Anda di halaman 1dari 2

Penelitian ini dilakukan di Kota Cirebon, Indonesia, dengan melibatkan 338 orang tua

dari siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana keluarga yang
mengalami disregulasi emosi dan kecanduan smartphone memengaruhi kesejahteraan
emosional anak-anak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disregulasi keluarga dan kecanduan smartphone


memiliki dampak langsung terhadap disregulasi emosi anak-anak. Namun, koherensi
keluarga dan penurunan kecanduan smartphone memiliki dampak positif terhadap
regulasi emosi anak-anak.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan persamaan struktural
(SEM) untuk menganalisis hubungan antara variabel, dengan variabel terikat adalah
disregulasi emosi anak-anak pada masa kanak-kanak. Hipotesis penelitian diuji
menggunakan SEM untuk menilai sejauh mana model cocok dengan data empiris.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapat pendidikan dan


perawatan dalam lingkungan yang positif memiliki lebih sedikit masalah disregulasi
emosi. Di sisi lain, tingkat kecanduan smartphone yang tinggi pada anak-anak
menyebabkan peningkatan disregulasi emosi.

Namun, dampak negatif kecanduan smartphone terhadap regulasi emosi dapat diredam
melalui dukungan keluarga dan keterampilan komunikasi antarpribadi. Anak-anak yang
berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi bersama anggota keluarga cenderung memiliki
tingkat kecanduan smartphone yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, temuan penelitian menunjukkan bahwa dinamika keluarga dan


penggunaan smartphone secara signifikan memengaruhi kesejahteraan emosional
anak-anak. Mendorong interaksi positif dalam keluarga dan membatasi penggunaan
smartphone dapat berkontribusi pada regulasi emosi yang lebih baik pada anak-anak.

Berikut adalah beberapa kelemahan dan kelebihan dari artikel tersebut:

Kelemahan:

1. Bahasa yang Sulit Dipahami: Artikel tersebut menggunakan bahasa yang teknis dan khusus
sehingga sulit dipahami oleh pembaca awam atau non-akademisi.
2. Keterbatasan dalam Penjelasan Metode Penelitian: Penjelasan tentang metode penelitian
yang digunakan dalam artikel tersebut mungkin kurang mendalam, sehingga sulit bagi pembaca
untuk memahami secara rinci bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis.
3. Keterbatasan Umum dalam Penelitian: Artikel mungkin tidak membahas secara rinci tentang
keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian tersebut, seperti bias penelitian atau
kendala-kendala praktis.

Kelebihan:

1. Relevansi dengan Konteks Sosial: Penelitian tersebut relevan dengan isu-isu sosial dan
psikologis yang penting, seperti dampak keluarga dan kecanduan smartphone terhadap
kesejahteraan anak-anak.
2. Penggunaan Metode Analisis yang Canggih: Penggunaan metode analisis seperti pemodelan
persamaan struktural menunjukkan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan yang canggih
dalam analisis data.
3. Implikasi Kebijakan dan Praktis yang Signifikan: Temuan penelitian memiliki implikasi
yang signifikan dalam konteks kebijakan dan praktik, seperti menyoroti pentingnya interaksi
keluarga yang positif dan penggunaan smartphone yang terkendali dalam mendukung
kesejahteraan anak-anak.

Meskipun artikel tersebut memiliki kelemahan tertentu, namun temuan dan implikasinya tetap
berharga dalam memahami dinamika keluarga dan dampak kecanduan smartphone terhadap
anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai