harus memiliki atribut seperti DOSEN: CHRISTINA ROOS profesionalisme, etika, dan ETTY,S.ST.,M.Kes. kompetensi yang tinggi. 8. Sejarah Perkembangan Pelayanan Kebidanan PROFESIONALISME KEBIDANAN Profesional: Sejarah perkembangan pelayanan kebidanan profesional Profesionalisme kebidanan adalah menunjukkan perkembangan dari sekumpulan prinsip, tata cara, dan norma pelayanan kebidanan tradisional ke yang digunakan oleh bidan dalam melayani pelayanan kebidanan modern. ibu dan bayi. Ini menyangkut aspek seperti 9. Intelegensi Emosional dalam kompetensi, etika, komunikasi, dan standar Praktik Kebidanan: Bidan harus pelayanan kebidanan yang diperlukan untuk memiliki intelegensi emosional menjamin kesehatan dan kemudahan ibu yang tinggi untuk melayani ibu dan dan bayi bayi dengan baik. 10. Hubungan Bidan-Ibu dan Profesionalisme kebidanan bertujuan untuk Keterampilan Komunikasi meningkatkan kualitas pelayanan Efektif: Bidan harus memiliki kebidanan, memperkuat eksistensi keterampilan komunikasi efektif pelayanan kesehatan primer, dan untuk melayani ibu dan bayi dengan memperjelas kewenangan bidan dalam baik. melayani ibu dan bayi 11. Penggunaan Sosial Media dan Profesionalisme: Bidan harus profesionalisme kebidanan dapat memahami dan mematuhi standar diterangkan melalui berbagai aspek, seperti: profesionalisme dalam penggunaan sosial media. 1. Profesi Kebidanan Sebagai 12. Model Asuhan dan Peran Profesi: Kebidanan adalah suatu Profesional Kesehatan Lain profesi yang memiliki tingkat dalam Memberikan Asuhan keahlian tinggi, yang diperlukan Berkualitas: Bidan harus untuk menjadi bidan. berkerjasama dengan profesional 2. Indikator Profesionalisme Bidan: kesehatan lain untuk memberikan Bidan harus memiliki kemampuan asuhan berkualitas. yang diperlukan dalam melayani ibu 13. Asuhan Kebidanan yang dan bayi, termasuk kompetensi Berkualitas: Bidan harus memiliki dalam pengobatan, pengelolaan keterampilan dalam memberikan kesehatan, dan komunikasi. asuhan kehamilan, persalinan, dan 3. Standar Profesi Bidan: Standar nifas. profesi bidan adalah dasar untuk 14. Kajian Gender dalam Pelayanan menentukan tingkat kualitas Kebidanan: Bidan harus pelayanan kebidanan. memahami dan mengatasi gender 4. Profesionalisme Bidan di dalam pelayanan kebidanan. Indonesia dan Berbagai Negara: 15. Evidence-basedMidwifery ( EBM Bidan di Indonesia harus memiliki ) / Praktik Berdasarkan Bukti: sertifikasi dan mengikuti standar Bidan harus menggunakan praktik pelayanan kebidanan yang telah berbasis bukti untuk memberikan ditetapkan. pelayanan kebidanan yang efektif. 5. Perlindungan Hukum dalam 16. Asuhan Kebidanan yang Profesi Bidan: Bidan memiliki hak Berkualitas: Bidan harus memiliki atas kewajiban dan kewenangan keterampilan dalam memberikan dalam melayani ibu dan bayi. asuhan kehamilan, persalinan, dan 6. Bidan Koordinator, Bidan nifas. Praktik Swasta, Bidan di Desa 17. Intervensi 1.000 Hari Pertama dan Bidan Delima: Bidan memiliki Kehidupan Anak: Bidan harus berbagai jenis pekerjaan, setiap melakukan intervensi 1.000 hari jenis pekerjaan memiliki standar pertama kehidupan anak untuk profesionalisme yang berbeda. mengurangi stunting. 18. Jaminan Mutu ANC Terpadu: Para bidan di Indonesia diharapkan Bidan harus melakukan jaminan memiliki kompetensi inti mampu mutu ANC terpadu untuk melakukan praktik kebidanan dengan meningkatkan kualitas pelayanan memahami keterbatasan diri, kesadaran kebidanan. meningkatkan kemampuan profesional, dan 19. Meningkatkan Persalinan di mempertahankan kompetensi yang telah Fasilitas Kesehatan: Bidan harus dimiliki. meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan untuk mengurangi 1. Etik legal dan keselamatan klien: kematian ibu dan bayi. 20. Pemberantasan Kecacingan: a. KompetensiInti Mampu melaksanakan Bidan harus melakukan praktik kebidanan dengan menerapkan etika, pemberantasan kecacingan untuk legal, dan keselamatan klien dalam seluruh mengurangi kematian ibu dan bayi. praktik dan pelayanan kebidanan 21. Pemberantasan Penyakit: Bidan harus memiliki keterampilan dalam b. Lulusan Bidan mampu berperilaku sesuai pemberantasan penyakit untuk kode etik Bidan, dan pandai menjaga mengurangi kematian ibu dan bayi. keselamatan klien dalam praktik kebidanan 22. Pemberantasan Penyakit dan Penyakit: Bidan harus memiliki 2. Komunikasi efektif: keterampilan dalam pemberantasan penyakit dan penyakit untuk a. Bidan mampu mengkomunikasikan mengurangi kematian ibu dan bayi. dengan klien dan tim kesehatan dengan baik 23. Pemberantasan Penyakit, Penyakit, dan Penyakit: Bidan 3. Pengembangan diri dan profesionalisme: harus memiliki keterampilan dalam pemberantasan penyakit, penyakit, a. Kompetensi Inti Mampu melakukan dan penyakit untuk mengurangi praktik kebidanan dengan memahami kematian ibu dan bayi. keterbatasan diri, kesadaran meningkatkan 24. Pemberantasan Penyakit, kemampuan profesional, dan Penyakit, dan Penyakit: Bidan mempertahankan kompetensi yang telah harus memiliki keterampilan dalam dimiliki pemberantasan penyakit, penyakit, . dan penyakit untuk mengurangi b. Lulusan Bidan mampu menyesuaikan kematian ibu dan bayi. keterbatasan kemampuan yang berkaitan 25. Pemberantasan Penyakit, dengan praktik kebidanan, menunjukkan Penyakit, dan Penyakit: Bidan kecerdasan spiritual dan emosional dalam harus memiliki keterampilan dalam kehidupan sehari-hari dan praktik kebidanan, menerima kritikan dan menjadikannya sebagai masukan untuk membangun dirinya, pelayanan, dan praktik STANDAR PROFESIONALISME kebidanan, melakukan refleksi terhadap KEBIDANAN pengalaman praktik pelayanan kebidanan yang telah dilakukan, mengidentifikasi Standar profesionalisme kebidanan di potensi diri dan mengatur kebutuhan belajar Indonesia ditetapkan oleh Menteri dirinya, dan menginternalisasi semangat Kesehatan melalui Keputusan Menteri kemandirian, kejuangan, kejujuran, Kesehatan No. 320/2020 tentang Standar keadilan, komitmen, dan kepedulian Profesi Bidan. Standar ini mencakup kompetensi yang harus dipenuhi oleh bidan, 4. Landasan ilmiah praktik kebidanan: termasuk etik legal dan keselamatan klien, komunikasi efektif, pengembangan diri dan a. Bidan mampu melakukan praktik profesionalisme, landasan ilmiah praktik kebidanan dengan menggunakan ilmu kebidanan, keterampilan klinis dalam pengetahuan yang terkait dengan praktik praktik kebidanan, promosi kesehatan dan kebidanan konseling, dan manajemen dan kepemimpinan 5. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan: Cock College of Nursing. a. Bidan mampu menggunakan e. 1969 Extension of the Act to Sarawak keterampilan klinis yang diperlukan dalam f. 1978 Extension of the Act to Sabah pelayanan kebidanan g. 1985 Peraturan Registrasi Perawat 1985. Pelaksanaan Annual Practicing Certificate 6. Promosi kesehatan dan konseling: h. 1966 The Midwives Act 1966 menetapkan Midwifes Boards menyediakan a. Bidan mampu menyediakan informasi untuk registrasi perawat-bidan danmengatur dan konseling mengenai kesehatan praktik kebidanan. i. 1971 Peraturan Bidan (Registrasi), 1971, 7. Manajemen dan kepemimpinan: mewajibkan semua bidan untuk mengajukan permohonan registrasi.(Traditional Birth a. Bidan mampu mengelola pelayanan Attendants (TBA), hingga 1 Agustus1972) kebidanan dengan baik j. 1990 Revisi Peraturan Kebidanan - 1990 (Dibuka PROFESIONALISME BIDAN DI kembali untuk Traditional Birth Attendants BERBAGAI NEGARA (TBA), dalam 10 tahun mendatang). 1. Regulasi Bidan di Malaysia 2. Profesionalisme Bidan di Malaysia Dalam praktik kebidanan di Malaysia terdapat Indikator profesionalisme bidan di Malaysia Midwife Board. Midwife Board bertugas antara lain : mengawasi a. Bidan harus melakukan tindakan sesuai pelatihan dan disiplin bidan untuk dengan memastikan praktik kewenangannya dan standar profesi. kebidanan sesuai dengan Midwives b. Bidan harus meningkatkan pengetahuan Regulations 1990. dan Bidan membutuhkan pengetahuan khusus, keterampilannya dengan mengikuti keterampilan,dan mandiri dalam pelatihan. pengambilan keputusan. Fungsi inti c. Bidan harus mengenali dan menghormati darimidwife board adalah untuk keunikan danmartabat setiap individu serta meningkatkan standar perawatan kebidanan menanggapi kebutuhanmereka dengan tepat, dan untuk melindungi masyarakat. terlepas dari asal etnis, agama,keyakinan, kedudukan sosial dan masalah kesehatan Di malaysia regulasi bidan mengalami mereka. beberapa kali perubahan. Berikut ini perubahan regulasi d. Bidan harus dapat menjaga kerahasiaan pada bidan di Malaysia : informasi pasien dan hanya dapat a. 1923 Pengantar legislasi untuk diinformasikan bila diminta oleh pengendalian praktik kebidanan dan pengadilan. pelatihan para bidan di pemukiman selat dan e. Bidan memiliki tanggung jawab dan selanjutnya di negara-negara lain di fungsi professional yaitu tidak melakukan Semenanjung Malaya prosedur apa pun di luar kewenangan dan tanggung jawab dirinya tanpa perintah dari b. 1950 Perundang-undangan keperawatan dokter dan kecuali dalam keadaan darurat. Undang-undang perawat dan pembentukan f. Bidan bekerja dengan cara kolaboratif dan registrasi kooperatif dengan tenaga kesehatan perawat untuk mengontrol praktik profesional lainnya. keperawatan yang g. Bidan tidak mengizinkan namanya disediakan dalam pengaturan Nursing Board digunakan dalam kaitannya dengan iklan untuk produk komersial atau dengan bentuk- mengontrol pelatihan dan pendaftaran bentuk lain dari iklan diri. berkaitan denganpraktik keperawatan. h. Perilaku bidan harus sesuai dan mematuhi c. 1956 Peraturan registrasi keperawatan standar etika professional. d. 1961 Sekolah keperawatan swasta pertama di Malaysiadidirikan di Rumah Sakit Assunta. Itu disebut Tun TanCheng LSA melalui kerangka jaminan kualitas, B. Inggris yang dilakukan oleh pihak ketiga. SoMs juga memiliki peran dalam menyelidiki 1. Regulasi Bidan di Inggris insiden yang tidak diinginkan kemudian memberi tahu LSAMO ketika penyelidikan Regulasi kebidanan ditetapkan pada tahun sedang dilakukan dan tentang tindakan yang 1902 dan diperlukan setelah selesainya penyelidikan prinsip-prinsip pada dasarnya tidak berubah mereka. Ketika melakukan investigasi ini, sejak saat itu. SoM bertanggung jawab kepada LSAMO. Ruang lingkup peraturan kebidanan telah diperluas untukmencakup berbagai kegiatan, 2. Profesionalisme Bidan di Inggris beberapa di antaranya didefinisikan dalam undang-undang sementara yang telah The Nursing and Midwifery Council (NMC) berkembang menjadi kebiasaan dan praktik. mengatur Hal ini berartibahwa regulasi kebidanan 680.000 bidan yang terdaftar di Inggris. diatur secara berbeda dengan profesi Kode etik profesi dan standar profesional kesehatan lainnya. yang harus dijunjung tinggi oleh pelayanan Dampak sistem regulasi kebidanan saat ini kebidanan. Kode etik ini telah dilakukan terhadap revisi dan telah dikembangkan melalui perlindungan publik yang berbeda dan konsultasi dengan para stakeholder. bertentangan dengan para pemangku kepentingan. Pandangan-pandangan ini Ada banyak sinergi dengan standar yang mengatur dalam konteks pendekatan saat ini dijunjung oleh profesional terdaftar lainnya, terhadap peraturan profesional perawatan dan ini harus mendukung kerja tim kesehatan di Inggris. Peraturan keperawatan multidisiplin. Perawat dan bidan yang dan kebidanan tahun 2001 memberikan menjunjung akan membantu memenuhi kekuatan Keperawatan dan Kebidanan sasaran kualitas dan keselamatan pasien. (NMC) untuk mengatur kebidanan dan Kode etik yang diperbarui memiliki keperawatan di Inggris, mirip dengan implikasi penting kekuatan yang tersedia untuk regulator bagi perawat dan bidan sebagai garda depan, profesional perawatan kesehatan lainnya. tim manajemen dan organisasi yang Kekuatan ini termasuk membangun dan memberikan pelayanan. memelihara daftar semua perawat dan bidan berkualifikasi yang memenuhi syarat untuk Indikator profesionalisme di Inggris yaitu : praktik di Inggris; menetapkan standar a. Memberikan informasi yang lengkap untuk pendidikan, praktik, dan perilaku kepada pasien mereka; serta mengambil tindakan ketika tentang keadaan medisnya standar tersebut dilanggar. Semua perawat b. Memberikan bantuan jika terjadi dan bidan harus menyelesaikan kegawatdaruratan pengembangan profesional berkelanjutan pada tim kesehatan lainnya dan melakukan pelatihan agar dapat c. Memberikan asuhan kebidanan secara registrasi setiap tiga tahun sekali. efektif dalam semua tahap siklus kehidupan Setiap LSA melepaskan tugasnya melalui d. Dapat memberikan asuhan sesuai dengan bidan terdaftar yang dikenal sebagai Lokal kebutuhan pasien Pembimbing Otoritas Kebidanan (LSAMO) e. Penggunaan semua bentuk komunikasi, yang memiliki tanggung jawab untuk termasuk media sosial melaksanakan fungsi LSA sesuai undang- f. Melakukan pendokumentasian secara undang di semua layanan kebidanan, baik efektif NHS atau independen. LSAMO dipilih dan g. Memberikan kejelasan dan manajemen dipekerjakan oleh LSA, meskipun tentang spesifikasi orang dan kriteria peran pemberian obat-obatan kepada pasien ditentukan oleh NMC. Setiap LSAMO menyusun laporan tahunan untuk NMC Kode etik ini merupakan dasar untuk yang menguraikan kegiatan pengawasan melakukan selama setahun terakhir, isu-isu, hasil audit pelayanan pada praktik bidan. Dan akan dan tren yang muncul yang mempengaruhi melakukan rujukan pada tenaga medis lain kehamilan jasa. NMC memantau kualitas seperti dokter jika terjadi kegawatdaruratan. Penting bahwa perawat dan bidan 2. Profesionalisme Bidan di Qatar mengetahui tentang pembaharuan kode etik mereka. Indikator profesionalisme bidan dalam Memahami dan merefleksikan kode etik pelayanan kebidanan di Qatar : akan menjadi a. Akuntabilitas pusat revalidasi wajib bagi perawat dan Menerima pertanggungjawaban atas bidan yang direncanakan untuk tahun tindakan sendiri, seterusnya. Kode ini akan menjadi titik pengambilan keputusan dan untuk hasil acuan yang berguna untuk menanamkan terkait. nilai- nilai profesional dan prinsip-prinsip dalam profesional. Setiap tiga tahun, bidan b. Menjalankan praktik sesuai etika harus memenuhi persyaratan untuk Memberikan praktik kebidanan dengan revalidasi untuk tetap berada di register mengacu KodePerilaku Profesional NMC. Institusional dan Etika untuk Bidandan kerangka kerja etis dan profesional di C. Qatar samping pertimbangan kebutuhan sosio- budaya perempuan dan keluarga mereka, 1. Regulasi Bidan di Qatar komunitas dan masyarakat. Lingkup Praktek Kebidanan diatur dalam Registration and Licensing Department in c. Implikasi Hukum Praktik Kebidanan Qatar Council for Healthcare Practitioners Praktek setiap saat sesuai dengan peraturan (QCHP) antara lain ; legislatif, peraturan dan kebijakan yang a. Praktik Profesional dan Etis relevan untuk didaftarkan praktik Domain ini mendefinisikan akuntabilitas kebidanan. profesional dan ruang lingkup praktik etis dan hukum dari bidan dalam kaitannya dengan pasien, keluarga, tim multidisiplin, PERLINDUNGAN HUKUM komunitas dan masyarakat. PROFESIONAL b. Praktek Klinis Domain ini mencakup prinsip-prinsip utama Perlindungan hukum profesional bidan peran bidan yang terdaftar dalam promotif, adalah peraturan-peraturan yang preventif, rehabilitatif termasuk membangun memperlindungi bidan dari ancaman atas hubungan terapeutik dan interpersonal yang kebijakan yang tidak tepat atau tidak tepat untuk memaksimalkan pelayanan bertanggung jawab. Berikut beberapa kebidanan yang aman bagi wanita, bayi, regulasi yang ada untuk perlindungan keluarga, dan masyarakat hukum profesional bidan:
