Anda di halaman 1dari 36

NAMA (NIM): SULASTRI (A1J118039)

1. Sebutkan dan jelaskan secara berurut proses pembentukan gamet ?


Jawab:
Gamet adalah sel kelamin yang dihasilkan agar suatu organisme dapat
bereproduksi menghasilkan keturunan baru. Gamet jantan manusia dan hewan
tingkat tinggi adalah sperma, sedangkan gamet betina adalah ovum (sel telur).
Gamet jantan dan betina akan bersatu dalam proses fertilisasi untuk
menghasilkan individu baru. Sel-sel gamet dihasilkan di organ-organ
reproduksi, sperma dihasilkan di testis sedangkan ovum dihasilkan di
ovarium.

Proses pembentukan gamet disebut dengan gametogenesis. Proses tersebut


dibedakan menjadi dua, yaitu spermatogenesis untuk pembentukan sperma
dan oogenesis untuk pembentukan ovum.
 Spermatogenesis

Spermatogenesis terjadi dalam testis laki-laki, pada bagian tubulus


seminiferus. Tubulus tersebut merupakan saluran melilit-lilit yang terdapat
pada testis. Sperma dihasilkan dari pembelahan sel spermatogonium dalam
tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis adalah sebagai berikut.

 Spermatogonium akan membelah secara mitosis menghasilkan 2


spermatogonium baru.
 Satu spermatogonium akan berperan sebagai cadangan spermatogonium,
sedangkan sel lainnya akan melanjutkan proses spermatogenesis. Sel-sel
spermatogonium memiliki materi genetik diploid (2n)
 Spermatogonium akan berkembang menjadi spermatosit primer yang masih
bersifat diploid (2n)
 Spermatosit primer akan melakukan pembelahan meiosis I menghasilkan 2
spermatosit sekunder. Masing-masing spermatosit sekunder telah bersifat
haploid (n)
 Masing-masing permatosit sekunder akan melakukan pembelahan meiosis
II menghasilkan 4 spermatid yang bersifat diploid (n)
 Spermatid akan mengalami pematangan dengan berkurangnya sitoplasma
dan memperoleh ekor utuk bergerak

Spermatogenesis akan menghhasilkan 4 sperma dari sebuah spermatogonium.


Keempat sel sperma yang terbentuk ini dapat memiliki sifat genetik yang
berbeda karena terjadinya pindah silang dalam tahap profase meiosis I.
Sperma yang telah dihasilkan akan menuju epididimis untuk dimatangkan
lebih lanjut hingga siap membuahi. Proses pembentukan sperma hingga
matang dan siap membuahi membutuhkan waktu sekitar 7 minggu.
 Oogenesis

Oogenesis terjadi dalam ovarium wanita. Ovum berkembang dari sel induk
yang bernama oogonium. Proses oogenesis dimulai ketika embrio masih
berkembang dalam perut ibunya. Namun proses yang terjadi pada embrio ini
akan berhenti dan berlanjut ketika embrio telah memasuki masa pubertas.
Ovum akan berkembang pada kantung-kantung kecil dalam ovarium yang
disebut folikel. Sel-sel pada folikel akan memberikan nutrisi pada calon ovum
untuk dapat berkembang menjadi ovum masak dan siap dibuahi. Proses
oogenesis adalah sebagai berikut.

 Oogonium akan melakukan pembelahan mitosis menghasilkan 2 oogonium


baru.
 Satu oogonium akan menjadi cadangan, sedangkan yang lainnya akan
melanjutkan proses oogenesis.
 Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid
(2n). Oosit primer kemudian mulai melakukan pembelahan meiosis I
namun berhenti pada tahap profase. Proses ini terjadi dalam tubuh embrio,
dan akan terhenti dalam tahap ini hingga embrio dewasa secara fisiologis.
 Setelah pubertas, proses meiosis akan berlanjut hingga terbentuk oosit
sekunder. Pembelahan sel yang terjadi dalam oogenesis tidak merata, 1 sel
memperoleh hampir seluruh sitoplasma dan berkembang menjadi oosit
sekunder, sedangkan sel lain hanya memperoleh sedikit sitoplasma dan
disebut sebagai badan polar. Oosit sekunder memiliki materi genetik yang
haploid (n). Oosit sekunder akan keluar dari folikel dan ovarium melalui
peristiwa yang disebut ovulasi.
 Perkembangan selanjutnya dari oosit sekunder terjadi di luar ovarium.
Oosit sekunder akan melakukan pembelahan meiosis II untuk
menghasilkan ootid. Namun dalam tahap ini juga terjadi pembagian
sitoplasma yang tidak merata sehingga hanya terbentuk 1 ootid dan 1 badan
polar. Ootid bersifat haploid (n).
 Ootid akan berkembang menjadi ovum.

Oogenesis akan menghasilkan 1 ovum dari 1 sel induk oogonium. Folikel


ovarium yang telah mengeluarkan oosit sekunder akan berubah menjadi
korpus luteum yang akan menghasilkan hormon reproduksi wanita. Embrio
wanita menghasilkan sekitar 400.000 oosit primer ketika masih dalam
kandungan, namun tidak semua oosit akan berkembang menjadi ovum.
Proses spermatogenesis dan oogenesis memiliki 4 perbedaan yang sangat
mendasar.

 Pertama, spermatogenesis menghasilkan 4 sperma sedangkan oogenesis


hanya menghasilkan 1 ovum karena proses pembagian sitoplasma yang
tidak merata.
 Kedua, spermatogenesis terjadi setelah laki-laki mengalami pubertas,
sedangkan oogenesias telah dimulai ketika perempuan masih dalam
kandungan.
 Ketiga, spermatogenesis merupakan proses yang berkelanjutan, sedangkan
dalam oogenesis terjadi interupsi (berhenti dalam tahap oosit primer) dan
baru berlanjut lagi ketika perempuan memasuki masa puber.
 Keempat, spermatogenesis terjadi hingga akhir hayat laki-laki, sedangkan
oogenesis terjadi hingga perempuan berumur sekitar 50 tahun
2. Jelaskan disertai gambar pengertian pembelahan mitosis dan miosis ?
Jawab:

Pembelahan mitosis:

Pembelahan ini adalah sebuah proses pembelahan yang ada pada inti sel dan
hasilnya sel baru berjenis kromosom yang sama dengan sel sebelumnya.
Pembelahan ini secara genetik akan membentuk dua sel yang identik. Pasalnya
sifat genetik ini akan di wariskan pada sel barunya. Adapun berikut ini gambar
pembelahan mitosis sebagai berikut :

Umumnya pembelahan ini akan terjadi pada setiap makhluk hidup meskipun
prosesnya tidak secara langsung. Di katakan tidak langsung karena pembelahan ini
perlu banyak tahapan. Berikut ini adalah tahapan pembelahan mitosis di antaranya
sebagai berikut :

Profase (fase pertama mitosis)


Tahapan pertama pembelahan jenis ini yakni dengan membran inti sel menjadi
rusak sehingga membentuk serpihan – serpihan (frigment). Kemudian dengan
berjalannya waktu membran ini membentuk sebuah benang kromatin. Benang ini
mulai padat sehingga akan membentuk kromosom yang akan mengalir menuju ke
titik tengah sel.

