2. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. 3. Keputusan Mentri Kesehatan No.364/Menkes/SK/III/2003 Tentang Laboratorium Kesehatan. 4. Keputusan Mentri Kesehatan No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 5. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 835/Menkes/8K/IX/2009 tentang Pedoman Kesehatan dan Keamanan Laboratorium. 6. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411/Menkes/PER/III/2010 tentang Laboratorium Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan 1. Spuit 2. Heparin 3. Kapas Alkohol 4. Penutup Karet untuk spuit 5. Label 6. Plester Peringatan Pencatatan dan Pendataan 1. Jika spesimen yang diambil gelap, 1. Buku Ekspedisi Sampling Darah darah gelap artinya mungkin vena 2. Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin 3. Perlu diwaspadai adanya perdarahan dan hematoma akibat pengambilan darah No Uraian Prosedur Pelaksana Mutu Baku Keterangan Petugas Pasien Persyr/Klkpn Waktu Output Laboratorium 1. Tenik pengambilan darah vena Sampel darah Formulir 15 Menit - Sapalah pasien dan perkenalkan diri sambil permintaan mengkonfirmasi identitas pasien pada formulir laboratorium permintaan sebelum pengambilan darah - Persiapkan pasien pada posisi yang siap untuk pengambilan darah - Teliti jenis pemeriksaan dan verifikasi persiapan pasien bila ada - Siapkan jenis alat/ spuit yang sesuai dengan pemeriksaan - Gunakan sarung tangan - Petugas menentukan lokasi phlebotomi arteri (a.radialis, a brachialis dan a.femoralis) - Bersihkan kulit diatas lokasi penusukan dengan alkohol swab 70% dan biarkan sampai kering - Lokasi penusukan tidak boleh diambil didaerah yang terinfeksi (bisul, luka radang, dll) atau kulit yang dingin atau pucat - Siapkan spuit yang telah dibasahi antikoagulan heparin steril 0,2 ml, tanda-tanda pembuluh darah arteri/nadi adalah terabanya denyutan yang tidak ditemukan pada vena - Bila telah ditemukan arteri, lakukan tindakan sepsis dengan alkohol swab 70% - Dengan 2 jari telunjuk dari jari tengah lakukan fiksasi arteri tersebut, kemudian lakukan tusukan/fungsi tegak lurus (karena letaknya dalam sampai terkena arteri tersebut - Cabut spuit dan segera ditutup dengan gabus sehingga tidak terkena udara. Goyangkan spuit sehingga darah tercampur rata dan tidak membeku - Tekan bekas tusukan dengan baik menggunakan alkohol swab sampai tidak keluar darah lagi - Hal ini tidak sama dengan vena karena dengan vena lebih mudah membeku dari pada arteri - Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester - Beri identitas pasien di bagian tabung sesuai dengan formulir permintaan laboratorium (Nama pasien, No. Lab pasien, No RM) - Segera kirim ke laboratorium (CITO) - Prosedur selanjutnya dilakukan sesuai jenis pemeriksaan