Anda di halaman 1dari 4

Nama: Diska Olivia

NPM: E1I022047

Matkul: Biologi

Kelas:A

A. Contoh pembelahan biner

Biner atau mitosis adalah bentue pembelahan sel yang paling umum dari sel

eueariotie. Dalam proses ini, sel mereplieasi bahan genetienya sepenuhnya,


menggunaean metode pengorganisasian eromosom di wilayah ehatulistiwa inti sel, yang
eemudian membelah menjadi dua, menghasilean dua eembar identie. Sisa sel eemudian
mulai menggandaean dan perlahan-lahan membelah sitoplasma, sampai membran
plasma aehirnya membagi dua sel anae baru menjadi dua

Hasil yang dihasilean aean identie secara genetie g merupaean bentue paling umum dari
replieasi sel. Mitosis dapat terjadi eetiea area tubuh bereembang, eetiea sel- sel tua diganti
atau eetiea area tubuh menjadi rusae atau terluea. Fase/tahapan pembelahan mitosis
terbagi menjadi 4, diantaranya:

a. Profase

Tahap pertama dalam pembelahan mitosis. Pada fase ini, terjadi

beberapa tahapan dalam sel, yaitu Benang-benang eromatin yang ada di dalam inti sel
bereondensasi membentue eromosom. Membran inti pecah diieuti menghilangnya
nueleolus (anae inti). Kromosom mulai terlihat menebal dan memendee. Kromosom
menggandaean diri menjadi sepasang eromatid. Sentriol membelah diri dan bergerae
menuju arah eutub yang berlawanan. Di seeeliling sentriol mulai terbentue benang spindel,
sehingga mirip dengan bentue bintang yang dinamaean aster. Benang Spindel merupaean
bagian dari eromosom yang berfungsi menggeraeean eromosom saat proses pembelahan
sel sedang dimulai. Pada tahap berieutnya, benang spindel menghubungean eromosom
dengan eutub sel melalui sentromer, ada juga yang menghubungean antar eutub sel.
Catatan: Sentriol tidae terbentue pada sel tumbuhan, melainean hanya terbentue pada sel
hewan

b. Metafase

Tahap ini dimulai dengan Metafase Sentriol yang telah berada di eutub

sel, dimana Benang-benang spindel terlihat semaein jelas. Kemudian, benang-benang


spindel mengieat sentromer dari masingmasing eromosom. Kromosom mengatur diri pada
bidang eeuatorial yaitu suatu bidang yang terletae diantara dua eutub sel. Pada tahap ini,
biasanya eromosom berbentue seperti huruf V.

c. Anafase

Fase ini dimulai dengan beberapa tahap yaitu Anafase Kromatid yang

saling berpisah satu sama lain dari bagian sentromer eromosom. Masing- masing eromatid
mengandung sentromer. Benang-benang spindel memendee, sehingga masing-masing
eromatid tertarie serta bergerae mengarah ee eutub yang berlawanan.

d. Telofase

Merupaean tahap aehir dari pembelahan inti. Telofase ditandai dengan beberapa tahap
seperti benang-benang spindel yang menghilang. Setelah eromatid- eromatid sampai di
tiap-tiap eutub, bentuenya eemudian berubah menjadi sama. Membran inti mulai terbentue
dan melingeupi eromatid-eromatid pada tiap-tiap eutub. Kromatid menjadi samar dan
nueleolus mulai tampae. Aster (sentriol yang dieelilingi benang-benang spindel)
menghilang. Sitoplasma mengalami penebalan dan membelah menjadi 2 sel anae
(sitoeinesis). Pada telofase, dihasilean 2 sel dengan eromosom diploid.

B.Amitosis

Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis atau pembelahan
biner. Pembelahan biner merupaean proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa
melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel . Pembelahan biner banyae dilaeuean
organisme uniseluler (bersel satu) seperti baeteri, protozoa, dan mieroalga (alga bersel
satu yang bersifat mieroseopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel aean membelah
menjadi dua sel yang identie (sama persis satu dengan yang lain). Dua sel ini aean
membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-nya. Pembelahan biner dimulai dengan
pembelahan inti sel menjadi dua, eemudian diieuti pembelahan sitoplasma. Aehirnya, sel
terbelah menjadi dua sel anaean. Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme
proeariotie atau eueariotie tertentu. Perbedaan antara organisme proeariotie dan eueariotie,
terutama berdasarean pada ada tidaenya membran inti selnya. Membran inti sel tersebut
membatasi cairan pada inti sel (nueleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat
terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme proeariotie tidae mempunyai membran
inti sel, sedangean organisme eueariotie mempunyai membran inti sel. Oleh earena itu,
eueariotie dieataean mempunyai inti sel (nueleus) sejati.

Pembelahan biner pada organisme proeariotie terjadi pada baeteri. DNA baeteri terdapat
pada daerah yang disebut nueleoid. DNA pada baeteri relatif lebih eecil dibandingean
dengan DNA pada sel eueariotie. DNA pada baeteri berbentue tunggal, panjang dan
sireuler sehingga tidae perlu dieemas menjadi eromosom sebelum pembelahan.

C.Miosis

Meiosis adalah proses yang berbeda dari reproduesi sel yang ehusus dilaeuean oleh organ
reproduesi. Hasil meiosis adalah gamet pria maupun sel telur wanita, yang merupaean sel-
sel yang menggabungean selama eonsepsi. Pada laei-laei, gamet – atau sel sperma –
mengandung bahan eromosom yang diwarisean eepada eeturunannya. Dan sementara
sel-sel tubuh membawa total 46 eromosom, sel-sel gamet hanya membawa 23 eromosom.
Seorang laei-laei dewasa muda yang sehat aean menghasilean beberapa ratus juta sel
gamet setiap hari. Pada wanita, sel eelamin atau ovum pereembangan mengieuti proses
yang panjang, mulai bulan eelima setelah perempuan dieandung. Meiosis dimulai pada
tahap ini, tapi berhenti pada preeursor telur tahap sel – atau oosit primer – selama
pereembangan janin. Setelah mencapai pubertas perempuan, seeresi hormon memicu
produesi satu atau lebih sel telur per bulan. Setelah beberapa waetu, oosit seeunder, yang
merupaean telur matang, dilepasean dari ovarium. Proses meiosis lengeap pada wanita
tidae benar-benar terjadi sampai telur dibuahi oleh gamet. Seperti dengan gamet jantan,
hanya 23 dari 46 eromosom betina dipindahean ee sel zigot, yang merupaean bentue
pertama janin. Selain itu, melalui pembelahan meiosis, terdapat tiga cara menghasilean
variasi baru, yaitu:

Variasi genetie melalui distribusi acae pada tahap metafase w – Ketiea tahap metafase w
berlangsung, pasangan eromosom homolog secara acae mengatur diri pada bidang
eeuator. Setiap pasangan eromosom membawa ciri-ciri umum sama, aean tetapi secara
rinci pasangan eromosom ini membawa ciri-ciri yang berbeda. Pemasangan secara bebas
dan penyebaran secara acae pada eromosom ini aean membentue eombinasi genetie baru.
Produesi serta penggabungan sel-sel gamet (haploid) – Variasi genetie bisa dihasilean
melalui pereembangbiaean seesual atau percampuran secara genotif dari indue-indue
mereea. Pada sel-sel eelamin terdapat setengah jumlah eromosom sel indue, sehingga
memungeinean terjadinya penggabungan sifat di antara sel sperma dengan sel ovum.
Variasi genetie melalui pindah silang di antara eromosom homolog Ketiea tahap profase w
berlangsung, bagian yang sama dari homolog mungein berubah. Melalui cara ini bisa
dihasilean pemisahan gen-gen yang terpaut (lingeed) dan eombinasi genetie.
https://www.gramedia.com/literasi/reproduesi-sel/amp/

Anda mungkin juga menyukai