Metafase (metaphase)
Tahapan ini adalah proses benang gelendong sudah mulai menampakan wujud
dengan jelas. Nantinya kromosom seperti berjalan sejajar di ruang ekoator sel.
Kemudian benang – benang akan muncul hingga ke kutub, namun tidak akan
melekat di sentromer. Selanjutnya, sentromer membelah sehingga membentuk
kromatid yang lama – lama membentuk kromosom tunggal.

Anafase (anaphase)
Tahap ini kromosom yang awalnya terikat menjadi terpisah sehingga membelah
menjadi 2 bagian sama tetapi menuju ke arah berbeda. Tahap ini akan memiliki
kromosom pada ujung selnya dan sama sari segi serta banyaknya.

Telofase (telophase)
Tahap ini adalah tahap pembelahan mitosis yang paling akhir. Pasalnya kromosom
sudah terletak di kutub maka nukleus akan muncul kembali.Kemudian kromatid
nantinya akan meghilang saat sitoplasma menjadi tebal. Setelah itu membran pada
sel akan memisah dari dua sel yang sebelumnya.

Pembelahan Meiosis:
Pembelahan ini merupakan pembelahan yang ada pada sel reproduksi dengan
tujuan membentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom lebih banyak.
Proses Pembelahan Meiosis I
Beberapa tahapan pembelahan meiosis I adalah sebagai berikut :

Profase
Pembelahan ini di tandai dengan kerusakann pada membran di inti sel sehingga
muncul fragment, kemudian membentuk sebuah gelendong pembelahan. Tahap ini
akan menghilangkan benang kromatin yang kemudian menjadi kromosom yang
akan berpasangan dengan homolog.

Metafase (metapahse)
Tahap ini kromosom akan mulai sejajar di ekuator sel. Selain itu proses lain pada
tahap ini seperti benang spindle yang melekat di setiap sentomer kromosom yang
sudah ada. Di ujung benang menyebar dan terlekat dengan 2 kutub pembelahan
sel yang berlawanan.

Anafase (Anaphase)
Tahap ini di tandai dengan penarikan kromosom homolog pada benang spindle ke
arah yang berbeda – beda.

Telofase (telophase)
Tahap ini merupakan taha terakhir dengan di tandai kromosom sudah berada di
kutub untuk pembelahan

Proses Pembelahan Meiosis II


Beberapa tahapan pembelahan meiosis II sebagai berikut :

Profase (Prophase)
Tahap ini di tandai dengan kerusakan membran sel inti yang kemudian muncul
serpihan. Selanjutnya kromatid akan mengalir ke tengah sel dan menjadi sebuah
gelendong.

Metafase (Metaphase)
Tahapan ini merupakan dimana metapahse yakni kromosom mulai sejajar dengan
sel di bidangnya yang awalnya tidak beraturan.
Anafase (Anaphase)
Tahap ini merupakan proses kromatid terpisah dengan lainnya dan menuju ke kutub
yang berbeda.

Telofase (Telophase)
Tahap ini terakhir karena nukleus berbentuk dan kromosom terurai sehingga
terbentuklah kromatin yang selanjutnya ke proses sitokinesis.

Dari penjelasan di atas maka sebenarnya pembelahan mitosis dan meiosis memiliki
perbedaan yang jelas pada prosesnya, dimana mitosis 1proses pembelahan sedangkan
meisosin 2 proses pembelahan.

3. Pembelahan meiosis sangat diperlukan dalam pembentukan sel gamet. Jelaskan ?

Gametogenesis adalah pembentukan gamet. Gamet adalah sel yang digunakan untuk
melakukan fertilisasi pada perkembangbiakan secara kawin (secara generatif). Dua
gamet yang berbeda jenis akan bergabung dengan satu sama lain dan membentuk
sebuah zygot. Pada manusia gamet ini adalah sel telur (pada wanita) dan sel sperma
(pada pria). Gamet memiliki sifat haploid, atau hanya memiliki separuh dari jumlah
set lengkap kromosom dari individu dewasa. Manusia memiliki sifat sel diploid atau
memiliki sel dengan dua set lengkap kromosom pada intinya (2n), karena itu gamet
pada manusia yang bersifat haploid hanya akan memiliki satu set lengkap kromosom
saja (n) Pada saat dua gamet melakukan fertilisasi, dua sel gamet yang haploid (n) ini
akan bergabung menjadi zigot tadi, yang bersifat kembali diploid (2n), dan dari zigot
ini berkembang organisme baru berupa janin. Karena gamet bersifat haploid (n)
sedangkan sel pada manusia dewasa bersifat diploid (2n), untuk menghasilkan hamet
saat gametogenesis ini diperlukan pembelahan sel yang merubah jumlah kromosom,
yaitu melalui meiosis.
Meiosis adalah pembelahan sel yang mengurangi jumlah kromosom menjadi separuh,
dan menghasilkan 4 (empat) sel hasil pembelahan yang bersipat haploid. Ini berbeda
dengan mitosis, yang melakukan pembelahan yang menghasilkan 2 (dua) sel anakan
dengan jumlah kromosom yang sama dengan sel induk.

4. Ditinjau dari hasil akhirnya, apa perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis dan
sebutkan dimana tempat terjadinya kedua proses tersebut disertai bagannya ?

Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis:


Proses permatogenesis menghasilkan sel sperma yang terjadi di dalam testis (alat
kelamin pria). Sedangkan proses oogenesis menghasilkan sel telur yang terjadi di
ovarium (klamin wanita).
5. Jelaskan disertai gambar mekanisme kerja hipotalamus, hipofisis dan gonad (testis
dan ovarium) dalam daur reproduksi!
Jawab:
Secara umum hormon reproduksi dihasilkan oleh tiga bagian utama yakni
Hipotalamus, Hipofisa, dan Gonadotropin. Ketiga bagian inilah yang memegang
peranan penting dalam mensintesis ataupun mensekresikan hormon
reproduksi.Hipotalamus menghasilkan hormon Gn-RH (Gonadotropin Releasing
Hormone), dimana Gn-RH berfungsi untuk merangsang atau menstimulasi hipofisa
anterior untuk mensintesis hormon gonadotropin yakni FSH dan LH, ICSH pada
jantan.
Setelah hipotalamus menstimulasi hipofisa anterior, maka hipofisa anterior
akan mensintesis dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin yakni FSH (Follicle
Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) pada betina dan ICSH
(Interstitial Cell Stimulating Hormone) pada jantan.
Hormon gonadotropin (FSH, LH, dan ICSH) berperan dalam merangsang
perkembangan pada organ reproduksi baik jantan maupun betina. FSH akan
menstimulasi pertumbuhan folikel di dalam ovarium dalam menghasilkan hormon
estrogen tepatnya pada folikel yang terdapat di dalamnya, sedangkan LH akan
menstimulasi ovarium dalam menghasilkan hormon progesteron tepatnya pada corpus
luteum.
Pada jantan, FSH akan menstimulasi testis dalam menghasilkan dan mengatur
perkembangan sperma serta proses spermatogenesis tepatnya di dalam tubulus
seminiferus. Sedangkan LH akan menstimulasi testis dalam mensintesis hormon
testosteron yang tepatnya berlangsung di dalam sel leydig atau sel interstitial.
a. Mekanisme Kerja Hormon Reproduksi pada Hewan Betina
Telah diketahui bahwa hipotalamus merupakan kelenjar sumber hormon
reproduksi. Dimana hipotalamus dalam kerjanya menghasilkan hormon Gn-RH
yang kemudian Gn-RH akan menstimulasi hipofisa anterior dalam mengatur
pelepasan hormon FSH dan hormon LH. Hormon FSH akan menstimulasi
pertumbuhan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon estrogen,
sedangkan hormon LH akan menstimulasi corpus luteum dalam ovarium untuk
menghasilkan hormon progesteron. Apabila terlampau banyak FSH yang
dilepaskan oleh HA (hipofisa anterior) maka kadar estrogen yang dihasilkan oleh
folikel akan semakin meningkat, disinilah peranan enzim inhibin dalam
menghambat folikel dalam menghasilkan hormon estrogen melalui feedback
negatif terhadap HA (hipofisa anterior).
b. Mekanisme Kerja Hormon Reproduksi pada Hewan Jantan
Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas, hal yang membedakan adalah pada
hewan jantan yang berperan sebagai alat reproduksi primer adalah testis. Di dalam
testis terdiri dari tubulus seminiferus dan sel leydig. Tubulus seminiferus akan
menghasilkan dan mengatur perkembangan sperma dalam proses spermatogenesis,
sedangkan sel leydig berperan dalam mensintesis hormon testosteron.
Proses spermatogenesis yang terjadi di dalam tubulus seminiferus distimulasi oleh
FSH sedangkan pelepasan hormon testosteron oleh sel leydig distimulasi oleh
ICSH. Apabila terlampau banyak FSH yang dilepaskan oleh HA (hipofisa
anterior) maka kadar spermatozoa yang dihasilkan oleh tubulus seminiferus akan
semakin meningkat, disinilah peranan enzim inhibin dalam menghambat tubulus
seminiferus dalam menghasilkan spermatozoa melalui feedback negatif terhadap
HA (hipofisa anterior).
6. Jelaskan masing-masing 3 fungsi hormon berikut: a) estrogen, b) progesteron, c)
testosteron d) prolaktin ?
Jawab:
Fungsi hormone estrogen:
 Pada masa pubertas, hormon estrogen berperan dalam perkembangan payudara
dan juga tumbuhnya rambut dan juga kemaluan yang merupakan tanda wanita
telah memasuki masa pubertas.
 Hormon estrogen merangsang perkembangan sel telur yang menjadi awal dari
terjadinya siklus menstruasi.
 Hormon estrogen berperan dalam mempersipkan rahim agar dapat menjadi tempat
yang layak untuk perkembangan bayi. Selain mempersiapkan rahim, hormon
estrogen juga memiliki peran dalam meningkatkan ukuran rahim, meingkatkan
sistem imun tubuh ibu hamil, menurunkan risiko pendarahan pada rahim, dan
memastikan janin mendapatkan nutrisi yang cukup

Fungsi hormon progesterone:


 Menghasilkan sel telur selama masa ovulasi.
 Menguatkan jaringan rahim untuk persiapan penempelan (implantasi) sel telur
yang sudah dibuahi.
 Pemeliharaan endometrium selama kehamilan.

Fungsi hormone tetoteron:

1. Pada sistem endokrin


Sistem endokrin tubuh memiliki beberapa kelenjar yang memproduksi hormon.
Proses terjadinya testosteron bisa dimulai dari hipotalamus. Hipotalamus
mengirim sinyal pada kelenjar pituitary (kelenjar di bawah otak) mengenai berapa
banyak hormon testosteron yang dibutuhkan oleh tubuh. Lalu dari kelenjar
tersebut dikirim ke testis, sampai pada tahap testis memproduksi testosteron.
Testosteron juga dapat diproduksi di kelenjar adrenal, namun testosteron yang
diproduksi di kelenjar adrenal hanya sebagian kecil. Ketika laki-laki beranjak
remaja, testosteron berfungsi dalam pembetukan suara, jambang, dan beberapa
bulu di bagian tubuh.

2. Pada sistem reproduksi


Ketika pembuahan terjadi, hormon testosteron membantu terjadi pembentukan
genital laki-laki pada janin. Hal ini terjadi sekitar tujuh minggu setelah terjadinya
pembuahan. Saat laki-laki beranjak remaja, produksi testosteron pun meningkat,
maka mulailah terjadinya pembentukan dan perubahan lebih lanjut pada penis dan
testis. Pada saat inilah, testis memproduksi sperma setiap harinya dalam jumlah
yang banyak. Ketika testosteron yang dihasilkan rendah, kemungkinan laki-laki
dapat mengalami disfungsi ereksi.

