Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS RANCANGAN KEGIATAN UNTUK

KESEHATAN MENTAL
”Kejenuhan dan Demotivasi”

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Disusun oleh :

Rizka Rahmawati - 210810607


Perawatan Kesehatan Mental Untuk Diri Sendiri

Rancangan awal
Saya akan melakukan perawatan kesehatan mental dengan kegiatanbekunjung ke tempat pemancingan.
Karena, pertama saya suka memancing dan menyukai ketenangan saat memancing. Disana juga banyak
ikan-ikan berbeda ukuran bentuk. Disana saya juga akan memberi makan ikan dan rencana untuk bakar-
bakar ikan. Saya melakukan di hari Sabtu,1 Oktober 2022. Tempat di kolam pemancingan yang berada di
Kajoran, Magelang , Jawa Tengah. Agenda sebagai berikut :
 Bangun pagi
 Kegiatan bersih rumah
 Mandi pagi
 Sarapan
 Persiapan diri
 Berangkat menuju lokasi
 sampai ke lokasi
 Kegiatan di lokasi
 Bersiap untuk pulang
 Sampai dirumah membersihkan diri,mandi,makan, dan siap untuk istirahat.

Dokumentasi

Hari Sabtu, 1 Oktober 2022. Saya


bangun jam 06:35
Dilanjut ke kegiatan bersih-bersih rumah. Dalam keluarga
sudah ada tugas masing-masing dalam hal membersihkan
rumah. Dalam rumah terdapat 3 orang anak perempuan,1
anak laki-laki dan ibu. Ada yang mencuci
piring,baju,membersihkan halaman rumah dll. Sedangkan
saya membersihkan ruangan tengah. Kegiatan ini saya biasa
lakukan untuk membangun mood di pagi hari.

Setelah rumah bersih,saya sarapan


pagi. Sarapan pagi itu penting untuk
memulai hari,penting dalam
membangun konsentrasi. Saya
sarapan dengan mie goreng dan
pisang sebagai makanan penutup.

Selanjutnya,saya mandi sampai


mempersiapkan diri ber make up. Hal
ini saya lakukan akan percaya diri saat
berada di luar rumah dan saat bertemu
orang lain, dengan adanya percaya
diri saya merasa mood saya lebih
baik.
Setelah siap,pada pukul 09:30 saya
sipa-siap untuk on the way ke lokasi.
Tidak lupa masker,jaket,helm. Di
perjalanan saya akan menghabiskan
waktu kurang lebih 45 menit. Di
perjalanan saya menikmati
pemandangan dan memprioritaskan
keselamatan dengan mengendarai
dengan kecepeatan yang normal.

Diperjalanan saya mampir untuk


mengisi bensin. Pada saat itu kondisi
Pom sangat ramai yang membuat saya
harus mengantri,tapi saya menikmati
hal itu

Setelah menghabiskan kurang lebih 45 menit


saya tiba di lokasi pemancingan pada pukul
10:15 . Pemancingan ini berada di kecamatan
kajoran, Kab. Magelang,Jawa Tengah. Saat tiba
disana suasana yang tenang dengan ada suara
sungai membuat saya nyaman di lokasi.
Di lokasi pertama, saya memberi makan ikan-ikan.
Rasanya menyenangkan dan saya sangat menikmati.
Kedua,saya pergi memancing. Walalupun memancing
butuh waktu yang lama tapi disitu ada kesempatan
untuk saya self-talk. Terakhir saya memindahkan ikan-
ikan dari kolam satu ke kolam lainnya.

Setelah selesai
memancing,memberikan makan ikan
dan bermain kotor-kotoran saat
memindahkan ikan. Saya pergi
membakar hasil tangkapan lalu
menikmati dengan secangkir teh
manis. Membuat saya senang,bahagia
karena setelah energy terkuras,saya
bisa makan begitu lezatnya.
Setelah selesai makan saya on the way
untuk pulang pada pukul 14:00. Di
perjalanan yang dikelilingi
pemandangan hijau membuat saya
merasa bersyukur dengan hari itu.
Setelah tiba dirumah pada pukul
14:45. Saya langsung bersih-bersih
,mandi dan beristirahat.

Self-Reflection
Self-relection merupakan proses memperbaiki diri atau intropeksi diri dengan cara merenungkan kembali
apa yang telah dilakukan dalam hidup. Self-relection dilakukan untuk mengevaluasi hidup yang
membantu mengurangi cemas dan stress. Berdasarkan dengan kegiatan yang telah saya lakukan berikut
proses self-reflection yang saya alami :

a. perasaan sebelum melakukan kegiatan

kondisi perasaan saya saat sebelum melakukan kegiatan tersebut,saya merasa bahwa motivasi saya akan
perkuliahan semakin menurun. Saya mulai jenuh dengan suasana dalam kost saat saya mengerjakan
tugas-tugas kuliah maupun sedang mendalami materi kuliah. Disaat bersamaan saya merasakan terbebani
karena deadline tugas yang saling berdekatan,karena motivasi saya menurun maka membuat saya kurang
fokus untuk membagi waktu. Jenuh yang saya rasakan juga karena selama kuliah offline kegiatan saya
begitu monoton. Mulai Senin hingga Jum’at saya kuliah,belajar,mengerjakan tugas-tugas. Setelah jum’at
saya pulang kerumah,karena rumah saya di Magelang yang cukup dekat dengan Jogja sehingga seminggu
sekali saya pulang. Sampai dirumah saya selalu terpikirkan tugas-tugas,misalnya karena takut tugas
menumpuk jadi saya manfaatkan hari-hari kosong pun dengan menyicil tugas-tugas. Saya mempunyai
perasaan takut dan cemas jika terlalu menyepelekan atau menunda tugas,karena saya memiliki
pengalaman di semester 2, saya terlalu sering menunda-nunda pekerjaan sampai akhirnya presensi saya di
beberapa matakuliah kosong sehingga ada mata kuliah yang harus mengulang. Pengalaman tersebut
membuat sayaa cukup stress dan cemas pada apa yang akan terjadi kedepannya. Namun dibeberapa waktu
saya dapat memanajemen stress saya akan hal itu. Mungkin salah satunya dengan tidak menunda-nunda
perkerjaan tugas saya. Namun yang menjadi masalah hal itu membuat saya lupa untuk meluangkan waktu
istirahat,menikmati waktu sendiri yang akhirnya saya mulai jenuh dan kehilangan motivasi saya akan
belajar.

b. Perasaan saat melakukan kegiatan

kegiatan saya dimulai dengan bangun pagi yang saya rasakan saya merasa biasa saja seperti menjalani
hari biasa. Saya memang dalam keseharian saya terbiasa untuk bersih-bersih, itu membuat saya merasa
lebih baik karena dengan keadaan ruangan atau tempat tinggal bersih membuat saya merasa lebih tenang
dan nyaman. Setiap pagi saya selalu membiasakan sarapan pagi, itu membuat saya merasa lebih aman
untuk keluar rumah. Karena saya memiliki riwayat sakit maag,jadi saat saya tidak sarapan saya selalu
merasa sakit dibagian perut dan itu mengganggu aktivitas dan mood saya. Setelah sarapan saya bersiap
diri dan bernagkat menuju lokasi,saat itu saya ingin menikmati perjalanan dengan mendengarkan music.
Diperjalanan sambil mendengarkan music membuat saya menikmati setiap perjalanan. Di perjalanan
banyak pemandangan alam seperti sawah,gunung dan pemandangan hijau lainnya. Menjadikan mood
saya lebih bahagia dan sangt menikmati perjalanan. Saat sampai ke lokasi pemancingan saya merasa lebih
bahagia lagi karena suasana sangat saya sukai,tenang,terdengar bunyi alam,mendengar suara arus sungai
membuat saya lebih nyaman lagi. Saya mulai dari memberi makan ikan-ikan,perasaan saya saat itu
tenang,merasa nyaman saat ikan-ikan itu makan. Setelah itu saya pergi untuk memancing,saya senang
suasana saat memancing. Saat memancing saya merasa lebih banyak kesempatan untuk bisa self-talk pada
diri sendiri,apa yang telah saya capai,apa yang menjadi tujuan saya,dan sampai pada perasaan bisa
menghargai dengan apa yang sudah saya lakukan. Setelah memancing saya membakar ikan,saat bakar
ikan wangi yang harum membuat saya semakin lapar. Setelah membakar ikan,saya menikmati dengan
sederhana membuat saya merasa bersyukur dengan makanan lezat tersebut. Makanan yang pada saat itu
saya makan benar-benar enak. Setelah selesai makan,saya langsung pulang karena pada saat itu cuaca
mendung. Tapi saya merasa masih bersyukur karena merasa sejuk saat diperjalanan.

