Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

BAHASA INDONESIA

Nama Anggota Kelompok 1. Giovelly E. H. C. M (09)


2. Josi A. B (19)
3. Nathanael J. S (30)
4. Samuel M. S (31)

Kelas

Materi Teks Eksplanasi

Tugas LKPD 2

Bacalah petunjuk pengerjaan LKPD berikut!


1. Duduk bersama dengan kelompokmu.
2. Baca teks eksplanasi “Tanah Longsor” dan “Banjir” yang tersedia di LKPD ini.
3. Diskusikan dengan teman kelompokmu tentang informasi-informasi yang telah
kalian dapatkan setelah membaca teks eksplanasi tersebut.
4. Jawablah latihan soal yang terdapat di bawah kedua teks tersebut.
5. Soal dan jawaban ditulis di buku tulis bahasa Indonesia salah satu anggota
kelompok.
6. Pengumpulan tugas dilakukan oleh seluruh anggota kelompok di Google
Classroom

Tanah Longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis,
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum, kejadian
longsor disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor
pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material
tersebut.

Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu
lereng yang curam, tetapi ada pula faktor faktor lainnya yang turut berpengaruh, di
antaranya erosi, lereng dari bebatuan dan tanah yang diperlemah melalui saturasi
yang diakibatkan hujan lebat, dan gunung berapi yang menciptakan simpanan debu
yang lengang, hujan lebat, dan aliran debu-debu.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tanah longsor, seperti tidak
membuat kolam atau sawah di atas lereng, tidak mendirikan rumah di bawah tebing,
jangan menebang pohon di sekitar lereng, jangan memotong tebing secara tegak
lurus, dan tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai.

Sumber:
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/5-contoh-teks-eksplanasi-tentang-fenomena-alam-1524/

Banjir

Kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Banjir adalah
fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi
lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena alam dan tindakan
manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
f isiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang.
Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan,
pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan
bangunan pengendali banjir

Penyebab Alami
Banjir Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi
masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke
tanah, airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian
meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika
suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran
permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran
permukaan kecil. Akibatnya, ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini
berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

Penyebab Banjir karena Faktor Sosial


Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan
yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah
menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali.
Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman.
Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak
yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang
penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan
drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat
menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah,
air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat
penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya
tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor
sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/ciri-ciri-dan-contoh-teks-eksplanasi

Latihan Soal
Setelah kalian membaca teks eksplanasi di atas, jawablah beberapa pertanyaan
berikut!
1. Berikanlah penjelasan bahwa kedua teks tersebut merupakan teks eksplanasi!
2. Identifikasi struktur teks pada kedua teks eksplanasi tersebut! Berikan
penjelasannya!
3. Informasi apa yang kalian dapatkan dari kedua teks tersebut?
4. Bagaimana gagasan dan pandangan mengenai fenomena dalam kedua
teks tersebut!
5. Adakah kemungkinan usaha yang dapat memperkecil terjadinya kedua
fenomena tersebut setelah membaca teksnya? Berikan penjelasannya!

1. kedua teks tersebut merupakan teks eksplanasi karena menjelaskan tentang


suatu fenomena alam, yaitu tanah longsor dan banjir, beserta penyebab-
penyebabnya.
2. struktur teks pada kedua teks eksplanasi tersebut adalah sebagai berikut:
- Pendahuluan: Memperkenalkan topik (tanah longsor dan banjir).
- Penjelasan tentang fenomena: Menguraikan apa itu tanah longsor dan banjir
beserta faktor-faktor penyebabnya.
- Penjelasan tentang dampak: Menjelaskan dampak dari kedua fenomena
tersebut.
- Penutup: Memberikan saran atau solusi untuk mengatasi atau mencegah
kedua fenomena tersebut.
3. informasi yang dapat diperoleh dari kedua teks tersebut adalah:
- Penjelasan tentang apa itu tanah longsor dan banjir.
- Faktor-faktor penyebab tanah longsor dan banjir.
- Dampak dari tanah longsor dan banjir.
- Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko tanah
longsor dan banjir.
4. gagasan dan pandangan mengenai fenomena dalam kedua teks tersebut
adalah bahwa tanah longsor dan banjir merupakan fenomena alam yang dapat
disebabkan oleh faktor alami maupun tindakan manusia. Keduanya memiliki
dampak yang merugikan dan memerlukan tindakan preventif untuk mencegah
terjadinya.
5. iya, terdapat kemungkinan usaha yang dapat memperkecil terjadinya tanah
longsor dan banjir, seperti:
- Tidak membuat kolam atau sawah di atas lereng.
- Tidak mendirikan rumah di bawah tebing.
- Tidak menebang pohon di sekitar lereng.
- Tidak memotong tebing secara tegak lurus.
- Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai.
- Menjaga tata guna lahan yang baik untuk mencegah erosi dan sedimentasi.
- Menerapkan sistem drainase yang baik untuk mengurangi genangan air.
- Melakukan pengelolaan sampah yang baik untuk mencegah tersumbatnya
saluran air.

Anda mungkin juga menyukai