Anda di halaman 1dari 6

Kasus Kopi Sianida Mirna Salihin, 20 tahun Jessica

Dipenjara untuk Pembunuhan Berencana

Kala itu, Ferdy Sambo yang masih menjabat sebagai Wakil Direktorat
Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama atasannya, Kepala
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Brigjen
Krishna Murti berhasil mengungkap kasus panas ini.

Pada 6 Januari 216, Wayan Mirna Salihin diberitakan meninggal dunia


setelah meminum kopi yang ternyata mengandung racun sianida. Mengutip
dari brtiannica, sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano
dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.
Mirna Salihin memenuhi undangan temannya semasa kuliah di Australia, Jessica Kumala
Wongso. Diketahui Jessica memesankan kopi untuk Mirna dan Hanny.

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Mirna diketahui bertemu dengan


dua teman kuliahnya, yaitu Jessica Kumala Wongso dan Hani di Kafe Olivier,
Grand Indonesia, Jakarta. Saat bertemu di kafe tersebut, Mirna memesan
kopi vietnam. Namun, setelah meminum kopi tersebut, Mirna langsung
mengalami kejang-kejang disusul dengan keluarnya buih-buih dari mulutnya.
Saat itu juga, tubuh Mirna sudah tidak sadarkan diri.
Dari hasil penyelidikan, Krishna Murti bersama Ferdy Sambo mengungkapkan
bahwa terdapat zat sianida dalam kopi yang diminum oleh Mirna. Racun
mematikan tersebut juga ditemukan di lambung Mirna. Setelah diperiksa,
ternyata ada sekitar 3,75 milligram sianida dalam tubuh Mirna.

Setelah melakukan penyelidikan secara lebih dalam terhadap para saksi serta
bukti dan melangsungkan gelar perkara, polisi akhirnya menetapkan seorang
tersangka, yaitu Jessica Kumala Wongso.
Sebelumnya Jessica Kumala Wongso telah menjalani 31 kali persidangan dalam kasus
kematian Wayan Mirna Salihin, mulai dari dakwaan hingga pembacaan duplik dirinya dan tim kuasa
hukum.

Jessica benar-benar dinyatakan sebagai tersangka pada akhir Januari 2016,


sebelum akhirnya divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
pada 27 Oktober 2016, lalu. Jessica dijatuhi hukuman kurungan penjara
selama 20 tahun dalam dakwaan pembunuhan berencana. Sampai sekarang,
Jessica masih dipenjara di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

kasus ini sarat akan misteri. Meskipun banyak bukti yang menunjuk Jessica
sebagai pelaku, tetapi tidak sedikit juga pihak yang menduga bahwa Jessica
bukanlah pelaku sebenarnya. Jessica hanyalah wayang yang digerakkan oleh
sang dalang, tetapi sampai sekarang dalang kasus ini belum ditemukan.
tetapi sampai sekarang Jessica tidak mengakui jika dirinya sebagai pelaku
yang meracuni temannya sendiri, Mirna. Sampai sekarang, salah satu bukti
kuat berupa celana jin yang dipakai Jessica ketika kejadian tidak pernah
ditemukan. Celana jins tersebut diduga terdapat bekas tumpahan cairan
sianida yang diberikan langsung oleh Jessica ke gelas Mirna. Namun, sayang
bukti kuat ini tidak pernah dikeluarkan sampai sekarang.

Dalam pertimbangannya, hakim menilai ada empat hal yang memberatkan Jessica, antara lain
menyebabkan tewasnya Wayan Mirna Salihin, melakukan kejahatan terhadap temannya
sendiri, tidak menyesal dan tidak mengakui perbuatannya. Sedang yang meringankan hanya
satu, adalah terdakwa masih berusia muda dan memiliki masa depan.
Vonis yang dijatuhkan ini sejalan dengan tuntutan jaksa, di mana dalam sidang sebelumnya
jaksa penuntut umum meminta majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman penjara selama 20
tahun. Sebaliknya, tim kuasa hukum Jessica meminta majelis hakim memberikan vonis bebas
terhadap kliennya.

Hal yang sama juga dikemukakan Ketua Tim Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan. Dia
mengaku merasa prihatin dan kecewa dengan keputusan hakim, terlebih tidak ada bukti kalau
Jessica yang membunuh Mirna. Mereka pun mengajukan banding.
Otto juga menuding hakim seakan menjadi jaksa. Selain itu, Otto juga menyebut sidang
tersebut cacat hukum.
Sementara, ayah Mirna Darmawan Salihin menyatakan vonuis yang dijatuhkan belum
menjawab alasan terdakwa Jessica Kumala Wongso hingga tega menghabisi putrinya.