c. Perasaan setelah melakukan kegiatan

setelah sampai dirumah saya bersih-bersih badan, lalu yang saya rasakan setelah melakukan kegiatan
tersebut saya merasa lebih ada motivasi untuk kembali pada kegiatan perkuliahan saya. Saya merasa
mungkin saat saya merasa jenuh,saya harus bisa mengambil waktu untuk istirahat,untuk menikmati waktu
sediri,menikmati waktu yang say sukai. Saat itu saya berpikir untuk solusi agar mengubah cara belajar
saya. Misalnya sambil mendengarkan music,mengerjakan ketempat yang baru, mencari suasana baru.
Stelah saya melakuakn kegiatan tersebut saya merasa lebih fokus terhadap tujuan saya. Saya merasa saya
sudah hebat sudah melewati berbagai pembelajaran dalam hidup. Saya merasa hanya perlu menikmati
proses. Dengan menikmati proses saya tidak akan terlalu cemas dan takut terhadap masa depan. Dengan
melakukan kegiatan tersebut membuat saya intropeksi diri dengan keadaan tersebut saya bisa berbicara
pada diri sendiri dan menerima keadaan saat ini.

Teori Kejenuhan Belajar

Kejenuhan merupakan perasaan pada seseorang yang lelah,bosan,tidak adanya semangat beraktivitas dan
merasa tidak ada akemajuan dengan apa yang telah dilakukan. Kejenuhan terjadi pada seseorang yang
kehilangan motivasi Faktor kejenuhan menurut Al-Qowiy.A (2004:79) penyebab yang menimbulkan
kejenuhan yakni kesibukan yang monoton,prestasi yang mandeg,lemah pada minat,adanya penolakan hati
nurani,kegagalan yang terjadi secara beruntun,tidak adanya sebuah penghargaan,mengalami perlakuan
buruk,dan mengalami ketegangan panjang. Menurut Hakim T (2010:63) faktor kejenuuhan yaitu
monoton dan tidak ada variasi dalam cara atau metode,belajar hanya pada tempat tertentu,suasana belajar
yang monoton,kurangnya aktifitas hiburan,menglamai ketegangan mental yang kuat dan berlarut-larut
pada saat belajar.

Aspek-aspek kejenuhan belajar menurut Schaufeli & Enzmann,(Vitasari,2016:16) :

1. kelelahan emosi : ciri-ciri kelelahan emosi yaitu adanya rasa depresi,sedih,menurunnya kemampuan
menegendalian emosi,ketakutan dan cemas tanpa alasan.

2. Kelelahan fisik : gejalaa yang muncul berupa sakit fisik seperti pusing,otot-otot sakit,gangguan
tidur,penurunan berat badan, sesak napas dsb.

3. kelelahan kognitif : rasa ketidakberdayaan,harapan yang sirna dan kehilanan makna hidup,merasa
dirinya tidak mampu melkaukan sesuatu,sulit untuk berkonsentrasi, dsb.

4. Kehilangan Motivasi : muncul kebosanan,hilanganya semangat.


Dampak kejenuhan belajar pada psikis individu seperti stress dan kehilangan Semangat. Individu yang
mengalami kejenuhan cenderung tidak bisa mengontrol masalah dan emosinya sehingga menimbulkan
maslaah lainnya. Kejenuhan terjadi saat individu mulai tertekan, saat tertekan individu mengalami
kejenuhan mendadak semangat dan motivasi menurun dan hilang gairah

Teori Demotivasi

Definisi demotivasi menurut DO”rnyei(2001b) yaitu proses penurunan pada motivasi. Demotivasi terjadi
bukan karena adanya opsi yang lebih menarik yang menganggu individu,penurunan serta hilang minat
seiring berjalannya waktu .Tetapi demotivasi terjadi berawal dari lokus eksternal yang menyebabkan
adanya hal yang memicu demotivasi setelah itu akan ada proses Internalisasi atau proses dimana sesuatu
akan menjadi keyakinan sampai akhirnya harus ada motivasi yang muncul agar tidak ada penurunan
motivasi berikutnya. Keadaan dimana tidak adanya motivasi disebut keadaan amotivasi,gejalanya ditandai
individu menjadi pasif. Orang yang mengalami amotivasi akan merasakan kurangnya kompetensi atau
control atas lingkungan eksternalnya,adanya perasaan tidak bergairah dan tidak berdaya karena kurangnya
kontigensi antara perilaku dan hasil. Mereka “melakukan gerakan tanpa niat untuk melakukan apa yang
mereka lakukakn”sampai mereka berhenti dari aktivitas tersebut (Ryan dan Deci,2001,hlm.17.)

