Oogenesis terjadi dalam ovarium wanita. Ovum berkembang dari sel induk
yang bernama oogonium. Proses oogenesis dimulai ketika embrio masih
berkembang dalam perut ibunya. Namun proses yang terjadi pada embrio ini
akan berhenti dan berlanjut ketika embrio telah memasuki masa pubertas.
Ovum akan berkembang pada kantung-kantung kecil dalam ovarium yang
disebut folikel. Sel-sel pada folikel akan memberikan nutrisi pada calon ovum
untuk dapat berkembang menjadi ovum masak dan siap dibuahi. Proses
oogenesis adalah sebagai berikut.
Pembelahan mitosis:
Pembelahan ini adalah sebuah proses pembelahan yang ada pada inti sel dan
hasilnya sel baru berjenis kromosom yang sama dengan sel sebelumnya.
Pembelahan ini secara genetik akan membentuk dua sel yang identik. Pasalnya
sifat genetik ini akan di wariskan pada sel barunya. Adapun berikut ini gambar
pembelahan mitosis sebagai berikut :
Umumnya pembelahan ini akan terjadi pada setiap makhluk hidup meskipun
prosesnya tidak secara langsung. Di katakan tidak langsung karena pembelahan ini
perlu banyak tahapan. Berikut ini adalah tahapan pembelahan mitosis di antaranya
sebagai berikut :
Metafase (metaphase)
Tahapan ini adalah proses benang gelendong sudah mulai menampakan wujud
dengan jelas. Nantinya kromosom seperti berjalan sejajar di ruang ekoator sel.
Kemudian benang – benang akan muncul hingga ke kutub, namun tidak akan
melekat di sentromer. Selanjutnya, sentromer membelah sehingga membentuk
kromatid yang lama – lama membentuk kromosom tunggal.
Anafase (anaphase)
Tahap ini kromosom yang awalnya terikat menjadi terpisah sehingga membelah
menjadi 2 bagian sama tetapi menuju ke arah berbeda. Tahap ini akan memiliki
kromosom pada ujung selnya dan sama sari segi serta banyaknya.
Telofase (telophase)
Tahap ini adalah tahap pembelahan mitosis yang paling akhir. Pasalnya kromosom
sudah terletak di kutub maka nukleus akan muncul kembali.Kemudian kromatid
nantinya akan meghilang saat sitoplasma menjadi tebal. Setelah itu membran pada
sel akan memisah dari dua sel yang sebelumnya.
Pembelahan Meiosis:
Pembelahan ini merupakan pembelahan yang ada pada sel reproduksi dengan
tujuan membentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom lebih banyak.
Proses Pembelahan Meiosis I
Beberapa tahapan pembelahan meiosis I adalah sebagai berikut :
Profase
Pembelahan ini di tandai dengan kerusakann pada membran di inti sel sehingga
muncul fragment, kemudian membentuk sebuah gelendong pembelahan. Tahap ini
akan menghilangkan benang kromatin yang kemudian menjadi kromosom yang
akan berpasangan dengan homolog.
Metafase (metapahse)
Tahap ini kromosom akan mulai sejajar di ekuator sel. Selain itu proses lain pada
tahap ini seperti benang spindle yang melekat di setiap sentomer kromosom yang
sudah ada. Di ujung benang menyebar dan terlekat dengan 2 kutub pembelahan
sel yang berlawanan.
Anafase (Anaphase)
Tahap ini di tandai dengan penarikan kromosom homolog pada benang spindle ke
arah yang berbeda – beda.
Telofase (telophase)
Tahap ini merupakan taha terakhir dengan di tandai kromosom sudah berada di
kutub untuk pembelahan
Profase (Prophase)
Tahap ini di tandai dengan kerusakan membran sel inti yang kemudian muncul
serpihan. Selanjutnya kromatid akan mengalir ke tengah sel dan menjadi sebuah
gelendong.
Metafase (Metaphase)
Tahapan ini merupakan dimana metapahse yakni kromosom mulai sejajar dengan
sel di bidangnya yang awalnya tidak beraturan.
Anafase (Anaphase)
Tahap ini merupakan proses kromatid terpisah dengan lainnya dan menuju ke kutub
yang berbeda.
Telofase (Telophase)
Tahap ini terakhir karena nukleus berbentuk dan kromosom terurai sehingga
terbentuklah kromatin yang selanjutnya ke proses sitokinesis.
