24 February 2024
Essay
1. Perbedaan Ekskresi, Sekresi, dan Defekasi
A) Ekskresi
Pembuangan zat-zat sisa metabolism (metabolit) yang sudah tidak berguna atau
berbahaya jika disimpan di dalam tubuh.
B) Sekresi
Proses pengeluaran substansi kimiawi (misalnya, enzim dan hormon) oleh sela tau
kelenjar yang masih berguna / memiliki kegunaan tertentu.
C) Defekasi
Proses pembuangan sisa pencernaan makanan yang berbentuk padat atau setengah
padat (tinja) yang lebih dikenal sebagai buang air besar.
4. Diabetes melitus
➢ DM (1)
Kurangnya sekresi insulin akibat sel pankreas yang tidak/sedikit memproduksi
insulin. Diperlukan insulin eksogen (insulin farmasi suntik) untuk bertahan hidup.
➢ DM (2) Faktor genetik dan gaya hidup.
Sekresi insulin normal atau meningkat, namun terjadi penurunan kepekaan sel sasaran
insulin, seperti sel otot rangka dan sel hat. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor
genetik dan gaya hidup.
5. Diabetes insipidus
Produksi urine dalam jumlah banyak sekitar 20 L/hari (30 kali lebih banyak dari
jumlah urine normal) dan encer yang disertai dengan rasa haus yang disebabkan oleh
kekurangan hormon ADH. Pengidap disarankan banyak mengonsumsi air agar tidak
dehidrasi.
6. Poliuria
Peningkatan frekuensi buang air kecil akibat kelebihan produksi urine. Disebabkan
polydipsia (rasa haus tak berkesudahan) dan mengonsumsi kafein, alkohol, atau bahan
diuretik.
7. Gagal ginjal (Anuria)
Kerusakan glomerulus sehingga tidak dapat melakukan proses penyaringan, akibatnya
urine tidak dapat diproduksi.
8. Uremia
Keadaan toksik darah yang mengandung banyak urea sebab terjadinya kegagalan
fungsi ginjal dalam membuang urea keluar dari tubuh.
9. Nefritis
Radang nefron pada ginjal akibat infeksi bakteri Streptococcus sp. yang masuk
melalui saluran penapasan dan peredaran darah hingga ke ginjal.
B. Hati
1. Penyakit hati
Sering disebabkan oleh infeksi virus, Amoeba penyebab disentri, cacing, plasmodium
penyebab malaria, dan Toxoplasma sp.
2. Sirosis hati
Berubahnya sel-sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa, sehingga kehilangan fungsinya.
Ini disebabkan oleh miras serta hepatitis B dan C
3. Hemokromatosis
Kelainan genetik yang menyebabkan tubuh terlalu banyak menyerap zat besi dari
makanan, sehingga zat besi banyak tersimpan dalam organ-organ tertentu, seperti
hati, jantung, dan pankreas.
4. Penyakit kuning
Berubahnya warna beberapa bagian tubuh seperti kulit, mata, dan lainnya menjadi
berwarna kekuningan akibat meningkatnya kadar bilirubin dalam darah.
5. Hepatitis
Peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol dan obat-
obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati.
A. Hepatisis A
Penularan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV) melalui makanan atau minuman
yang terkontaminasi.
B. Hepatisis B
Infeksi HBV melalui hubungan seksual tanpa produksi dan transfusi darah, atau
pada kasus khusus tertular kepada janin dari ibu hamil yang menderita HBV.
C. Hepatisis C
Infeksi HCV mrlalui hubungan seksual tanpa proteksi atau penggunaan jarum
suntik yang tidak steril. Sama seperti Hepatitis B, ini dapat menular ke janin.
D. Hepatisis D
Infeksi HDV melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi
darah. Sama seperti Hepatitis B, ini dapat menular ke janin. Seorang hanya dapat
tertular Hepatitis D apabila memiliki riwayat Hepatitis B
C. Kulit
1. Biang keringat (miliaria)
Ruam berbentuk bintik-bintik merah yang gatal karena tersumbatnya pori-pori
kelenjar keringat yang disebabkan oleh sel-sel kulit mati atau bakteri. Biasnya muncul
saat udara panas atau udara lembap
2. Hiperhidrosis
Keluar keringat berlebihan yang terjadi pada seluruh atau bagian tertentu tubuh (cth;
telapak tangan atau kaki) akibat penyakit tertentu atau faktor psikis
3. Anhidrosis
Kulit tidak dapat berkeringat akibat luka bakar, penyakit, pengaruh obat-obatan, atau
kelenjar keringat yang tidak mampu berfungsi lagi.
4. Bromhidrosis
Keringat berbau atau bau badan yang disebabkan bakteri atau kelenjar keringat
apokrin yang bekerja lebih aktif.
5. Eksem (dermatitis)
Radang kulit hebat yang terasa gatal, kulit dapat melepuh atau bergelembung kecil
(vesikel) yang akhirnya pecah mengeluarkan cairan. Eksem dapat disebabkan oleh
faktor keturunan, stress dan emosi, atau kontak dengan senyawa alergenik (misalnya,
logam, zat pewarna, kosmetik, parfum, debu, dan sabun).
6. Kadas/kurap
Bercak-bercak kemerahan pada kulit, terkadang berbentuk bundar dan jernih di
bagian tengahnya. Kadas terjadi akibat infeksi jamur.
7. Kudis
Gatal akibat infeksi tungau dan kutu air.
8. Athlete’s foot
Athelete's foot adalah infeksi jamur di sela-sela jari kaki.
9. Vitiligo
Gangguan pigmentasi sehingga kulit kehilangan melanin, tampak bercak-bercak putih
yang bisa melebar pada kulit.
10. Jerawat
Kulit yang meradang, pori-pori tersumbat, dan terkadang menimbulkan kantung
nanah. Jerawat terjadi akibat infeksi bakteri, perubahan hormonal, atau kotoran.
11. Pruvitus kutanea
Gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensoris perifer, dapat terjadi pada penderita
kencing manis, penyakit kelenjar tiroid, dan hati.
12. Kalvus
Penyakit mata ikan yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan gesekan secara terus-
menerus, seperti pemakaian sepatu yang terlalu sempit.
Pilihan Ganda
1. Organ penyusun sistem ekskresi
Ginjal, hati, kulit, dan paru-paru
12. Disajikan gambar anatomi kulit, siswa mampu menunjukkan bagian kulit yang
ditunjuk