Alasan hakim:
Pertama, adanya unsur pembunuhan berencana yang ditunjukkan dengan sengaja memesan
es kopi Vietnam sebelum Mirna datang di kafe. Jessica dianggap sudah merencanakan
pembunuhan ini secara matang. Kedua, Jessica lebih dulu membayar minuman Mirna yang
dianggap tidak lazim dilakukan. "Terdakwa sudah melakukan pembayaran saat Mirna belum
datang, itu merupakan keanehan. Ada apa di balik itu kerena menurut kelaziman pertemanan,
bukankah lebih enak bersama-sama," kata hakim saat pembacaan vonis. Jessica dianggap
memiliki banyak kesempatan memasukkan sianida ke dalam kopi Mirna, apalagi kopi itu sudah
dibayar.

Ketiga, jika yang dicurigai adalah para pelayan kafe, hakim justru menganggap itu tidak wajar.
Pasalnya, jika sianida sudah dimasukkan lebih dulu, pada saat menyajikan kopi di depan
Jessica tentu akan ada perubahan pada kopi tersebut. Jika pelayan memasukkan sianida,
otomatis barang bukti sisa kopi yang diminum Mirna tak bakal dibiarkan diambil penyidik. Sisa
kopi bisa saja langsung dibuang untuk menghilangkan jejak.

Keempat, menurut keterangan saksi Hani Juwita, Devi Siagian (manajer kafe) dan
pelayan lainnya, ternyata Mirna sudah bereaksi sesaat setelah meminum kopi pesanan
Jessica. Khusus Hani dan Devi yang sempat mencicipi dan mencium kopi
mengungkapkan adanya perubahan bau kopi dan warna. Kesaksian keduanya
didukung dengan kondisi korban yang menunjukkan adanya ketidaknyamanan. "Korban
Mirna langsung mengibas-ngibas mulut. Ini dapat disaksikan dan terekam di CCTV.
Fakta tersebut berarti sianida sudah ada jauh sebelum penyidik Polri memerika sisa
kopi," kata hakim.

Terakhir, menurut hakim pihak ketiga yang paling berpotensi memasukkan sianida ke
kopi Mirna adalah Jessica sendiri. "Terdakwa menguasai lebih lama minuman kopi
Mirna dari diletakkan di meja pesanan nomor 54 hingga diseruput, sekitar 51 menit,"
jelas hakim.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggunakan bukti tak langsung, atau
circumstance evidence dalam memutuskan Jessica Kumala Wongso bersalah melakukan
pembunuhan berencana kepada Wayan Mirna Salihin.

Salah satu pertimbangan Majelis Hakim adalah berdasarkan Jessica terbukti menaruh racun sianida
ke es kopi vietnam yang diminum Mirna.

"Secara formal untuk membuktikan tindak pidana, tidak perlu ada saksi mata. Apabila terdakwa
menggunakan instrumen racun yang dimasukkan ke dalam minuman maka tidak perlu ada orang
yang melihat orang memasukkan racun. Maka hakim dapat menggunakan circumstance evidence
atau bukti tak langsung," kata Ketua Majelis Hakim Kisworo saat membacakan putusan di PN
Jakarta Pusat, Kamis (27/10).

Baca artikel CNN Indonesia "Vonis Jessica Bersalah, Hakim Pakai Bukti Tak Langsung"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20161027180543-12-168489/vonis-
jessica-bersalah-hakim-pakai-bukti-tak-langsung.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Circumstance Evidence yaitu bukti menceritakan suatu fakta yang ada kaitannya dengan tindak
pidana yang terjadi.

Dalam putusan hakim, bukti tak langsung berasal dari beberapa kejadian, yaitu siapa yang
memesan, siapa yang menguasai minuman itu, dan ada gerak-gerik mencurigakan.

"Bukti yang satu diperkuat dengan bukti lain kendati itu hanya menjad circumstance evidence.
Secara materiil apabila terdakwa tidak mau mengakui sepanjang fakta terbukti dan saling
berkesesuaian maka secara objektif terdakwa mlakukan perbuatan tersebut. Teori kesengajaan
yang diobjektifkan terdakwa telah sengaja melakukan tindak pidana pada korban dan memenuhi
unsur yang didakwakan JPU," kata Kisworo.

Baca artikel CNN Indonesia "Vonis Jessica Bersalah, Hakim Pakai Bukti Tak Langsung"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20161027180543-12-168489/vonis-
jessica-bersalah-hakim-pakai-bukti-tak-langsung.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Circumstance Evidence yaitu bukti menceritakan suatu fakta yang ada kaitannya dengan tindak
pidana yang terjadi.

Dalam putusan hakim, bukti tak langsung berasal dari beberapa kejadian, yaitu siapa yang
memesan, siapa yang menguasai minuman itu, dan ada gerak-gerik mencurigakan.