Demotivasi yang terjadi berdasarkan tingkat kemahiran .Demotivasi mempengaruhi kepada hasil yang
kita lakukan.Demotivasi terjadi jika seseorang itu tidak bisa membangun kepercayaan dirinya. Maka dari
itu faktor internal dan faktor reaktif dapat memepengaruhi hasil kerja daripada faktor internal. Faktor
Internal tersebut yaitu kepercayaan diri dan penyangkalan diri. Individu yang mahir pada sesuatu yang dia
kerjakan cenderung membangun kepercayaan diri,sehingga akan menghasilkan hal yang memuaskan dan
akan meningkatkan motivatsi individu,sedangkan individu yang kurang mahir dengan apa yang dia
kerjakan maka cenderung akan merendakan diri sendiri pada akhirnya mendapat hasil yang kurang
sehingga terus terjadi penurunan motivasi. Faktor reaktif yaitu pencarian kenikmatan dan pencarian
bantuan. Semakin tinggi control dan pengaturan diri,semakin tinggi kemahiran individu dengan apa yang
dia kerjakan maka semakin sering mencari bantuan saat kemahirannya lebih rendah. Maka ketika
mengalami demotivation, individu yang lebih mahir pada apa yang dia kerjakan,dia tidak tergantung pada
orang lain dan akan lebih mengatur cara bagaimana untuk memperbaikinya dengan cara melibatkan
motivasi intrinsic. Seperti mengubah cara kerja lebih menyenangkan dan membuat nyaman sambil
mendengarkan music atau yang lainnya. Dari hasil bahasan ini maka untuk mengatasi demotivation dapat
dilakukan dengan mengendalikan keadaan afekti melalui pengaturan emosinya.

Hal ini disebut proses remotivasi,yaitu proses menuju pada motivasi diri. Dimana proses motivasi itu
muncul kembali. Remotivation dilakukan dengan cara mengatur emosinya dengan Enjoyment-seeking
(pencari kesenangan). Hal ini efektif menumbuhkan motivasi yang hilang dengan melakukannya secara
senang dalam melakukan pekerjaan.

Dalam sebuah penelitian mengatakan ketika individu dihadapkan dengan seseorang yang tidak
menyenangkan , materi yang diberikan tidak sesuai itu menjadi resiko akan kehilangan motivasi.
Pengalaman masa lalu mempengaruhi terjadinya demotivasi. Adanya pengalaman negative seberti gagal
dalam ujian, nilai buruk mempengaruhi psikis sesesorang dan kehilangan motivasinya. Tetapi
pengalaman negative tidak selalu langsung menghilangn motivasi seseorang,hal itu dapat terjadi jika
adanya dukungan dari lingkungan terdekat. Bahwa dukungan berupa motivasi secara sosial dan
manusiawi dengan adanya interaksi yang lebih bermakna baik dengan keluarga,teman sebaya,dan orang
disekitar.

Kesimpulan
Menurut fenomena yang saya alami bahwa kehilangan motivasi disebut dengan Demotivasi. Demotivasi
yang saya alami disebabkan karena kejenuhan. Kejenuhan ini terjadi karena kegiatan saat saya belajar itu
monoton,mulai dari tempat saat saya belajar sampai cara belajar membuat kejenuhan tersebut datang.
Menurut teori kejenuhan belajar adanya tekanan dalam proses belajar menyebabkan kejenuhan terjadi
serta mendadak kehilangan motivasi (demotivasi). Menurut teori demotivasi cara mengatasi demotivasi
yaitu dengan mengontrol emosi. Ketika saya meluangkan waktu untuk bereaksi saya merasa lebih dapat
mengintropeksi baik pada diri sendiri maupun keadaan yang harus saya perbaiki. Menurut teori kejenuhan
belajar dan demotivasi hal yang dapat mencegah hal itu dengan mengubah cara yang lebih menyenangkan
saat kita melakukan sesuatu. Misalnya dengan mendengarkan music,dan mencari suasana belajar yang
baru. Dalam teori demotivasi adanya proses remotivasi yaitu proses kembalinya motivasi itu. Menurut
pengalaman yang saya alami saya mengalami proses remotivasi dimana saya menemukan kembali
motivasi belajar saya saat saya melakukan Enjoyment-seeking pada kegiatan saya. Hal ini dapat
menumbuhkan kembali motivasi yang hilang.

Referensi

(2022). Retrieved 4 October 2022, from http://digilib.uinsby.ac.id/326/5/Bab%202.pdf

Falout, J., Elwood, J., & Hood, M. (2009).


Demotivation: Affective states and learning outcomes. System, 37(3), 403-417. Retrieved from
https://www.academia.edu/1421206/Demotivation_Affective_states_and_learning_outcomes

Anda mungkin juga menyukai