Anda di halaman 1dari 11

Kb 4

Profase 1 ini terdiri dari 5 fase yang berbeda-beda. Fase yang pertama disebut dengan leptoten. Pada fase
leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut terdiri dari 2 kromatid. Setelah fase
leptoten ini selesai, fase selanjutnya, yait fase zigoten, dimulai. Pada fase zigoten, kromosom tersebut
kemudian saling berpasangan dengan homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis.

Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi kromosom. Fase pakiten juga
membentuk kromosom tetrad.  Setelah fase pakiten, ada yang namanya fase diploten. Di fase diploten ini
terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, fase selanjutnya, yaitu fase
diakinesis, terjadi. Pada fase diakinesis ini membran inti menghilang. Dengan berakhirnya fase diakinesis,
maka profase 1 selesai. 

Baca Juga: Apa Saja Komponen Enzim?

Proses setelah profase 1 disebut dengan metafase 1. Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun
rapi di bagian ekuator. Di dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu,
serat spindle menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog. 

Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak menuju kutub
yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi reduksi kromosom. 
Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran inti mulai terbentuk
kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi ketika sitoplasma dari
satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak. Oh iya, pada telofase 1, selnya membelah 2 dengan
kromosom haploid (n). Ingat ya, haploid. 

Nah, kalian memperhatikan nggak, sih kalau setiap fase ini ada tahap pertama dan tahap kedua? Misalnya
telofase 1 dan telofase 2. Hal itu dikarenakan ada yang namanya interkinesis, yang menandai batas akhir
tahap pertama dan batas awal tahap kedua. Sekarang kamu bisa menebak nggak, apa proses selanjutnya
setelah telofase 1? Yap! Profase 2, Squad.

Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke kutub sel yang
berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta membran inti sel mulai
menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk benang-benang spindel. Benang-benang
spindel ini adalah bagian kromosom yang berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel mulai
membelah. 

Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator. Mulai tersusun benang-benang
spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub
pembelahan yang arahnya berlawanan. 

Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan kromatid dengan cara
ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang sudah dipisah ini resmi disebut sebagai
kromosom.

Wah, sekarang kita sudah sampai di fase terakhir nih, Squad. Fase terakhir ini namanya telofase 2. Pada
telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai terlihat. Pada fase ini juga terjadi
proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan sitoplasma. Karena sudah tahap akhir, pasti ada
hasilnya, dong? Hasilnya adalah 4 sel anak, Squad. Ingat ya, 4. Bukan 2 seperti kamu dan dia yang
maunya berdua terus. Hehehe. 

Kb 5
siklus sel adalah siklus kehidupan sebuah sel. Siklus ini bertujuan untuk perkembangan dan pertumbuhan
dari sel itu sendiri. Siklus sel diawali dengan pembelahan sebuah sel induk (mother cell) dan diakhiri dengan
terbentuknya sel anak (daughter cells) atau kematian sel. 

Interfase
Ini adalah awal dari terjadinya pembelahan. Di dalamnya ada fase-fase yang harus dilewati sebagaimana digambarkan di atas
itu. 
Fase G1. Di dalam Fase yang juga dikenal sebagai gap pertama ini, sel tumbuh membesar, organel disalin, dan terbentuk
dinding molekuler. 
Fase S. Pada fase ini, sel mensintesiskan salinan DNA dalam nukleusnya. Sel juga menduplikat struktur pengorganisasian
mikrotubulus yang dinamai centrosom. Centrosom membantu memisahkan DNA selama fase M nantinya. 
Fase G2. Fase ini ditandai dengan semakin besarnya sel. Pada fase ini juga terbentuklah protein serta organel. Setelah semua
beres, fase mitosis siap dimulai. 
Fase Mitosis
Sepanjang terjadinya fase ini, sel membagi DNA dan sitoplasma yang sebelumnya telah disalin menjadi dua bagian dan
membelah dirinya. Di dalam fase miosis ini ada empat tahapan yang terjadi. Tahapan tersebut diawali
dengan profase, metafase, anafase, dan diakhiri dengan telofase. 

Kb6
Penjelasan skema tahap spermatogenesis :

Spermatogonium[sunting | sunting sumber]
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis.
Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.

Spermatosit primer[sunting | sunting sumber]


Spermatosit primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi pembelahan.
Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid.

Spermatosit sekunder[sunting | sunting sumber]


Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 2N kromatid.

Spermatid[sunting | sunting sumber]
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.

Sperma[sunting | sunting sumber]
Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma
terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap
dikeluarkan.

Hormon yang Berperan dalam Spermatogenesis


Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis, yaitu LH, FSH, dan hormon testoteron.

1. LH (Luteinizing Hormone)
LH (Luteinizing Hormone) adalah hormon yang merangsang sel Leydig untuk menghasilkan
hormon testosteron. Pada masa pubertas, maka testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin
sekunder.
2. FSH (Folicle Stimulating Hormone)
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merupakan hormon merangsang sel Sertoli untuk
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk
memulai proses spermatogenesis.

Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Proses ini


terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu kurang lebih dua hari.

3. Hormon Testosteron
Hormon testosteron adalah hormon yang dihasilkan oleh testis. Hormon ini berfungsi
merangsang perkembangan organ seks primer  pada saat embrio dan mendorong
spermatogenesis.

Hormon testosteron juga mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin
sekunder pada laki-laki dewasa.

Kb 7

1. Oogonium  
Oogonium adalah tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh
ovarium. Oogonium terdiri dari 46 kromosom bersifat 2n/diploid (kromosom
berpasangan).
2. Oosit primer
Oosit primer adalah hasil mitosis dari oogonium. Pada tahap ini tidak terjadi
pembelahan melainkan pendewasaan. Oosit primer terdiri 46 kromosom dan bersifat
2n.
3. Oosit sekunder dan polosit
Oosit sekunder dan polosit adalah hasil meiosis I dari oosit primer. Oosit sekunder
dan polosit terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n/haploid (kromosom tidak
berpasangan).
4. Ootid dan 3 sel polosit
Ootid dan 3 polosit adalah hasil meiosis II dari oosit sekunder dan polosit. Ootid dan
3 sel polosit terdiri dari 23 kromosom yang bersifat n / haploid (kromosom tidak
berpasangan).
5. Ovum  
Ovum merupakan diferensiasi atau perubahan bentuk dari ootid. Ovum terdiri dari 23
kromosom dan bersifat n / haploid dan merupakan tahap sperma yang telah matang
(fungsional).

Oogenesis
1. Terjadi di dalam folikel ovarium.
2. Menghasilkan 1 sel ovum dan 3 sel polosit atau badan polar (badan kutub)
3. Jumlah sel anakan yang fungsional hanya 1 sel yaitu ovum.
4. Setiap pembelahan meiosis menghasilkan sel anakan yang tidak sama besar.
5. Terjadi hanya sampai beberapa waktu tertentu, yaitu mulai saat masa akil balik
(menstruasi) sampai menopause.
6. Dalam satu bulan hanya dapat dihasilkan 1 ovum (subur/fertil) dan 3 polosit (tidak
subur/steril)
Kb 8

ikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Terjadi di dalam kepala sari. Di dalam kepala
sari, terdapat kantung serbuk sari yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang
diploid. 
Megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Di
dalam ovarium, terdapat bakal biji (ovulum) yang mengandung sel induk megaspora.
Adapun tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok
menjadi satu (tetrad).
3. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid.
Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari) dan inti generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti sperma yang dikenal dengan
inti generatif I dan inti generatif II.
ahapan megasporogenesis lengkap pada tumbuhan berbiji meliputi:

1. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami pembelahan meiosis I dan
menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan meiosis II sehingga menghasilkan 4 megaspora
haploid.
3. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
4. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan
dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid.
5. 8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.

Mikrosporogenesis vs Mikrogametogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses Mikrogametogenesis adalah proses pembentukan
pembentukan butiran serbuk sari gamet jantan dari inti sel generatif yang ada di dalam
(mikrospora) dari jaringan sporogen. butir serbuk sari melalui mitosis.
Lokasi Pengembangan
Microsporangium adalah tempat di mana Megasporangium adalah tempat di mana
microsporogenesis terjadi. mikrogametogenesis terjadi.
Fungsi
Produksi serbuk sari adalah hasil dari Produksi gamet jantan adalah hasil dari
microsporogenesis. mikrogametogenesis.

Anda mungkin juga menyukai