c. Kepemimpinan dan manajemen Undang-undang Kesehatan
Domain ini memperlihatkan kualitas Nomor 23 tahun 1992: kepemimpinan untuk mengelola perawatan Menetapkan kewajiban tenaga kebidanan dengan aman dan efektif. kesehatan, termasuk bidan, untuk mematuhi standar profesi tenaga d. Pendidikan, Pembelajaran dan kesehatan, menghormati hak pasien, Pengembangan menjaga kerahasiaan identitas dan Domain ini mendefinisikan tanggung jawab kesehatan pasien, memberikan bidan untuk menyediakan lingkungan yang informasi dan meminta persetujuan profesional dan mendorong pendidikan (Informed consent), dan membuat pasien, bidan serta pengembangan. serta memelihara rekam medik. Standar Pelayanan Kebidanan e. Penelitian dan Peningkatan (SPK): Diterbitkan oleh WHO Domain ini dijelaskan melalui standar SEARO dan diadaptasikan untuk kompetensi dan pemakaian di Indonesia, yang kriteria kinerja yang mendefinisikan diadaptasikan untuk pemakaian di persyaratan untuk praktik yang dituntut dari Indonesia, khususnya untuk tingkat bidan terdaftar. Dokumen ini akan pelayanan dasar, sebagai acuan digunakan sebagai dasar untuk semua peran pelayanan di tingkat masyarakat. kebidanan terdaftar. Pertemuan Program Safe Motherhood dari negara-negara di wilayah SEARO/Asia tenggara 4. Melaksanakan kegiatan lapangan dalam tahun 1995: Disepakati bahwa kegiatan posyandu kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu yang 5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan memerlukannya perlu diupayakan dan pengamatan alat medis dan non medis agar memenuhi standar tertentu agar KIA aman dan efektif. Pertemuan Program tingkat 6.Membantu kepala puskesmas dalam propinsi DIY tentang penerapan menyusun rencana kegiatan pelaksanaan SPK 1999: Menyediakan standar KIA/KB pelayanan kebidanan yang tepat dan efektif. 7.Membantu kepala puskesmas dalam membuat laporan kegiatan BIDAN KOORDINATOR 8.Melaksanakan kegiatan puskesmas di Bidan Koordinator adalah bidan yang wilayah kerja memiliki tanggung jawab tinggi dalam melayani ibu dan bayi, serta membina bidan 9.Mengkoordinasikan perencanaan di wilayah kerjanya pelaksanaan dan pengendalian program KIA di puskesmas Bidan Koordinator memiliki tugas pokok seperti melaksanakan kegiatan 10. Memberikan bimbingan ketrampilan pemeriksaan/pembinaan pada ibu hamil, ibu klinis susuai standar yang ditetapkan nifas, bayi dan balita, melakukan kegiatan pelayanan keluarga berencana, 11.Melakukan pemantauan dan penilaian melaksanakan kegiatan lapangan dalam kinerja program KIA di puskesmas kegiatan posyandu, dan melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan dan pelaporan program KIA dan 12. Mengkoordinasikan kegiatan kemitraan KB program KIA dengan bidan praktek mandiri, rumah bersalin, dan klinik swasta Bidan Koordinator juga bertanggung jawab 13. Sebagai bidan koordinator program KIA atas pemeliharaan dan pengamatan alat Puskesmas, bertanggung jawab kepada medis dan non medis KIA, menyusun kepala puskesmas rencana kegiatan pelaksanaan KIA/KB, otopsi verbal kematian ibu hamil, ibu 14. Mengupayakan diskusi audit maternal bersalin, bayi dan balita, menyampaikan perinatal (AMP) bila ada kasus kematian ibu penyuluhan kesehatan dalam bidang dan anak KIA/KB, melaksanakan penyeliaan pemantauan dan evaluasi kinerja bidan 15. Memberikan pelayanan keluarga diwilayah kerja, melakukan koordinasi berencana (KB) lintas program dan lintas sektor, dan melaporkan kegiatan program kepada 16.Memberikan pelayanan imunisasi di kepala puskesmas. puskesmas Tugas dan tanggung jawab bidan koordinator meliputi berbagai aspek dalam 17.Membuat laporan kegiatan KIA-KB yang melayani ibu dan bayi, seperti: bertanggung jawab kepada kepala puskesmas. 1. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/pembinaan pada ibu hamil, ibu BIDAN PRAKTEK DELIMA nifas, bayi, dan balita Bidan Delima adalah bidan yang memiliki 2. Melakukan kegiatan pelayanan keluarga kualifikasi tinggi dan berpengalaman dalam berencana. melayani ibu dan bayi. Bidan Delima memiliki tugas dan tanggung jawab yang 3.Membina dan mensupervisi bidan desa beragam, termasuk: yang ada di wilayah kerja puskesmas 1. Meningkatkan kualitas pelayanan penggerak, fasilitator, dan mediator dalam kebidanan di Praktik Mandiri Bidan (PMB) menggerakkan dan memberdayakan 2. Meningkatkan kompetensi PMB masyarakat untuk mencapai kemandirian berdasarkan hasil penelitian dan dalam upaya peningkatan kesehatan. Bidan perkembangan praktek kebidanan terkini desa memiliki peranan yang penting dalam 3. Mewujudkan PMB yang handal, pengembangan kesehatan masyarakat kompeten, dan profesional dalam melalui pengelolaan desa siaga, sebagai pelayanannya melalui standarisasi dan pendidik, penggerak, fasilitator, dan kegiatan monev yang berkesinambungan mediator dalam menggerakkan dan 4. Mewujudkan rasa aman, nyaman, dan memberdayakan masyarakat untuk kepuasan bagi PMB dan pengguna jasa mencapai kemandirian dalam upaya 5. Meningkatkan peran Ikatan Bidan peningkatan kesehatan. Indonesia (IBI) dalam membina dan menjaga profesionalitas PMB ATRIBUT PROFESIONIS 6. Bidan Delima juga memiliki standar yang tinggi dalam melayani ibu dan bayi, Atribut bidan profesional adalah sumber yang meliputi pelayanan yang berkualitas, daya yang memiliki nilai tinggi dalam ramah-tamah, aman-nyaman, terjangkau, melayani ibu dan bayi. Berikut adalah dengan tindakan kebidanan sesuai standar beberapa contoh atribut bidan profesional: dan kode etik profesi 1. Pendidikan pelatihan berkelanjutan BIDAN DESA 2. Penelitian dalam bidang kebidanan 3. Pengembangan ilmu dan teknologi Bidan Desa adalah bidan yang ditempatkan dalam kebidanan dan bertugas di desa, mempunyai wilayah 4. Akreditasi kerja satu atau dua desa, dan dalam 5. Sertifikasi melaksanakan tugas pelayanan medis 6. Registrasi 7. Uji kompetensi Bidan Desa memiliki peranan yang penting 8. Organisasi dalam pengembangan kesehatan masyarakat 9. Kongres (KONAS, MUSDA, melalui pengelolaan desa siaga, sebagai MUSCAB, MUSRAN) pendidik, penggerak, fasilitator, dan 10. Majalah/prosceeding mediator dalam menggerakkan dan 11. Standar pelayanan memberdayakan masyarakat untuk 12. Standar pendidikan mencapai kemandirian dalam upaya 13. Etika profesi peningkatan kesehatan 14. Serkom 15. STR .Bidan Desa juga memiliki tugas dalam 16. Midwefery update melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai 17. KTA online kompetensi dan sumber daya yang dimiliki, terutama pertolongan persalinan, kesehatan ibu dan anak, dan membina peran masyarakat dalam program Posyandu.
PELAYANAN KEBIDANAN PROFESIONALISME
Pelayanan kebidanan profesionalisme
adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan yang memiliki kompetensi, efektivitas, efisiensi, dan bertanggung jawab. Pelayanan ini mencakup berbagai aspek, seperti pelayanan yang ramah, nyaman, aman- nyaman, terjangkau, dan sesuai dengan standar dan kode etik profesi. Pelayanan kebidanan profesionalisme juga meliputi pengelolaan desa siaga, pendidikan,