"Bukti yang satu diperkuat dengan bukti lain kendati itu hanya menjad circumstance evidence.
Secara materiil apabila terdakwa tidak mau mengakui sepanjang fakta terbukti dan saling
berkesesuaian maka secara objektif terdakwa mlakukan perbuatan tersebut. Teori kesengajaan
yang diobjektifkan terdakwa telah sengaja melakukan tindak pidana pada korban dan memenuhi
unsur yang didakwakan JPU," kata Kisworo.

Baca artikel CNN Indonesia "Vonis Jessica Bersalah, Hakim Pakai Bukti Tak Langsung"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20161027180543-12-168489/vonis-
jessica-bersalah-hakim-pakai-bukti-tak-langsung.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/


Majelis Hakim mengungkap motif kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Terdakwa Jessica
Kumala Wongso disebut menyimpan sakit hati terhadap Mirna.

Berdasarkan keterangan para saksi-saksi, Jessica menurut Majelis Hakim sudah mengalami
depresi pada November tahun 2015. Jessica berulangkali mengancam dan mencoba bunuh diri
termasuk dengan menggunakan gas CO2.

"Pada 23 November 2015 nampak adanya eskalasi emosi terdakwa Jessica yang awalnya
diarahkan kepada dirinya, mulai diarahkan kepada orang lain yang dekat padanya, atau yang
dapat dipersepsikan dapat menolongnya namun tidak memberikan bantuan sesuai yang
dipersepsikannya," kata hakim anggota Binsar Gultom membacakan analisa yuridis putusan
Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl Bungur Besar Raya, Jakpus, Kamis
(27/10/2016).

Baca artikel detiknews, "Motif Dendam Jessica Terbukti, Hakim: Iri Hati Lihat Kebahagiaan
Mirna-Arief" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-3330947/motif-dendam-jessica-
terbukti-hakim-iri-hati-lihat-kebahagiaan-mirna-arief.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Gangguan emosi yang dialami Jessica bukan cuma karena hubungannya yang retak dengan
Patrick O'Connor. Jessica disebut hakim pernah kecewa saat atasannya Kristie Louise Charter
menolak mencarikan tempat tinggal saat Jessica di Australia.

Rasa kecewa makin menumpuk saat dirinya tidak diundang ke pernikahan Mirna dengan Arief
Soemarko di Bali pada tanggal 28 November 2015.

"Terlihat sesungguhnya Jessica mengalami ketidakstabilan emosi berupa agresivitas dengan


mencoba bunuh diri dan berperilaku impulsif dengan meminum alkohol tinggi. Terlihat
peningkatan emosi terhadap orang yang dipetsepsikan dapat menolongnya," sambung Binsar.

Pada Desember 2015, Jessica kemudian kembali ke Jakarta. Namun majelis hakim
mengatakan kedatangannya ke Jakarta bukan untuk liburan .

"Kedatangan terdakwa Jessica ke Jakarta bukan dalam rangka liburan tapi membawa beberapa
masalah pribadi yang mencekam karena hubungan dengan pacarnya Patrick retak. Hubungan
dengan atasan Kristie retak. Tiba-tiba timbul niat Jessica datang ke Indonesia uuntuk menjalani
hubungan komunikasi dengan Mirna yang setelah lama retak," imbuh hakim.

Setelah aktif mencoba menghubungi Mirna, Jessica akhirnya bertemu pada 8 Desember 2015
di sebuah restoran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat itu Mirna yang ditemani Arief
menraktir Jessica makan dan minum kopi.

"Pertemuan jamuan makan malam membuat pikiran terdakwa Jessica tersayat-sayat, iri hati
melihat kebahagiaan pernikahan Mirna dengan Arief. Sedangkan terdakwa datang ke Jakarta
dengan masalah," tegas hakim Binsar.
Kekesalan Jessica juga bertambah saat Arief mempertanyakan maksud Jessica datang ke
Jakarta. "Ngapain datang ke Jakarta?" tanya Arief sebagaimana dikutip Hakim Binsar. Saat itu
Jessica menyebut sedang berlibur dan mencari kerja.

Setelah pertemuan ini, Jessica menurut majelis hakim mencoba mengajak bertemu dengan
Mirna. Pertemuan akhirnya dilakukan di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta pada 6 Januari
2016. Saat itu Mirna tewas karena meminum es kopi vietnam yang diyakini berisi sianida.

"Bahwa yang menentukan tempat pertemuan di Olivier adalah terdakwa. Sebelum terdakwa
menentukan Hani (Hani Juwita Boon) memberikan pilihan tempat, namun setelah terdakwa
browsing internet terdakwa memilih Olivier," sebut hakim Partahi Hutapea dalam fakta hukum
pertimbangan putusan.

Baca artikel detiknews, "Motif Dendam Jessica Terbukti, Hakim: Iri Hati Lihat Kebahagiaan
Mirna-Arief" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-3330947/motif-dendam-jessica-
terbukti-hakim-iri-hati-lihat-kebahagiaan-mirna-arief.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai