Oleh;
KHALIDIN
EM. 073/XV/PNL
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
I.2. Tujuan............................................................................................ 1
1. Stratovolcano............................................................................ 3
2. Perisai....................................................................................... 3
3. Cinder Cone.............................................................................. 4
4. Kaldera ..................................................................................... 4
DALAM PENDAKIAN
GUNUNG....................................................................... 5
III.3.1.2.Hauling set........................................................................ 11
III.3.1.3.SRT (Single Rope Technique) set ..................................... 11
III.3.1.4.Perlengkapan Pemanjatan.................................................. 12
iii
2. Persiapan mental....................................................................... 15
3. Persiapan Peralatan Dan Logistik.............................................. 15
5. Administrasi ............................................................................. 16
iv
BAB V
KESIMPULAN......................................................................................... 26
LAMPIRAN....................................................................................................
...... 27
1.2 Tujuan
I.2. Tujuan
1. Seluruh anggota UKM-PA Edelweis , khususnya bagi anggota Divisi
Gunung
Hutan UKM-PA Edelweis , dapat mengerti bagaimana cara melakukan
suatu
kegiatan di gunung dan hutan yang baik dan aman.
2
2. Menjadi pedoman dalam melakukan kegiatan di gunung dan hutan bagi
seluruh anggota UKM-PA Edelweis , khususnya bagi anggota Divisi
Gunung
Hutan UKM-PA Edelweis .
3. Menciptakan komitmen bagi seluruh anggota UKM-PA Edelweis pada
umumnya dan bagi anggota Divisi Gunung Hutan UKM-PA Edelweis pada
khususnya mengenai apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan suatu
kegiatan di gunung dan hutan yang baik dan aman.
4. Menjaga keutuhan informasi yang terkandung dalam Standar
Operasional
Prosedur (SOP) Divisi Gunung Hutan UKM-PA Edelweis .
I.3. Ruang Lingkup
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini hanya dapat digunakan untuk
kepentingan kegiatan kepencintaalaman di gunung dan hutan. Gunung
dan hutan yang
dimaksud berada pada wilayah tropis dengan ketinggian kurang dari 4000
meter di
atas permukaan laut serta memiliki medan yang tidak bersalju maupun
bergletser.
3
BAB II
DIVISI GUNUNG HUTAN
II.1. Divisi Gunung Hutan
Divisi Gunung Hutan merupakan salah satu divisi yang dimiliki oleh
UKMPA Edelweis . Divisi ini bergerak pada kegiatan kepencintaalaman di
gunung dan hutan,
termasuk di antaranya adalah kegiatan pendakian gunung, orientasi
medan dan
navigasi darat, search and rescue (SAR), serta eksplorasi gunung dan
hutan rimba.
Berbeda dengan divisi yang lainnya, dalam melakukan seluruh
kegiatannya
seluruh anggota Divisi Gunung Hutan dituntut untuk mampu bekerja sama
dalam tim,
memperioritaskan kepentingan kelompok, dan peka akan lingkungan di
sekitarnya.
II.2. Jenis – Jenis Gunung
Secara garis besar, gunung terbagi ke dalam dua jenis, yaitu gunung
berapi
atau gunung aktif dan gunung tidak aktif.
Berdasarkan bentuknya, gunung berapi terbagi ke dalam beberapa jenis
yaitu :
1. Stratovolcano
Gunung berapi tipe stratovolcano tersusun dari batuan hasil letusan
dengan
tipe letusan berubah-ubah, sehingga dapat menghasilkan susunan yang
berlapis-lapis
dari beberapa jenis batuan. Selain itu, tipe letusan tersebut juga
memberikan bentuk
suatu kerucut besar (raksasa) pada bagian puncak gunung, kadang-
kadang bentuknya
tidak beraturan karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.
Kebanyakan gunung
tipe stratovolcano memiliki ketinggian lebih dari 2500 meter di atas
permukaan laut.
Contoh dari gunung jenis ini adalah Gunung Merapi.
2. Perisai
Gunung berapi tipe perisai tersusun dari batuan aliran lava yang pada
saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut
yang tinggi
(curam). Bentukan dari gunung tipe ini akan berlereng landai dan
susunannya terdiri
4
dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh dari gunung berapi jenis ini
terdapat di
Kepulauan Hawai.
3. Cinder Cone
Gunung berapi tipe cinder cone merupakan gunung berapi yang abu dan
pecahan kecil batuan vulkaniknya menyebar di sekeliling gunung.
Sebagian besar
gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Gunung tipe ini
jarang yang
memiliki ketinggian di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
4. Kaldera
Gunung berapi tipe kaldera terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Contoh
dari gunung
berapi jenis ini adalah Gunung Bromo.
5
BAB III
HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENDAKIAN
GUNUNG
III.1. Peralatan Pribadi
Nama Peralatan Jumlah Keterangan
Carrier 1 buah
Digunakan untuk membawa semua
peralatan dan perlengkapan. Minimal
volume 60 L. Penggunaan carrier sangat
disarankan karena memilliki back system
yang lebih baik, sehingga tidak
menyebabkan sakit pada punggung.
Survival kit 1 set
Sebagai alat untuk bertahan hidup dalam
kondisi tak terduga.
Logistik
(n+1) x
kebutuhan
harian
Memenuhi kebutuhan makan dan minum
serta sebagai sumber energi.
Webbing 1 buah
Pada kondisi tak terduga dapat digunakan
sebagai alat pertolongan, misalnya ketika
menemui jalur yang terlalu curam atau
tebing dapat digunakan untuk
mempermudah pendakian.
Kotak P3K 1 set
Sebagai pertolongan pertama pada
kecelakaan.
Trash bag 1 buah
Membungkus matras dan semua barang
yang ada di dalam carrier serta sebagai
tempat sampah.
Sepatu +1 pasang
Melindungi kaki. Gunakan sepatu dengan
pola alas sol sepatu yang besar (ber-radial),
bagian tumit tinggi ± 1,5 cm, dan sol kuat.
Ukuran tidak terlalu sempit, dianjurkan
6
menggunakan ukuran 1 size lebih besar dari
ukuran kaki.
Sleeping bag 1 buah
Sebagai kantung tidur sekaligus penghangat
ketika tidur.
Ponco / jas hujan 1 buah
Melindungi tubuh dan carrier ketika hujan.
Dapat juga digunakan sebagai alas tidur dan
membuat bivak. Model kelelawar
Jaket Min. 1 buah
Menghangatkan badan. Disarankan
menggunakan jaket jenis tahan air dan/atau
windproo
Celana lapangan 1 buah
Bukan berbahan jeans, sehingga mudah
kering. Mudah menyerap keringat dan
nyaman digunakan. Panjang semata kaki
untuk melindungi dari semak duri dan
binatang.
Baju 1 buah Berbahan yang mudah menyerap keringat.
Kaus kaki Min. 2 pasang
Menghangatkan kaki dan melindungi kaki
dari lecet. Gunakan kaus kaki dengan bahan
yang mudah menyerap keringat.
Sarung tangan Min. 2 pasang
Menghangatkan tangan dan melindungi
tangan dari lecet.
Baju ganti Min. 1 pasang
Jumlah menyesuaikan dengan lamanya
pendakian.
Masker Min. 1 buah
Melindungi dari debu, gas (belerang), kabut
jenuh, dan hawa dingin.
Penutup kepala
(kupluk)
1 buah Menghangatkan dan melindungi kepala
Senter Min.1 buah
Sebagai alat penerangan. Diusahakan senter
dengan tenaga baterai. Headlamp lebih
disarankan karena akan mengoptimalkan
pergerakan.
7
Baterai cadangan 1 set Dikondisikan
Bohlam cadangan 1 buah Dikondisikan
Peralatan masak dan
makan
1 set Piring, gelas, sendok, pisau
Tisu kering 1 bungkus Dikondisikan
Tisu basah 1 bungkus Dikondisikan
Sandal jepit 1 pasang Dikondisikan
Gaiter 1 pasang
Optional. Untuk pendakian di daerah
berpasir atau berawa
Peralatan mandi 1 set Sabun, sikat gigi, pasta gigi, shampoo
Alat tulis 1 set
Untuk menulis catatan perjalanan dan halhal penting lainnya. Terdiri dari
buku tulis
dan pena.
Kacamata 1 buah
Optional. Untuk melindungi mata dari
debu. Digunakan pada medan berpasir dan
berdebu.
Topi 1 buah Optional. Melindungi kepala dari panas.
Lilin Min.2 buah
Alat penerangan, untuk membuat api
unggun.
Bahan bakar parafin 1 kotak
Untuk bahan bakar memasak dan membuat
api unggun.
Tali 1 gulung
Peralatan untuk mengikat, dapat digunakan
untuk membuat bivak. Dapat berupa tali
plastik (raffia) atau tali tampar.
Daftar Isi Survival Kit :
Nama Peralatan Fungsi
Peniti
Untuk menyambung dua buah ponco atau lebih ketika
membuat bivak
8
Jarum jahit
Untuk menjahit, baik kain maupun luka terbuka untuk
sementara
Benang jahit
Untuk menjahit, baik kain maupun luka terbuka untuk
sementara
Senar pancing Untuk memancing, membuat jerat
Kail pancing Untuk memancing, dapat juga untuk menjahit luka
kondom Untuk menampung air hujan maupun air embun
Silet Untuk memotong
Korek api kayu Untuk membuat api
Lilin
Untuk membuat api unggun dan sebagai sumber
penerangan
Peluit Untuk memanggil bantuan
Tembakau Sebagai penawar ketika tergigit lintah
Daftar Logistik Harian:
1. 1,5 liter air minum
2. 150 gr Beras
3. Sayur
4. Lauk-pauk
5. Makanan ringan (biskuit, roti)
6. Sumber kalori instan (cokelat, gula merah, madu)
7. 1 bungkus mie instan
8. Kopi, susu, teh.
Daftar Isi Kotak P3K Pribadi :
1. Betadine
2. Kapas
3. Kain kassa
4. Perban
9
5. Hansaplast
6. Rivanol
7. Obat alergi. Contoh : CTM
8. Obat maag
9. Parasetamol
10. Obat diare
11. Obat keracunan. Contoh : Norit
12. Oralit
13. Minyak kayu putih
14. Salep memar
15. Obat tetes mata
III.2. Peralatan Kelompok
Nama Peralatan Jumlah Keterangan
Dome Menyesuaikan
Melindungi dari panas, dingin,
hujan, dan badai.
Nesting Menyesuaikan
Sebagai peralatan memasak. 1 set
nesting per 4 orang.
Kompor Menyesuaikan
Sebagai peralatan memasak. Dapat
berupa kompor gas, kompor parafin,
atau kompor spiritus. Minimal 1
buah per 4 orang.
Bahan bakar Menyesuaikan
Bahan bakar untuk memasak. Dapat
berupa bahan bakar gas, parafin atau
spiritus. Gunakan minimal dua jenis
bahan bakar untuk mengantisipasi
keadaan ketika salah satu bahan
bakar tidak dapat digunakan. Jumlah
kebutuhan menyesuaikan dengan
banyaknya anggota tim dan lamanya
waktu pendakian.Misalnya untuk
bahan bakar gas, kurang lebih 2
10
tabung gas per 1 hari per 4 orang.
Parang 1 buah
Digunakan untuk membersihkan
jalur, menebas ranting, dan
memotong kayu.
Kotak P3K 1 set
Sebagai peralatan pertolongan
pertama pada kecelakaan.
Perlengkapan navigasi Min. 2 set
Digunakan untuk melakukan
orientasi medan, menentukan arah
dan posisi.
Daftar Isi Kotak P3K Kelompok :
Isi sama seperti kotak P3K pribadi, dengan tambahan :
1. Minimal 1 tabung untuk 3 orang.
2. Mitela (segitiga dan persegi panjang).
Daftar Perlengkapan Navigasi :
1. Peta kontur
2. Kompas
3. Protaktor
4. Altimeter (optional)
III.3. Peralatan Tambahan
III.3.1. Peralatan Tambahan Untuk Ekspedisi
Dalam melakukan sebuah ekspedisi, realisasi dari sebuah perjalanan
tidak
selalu sejalan dengan rencana perjalanan yang telah dibuat. Terkadang
akan ditemui
medan dan kondisi sulit, sehingga diperlukan beberapa peralatan
tambahan. Peralatan
tambahan tersebut, yaitu :
11
III.3.1.1. Perlengkapan Navigasi
Perlengkapan navigasi digunakan untuk melakukan orientasi medan,
menentukan arah dan posisi. Perlengkapan navigasi terdiri dari:
1. Peta kontur
2. Kompas
3. Protaktor
4. Altimeter (optional)
III.3.1.2.Hauling Set
Hauling set digunakan untuk melakukan transfer peralatan secara
horizontal
maupun vertikal pada medan sulit. Hauling set terdiri dari:
1. 2 buah tali karmantel statis masing-masing minimal sepanjang 100 m
2. 5 buah carabiner oval screw
3. 1 buah croll
4. 2 buah ascender
5. 3 buah pulley
6. 1 buah footloop
7. webbing (jumlah menyesuaikan)
8. dan padding (jumlah menyesuaikan)
III.3.1.3.SRT (Single Rope Technique) Set
SRT set digunakan untuk melakukan pergerakan vertikal pada medan
sulit.
SRT set terdiri dari :
1. 1 tali karmantel statis minimal sepanjang 100 m
2. 1 buah chest
3. 1 buah ascender
4. 1 buah descender
5. 1 buah croll
6. 1 buah carabiner half moon
7. 1 buah carabiner MR
12
8. 1 buah carabiner avernue
9. 4 buah carabiner oval screw
10. 1 buah carabiner non screw
11. 2 buah webbing
12. 1 buah footloop
13. 1 buah harness SRT
14. Padding (jumlah menyesuaikan)
III.3.1.4.Perlengkapan Pemanjatan
Perlengkapan pemanjatan digunakan untuk melakukan pemanjatan ketika
menemui medan vertikal (tebing) yang cukup tinggi dan sulit, sehingga
memerlukan
teknik pemanjatan.
Perlengkapan pemanjatan terdiri dari :
1. 1 buah tali karmantel dinamis
2. 2 buah harness panjat
3. 1 buah carabiner half moon
4. 1 buah figure of eight
5. 2 buah carabiner oval screw
6. Runner (jumlah menyesuaikan)
7. Sling prusik dan webbing (jumlah menyesuaikan)
8. Pengaman sisip (jumlah menyesuaikan)
9. Padding (jumlah menyesuaikan)
III.3.2. Peralatan Tambahan Untuk Kegiatan Lainnya
Kegiatan lain yang dimaksudkan dalam konteks ini yaitu berupa kegiatan
khusus untuk evakuasi dan pencarian korban seperti halnya yang
dilakukan dalam
kegiatan SAR (Search and Rescue). Kegiatan lain tersebut memerlukan
beberapa
peralatan tambahan, yaitu :
13
II.3.2.1. Hauling Set
Hauling set digunakan untuk melakukan transfer korban secara horizontal
maupun vertikal pada medan sulit. Hauling set terdiri dari:
1. 2 buah tali karmantel statis masing-masing minimal sepanjang 100 m
2. 5 buah carabiner oval screw
3. 1 buah croll
4. 2 buah ascender
5. 3 buah pulley
6. 1 buah footloop
7. webbing (jumlah menyesuaikan)
8. padding (jumlah menyesuaikan)
III.3.2.2. SRT (Single Rope Technique) Set
SRT set digunakan untuk melakukan pergerakan vertikal pada medan
sulit.
SRT set terdiri dari :
1. 1 karmantel statis minimal sepanjang 100 m
2. 1 buah chest
3. 1 buah ascender
4. 1 buah descender
5. 1 buah croll
6. 1 buah carabiner half moon
7. 1 buah carabiner MR
8. 1 buah carabiner avernue
9. 4 buah carabiner oval screw
10. 1 buah carabiner non screw
11. 2 buah webbing
12. 1 buah footloop
13. 1 buah harness SRT
14. Padding (jumlah menyesuaikan)
14
III.3.2.3. Dragbar / Tandu
Dragbar atau Tandu digunakan untuk mengevakuasi korban menuju
tempat
yang lebih aman. Prosedur penggunaan dragbar/tandu yaitu dilakukan
oleh empat
orang dengan tinggi badan yang sama, pergerakan satu arah di bawah
satu komando,
korban dapat dipindahkan dengan cara menempatkan dragbar di bahu
atau digotong
setinggi pinggang. Dragbar/tandu dapat berupa dragbar/tandu lipat atau
dragbar/tandu
alam yang dibuat secara manual di lapangan menggunakan batang-
batang pohon.
III.3.2.4. Marker / Titik Lokasi
Marker/titik lokasi digunakan sebagai penanda lokasi penemuan benda
yang
diduga adalah milik korban.
III.4. Teknis Pendakian
Teknis pendakian dibagi ke dalam dua bagian, yaitu :
III.4.1. Persiapan Sebelum Pendakian
Sebelum melakukan pendakian, perlu dilakukan beberapa persiapan yang
bertujuan untuk mendukung pelaksanaan pendakian sehingga berjalan
dengan lancar
dan aman. Persiapan-persiapan tersebut yaitu :
A. Pengumpulan Data Tentang Medan Yang Akan Dihadapi
Sebelum melakukan pendakian perlu diketahui data – data tentang medan
yang akan dihadapi. Data-data tersebut di antaranya status aktivitas
gunung,
keberadaan sumber air, suhu, kondisi jalur yang akan digunakan, cuaca,
lokasi yang
aman untuk mendirikan tenda, dan kebudayaan masyarakat setempat.
B. Penentuan Tujuan Pendakian
Tujuan pendakian perlu ditentukan sebelumnya, apakah pendakian
tersebut
ditujukan untuk latihan, wisata, SAR, ekspedisi, atau tujuan yang lainnya.
15
Dengan menentukan tujuan perjalanan, maka dapat ditentukan
bagaimana
persiapan fisik yang harus dilakukan, peralatan dan logistik yang harus
dipersiapkan,
serta manajemen perjalanan yang akan dilakukan.
1. Persiapan Fisik
Pendakian gunung termasuk ke dalam salah satu olaharaga berat yang
menuntut fisik yang prima. Untuk mendukung hal tersebut, maka
diperlukan
persiapan fisik yang memadai.
Persiapan fisik yang baik akan menunjang kelancaran kegiatan pendakian
dan
menghindarkan anggota pendakian dari cedera fisik. Persiapan fisik
tersebut dapat
berupa jogging, push-up dan vertical running. Persiapan fisik ini dapat
disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing individu dan medan yang akan
ditempuh.
2. Persiapan Mental
Mental adalah kondisi psikologis dari diri seseorang. Persiapan mental
yang
buruk sebelum melakukan kegiatan gunung-hutan akan mengakibatkan
terganggunya
kelancaran kegiatan tersebut.
3. Persiapan Peralatan Dan Logistik
Peralatan dan logistik yang akan dibawa dalam pendakian disesuaikan
dengan
tujuan dari pendakian tersebut, medan yang akan dihadapi, dan lamanya
waktu
pendakian.
Setiap peserta kegiatan pendakian diharuskan untuk mengisi checklist
peralatan pribadi, sedangkan pemimpin kegiatan pendakian diharuskan
untuk
mengumpulkan serta menyimpan checklist perlengkapan kelompok dan
checklist
perlengkapan pribadi seluruh peserta kegiatan pendakian. Checklist
peralatan ini akan
menjadi kartu kontrol yang dapat digunakan oleh pemimpin kegiatan
pendakian untuk
mengecek kelengkapan peralatan, mengevaluasi kesiapan anggota tim
untuk
melakukan survival dalam keadaan terburuk, dan memperkirakan batas
waktu anggota
tim untuk bertahan dalam survival tersebut.
16
4. Rencana Manajemen Perjalanan
Untuk melakukan pendakian yang baik dan aman, maka diperlukan suatu
perencanaan yang matang tentang manajemen perjalanan yang akan
digunakan.
Manajemen perjalanan tersebut meliputi pembagian tugas, manajemen
logistik dan
manajemen waktu.
Pembagian tugas terbagi ke dalam dua bagian, yaitu pembagian tugas
ketika
berjalan dan ketika melakukan camping. Pembagian tugas ketika berjalan
meliputi
leader dan sweeper. Leader bertugas untuk memimpin jalannya
pendakian,
menentukan arah berjalan, menjalankan fungsi time keeper, serta menjadi
pusat
pengambilan keputusan.
Sweeper bertugas untuk memastikan keutuhan komposisi tim (baik dari
segi
jumlah dan posisi), memastikan kondisi seluruh anggota tim, dan
berkoordinasi
dengan leader terkait dengan kondisi seluruh anggota tim tersebut.
Sedangkan untuk
pembagian tugas ketika melakukan camping meliputi tugas mendirikan
dome,
memasak, mencari air, dan mencari kayu bakar.
5. Administrasi
Setiap daerah berada di bawah kendali suatu pihak, misalnya Pemda atau
Perhutani, sehingga untuk melakukan kegiatan gunung-hutan pada
daerah tersebut
diperlukan izin. Untuk keperluan mengurus izin tersebut biasanya
diperlukan
beberapa syarat seperti fotokopi KTP, meterai, dan surat jalan dari
organisasi.
6. Mengisi Lembar Kendali Operasional
Lembar kendali operasional berfungsi sebagai kartu kontrol bagi seluruh
pengurus UKM-PA Edelweis terhadap kegiatan gunung-hutan yang
sedang
berlangsung tersebut. Lembar kendali operasional diisi oleh pemimpin
kegiatan dan
ditempelkan pada papan pengumuman UKM-PA Edelweis .
17
7. Melakukan Briefing
Briefing dilakukan selambat-lambatnya satu hari sebelum hari
pelaksanaan
kegiatan gunung-hutan. Briefing dipimpin oleh pemimpin kegiatan dan
dihadiri oleh
seluruh anggota tim kegiatan gunung-hutan tersebut, Koordinator Divisi
Gunung
Hutan, Kepala Bidang Operasional, dan Ketua Umum UKM-PA Edelweis .
III.4.2. Pelaksanaan Pendakian
Dalam melaksanakan suatu pendakian, terdapat beberapa hal yang harus
dilakukan dan diperhatikan yaitu :
1. Melakukan Aklimatisasi Minimal Selama Satu Jam.
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi tubuh
beradaptasi
dengan kondisi di ketinggian. Kondisi yang dimaksudkan tersebut di
antaranya terkait
dengan kondisi suhu, kelembaban udara, dan tekanan udara.
2. Bergerak Sesuai Dengan Kesepakatan Komposisi Tim.
Anggota tim yang dirasa kurang mempersiapkan fisik sehingga memiliki
fisik
yang lebih lemah diposisikan di urutan depan pada barisan setelah leader.
Leader
belakang.
3. Leader Dan Sweeper Sebaiknya Laki-Laki.
berlangsung.
18
lambat.
energy ekstra. Oleh karena itu, tetap berjalan dengan langkah kaki
mantap
potensi bahaya kaki terkilir dan kaki tersandung batu atau akar
pohon.
berada di depan kaki yang lainnya dengan posisi lebih tinggi. Posisi
tersebut
berkabut.
3. Memperhatikan kondisi sekitar,Hal-hal yang perlu diperhatikan
yaitu
yang panjang.
19
terlalu lama biasanya akan memicu terjadinya kram otot pada kaki
dan bahu.
20
BAB IV
baik yang berasal dari internal maupun eksternal dari diri pendaki,
akan selalu ada dan
berasal dari alam dan segala sesuatu yang berada di alam. Factor-
faktor yang dapat
2. Bentuk-bentuk kehidupan
Menimbulkan penyakit
Menularkan penyakit
cukup cepat .
dome.
Badai
Sickness.
22
3. Gas Beracun
1. Kondisi Fisik
dan jauh berbeda dari siklus kehidupan yang biasanya kita jalani.
23
perubahan-perubahan tersebut.
Sebelum Pendakian
Pendakian.
24
Perdarahan
System Pernafasan
Berhenti Mendadak
Hypothermia
bag tersebut
mungkin
Heatsroke
Mengurangi aktivitas
Minum banyak air putih
Keracunan
Tersengat Lebah
25
Jangan dipijit-pijit
Tergigit Lintah
Kalajengking Dan
Lipan
pencegahan
Tergigit Ular
Mengurangi pergerakan
26
BAB V
KESIMPULAN
27
LAMPIRAN
UKM-PA Edelweis
No Perlengkapan Checklist
1 Dome / Tenda
2 Nesting
3 Kompor
5 Kotak P3K
Mengetahui,
UKM-PA Edelweis
()
28
LAMPIRAN
UKM-PA Edelweis
No Perlengkapan Checklist
1 Carrier 60/80/100 L
2 Matras
3 Trashbag
4 Survival kit
5 Kotak P3K
6 Sleeping bag
7 Ponco
8 Sepatu
9 Jaket waterproof
10 Pakaian ganti
11 Kaos kaki
12 Sarung tangan
15 Senter
16 Baterai cadangan
17 Peralatan makan
18 Air minum
19 Mie instant
20 Biskuit
21 Coklat
22 Lilin
1.5 Tujuan