Dari penjelasan di atas maka sebenarnya pembelahan mitosis dan meiosis memiliki
perbedaan yang jelas pada prosesnya, dimana mitosis 1proses pembelahan sedangkan
meisosin 2 proses pembelahan.
Gametogenesis adalah pembentukan gamet. Gamet adalah sel yang digunakan untuk
melakukan fertilisasi pada perkembangbiakan secara kawin (secara generatif). Dua
gamet yang berbeda jenis akan bergabung dengan satu sama lain dan membentuk
sebuah zygot. Pada manusia gamet ini adalah sel telur (pada wanita) dan sel sperma
(pada pria). Gamet memiliki sifat haploid, atau hanya memiliki separuh dari jumlah
set lengkap kromosom dari individu dewasa. Manusia memiliki sifat sel diploid atau
memiliki sel dengan dua set lengkap kromosom pada intinya (2n), karena itu gamet
pada manusia yang bersifat haploid hanya akan memiliki satu set lengkap kromosom
saja (n) Pada saat dua gamet melakukan fertilisasi, dua sel gamet yang haploid (n) ini
akan bergabung menjadi zigot tadi, yang bersifat kembali diploid (2n), dan dari zigot
ini berkembang organisme baru berupa janin. Karena gamet bersifat haploid (n)
sedangkan sel pada manusia dewasa bersifat diploid (2n), untuk menghasilkan hamet
saat gametogenesis ini diperlukan pembelahan sel yang merubah jumlah kromosom,
yaitu melalui meiosis.
Meiosis adalah pembelahan sel yang mengurangi jumlah kromosom menjadi separuh,
dan menghasilkan 4 (empat) sel hasil pembelahan yang bersipat haploid. Ini berbeda
dengan mitosis, yang melakukan pembelahan yang menghasilkan 2 (dua) sel anakan
dengan jumlah kromosom yang sama dengan sel induk.
4. Ditinjau dari hasil akhirnya, apa perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis dan
sebutkan dimana tempat terjadinya kedua proses tersebut disertai bagannya ?
1. Siklus ovarium
Terbagi menjadi dua fase secara bergantian, yaitu fase folikel dan fase luteal.
Fase Folikel
2. Telolesithal/Mesolesital
Tipe telur dengan letak dari yolk dan inti sel berada di
dua kutub yang berlawanan dengan jumlah yolk yang
sedikit. Kutub dengan konsentrasi yolk disebut kutub
vegetatif sedangkan kutub dengan inti sel disebut kutub
animalia. Jenis telur ini terdapat pada Amphibia,
Lamprey dan Lungfish
3. Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal)
a. Ovulasi
Sebelum terjadi pembuahan, sel telur harus terjadi ovulasi telebih dahulu. Ovulasi
adalah keluarnya sel telur dari ovarium atau indung telur setiap bulannya. Didalam
ovarium banyak sel telur tetapi hanya satu yang keluar pada setiap bulannya.
Sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi matang. Proses
pematangan ini terutama dipengaruhi oleh hormon FSH (folikel stimulating
hormone).
Jika sel telur dibuahi terjadi fertilisasi yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Maka sperma akan menembus kedalam sel telur. Ketika sel telur sudah di buahi
maka sperma akan gugur dan tidak bisa masuk kedalam sel telur.
12. Jelaskan perbedaan fertilisasi internal dan ekstermal dan berikan contohnya
Jawab:
Perbedaan antara fertilisasi internal dan eksternal yaitu:
Fertilisasi internal merupakan proses bertemunya sel ovum dan sel sperma didalam
tubuh induknya, yaitu di saluran reproduksi si betina. Contoh hewan yang melakukan
fertilisasi internal yaitu reptile, aves dan mamalia, Sedangkan Fertilisasi eksternal
merupakan proses bertemunya sel ovum dan sel sperma di luar tubuh induknya, yaitu
di air. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi eksternal yaitu ikan dan katak.
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inseminasi buatan dan bayi tabung ?
Jawab:
Inseminasi buatan, atau juga disebut intrauterine insemination (IUI) seperti yang
dilansir dari Mayo Clinic, merupakan prosedur di mana sperma dari air mani pria
dicuci untuk menempatkan konsentrasi terbaik dari seluruh sperma ke dalam kateter.