3. Mendorong perubahan fisik dan gairah seksual


Sejak remaja, laki-laki sudah mengalami adanya desakan seksual atau hasrat
seksual. Meningkatnya produksi testosteron juga membuat laki-laki mengalami
perubahan fisik pada testis, penis, dan bulu pubis. Selain itu, tubuh dan otot laki-
laki pun mulai terbentuk karena adanya peningkatan produksi testosteron ini. Pada
usia ini, laki-laki akan mendapatkan stimulasi seksual bahkan melakukan aktivitas
seksual. Kedua hal ini dapat membuat testosteron yang diproduksi semakin
meningkat.

Fungsi hormone prolaktin:


1. fungsi hormon prolaktin pada pria adalah untuk merangsang produksi sperma
2. Selain itu, dalam kadar yang normal, hormon prolaktin juga berfungsi untuk
menstabilkan gairah seks pada pria.
3. fungsi hormon prolaktin adalah untuk merangsang produksi ASI dan pertumbuhan
payudara, serta membantu pengaturan siklus haid

7. Jelaskan proses terjadinya ovulasi ?


Ovulasi merupakan proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi Perempuan. Pada
tahapan yang ini lapisan rahim telah menebal untuk mempersiapi sel telur yang telah
dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan diturunkan.
Ovulasi dimulai pada masa pubertas dan terus berlangsung secara bulanan dan tahun-
tahun. Ovulasi berhenti pada saat kehamilan.

8. Gambar dan jelaskan siklus menstruasi pada manusia ?


Siklus menstruasi adalah siklus kompleks yang merupakan hasil interaksi sistem
endokrin (hipotalamus, hipofisis dan ovarium) dengan sistem reproduktif yang
menyebabkan terjadinya perubahan pada endometrium uterus. Perubahan
endometrium uterus tersebut menyebabkan terjadinya pendarahan bulanan yang
disebut menstruasi (mens). Siklus menstruasi terjadi pada saat pubertas dimulai. Pada
umumnya rentang siklus menstruasi adalah 28 hari. Siklus terpendek adalah 18 hari,
sedangkan siklus terpanjang 40 hari. Siklus menstruasi terdiri atas siklus ovarium dan
siklus endometrium.

1. Siklus ovarium
Terbagi menjadi dua fase secara bergantian, yaitu fase folikel dan fase luteal.
 Fase Folikel

 Di awal siklus (hari ke-1), hipotalamus menyekresikan GnRh yang


mempengaruhi hipofisis (pituitari) anterior untuk menyekresikan FSH
dan LH.
 Kelompok folikel primer (berjumlah 20-25) yang memiliki reseptor FSH
dan LH, mulai menyekresi estrogen. Folikel primer tumbuh dan
membentuk antrum (ruangan) menjadi folikel sekunder.
 Peningkatan estrogen dalam plasma darah akan menghambat FSH dan
LH. Penurunan FSH ini selanjutnya menghambat pertumbuhan folikel,
kecuali folikel utama yang akan dilepaskan saat ovulasi.
 Kadar estrogen yang terus meningkat pada pertengahan fase folikel,
menyebabkan hipofisis meningkatkan produksi LH.
 Puncak LH menimbulkan efek terhadap folikel utama, yaitu oosit primer
berkembang menjadi oosit sekunder, serta sintesis enzim dan hormon
prostaglandin untuk merobek folikel matang sehingga terjadi ovulasi yang
membebaskan oosit sekunder.
 Fase Luteal
 Folikel Graaf yang ditinggalkan oosit sekunder, berubah menjadi korpus
luteum. Korpus luteum selanjutnya memproduksi progesteron dan sedikit
estrogen.
 Peningkatan kadar progesteron dan estrogen dalam plasma darah berefek
umpan balik negatif terhadap LH dan FSH, sehingga kadar FSH dan LH
menurun. Kadar LH yang menurun menyebabkan korpus luteum
mengalami kemunduran dan berubah menjadi korpus albikan, akibatnya
kada estrogen dan progesteron menurun dengan tajam.
 Penurunan kadar estrogen dan progesteron tersebut menyebabkan
berkurangnya efek umpan balik negatif terhadap hipofisis, sehingga
hipofisis anterior mulai memproduksi FSH dan LH untuk memulai siklus
baru.

Siklus Endometrium Uterus

Terdiri atas tiga fase :


a. Fase menstruasi (haid), fase pengeluaran darah dan sisa endometrium dari vagina.
Fase ini umumnya berlangsung selama 4-5 hari. Hari ke -1 haid dianggap sebagai
permulaan siklus baru dan dimulainya fase folikel. Saat menstruasi masih
berlangsung, sel-sel lapisan basal membelah untuk memperbaiki endometrium di
bawah pengaruh estrogen yang dihasilkan oleh folikel yang sedang tumbuh dalam
ovarium.
b. Fase proliferasi, berlangsung dari akhir haid sampai ovulasi. Estrogen merangsang
proliferasi endometrium hingga menjadi tebal, serta merangsang pertumbuhan
kelenjar dan pembuluh darah.
c. Fase sekretori (progestasi). Terjadi setelah ovulasi atau ketika terbentuk korpus
luteum. Korpus luteum memproduksi progesteron dalam jumlah besar dan
estrogen. Progesteron mengubah endometrium yang tebal menjadi jaringan kaya
pembuluh darah dan glikogen dari hasil sekresi kelenjar, untuk mendukung
kehidupan embrio jika terjadi pembuahan dan implantasi. Namun, jika tidak terjadi
pembuahan dan implantasi, endometrium akan meluruh dan terjadi pendarahan
(dimulai fase haid).
9. Jelaskan mascam-macam tipe telur berdasarkan jumlah yolknya ?
Jawab:
1. Isolesithal
Tipe telur ini disebut juga Homolesital. Tipe telur ini,
penyebaran yolk atau cadangan makanannya tersebar
merata diseluruh ovum dan jumlahnya sedikit dengan
nukleus atau intiselnya berada ditengah. Jadi inti selnya
dikelilingi oleh cadangan makanannya. Tipe telur ini
terdapat pada Amphioxus, Echinodermata, Mollusca,
Annelida dan Mamalia

2. Telolesithal/Mesolesital
Tipe telur dengan letak dari yolk dan inti sel berada di
dua kutub yang berlawanan dengan jumlah yolk yang
sedikit. Kutub dengan konsentrasi yolk disebut kutub
vegetatif sedangkan kutub dengan inti sel disebut kutub
animalia. Jenis telur ini terdapat pada Amphibia,
Lamprey dan Lungfish

3. Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal)

Yolk banyak sekali yang tersebar hampir semua bagian


telur, sehingga inti sel berada terdesak dibagian
ujung/atas dari ovum dan sitoplasmanya sedikit. Kutub
vegetatifnya besar sedangkan kutub animalnya sangat
kecil. Tipe telur ini terdapat pada Reptilia dan Ave
4. Centrolesithal

Merupakan tipe telur dengan yolk dan inti sel berada di


tengah tengah telur. Tipe telur ini terdapat pada Insecta.

10.Jelaskan bagaimana proses terjadi fertilisasi pada manusia ?


Jawab:
Di pertengahan siklus menstruasi, wanita akan mengalami ovulasi. Bila pada saat
ovulasi sel telur bertemu dengan sperma, akan terjadi fertilisasi (pembuahan). Satu sel
telur hanya bisa dibuahi oleh satu sperma, kemudian bergabung menjadi zigot. Dalam
perjalanannya ‘turun’ menuju rahim, zigot akan berubah menjadi embrio. Embrio
akan tertanam di dinding rahim, yaitu di jaringan endometrium, kemudian akan
tumbuh menjadi janin.

11.Jelaskan tahapan-tahapan dalam proses fertilisasi ?


Jawab:
Proses Fertilisasi (Pembuahan)
Proses fertilisasi atau pembuahan merupakan proses dimana sperma akan membuahi
sel telur. Satu kali ejakulasi sperma dikeluarkan 300 juta – 400 juta sel sperma. Yang
akan masuk membuai sel telur. Tetapi tidak semua bertahan hidup sampai ke sel telur.
Dan yang berhasil membuahi hanya satu sperma pada sel telur. Berikut ini adalah
tahapan proses fertilisasi atau pembuahan:

a. Ovulasi
Sebelum terjadi pembuahan, sel telur harus terjadi ovulasi telebih dahulu. Ovulasi
adalah keluarnya sel telur dari ovarium atau indung telur setiap bulannya. Didalam
ovarium banyak sel telur tetapi hanya satu yang keluar pada setiap bulannya.
Sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi matang. Proses
pematangan ini terutama dipengaruhi oleh hormon FSH (folikel stimulating
hormone).

b. Sel telur berpindah ke saluran tuba falopi


Setelah keluar dari ovarium, sel telur akan berpindah ke saluran tuba falopi. Umur
sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga apabila tidak ada sperma
yang membuahinya, maka ia akan mati dan kehamilan tidak terjadi.
c. Meningkatnya Hormon
Setelah sel telur berpindah ke saluran tuba falopi maka dinding Rahim akan
bersiap-siap menebalkan dindingnya. Akan terjadi peningkatan hormon setelah sel
telur meninggakan folikel. folikel dalam ovarium kemudian berkembang menjadi
korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan hormon progesteron yang
bertugas menebalkan lapisan dinding Rahim.

d. Jika Sel Telur Tidak Dibuahi


Jika sel telur tidak di buahi maka sel telur akan berpindah ke Rahim dan hancur
biasa di sebut menstruasi pada wanita setiap bulannya. Menstruasi berbeda-beda
pada wanita, ada yang 28 hari bahkan juga ada yang kurang dan lebih. korpus
luteum mengecil dan kadar hormon dalam tubuh kembali normal seperti biasanya.
Lapisan dinding rahim yang menebal tadi mulai mengalami proses peluruhan
sehingga keluarlah yang namanya darah haid.

e. Jika Sel Telur Dibuahi

Jika sel telur dibuahi terjadi fertilisasi yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Maka sperma akan menembus kedalam sel telur. Ketika sel telur sudah di buahi
maka sperma akan gugur dan tidak bisa masuk kedalam sel telur.
12. Jelaskan perbedaan fertilisasi internal dan ekstermal dan berikan contohnya

Jawab:
Perbedaan antara fertilisasi internal dan eksternal yaitu:
Fertilisasi internal merupakan proses bertemunya sel ovum dan sel sperma didalam
tubuh induknya, yaitu di saluran reproduksi si betina. Contoh hewan yang melakukan
fertilisasi internal yaitu reptile, aves dan mamalia, Sedangkan Fertilisasi eksternal
merupakan proses bertemunya sel ovum dan sel sperma di luar tubuh induknya, yaitu
di air. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi eksternal yaitu ikan dan katak.

13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inseminasi buatan dan bayi tabung ?

Jawab:
Inseminasi buatan, atau juga disebut intrauterine insemination (IUI) seperti yang
dilansir dari Mayo Clinic, merupakan prosedur di mana sperma dari air mani pria
dicuci untuk menempatkan konsentrasi terbaik dari seluruh sperma ke dalam kateter.
Kateter ini lalu dimasukkan melalui leher rahim agar langsung menuju rahim di mana
sperma akan disimpan. Setelah itu, sperma akan dengan sendirinya menemukan cara
untuk mencapai tuba falopi dan menemukan telur untuk dibuahi.

Prosedur ini hanya bisa dilakukan pada perempuan dengan tuba falopi terbuka, dan
biasanya dikombinasikan dengan beberapa bentuk rangsangan rahim, seperti
injectable gonadotropins. Hal ini semacam persiapan medis dari hormon-hormon
yang diproduksi oleh otak untuk merangsang rahim mempersiapkan telurnya untuk
dilepaskan

In vitro fertilization (IVF) atau biasa disebut program bayi tabung, adalah proses di
mana ovarium dirangsang untuk memproduksi banyak telur yang kemudian diekstrasi
dari rahim melalui penyedotan. Prosedur ini dilakukan dengan melakukan bius total.
Sel telur dan sperma lalu diletakkan di suatu cawan khusus untuk membiarkan
pembuahan terjadi, dan diinkubasi selama 3-5 hari. Inilah perbedaan yang paling
kentara antara dua proses ini. Pada inseminasi buatan, pembuahan tetap terjadi dalam
tubuh ibu sedangkan pada bayi tabung, pembuahan dilakukan di laboratorium.

14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan partenogenesis dan berikan contoh
hewannya ?
Jawab:
Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual di mana betina memproduksi sel
telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Partenogenesis dapat kita lihat
pada kutu daun, lebah, kutu air, dan beberapa invertebrata lainnya, juga pada
beberapa tumbuhan. Komodo dan hiu ternyata juga mampu bereproduksi secara
partenogenesis, bersama dengan beberapa genera ikan, amfibi, dan reptil - yang telah
menunjukkan bentuk reproduksi aseksual yang berbeda, termasuk partenogenesis
sejati, gynogenesis, dan hybridogenesis (bentuk tidak sempurna dari partenogenesis).
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan a). daur reproduksi, b). Mesntruasi, c).
Puberitasi, d). Kapasitasi, e). ektivasi, f). Enzim akrozom, g). Zona pelusida
Jawab:
a). Daur Repoduksi
Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu
baru. Reproduksi merupakan cara dasar memperahankan diri yang dilakukan oleh
semua bentukkehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk
menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi
menjadi dua jenis, yakni seksual dan aseksual.
b). Menstruasi
Menstrusi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan
siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ
reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai
dengan penebalan dindin rahim (endoterium) yang berisi pembuluh darah. Jika
tidak terjadi kehamilan, endoterium akan mengalami peluruhan dan keluar
bersama darah melalui vagia
c). Puberitas
pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai
saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16
tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
dengan cepat. Padawanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama
(menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah
d). Kapasitasi
Kapasitasi adalah langkah kedua terakhir dalam pematangan spermatozoa
mamalia dan diperlukan untuk membuat mereka kompeten untuk membuahi oosit
e). ektivasi
Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan untuk mengaktifkan kerja suatu
enzim. jadi enzim akan bekerja karena terdapat energi aktivasi
f). Enzim akrozom
Akrosom adalah ujung kepala sperma yg sebagian menutup inti dan mengandung
enzim yg berguna untuk membantu menembus ovum
g). Zona pelusida
zona pelusida merupakan matriks ekstraseluler yang melindungi sel telur (oosit).
MAKALAH PERKEMBANGAN HEWAN
“Bayi Tabung Sebagai Implementasi Teknloogi di Bidang
Reproduksi dan Embriologi Manusia”

Disusun Oleh:
SULASTRI
A1J118039

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta alam semesta
beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah “Bayi Tabung
Sebagai Implementasi Teknologi di Bidang Reproduksi dan Embriologi
Manusia” ini dengan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan
makalah ini adalah suatu bentuk tanggung jawab penulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Hewan.
Penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Sehingga sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran
dalam upaya evaluasi diri. Di samping masih banyaknya ketidak sempurnaan
penulisan dan penyusunan makalah. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan hikmah serta dapat menambah dan memperkaya wawasan
ilmu pengetahuan bagi penulis, dan pembaca.

Kendari, 16 Maret 2020

Sulastri

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bayi Tabung.................................................................................... 3
2.2 Sejarah Bayi Tabung ........................................................................................ 3
2.3 Tujuan Bayi Tabung ......................................................................................... 4
2.4 Macam-Macam Proses Bayi Tabung ............................................................... 5
2.5 Cara Pembuatan Bayi Tabung .......................................................................... 6
2.6 Dampak Melakukan Bayi Tabung ................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .......................................................................................................... 10
3.2 Saran.................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara
yang alami pula (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan
Allah untuk manusia. Setiap pasangan suami istri pasti mengharapkan hadirnya
seorang atau beberapa orang anak sebagai buah hati perkawinan mereka. Akan
tetapi pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya
atau tertutupnya saluran indung telur (tuba Fallopii) yang membawa sel telur ke
rahim, atau karena sel sperma suami lemah sehingga tidak mampu menjangkau
rahim istri. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami isti
untuk mendapatkan anak.
Pesatnya kemajuan dibidang teknologi, kini banyak teknologi-teknologi
yang mampu menciptakan bermacam-macam produk hasil teknologi yang
berkualitas. Diantara produk teknologi mutakhir adalah di bidang biologi. Salah
satunya adalah bayi tabung untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di
atas. Pada dasarnya orang-orang memuji dengan kemajuan dibidang teknologi
tersebut, namun mereka belum tahu pasti apakah produk-produk hasil teknologi
itu dibenarkan menurut hukum agama. Oleh karena hal tersebut di atas, maka
dalam makalah ini Penulis akan menjelaskan lebih banyak mengenai bayi tabung
dan bagaimana menurut hukum Islam tentang bayi tabung tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bayi tabung?


2. Bagaimankah sejarah bayi tabung di dunia?
3. Apa tujuan dilakukannya bayi tabung?
4. Apa saja macam-macam proses bayi tabung?
5. Bagaimana proses pembuatan bayi tabung?
6. Apa saja dampak dari melakukan bayi tabung?
1.3 Tujuan

1
1. Untuk memahami pengertian bayi tabung?
2. Untuk mengetahui sejarah bayi tabung di dunia?
3. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya bayi tabung?
4. Untuk mengetahui macam-macam proses bayi tabung?
5. Untuk mempelajari proses pembuatan bayi tabung?
6. Untuk mengetahui dampak dari melakukan bayi tabung?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bayi Tabung

Teknologi bayi tabung merupakan aplikasi teknologi dalam bidang


reproduksi manusia. Bayi tabung dalam bahasa kedokteran disebut In Vitri
Fertilization (IVF). In Vitro berasal dari bahasa Latin yang berarti di dalam
sedangkan Fertilization adalah Bahasa Inggris yang memiliki arti pembuahan.
Jadi, bayi tabung adalah suatu upaya untuk memperoleh kehamilan dengan jalan
mempertemukan sel sperma dan sel telur sehingga terjadi pembuahan dalam suatu
wadah atau cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil) khusus yang
hal ini dilakukan oleh petugas medis. Mungkin karena proses pembuahan tersebut
terjadi di cawan kaca (seolah seperti tabung), akhirnya masyarakat mengenalnya
sebagai pengertian bayi tabung (Nurjannah, 2017).
Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik
pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari
ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. Awal
berkembangnya teknik ini bermula dari ditemukannya teknik pengawetan sperma.
Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan
dalam cairan nitrogen pada temperatur -321 derajat Fahrenheit (Nurjannah, 2017).
2.2 Sejarah Bayi Tabung
Tonggak sejarah bayi tabung diukir Profesor Robert Edwards di Inggris
pada 25 Juli 1978. Beliau seorang dokter yang pada hari itu berhasil melahirkan
Louise Brown, bayi tabung pertama di dunia hasil eksperimen Edwards dan
rekannya, Patrick Steptoe. Atas prestasi tersebut, Senin 4 Oktober, di Stockholm,
Swedia, Edwards dinyatakan sebagai peraih Nobel pada kategori kesehatan.
“Prestasi Edwards telah membuka mata dunia bahwa ketidaksuburan atau
kemandulan bisa diatasi.
Sekitar 4 juta bayi telah dilahirkan dengan program bayi tabung itu. Hari ini,
visi seorang Robert Edwards menjadi nyata dan membawa kebahagiaan kepada

3
seluruh pasangan tidak subur di dunia." Begitulah bunyi pernyataan resmi komite
penyeleksi hadiah Nobel. Edwards sekarang berumur 85 tahun. Dia
adalahprofesor emeritus di University of Cambridge. Sejak dekade 1950-an, dia
sudah meneliti berbagai hal soal reproduksi manusia. Buah penelitian tersebut
melahirkan in-vitro fertilization, nama resmi teknik bayi tabung. Lewat teknik itu,
sel telur diambil, lalu dibuahi di luar tubuh perempuan. Setelah pembuahan, sel
tersebut ditanamkan kembali ke Rahim (Zahra, 2013).
Kesuksesan perdana program bayi tabung yang dilakukan secara
konvensional/In Vitro Fertilization (IVF) dengan lahirnya Louise Brown
membuat program ini semakin diminati oleh negara-negara di dunia. Di
Indonesia, sejarah bayi tabung yang pertama dilakukan di RSAB Harapan Kita,
Jakarta, pada tahun 1987. Program bayi tabung tersebut akhirnya melahirkan bayi
tabung pertama di Indonesia, yakni Nugroho Karyanto pada tahun 1988. Baru
setelah itu mulai banyak bermunculan kelahiran bayi tabung di Indonesia. Bahkan
jumlahnya sudah mencapai 300 anak (Zahra, 2013).
2.3 Tujuan Bayi Tabung

Program ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidak
mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya
mengalami kerusakan permanen, atau jika pasangan suami istri memiliki penyakit
atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh
keturunan. Dalam kasus khusus, program ini digunakan oleh wanita lajang yang
ingin memperoleh keturunan tanpa harus mempunyai suami atau pasangan.

4
2.4 Macam-Macam Proses Bayi Tabung
a. Pembuahan Dipisahkan dari Hubungan Suami-Istri
Teknik bayi tabung memisahkan persetubuhan suami istri dari pembuahan
bakal anak. Dengan teknik tersebut, pembuahan dapat dilakukan tanpa
persetubuhan. Dengan demikian teknik kedokteran telah mengatur dan
menguasai hukum alam yang terdapat dalam tubuh manusia pria dan wanita.
Dengan pemisahan antara persetubuhan dan pembuahan ini, maka bisa muncul
banyak kemungkinan lain yang menjadi akibat dari kemajuan ilmu kedokteran
dibidang pro-kreasi manusia.
b. Wanita Sewaan untuk Mengandung Anak
Ada kemungkinan bahwa benih dari suami istri tidak bisa dipindahkan ke
dalam rahim sang istri, oleh karena ada gangguan kesehatan atau alasanalasan
lain. Dalam kasus ini, maka diperlukan seorang wanita lain yang disewa untuk
mengandung anak bagi pasangan tadi. Dalam perjanjian sewa rahim ini
ditentukan banyak persyaratan untuk melindungi kepentingan semua pihak
yang terkait. Wanita yang rahimnya disewa biasanya meminta imbalan uang
yang sangat besar. Suami istri bisa memilih wanita sewaan yang masih muda,
sehat dan punya kebiasaan hidup yang sehat dan baik.
c. Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor.
Masalah ini dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandul; dalam arti
bahwa sel telur istri atau sperma suami tidak mengandung benih untuk
pembuahan. Itu berarti bahwa benih yang mandul itu harus dicarikan
penggantinya melalui seorang donor. Masalah ini akan menjadi lebih sulit
karena sudah masuk unsur baru, yaitu benih dari orang lain. Pertama, apakah
pembuahan yang dilakukan antara sel telur istri dan sel sperma dari orang lain
sebagai pendonor itu perlu diketahui atau disembunyikan identitasnya. Kalau
wanita tahu orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari hubungan pribadi
dengan orang itu. Ketiga, apakah pria pendonor itu perlu tahu kepada siapa
benihnya telah didonorkan. Masih banyak masalah lain lagi yang bisa muncul.
d. Munculnya Bank Sperma

5
Praktik bayi tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank-bank
sperma. Pasangan yang mandul bisa mencari benih yang subur dari bank-bank
tersebut. Bahkan orang bisa menjual belikan benih - benih itu dengan harga
yang sangat mahal misalnya karena benih dari seorang pemenang Nobel di
bidang kedokteran, matematika, dan lain-lain. Praktek bank sperma adalah
akibat lebih jauh dari teknik bayi tabung. Kini bank sperma malah
menyimpannya dan memperdagangkannya seolah-olah benih manusia itu suatu
benda ekonomis. Hukum bayi tabung pada manusia harus diklasifikasikan
persoalannya secara jelas. Bila dilakukan dengan sperma atau ovum suami istri
sendiri, baik dengan cara mengambil sperma suami kemudian disuntikkan ke
dalam vagina, tuba palupi atau uterus isteri, maupun dengan cara
pembuahannya di luar rahim, kemudian buahnya (vertilized ovum) ditanam di
dalam rahim istri;maka hal ini dibolehkan, asal keadaan suami istri tersebut
benar-benar memerlukan proses inseminasi buatan untuk membantu pasangan
suami istri tersebut memperoleh keturunan. Hal ini sesuai dengan kaidah ‘al
hajatu tanzilu manzilah al dharurat’ (hajat atau kebutuhan yang sangat
mendesak diperlakukan seperti keadaan darurat) (Yahya, 2003).
2.5 Cara Pembuatan Bayi Tabung
a. Proses bayi tabung sendiri diawali dengan konsultasi dan seleksi pasien,
dimana baik suami dan istri akan diperiksa sampai dengan ada indikasi untuk
mengikuti program bayi tabung. Jika memang diindikasikan, baru bisa masuk
dan mengikuti program bayi tabung.
b. Melakukan stimulasi atau merangsang indung telur untuk memastikan
banyaknya sel telur. Secara alami sel telur memang hanya ada satu, namun
dalam program bayi tabung, perlu lebih dari satu sel telur untuk memperoleh
embrio.
c. Proses bayi tabung yang ke tiga adalah pemantauan pertumbuhan folikel atau
cairan berisi sel telur di dalam indung telur melalui ultrasonografi. Pemantauan
pertumbuhan folikel ini bertujuan untuk melihat apakah sel telur sudah cukup
matang untuk dipanen atau belum. Baru kemudian mematangkan sel telur,
dengan cara menyuntikan obat agar siap dipanen.

6
d. Sel telur diambil untuk di proses di laboratorium. Pada hari yang sama, akan
dilakukan pengambilan sperma suami. Jika tidak ada masalah, pengambilan
dilakukan dengan cara bermasturbasi. Namun bila ditemukan kendala, maka
akan dilakukan operasi pengambilan sperma melalui buah zakar.
e. Pembuahan atau fertilisasi di dalam media kultur di laboratorium, sehingga
menghasilkan embrio. Baru setelah embrio terbentuk, akan dilakukan proses
transfer embrio kembali ke dalam rahim agar terjadi kehamilan. Jika ada sisa
embrio lebih, maka akan disimpan untuk proses kehamilan berikutnya.
f. Proses terakhir adalah fase luteal untuk mempertahankan dinding Rahim dengan
memberikan Progesterone. Biasanya dokter akan memberi obat selama 15 hari
pertama untuk mempertahankan dinding rahim ibu agarterjadi kehamilan.
Setelah itu, dilakukan pemeriksaan apakah telah terjadi kehamilan atau belum,
baik dengan pemeriksaan darah maupun USG (Hanafiah, 1999).

Gambar 2.4.1 Tahapan proses bayi tabung

2.6 Dampak Melakukan Bayi Tabung


a. Dampak Negatif
 Terjadinya stimulasi indung telur yang berlebihan memungkinkan terjadinya
penumpukan cairan di rongga perut dan memberikan beberapa keluhan,
seperti rasa kembung, mual, muntah, dan hilangnya selera makan.

7
 Saat pengambilan sel telur dengan jarum menimbulkan risiko terjadinya
perdarahan, infeksi, dan kemungkinan jarum mengenai kandung kemih,
usus, dan pembuluh darah. Dengan persiapan yang baik dan panduan
teknologi ultrasonografi, keadaan tersebut umumnya dapat dihindari.
 Risiko kehamilan kembar lebih dari 2 (dua) akan meningkat dengan
banyaknya embrio yang dipindahkan ke dalam rahim. Hal ini akan
memberikan risiko akan persalinan prematur yang memerlukan perawatan
lama. Dengan mempertimbangkan usia istri dan pembatasan jumlah embrio
yang akan dipindahkan ke dalam rahim dapat mengurangi risiko tersebut.
 Risiko akan keguguran dan kehamilan di luar kandungan. Melalui
pemberian hormon dan pemindahan embrio dengan panduan ultrasonografi,
keadaan tersebut diharapkan tidak terjadi.
 Risiko lain yang timbul dapat berupa biaya yang dikeluarkan, kelelahan
fisik, dan stres emosional dalam menyikapi antara harapan dan kenyataan
yang terjadi selama mengikuti bayi tabung.
b. Dampak Positif
 Memberi harapan kepada pasangan pasutri yang lambat punya anak atau
mandul.
 Membantu orang lain yang mengidap penyakit.
 Mampu mengatasi permasalahan tidak kunjung memiliki anak bagi
 penderita kelainan organ reproduksi ataupun lainnya
 Memberikan harapan bagi kesejahteraan umat manusia.
 Menghindari penyakit (seperti penyakit menurun/genetis, sehingga
 untuk kedepan akan terlahir manusia yang sehat dan bebas dari
 penyakit keturunan.
 Menuntut manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru.
 Tidak perlu melakukan hubungan suami istri berulang kali untuk
 mendapatkan anak, melainkan hanya cukup memberikan sel telur dari
 sang wanita dan sperma dari sang pria

8
9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan penulis dapat menyimpulkan bahwa bayi
tabung adalah suatu upaya untuk memperoleh kehamilan dengan jalan
mempertemukan sel sperma dan sel telur sehingga terjadi pembuahan dalam
suatu wadah atau cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil)
khusus. Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik
pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari
ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. Bayi
tabung ini dapat memberikan dampak postif maupun dampak negatif, namun
hal tersebut tergantung pada kesesuaian proses yang dilakukan terhadap SOP.
3.2 Saran
Saran dari penulis hendaknya jika seseorang akan melakukan program
bayi tabung dokter hanya mengizinkan dan melayani permintaan bayi tabung
dengan sel sperma dan ovum suami istri yang bersangkutan tanpa ditransfer
ke dalam rahim wanita lain (ibu titipan), dan pemerintah hendaknya juga
melarang keras dengan sanksi-sanksi hukumannya kepada dokter dan siapa
saja yang melakukan inseminasi buatan pada manusia dengan sperma dan
atau ovum donor.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, Jusuf. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta . EGC.

Hasan, M. Ali. 1995. Masail Fiqhiyah Al Haditsah Pada Masalah-Masalah


Kontemporer Hukum Islam. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Mahjuddin. 1990. Masailul Fiqhiyah Berbagai Kasus Yang Yang Dihadapi


Hukum Islam Masa Kini. Jakarta. Kalam Mulia.

Nurjannah. 2017. Hukum Islam Dan Bayi Tabung (Analisis Hukum Islam
Kontemporer).
(http://repositori.uinalauddin.ac.id/4008/1/NURJANNAH.pdf). Diakses
pada 16 Maret 2020.
Yahaya, A. S. 2003. Bayi Tabung Uji.
(http://www.papisma.org/nota/fekah/testtube.pdf) Diakses pada 16 Maret
2020.Zahra, A. N. 2013. Bayi Tabung Dalam Pandangan Islam. (online).

(https://keperawatanreligionafifah.wordpress.com/2013/05/19/sejarahbayi-tabung-
di-dunia/). Diakses pada 16 Maret 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai