Anda di halaman 1dari 1

Hukum adat adalah seperangkat norma, aturan, dan praktik yang menjadi bagian Dalam konteks hukum adat,

hukum adat, konsep living law memiliki arti yang serupa namun
dari tradisi, kepercayaan, dan adat istiadat suatu masyarakat atau kelompok etnis berbeda dari hukum positif atau hukum nasional yang lebih formal. Living law
tertentu. Hukum adat sering kali bersifat informal dan tidak tertulis, tetapi memiliki dalam hukum adat mengacu pada fleksibilitas, adaptabilitas, dan keberlanjutan
pengaruh besar dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik dalam hukum adat dalam menjawab perubahan sosial, ekonomi, dan budaya dalam
masyarakat tersebut. masyarakat yang mengamalkannya.

menurut Prof. Mr. Cornelis van Vollen Hoven adalah keseluruhan aturan tingkah Living law dalam hukum adat menunjukkan bahwa meskipun hukum adat
laku sebuah masyarakat yang berlaku serta memiliki sanksi dan juga belum bersumber dari tradisi dan warisan budaya, ia tetap dinamis dan dapat berubah
dikodifikasikan. sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat yang menerapkannya.
Hal ini memungkinkan hukum adat untuk tetap relevan dan efektif dalam
Sukardi dalam bukunya Sistem Hukum Indonesia juga menjelaskan, hukum adat mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di tingkat lokal atau komunitas.
adalah keseluruhan kaidah maupun norma baik yang dibuat secara tertulis
ataupun tidak tertulis dan berasal dari kebiasaan masyarakat Indonesia atau adat Benturan hukum adat dan hukum nasional adalah sebuah fenomena yang terjadi
istiadat yang di dalamnya digunakan untuk mengatur tingkah laku kehidupan ketika aturan dan nilai dalam hukum adat bertentangan dengan aturan dan nilai
masyarakatnya, sanksi juga akan dikenakan pada pihak yang melanggarnya. dalam hukum nasional. Fenomena ini dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan
masyarakat, seperti pernikahan, warisan, kepemilikan tanah, dan bahkan pidana.
teori yang mencoba menjelaskan pembentukan atau implementasi hukum adat
dalam masyarakat, antara lain: contoh benturan hukum adat dan hukum nasional:

1. Teori Evolusi Hukum : Teori ini menganggap bahwa hukum adat berkembang Pernikahan: Dalam beberapa hukum adat, pernikahan di bawah umur masih
secara bertahap seiring dengan perkembangan masyarakat. Hukum adat mulai diperbolehkan. Hal ini bertentangan dengan hukum nasional yang melarang
dari norma-norma yang sederhana dan kemudian berkembang menjadi sistem pernikahan di bawah umur.
hukum yang lebih kompleks seiring dengan waktu.
Warisan: Dalam beberapa hukum adat, anak perempuan tidak berhak atas warisan
2. Teori Kontrak Sosial : Teori ini mengemukakan bahwa hukum adat terbentuk tanah. Hal ini bertentangan dengan hukum nasional yang mengatur kesetaraan
melalui kesepakatan sosial antara anggota masyarakat. Mereka sepakat untuk hak antara laki-laki dan perempuan dalam hal warisan.
mengikuti aturan dan norma tertentu untuk menjaga ketertiban dan keharmonisan
dalam kelompok mereka. Kepemilikan tanah: Dalam beberapa hukum adat, tanah dimiliki secara komunal
oleh masyarakat adat. Hal ini bertentangan dengan hukum nasional yang
3. Teori Fungsionalisme : Teori ini menekankan bahwa hukum adat berkembang menganut sistem kepemilikan tanah individual.
sebagai respons terhadap kebutuhan dan tuntutan fungsional dalam masyarakat.
Aturan-aturan hukum adat dianggap sebagai instrumen yang diperlukan untuk Pidana: Dalam beberapa hukum adat, terdapat sanksi adat seperti denda adat
memelihara stabilitas dan integrasi sosial. atau pengusiran dari kampung. Hal ini bertentangan dengan hukum nasional yang
mengatur tentang sistem peradilan pidana.
4. Teori Interaksi Sosial : Teori ini menekankan peran interaksi sosial antara
anggota masyarakat dalam membentuk dan mengimplementasikan hukum adat. Faktor-faktor yang menyebabkan benturan hukum adat dan hukum nasional:
Aturan-aturan hukum adat dipengaruhi oleh pola-pola interaksi, komunikasi, dan
negosiasi di antara individu-individu dalam kelompok. Perbedaan nilai dan budaya: Hukum adat dan hukum nasional memiliki nilai dan
budaya yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan dalam aturan dan
5. Teori Strukturalisme : Teori ini memandang hukum adat sebagai bagian dari nilai yang dianut.
struktur sosial yang lebih besar. Hukum adat terbentuk dan diimplementasikan
sesuai dengan posisi dan peran sosial masing-masing anggota dalam struktur Perkembangan zaman: Hukum adat berkembang secara turun-temurun dan tidak
hierarki dan sistem nilai dalam masyarakat. selalu mengikuti perkembangan zaman. Hal ini dapat menyebabkan hukum adat
tidak relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Implementasi hukum adat merujuk pada proses penerapan dan penegakan norma
-norma, aturan, dan praktik hukum adat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dampak benturan hukum adat dan hukum nasiona l:
yang mengakar pada tradisi dan budaya mereka. Hal ini melibatkan beberapa
aspek, antara lain: Ketidakpastian hukum: Benturan hukum adat dan hukum nasional dapat
menyebabkan ketidakpastian hukum bagi masyarakat. Masyarakat tidak
1. Pengakuan Hukum Adat oleh Negara : Salah satu bentuk implementasi hukum mengetahui aturan mana yang harus dipatuhi.
adat adalah pengakuan resmi oleh pemerintah atau lembaga negara yang
bersangkutan. Pengakuan ini bisa berupa pengintegrasian hukum adat ke dalam Konflik sosial: Benturan hukum adat dan hukum nasional dapat menyebabkan
sistem hukum nasional atau pengakuan secara khusus terhadap keberadaan konflik sosial antara masyarakat adat dan pemerintah atau dengan kelompok
hukum adat sebagai entitas hukum yang sah. masyarakat lainnya.

2. Penyusunan Peraturan Hukum Adat : Masyarakat yang menerapkan hukum adat Pelanggaran hak asasi manusia: Benturan hukum adat dan hukum nasional dapat
seringkali memiliki lembaga atau badan tertentu yang bertanggung jawab dalam menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, terutama bagi kelompok
menyusun dan merumuskan aturan-aturan hukum adat. Implementasi hukum adat masyarakat yang rentan seperti perempuan dan anak-anak.
melibatkan proses penyusunan peraturan-peraturan tersebut sesuai dengan nilai-
nilai dan kebutuhan masyarakat.
Upaya untuk mengatasi benturan hukum adat dan hukum nasional:

3. Penyelesaian Sengketa Berdasarkan Hukum Adat : Implementasi hukum adat


Harmonisasi hukum: Melakukan harmonisasi antara hukum adat dan hukum
juga terjadi dalam penyelesaian sengketa atau konflik yang timbul di antara
nasional dengan cara mengidentifikasi aturan dan nilai dalam hukum adat yang
anggota masyarakat. Proses penyelesaian sengketa ini sering dilakukan
sejalan dengan hukum nasional dan mengakomodasi aturan dan nilai tersebut
berdasarkan norma-norma hukum adat yang diakui dan dihormati oleh pihak-pihak
dalam hukum nasional.
yang terlibat.

Sosialisasi hukum: Melakukan sosialisasi tentang hukum nasional kepada


Hukum yang hidup dalam masyarakat atau dikenal dengan istilah living law
masyarakat adat agar masyarakat adat mengetahui aturan dan nilai dalam hukum
sudah ada di Indonesia jauh sebelum kolonial Belanda mengundangkan KUHP.
nasional.
Tapi seiring perkembangan dinamika bangsa, living law sudah diakui konstitusi
dan sejumlah perundangan pasca kemerdekaan.
Pemberdayaan masyarakat adat: Memberdayakan masyarakat adat agar mampu
memahami dan melindungi hak-hak mereka dalam hukum nasional.
Living law merujuk pada konsep bahwa hukum dapat berubah dan berkembang
seiring waktu untuk mencerminkan nilai-nilai, kebutuhan, dan realitas sosial yang
Kesimpulan: Benturan hukum adat dan hukum nasional adalah sebuah fenomena
terus berubah. Istilah ini menggarisbawahi bahwa hukum bukanlah entitas statis
yang kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Upaya untuk
yang tertulis dalam batu, tetapi merupakan sesuatu yang hidup dan dapat
mengatasi benturan ini harus dilakukan dengan mengedepankan dialog dan
beradaptasi dengan perubahan zaman.
kerjasama antara pemerintah, masyarakat adat, dan akademisi.

Living law mencerminkan pemahaman bahwa hukum harus responsif terhadap


dinamika sosial dan tidak boleh kaku atau ketinggalan zaman. Konsep ini menjadi
dasar bagi upaya memastikan bahwa sistem hukum tetap relevan, adil, dan
berfungsi baik dalam mengatur kehidupan masyarakat modern.

Anda mungkin juga menyukai