Kateter ini lalu dimasukkan melalui leher rahim agar langsung menuju rahim di mana
sperma akan disimpan. Setelah itu, sperma akan dengan sendirinya menemukan cara
untuk mencapai tuba falopi dan menemukan telur untuk dibuahi.
Prosedur ini hanya bisa dilakukan pada perempuan dengan tuba falopi terbuka, dan
biasanya dikombinasikan dengan beberapa bentuk rangsangan rahim, seperti
injectable gonadotropins. Hal ini semacam persiapan medis dari hormon-hormon
yang diproduksi oleh otak untuk merangsang rahim mempersiapkan telurnya untuk
dilepaskan
In vitro fertilization (IVF) atau biasa disebut program bayi tabung, adalah proses di
mana ovarium dirangsang untuk memproduksi banyak telur yang kemudian diekstrasi
dari rahim melalui penyedotan. Prosedur ini dilakukan dengan melakukan bius total.
Sel telur dan sperma lalu diletakkan di suatu cawan khusus untuk membiarkan
pembuahan terjadi, dan diinkubasi selama 3-5 hari. Inilah perbedaan yang paling
kentara antara dua proses ini. Pada inseminasi buatan, pembuahan tetap terjadi dalam
tubuh ibu sedangkan pada bayi tabung, pembuahan dilakukan di laboratorium.
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan partenogenesis dan berikan contoh
hewannya ?
Jawab:
Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual di mana betina memproduksi sel
telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Partenogenesis dapat kita lihat
pada kutu daun, lebah, kutu air, dan beberapa invertebrata lainnya, juga pada
beberapa tumbuhan. Komodo dan hiu ternyata juga mampu bereproduksi secara
partenogenesis, bersama dengan beberapa genera ikan, amfibi, dan reptil - yang telah
menunjukkan bentuk reproduksi aseksual yang berbeda, termasuk partenogenesis
sejati, gynogenesis, dan hybridogenesis (bentuk tidak sempurna dari partenogenesis).
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan a). daur reproduksi, b). Mesntruasi, c).
Puberitasi, d). Kapasitasi, e). ektivasi, f). Enzim akrozom, g). Zona pelusida
Jawab:
a). Daur Repoduksi
Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu
baru. Reproduksi merupakan cara dasar memperahankan diri yang dilakukan oleh
semua bentukkehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk
menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi
menjadi dua jenis, yakni seksual dan aseksual.
b). Menstruasi
Menstrusi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan
siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ
reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai
dengan penebalan dindin rahim (endoterium) yang berisi pembuluh darah. Jika
tidak terjadi kehamilan, endoterium akan mengalami peluruhan dan keluar
bersama darah melalui vagia
c). Puberitas
pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai
saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16
tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
dengan cepat. Padawanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama
(menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah
d). Kapasitasi
Kapasitasi adalah langkah kedua terakhir dalam pematangan spermatozoa
mamalia dan diperlukan untuk membuat mereka kompeten untuk membuahi oosit
e). ektivasi
Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan untuk mengaktifkan kerja suatu
enzim. jadi enzim akan bekerja karena terdapat energi aktivasi
f). Enzim akrozom
Akrosom adalah ujung kepala sperma yg sebagian menutup inti dan mengandung
enzim yg berguna untuk membantu menembus ovum
g). Zona pelusida
zona pelusida merupakan matriks ekstraseluler yang melindungi sel telur (oosit).
MAKALAH PERKEMBANGAN HEWAN
“Bayi Tabung Sebagai Implementasi Teknloogi di Bidang
Reproduksi dan Embriologi Manusia”
Disusun Oleh:
SULASTRI
A1J118039
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta alam semesta
beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah “Bayi Tabung
Sebagai Implementasi Teknologi di Bidang Reproduksi dan Embriologi
Manusia” ini dengan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan
makalah ini adalah suatu bentuk tanggung jawab penulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Hewan.
Penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Sehingga sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran
dalam upaya evaluasi diri. Di samping masih banyaknya ketidak sempurnaan
penulisan dan penyusunan makalah. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan hikmah serta dapat menambah dan memperkaya wawasan
ilmu pengetahuan bagi penulis, dan pembaca.
Sulastri
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bayi Tabung.................................................................................... 3
2.2 Sejarah Bayi Tabung ........................................................................................ 3
2.3 Tujuan Bayi Tabung ......................................................................................... 4
2.4 Macam-Macam Proses Bayi Tabung ............................................................... 5
2.5 Cara Pembuatan Bayi Tabung .......................................................................... 6
2.6 Dampak Melakukan Bayi Tabung ................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .......................................................................................................... 10
3.2 Saran.................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara
yang alami pula (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan
Allah untuk manusia. Setiap pasangan suami istri pasti mengharapkan hadirnya
seorang atau beberapa orang anak sebagai buah hati perkawinan mereka. Akan
tetapi pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya
atau tertutupnya saluran indung telur (tuba Fallopii) yang membawa sel telur ke
rahim, atau karena sel sperma suami lemah sehingga tidak mampu menjangkau
rahim istri. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami isti
untuk mendapatkan anak.
Pesatnya kemajuan dibidang teknologi, kini banyak teknologi-teknologi
yang mampu menciptakan bermacam-macam produk hasil teknologi yang
berkualitas. Diantara produk teknologi mutakhir adalah di bidang biologi. Salah
satunya adalah bayi tabung untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di
atas. Pada dasarnya orang-orang memuji dengan kemajuan dibidang teknologi
tersebut, namun mereka belum tahu pasti apakah produk-produk hasil teknologi
itu dibenarkan menurut hukum agama. Oleh karena hal tersebut di atas, maka
dalam makalah ini Penulis akan menjelaskan lebih banyak mengenai bayi tabung
dan bagaimana menurut hukum Islam tentang bayi tabung tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1
1. Untuk memahami pengertian bayi tabung?
2. Untuk mengetahui sejarah bayi tabung di dunia?
3. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya bayi tabung?
4. Untuk mengetahui macam-macam proses bayi tabung?
5. Untuk mempelajari proses pembuatan bayi tabung?
6. Untuk mengetahui dampak dari melakukan bayi tabung?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
seluruh pasangan tidak subur di dunia." Begitulah bunyi pernyataan resmi komite
penyeleksi hadiah Nobel. Edwards sekarang berumur 85 tahun. Dia
adalahprofesor emeritus di University of Cambridge. Sejak dekade 1950-an, dia
sudah meneliti berbagai hal soal reproduksi manusia. Buah penelitian tersebut
melahirkan in-vitro fertilization, nama resmi teknik bayi tabung. Lewat teknik itu,
sel telur diambil, lalu dibuahi di luar tubuh perempuan. Setelah pembuahan, sel
tersebut ditanamkan kembali ke Rahim (Zahra, 2013).
Kesuksesan perdana program bayi tabung yang dilakukan secara
konvensional/In Vitro Fertilization (IVF) dengan lahirnya Louise Brown
membuat program ini semakin diminati oleh negara-negara di dunia. Di
Indonesia, sejarah bayi tabung yang pertama dilakukan di RSAB Harapan Kita,
Jakarta, pada tahun 1987. Program bayi tabung tersebut akhirnya melahirkan bayi
tabung pertama di Indonesia, yakni Nugroho Karyanto pada tahun 1988. Baru
setelah itu mulai banyak bermunculan kelahiran bayi tabung di Indonesia. Bahkan
jumlahnya sudah mencapai 300 anak (Zahra, 2013).
2.3 Tujuan Bayi Tabung
Program ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidak
mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya
mengalami kerusakan permanen, atau jika pasangan suami istri memiliki penyakit
atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh
keturunan. Dalam kasus khusus, program ini digunakan oleh wanita lajang yang
ingin memperoleh keturunan tanpa harus mempunyai suami atau pasangan.
4
2.4 Macam-Macam Proses Bayi Tabung
a. Pembuahan Dipisahkan dari Hubungan Suami-Istri
Teknik bayi tabung memisahkan persetubuhan suami istri dari pembuahan
bakal anak. Dengan teknik tersebut, pembuahan dapat dilakukan tanpa
persetubuhan. Dengan demikian teknik kedokteran telah mengatur dan
menguasai hukum alam yang terdapat dalam tubuh manusia pria dan wanita.
Dengan pemisahan antara persetubuhan dan pembuahan ini, maka bisa muncul
banyak kemungkinan lain yang menjadi akibat dari kemajuan ilmu kedokteran
dibidang pro-kreasi manusia.
b. Wanita Sewaan untuk Mengandung Anak
Ada kemungkinan bahwa benih dari suami istri tidak bisa dipindahkan ke
dalam rahim sang istri, oleh karena ada gangguan kesehatan atau alasanalasan
lain. Dalam kasus ini, maka diperlukan seorang wanita lain yang disewa untuk
mengandung anak bagi pasangan tadi. Dalam perjanjian sewa rahim ini
ditentukan banyak persyaratan untuk melindungi kepentingan semua pihak
yang terkait. Wanita yang rahimnya disewa biasanya meminta imbalan uang
yang sangat besar. Suami istri bisa memilih wanita sewaan yang masih muda,
sehat dan punya kebiasaan hidup yang sehat dan baik.
c. Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor.
Masalah ini dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandul; dalam arti
bahwa sel telur istri atau sperma suami tidak mengandung benih untuk
pembuahan. Itu berarti bahwa benih yang mandul itu harus dicarikan
penggantinya melalui seorang donor. Masalah ini akan menjadi lebih sulit
karena sudah masuk unsur baru, yaitu benih dari orang lain. Pertama, apakah
pembuahan yang dilakukan antara sel telur istri dan sel sperma dari orang lain
sebagai pendonor itu perlu diketahui atau disembunyikan identitasnya. Kalau
wanita tahu orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari hubungan pribadi
dengan orang itu. Ketiga, apakah pria pendonor itu perlu tahu kepada siapa
benihnya telah didonorkan. Masih banyak masalah lain lagi yang bisa muncul.
d. Munculnya Bank Sperma
5
Praktik bayi tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank-bank
sperma. Pasangan yang mandul bisa mencari benih yang subur dari bank-bank
tersebut. Bahkan orang bisa menjual belikan benih - benih itu dengan harga
yang sangat mahal misalnya karena benih dari seorang pemenang Nobel di
bidang kedokteran, matematika, dan lain-lain. Praktek bank sperma adalah
akibat lebih jauh dari teknik bayi tabung. Kini bank sperma malah
menyimpannya dan memperdagangkannya seolah-olah benih manusia itu suatu
benda ekonomis. Hukum bayi tabung pada manusia harus diklasifikasikan
persoalannya secara jelas. Bila dilakukan dengan sperma atau ovum suami istri
sendiri, baik dengan cara mengambil sperma suami kemudian disuntikkan ke
dalam vagina, tuba palupi atau uterus isteri, maupun dengan cara
pembuahannya di luar rahim, kemudian buahnya (vertilized ovum) ditanam di
dalam rahim istri;maka hal ini dibolehkan, asal keadaan suami istri tersebut
benar-benar memerlukan proses inseminasi buatan untuk membantu pasangan
suami istri tersebut memperoleh keturunan. Hal ini sesuai dengan kaidah ‘al
hajatu tanzilu manzilah al dharurat’ (hajat atau kebutuhan yang sangat
mendesak diperlakukan seperti keadaan darurat) (Yahya, 2003).
2.5 Cara Pembuatan Bayi Tabung
a. Proses bayi tabung sendiri diawali dengan konsultasi dan seleksi pasien,
dimana baik suami dan istri akan diperiksa sampai dengan ada indikasi untuk
mengikuti program bayi tabung. Jika memang diindikasikan, baru bisa masuk
dan mengikuti program bayi tabung.
b. Melakukan stimulasi atau merangsang indung telur untuk memastikan
banyaknya sel telur. Secara alami sel telur memang hanya ada satu, namun
dalam program bayi tabung, perlu lebih dari satu sel telur untuk memperoleh
embrio.
c. Proses bayi tabung yang ke tiga adalah pemantauan pertumbuhan folikel atau
cairan berisi sel telur di dalam indung telur melalui ultrasonografi. Pemantauan
pertumbuhan folikel ini bertujuan untuk melihat apakah sel telur sudah cukup
matang untuk dipanen atau belum. Baru kemudian mematangkan sel telur,
dengan cara menyuntikan obat agar siap dipanen.
