Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MENGENAI IMPLEMETASI KONSEP SENI MUSIK DI SD

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Seni Musik
Yang dibina oleh Ibu Munaisra Tri Tirtaningsih S. Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Cindy Berliana (190151602629)
Dinda Oktafia Wardani (190151602524)
Iin Mutmainah (190151602428)
M. Dandy Alfianto (190151602549)
Shafira Syawalina Virdausy (190151602759)
Siti Romlah (190151602634)
Tiara Putri Ayu Lestari (190151602494)

E9 PGSD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2021
HASIL ANALISIS PEMBELAJARAN SENI MUSIK TEMATIK SEBAGAI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Seni sebagai produk budaya merupakan sarana untuk menginternalisasi dan mewujudkan
nilai-nilai yang terkandung dalam suatu budaya, serta proses pewarisan dan transformasi budaya
nilai nilai dari satu generasi ke generasi lainnya (Desyandri, 2017). Budaya dan seni ada harapan
agar anak-anak akan memiliki kesempatan untuk berekspresi kreatif (Anilan, Kilic, & Demir,
2019). Seni musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan suara sebagai media,
ditinjau dari sumbernya suara, materi dan cara memainkannya. Musik adalah lagu atau
komposisi musik yang mengekspresikan semua pikiran dan perasaan penciptanya dengan
menggunakan unsur musik sebagai seri. (Desyandri, dkk : 2019)

Menurut (Desyandri, dkk : 2019) menyanyi adalah kegiatan utama dalam pengajaran
musik di sekolah dasar. Dalam kegiatan menyanyi, siswa dipandu oleh guru untuk menyanyikan
lagu-lagu tertentu yang digunakan sebagai model. Jika guru ingin mengajarkan lagu baru yang
tidak belum diketahui oleh siswa, guru harus memberikan contoh menyanyikan lagu secara
keseluruhan. Bernyanyi dapat berkembang kepekaan siswa terhadap lingkungannya, dan siswa
dapat hargai dan nikmati lagu bukan hanya menurut mereka intelektual, tetapi juga melalui selera
artistik mereka (Desyandri, 2016). Seni musik adalah bagian dari seni tradisi yang
perkembangannya perlahan surut. Daerah lagu atau lagu tradisional atau lagu daerah adalah lagu
atau musik yang berasal dari daerah tertentu dan menjadi populer karena dinyanyikan baik oleh
masyarakat daerah maupun orang lain (Imam & Sismoro, 2015). Lagu dari Nusantara merupakan
warisan kekayaan budaya Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki lagu daerah sendiri.

Di dalam implementasi kurikulum 2013, kompetensi inti dalam pembelajaran seni bisa
terlihat, bahwa sebagai peserta didik dituntut untuk menemukan dan menciptakan sesuatu.
Fungsi pendidik adalah sebagai fasilitator dan pengarah. Kondisi tersebut menuntut pendidik
menerapkan pendekatan, strategi, model, dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien.
Setiap pelaksanaan kegiatan harus menghasilkan sesuatu yang memberi perubahan bertahap
signifikan terhadap perkembangan kemampuan dan keterampilan peserta didik, melalui kegiatan
tematik. Berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar pembelajaran seni budaya dan
keterampilan, proses kegiatannya dapat diimplementasikan dan digambarkan sebagai berikut
(Ridwan, 2017):
Pengenalan Birama

Menjelaskan birama pada peserta didik kelas 1 SD/MI yang secara umum belum
mengenal dan memahami musik Barat secara umum, maka perlu dilakukan pengenalan yang
bersifat sederhana dan menggunakan benda-benda yang mudah dikenali anak berdasarkan
lingkungannya termasuk dari lingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan bendabenda dari
lingkungan sekitar, anak sebagai peserta didik akan dengan mudah mengikuti maksud dan tujuan
pembelajaran, karena semua didasarkan pada apa yang anak sukai dan pahami terkait dengan
kegiatan ekspresif tentang pemahaman seni itu sendiri, termasuk seni musik.

Mengenalkan pola birama pada anak, bisa dilakukan dengan cara tepuk tangan sesuai
dengan pola birama yang diinginkan, berikan penjelasan sesuai dengan pola yang dimainkan.
Seperti gambar berikut ini:

Gambar di atas bisa digantikan dengan menunjuk dua orang siswa untuk maju ke depan
kelas dan berdiri di posisi yang berada di antara garis pemisah. Atau guru juga bisa
mencontohkannya dengan tepuk tangan dan tepukannya menunjukkan birama sesuai yang ingin
disampaikan pada kelompok kelas tertentu, dan tentu saja banyak pola kreatif lainnya yang bisa
dilakukan dan menjadi pilihan yang tepat pendidik atau guru.

Implementasi Seni Musik di Sekolah Dasar

Tujuan pengajaran musik di SD harus dijabarkan menjadi beberapa tujuan instruksional


umum (TIU) sesuai dengan pengelompokkan unsur-unsur musik yang esensial, yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan ekspresi. Tujuan instruksional umum untuk
pengajaran musik di SD dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Siswa dapat memiliki pengetahuan tentang irama, merasakan irama melalui pengalaman dan
penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak irama, membuat gerak irama,
membuat pola-pola irama sederhana, dan membaca notasi pola-pola irama dengan benar.
b. Siswa dapat memiliki pengetahuan tentang melodi, merasakan melodi melalui pengalaman
dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak melodi, membuat pola-pola
melodi sederhana, dan membaca notasi melodi dengan benar.
c. Siswa dapat memiliki pengetahuan tentang harmoni, merasakan harmoni melalui pengetahuan
dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak harmoni, mengiringi lagu-
lagu sederhana dengan alat musik harmoni sederhana, dan membaca notasi harmoni dengan
sederhana.
d. Siswa dapat memiliki pengetahuan tentang bentuk/struktur lagu melalui pengalaman dan
penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan bentuk-bentuk lagu, dan mengarang
lagu-lagu sederhana.
e. Siswa dapat pengetahuan tentang ekspresi, merasakan ekspresi melalui pengalaman dan
penghayatan musik, mempunyai penginderaan bermacam tingkat ekspresi, menyanyikan atau
memainkan lagu-lagu dengan tingkat ekspresi yang tingi.

Musik dapat membantu anak untuk mampu berekspresi lebih baik, melatih kepekaan
mereka terhadap seni (khususnya musik) dan lingkungan, meningkatkan kecerdasan otak,
meningkatkan daya pikir, mengembangkan kreativitas, dan menumbuhkan rasa percaya diri
untuk tampil di muka umum (Pramono, 2015: 157). Mengajarkan musik pada anak sedini
mungkin memiliki manfaat yang jauh lebih besar daripada mengenalkan musik pada
saat anak menginjak usia di atas 10 tahun.

Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya
sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Pemilihan alat musik pun harus
disesuaikan dengan usia anak. Misalnya, pada usia 6-7 tahun pada kelas rendah sekolah dasar,
anak bisa mulai diperkenalkan dengan alat musik seperti piano, biola, gitar, atau drum.
Karena pada usia ini otot-otot tangan dan kaki anak sudah lebih kuat daripada usia balita. Jika
anak berminat dengan alat musik tiup, saat anak berusia 8-9 tahun atau tingkat sedang sekolah
dasar, maka anak bisa mulai diperkenalkan pada seruling. Ketika usianya sudah cukup dan
kemampuannya berkembang, anak bisa melanjutkan dengan alat musik tiup lain seperti flute,
saksofon, ataupun klarinet.
Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik
tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik.
Selain itu seyogyanya musik anak mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan
kreativitas berpikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik
yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah: 1) musik sesuai dengan minat dan
menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari; 2) ritme music dan pola melodinya pendek
sehingga mudah diingat, 3) nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik
lainnya, dan 4) melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.

Pendidikan seni musik bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk: (a) memahami
konsep dan pentingnya seni musik; (2) menampilkan sikap apresiasi terhadap seni musik; (3)
menampilkan kreativitas melalui seni musik; dan (4) menampilkan peran serta dalam seni musik
pada tingkat lokal, regional, maupun global. Sedangkan ruang lingkup seni musik meliputi
aspek-aspek yang mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik,
apresiasi karya musik.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran seni musik di sekolah adalah
memahami karakteristik musik dan kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Menurut Syafii dkk (1999:8.25) bahwa seni musik peserta didik dapat berupa media vokal
maupun instrumental, yaitu lagu dan permainan alat musik. Peserta didik yang relatif biasanya
memainkan instrumen musik ritmik, peserta didik yang lebih besar dapat memainkan alat musik
melodis. Hal ini berhubungan dengan kemampuan gerak peserta didik dalam memainkan
musik.Menurut Syafii dkk (1999:8.24) bahwa karakter musik peserta didik adalah sifat musik
peserta didik yang sesuai dengan hakekat peserta didik itu sendiri, baik menurut pertumbuhan
fisik maupun perkembangan jiwanya. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik hubungannya dengan kemampuan musikal mencakup; (1) Aspek fisik; berkaitan dengan
kemampuan gerak motorik, (2) Aspek fikir; berhubungan dengan pola dan bentuk musik, (3)
Aspek rasa; berkaitan dengan ungkapan isi hati (ekspresi), dan (4) Aspek minat; berkaitan
dengan tema yang disukai

Dalam setiap pembelajaran pasti ada kendala yang dihadapi. Hai ini dapat disebabkan
oleh berbagai macam hal terutama dalam pembelajaran seni budaya dalam hal ini khususnya
pembelajaran seni musik. Secara garis besar, kendala yang dirasakan pada saat pembelajaran di
SD adalah:

a. Musikalitas siswa kurang


b. Siswa belum mengerti mengenai ritmik,
c. Siswa tidak mengetahui tonalitas dan tangga nada
d. Pada saat praktek tatalu, tempo tergesa-gesa, dan
e. Sebagian buta nada (pitch control-nya kurang baik)

Kendala yang dialami oleh guru dalam proses pembelajaran musik pada umumnya adalah

kompetensi guru yang masih kurang dalam penguasaan materi ajar seperti pemahaman ritmis

dan birama, pemahaman tentang membaca dan menulis notasi musik baik dalam notasi balok

maupun notasi angka, bahkan kemampuan untuk menciptakan sebuah bahan ajar sendiri

masih dirasa sangat susah. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap aktivitas musikal yang

terjadi antara guru dan peserta didik. Pengembangan model buku ajar materi pembelajaran seni

musik dapat diimplementasikan sekaligus mampu menstimulasi dan memotivasi guru dalam

pengembangan pembelajaran seni musik di SD. Kreativitas guru dalam mengembangkan bahan

ajar dalam proses pembelajaran musik dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan pelatihan

maupun workshop mengenai notasi musik dan kiat-kiat pengembangan bahan ajar melalui

lagu anak.
DAFTAR RUJUKAN

Desyandri, D. (2015). Nilai-Nilai Edukatif Lagu-Lagu Minang Untuk Membangun Karakter


Peserta Didik. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 3(2), 126–141.
Diakses tanggal 14 September 2021.

Desyandri, D. (2016). The Usage of Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach to
Improve the Process and Learning Outcome of Singing to the Student Class III Elementary
School YPKK of Padang State University. Pedagogi, 12(1), 36–52. Diakses tanggal 14
September 2021.

Desyandri, D. (2017). Internalization of Local Wisdom Values through Music Art as Stimulation
of Strengthening Character Education in Early Childhood Education; A Hermeneutic
Analysis and Ethnography Studies. International Conference of Early Childhood
Education (ICECE 2017). Atlantis Press. Diakses tanggal 14 September 2021.

Desyandri, Desyandri, dkk. (2019). Analysis of the Mastery of the Nusantara Songs in 4th Grade
Elementary School Students (Online). https://www.atlantis-press.com/proceedings/icet-
19/125926558. Diakses tanggal 14 September 2021.
Palasa, K. (2017). Metode Pembelajaran Musik Pada Anak Kelas V Di Sdn Pangrumasan 1
Garut (Skripsi). Kegi Palasa, 145.

Ridwan. (2017). Pembelajaran Seni Musik Tematik Sebagai Implementasi Kurikulum 2013.
Ritme, 2(2), 18–28. https://doi.org/10.17509/md.v12i2.7685

Palasa, K. (2017). Metode Pembelajaran Musik Pada Anak Kelas V Di Sdn Pangrumasan 1
Garut (Skripsi). Kegi Palasa, 145.

Ridwan. (2017). Pembelajaran Seni Musik Tematik Sebagai Implementasi Kurikulum 2013.
Ritme, 2(2), 18–28. https://doi.org/10.17509/md.v12i2.7685

Sinaga, Syahrul Syah. (2018). AKTIVITAS MUSIKAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MUSIK MELALUI
LAGU ANAK PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SEMARANG.

Mansurdin dan Desyarndri (2013). Bahan Ajar Seni Musik Sekolah dasar (Online).
https://ajomansur.wordpress.com/2013/11/18/bahan-ajar-seni-musik-sd/. Diakses tanggal
14 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai