Anda di halaman 1dari 2

POINTERS RAPAT PEMBAHASAN PEMADANAN DATA PPKS HASIL PENJANGKUAN

SOSIAL DENGAN DTKS PENERIMA BANTUAN SOSIAL TAHUN 2022


SELASA, 7 JUNI 2022

1. Dinas Sosial sering mendapat pertanyaan dalam rapat dengan anggota dewan terkait
apakah ada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) hasil penjangkauan sosial
yang menerima bantuan sosial dari pemerintah ?
2. Harus diakui sejauh ini Dinas Sosial belum memiliki data yang terintegrasi antara PPKS
hasil penjangkauan sosial dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) calon
penerima bantuan sosial.
3. Oleh karena itu, dirasa perlu kita buatkan data PPKS hasil penjangkauan sosial yang
nantinya bisa dipadankan dengan DTKS penerima bantuan sosial.
4. Apabila ada PPKS hasil penjangkauan sosial yang menerima bantuan sosial, hal ini
mungkin bisa dijadikan bahan evaluasi.
5. Kami berharap dukungan dari berbagai pihak yang terkait agar proses pendataan ini
dapat berjalan dengan baik.
6. Untuk saat ini pendataan masih dilakukan secara manual baik dari Sudin Sosial 5
wilayah maupun dari Dinas Sosial itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan kedepannya
mungkin pendataan ini bisa memiki sistem yang terintegrasi.

Catatan:
Bu Yuni (Subkoordinator PA) :
Hasil temuan BPK, bahwa WBS panti masih mendapatkan bantuan sosial dan hal ini tidak
dipungkuri oleh pihak panti (PSTW BM 1, PSTW BM 4)
Hal ini menjadi tanggung jawab Pusdatin dalam mengantisipasi isu ini.
Masukan : Data hasil penjangkauan sosial sebaiknya langsung diberikan kepada pihak Pusdatin
untuk dilakukan kroscek NIK apakah PPKS tersebut masuk kedalam DTKS
Proses pendataan menggunakan database yang tersedia bisa dimasukkan ke dalam tahapan SOP

Pak Husin (JP)


Usulan : Satgas P3S diharapkan dapat berkoordinasi dengan Pendampsos untuk mengetahui
apakah PPKS yang dijangkau masuk atau tidak ke dalam DTKS

Danang (JU)
Berharap para PPKS kategori anak yang dijangkau dan dirujuk ke panti mendapatkan efek jera.
Faktanya ternyata PPKS anak ini dapat dibebaskan langsung dari panti karena memiliki
keistimewaan (status pelajar) sehingga masih mengulangi perbuatannya.

Pusdatin
Perlu kesepakatan dengan Sudinsos 5 wilayah apakah data PPKS hasil penjangkauan sosial
tersebut mau langsung dikroscek apakah masuk ke dalam DTKS. Jika sepakat, bisa melakukan
pengecekan di aplikasi “siladu”

Dalam proses pemulangan anggota keluarga dari panti, kolom no KK bisa ditambahkan ke dalam
database sehingga bisa dikroscek status DTKS anggota keluarga yang lainnya

Penambahan kolom baru untuk usulan dari Pusdatin terkait NIK PPKS berKTP DKI Jakarta

Bu Fatma (JB)
Data DTKS bisa kita buka melalui sistem, hanya saja butuh dasar yang kuat untuk memulai
pemadanan data ini sehingga kedepannya tidak ada permasalahan baru yang muncul

Pak Elan (JS)


Sudah pernah mengalami kasus terkait PPKS yang masuk ke DTKS

Pak Anang (JT)


Fenomena warga yang merujuk anggota keluarga dengan kondisi ODGJ kepada Dinas Sosial
Para PPKS yang merasa tidak mendapatkan bansos dari pemerintah sehingga memilih turun ke
jalanan sebagai pelanggar ketertiban umum

Bu Mia (PSBI BD 2)
Banyaknya keluarga WBS anak yang masih usia sekolah mengeluh tidak mendapatkan bantuan
dari pemerintah, tidak memiliki akte lahir bahkan tidak memiliki orangtua
Persoalan WBS kategori anak yang dikeluarkan dari panti dalam waktu singkat, memang
berdasarkan rekomendasi dari Sudin setempat dan pihak panti tentu melakukan konfirmasi
kepada pihak sekolah jika memang mengaku berstatus pelajar.

Bu Ira (Peksos Madya)


Berharap peksos juga berperan dalam proses asesmen untuk mengevaluasi status PPKS sebagai
penerima bantuan pemerintah

Anda mungkin juga menyukai