6
d. Sel telur diambil untuk di proses di laboratorium. Pada hari yang sama, akan
dilakukan pengambilan sperma suami. Jika tidak ada masalah, pengambilan
dilakukan dengan cara bermasturbasi. Namun bila ditemukan kendala, maka
akan dilakukan operasi pengambilan sperma melalui buah zakar.
e. Pembuahan atau fertilisasi di dalam media kultur di laboratorium, sehingga
menghasilkan embrio. Baru setelah embrio terbentuk, akan dilakukan proses
transfer embrio kembali ke dalam rahim agar terjadi kehamilan. Jika ada sisa
embrio lebih, maka akan disimpan untuk proses kehamilan berikutnya.
f. Proses terakhir adalah fase luteal untuk mempertahankan dinding Rahim dengan
memberikan Progesterone. Biasanya dokter akan memberi obat selama 15 hari
pertama untuk mempertahankan dinding rahim ibu agarterjadi kehamilan.
Setelah itu, dilakukan pemeriksaan apakah telah terjadi kehamilan atau belum,
baik dengan pemeriksaan darah maupun USG (Hanafiah, 1999).
7
Saat pengambilan sel telur dengan jarum menimbulkan risiko terjadinya
perdarahan, infeksi, dan kemungkinan jarum mengenai kandung kemih,
usus, dan pembuluh darah. Dengan persiapan yang baik dan panduan
teknologi ultrasonografi, keadaan tersebut umumnya dapat dihindari.
Risiko kehamilan kembar lebih dari 2 (dua) akan meningkat dengan
banyaknya embrio yang dipindahkan ke dalam rahim. Hal ini akan
memberikan risiko akan persalinan prematur yang memerlukan perawatan
lama. Dengan mempertimbangkan usia istri dan pembatasan jumlah embrio
yang akan dipindahkan ke dalam rahim dapat mengurangi risiko tersebut.
Risiko akan keguguran dan kehamilan di luar kandungan. Melalui
pemberian hormon dan pemindahan embrio dengan panduan ultrasonografi,
keadaan tersebut diharapkan tidak terjadi.
Risiko lain yang timbul dapat berupa biaya yang dikeluarkan, kelelahan
fisik, dan stres emosional dalam menyikapi antara harapan dan kenyataan
yang terjadi selama mengikuti bayi tabung.
b. Dampak Positif
Memberi harapan kepada pasangan pasutri yang lambat punya anak atau
mandul.
Membantu orang lain yang mengidap penyakit.
Mampu mengatasi permasalahan tidak kunjung memiliki anak bagi
penderita kelainan organ reproduksi ataupun lainnya
Memberikan harapan bagi kesejahteraan umat manusia.
Menghindari penyakit (seperti penyakit menurun/genetis, sehingga
untuk kedepan akan terlahir manusia yang sehat dan bebas dari
penyakit keturunan.
Menuntut manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Tidak perlu melakukan hubungan suami istri berulang kali untuk
mendapatkan anak, melainkan hanya cukup memberikan sel telur dari
sang wanita dan sperma dari sang pria
8
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan penulis dapat menyimpulkan bahwa bayi
tabung adalah suatu upaya untuk memperoleh kehamilan dengan jalan
mempertemukan sel sperma dan sel telur sehingga terjadi pembuahan dalam
suatu wadah atau cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil)
khusus. Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik
pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari
ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. Bayi
tabung ini dapat memberikan dampak postif maupun dampak negatif, namun
hal tersebut tergantung pada kesesuaian proses yang dilakukan terhadap SOP.
3.2 Saran
Saran dari penulis hendaknya jika seseorang akan melakukan program
bayi tabung dokter hanya mengizinkan dan melayani permintaan bayi tabung
dengan sel sperma dan ovum suami istri yang bersangkutan tanpa ditransfer
ke dalam rahim wanita lain (ibu titipan), dan pemerintah hendaknya juga
melarang keras dengan sanksi-sanksi hukumannya kepada dokter dan siapa
saja yang melakukan inseminasi buatan pada manusia dengan sperma dan
atau ovum donor.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, Jusuf. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta . EGC.
Nurjannah. 2017. Hukum Islam Dan Bayi Tabung (Analisis Hukum Islam
Kontemporer).
(http://repositori.uinalauddin.ac.id/4008/1/NURJANNAH.pdf). Diakses
pada 16 Maret 2020.
Yahaya, A. S. 2003. Bayi Tabung Uji.
(http://www.papisma.org/nota/fekah/testtube.pdf) Diakses pada 16 Maret
2020.Zahra, A. N. 2013. Bayi Tabung Dalam Pandangan Islam. (online).
(https://keperawatanreligionafifah.wordpress.com/2013/05/19/sejarahbayi-tabung-
di-dunia/). Diakses pada 16 Maret 2020.
11