Anda di halaman 1dari 10

Konsep Dasar

Eliminasi Urine dan


Fekal

Yurisa Rohimatul Alfina


(2311312001)
Pendahuluan
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhan manusia untuk mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis agar tetap hidup dengan sehat
(Tarwoto, 2015). Salah satu kebutuhan fisiologis manusia adalah kebutuhan eliminasi yang bertujuan untuk
mengeluarkan produk limbah daria dalam tubuh. Sangat penting untuk menghilangkan produk limbah secara
teratur untuk mempertahankan normal fungsi tubuh. Jika ada perubahan dalam pola eliminasi, itu mempengaruhi
tubuh. Ketika orang tersebut sakit, penyakit cenderung mengubah kebiasaan eliminasi orang tersebut.
Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu : Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di
dindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua yaitu timbul refleks saraf
yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal,
setidak- tidaknya menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
gangguan eliminasi urine
• Gangguan eliminasi urin adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine.

• Biasanya orang yang mengalami gangguan eliminasi urin akan


dilakukan kateterisasi urine, yaitu tindakan memasukan selang kateter ke
dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urine.
Problems
masalah masalah dalam eliminasi urine
a.Retensi, yaitu adanya penumpukan urine di dalam kandung kemih dan ketidak sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.
b.Inkontinensi urine, yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari
kandung kemih.
c.Enuresis, Sering terjadi pada anak-anak, umumnya terjadi pada malam hari (nocturnal enuresis), dapat terjadi satu kali atau lebih dalam
semalam.

d.Urgency, adalah perasaan seseorang untuk berkemih.


e.Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih
f.Polyuria, Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake
cairan.
g.Urinari suppresi, adalah berhenti mendadak produksi urine
Etiologi
Jumlah intake cairan dan type
01 makanan 06
Trauma sumsum tulang
belakang

02 aktivitas Penyakit: pembesaran


07 kelenjar prostat
03 Obstruksi

04 Infeksi 08 Umur

Operasi pada daerah abdomen


05 Kehamilan 09 bawah, pelviks, kandung kemih,
urethra.
Tanda & Gejala
Retensi Urine
1.. Ketidak nyamanan daerah pubis.
2). Distensi dan ketidaksanggupan untuk berkemih.
3). Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang.
4). Meningkatnya keinginan berkemih dan resah
5). Ketidaksanggupan untuk berkemih

Inkontinensia urin

1). pasien tidak dapat menahan keinginan BAK sebelum sampai di WC


2). pasien sering mengompol
Eliminasi Fekal
Gangguan eliminasi fekal adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami atau berisiko tinggi mengalami statis pada usus besar,
mengakibatkan jarang buang air besar, keras, feses kering.

Untuk mengatasi gangguan eliminasi fekal biasanya dilakukan huknah.


Memasukkan cairan hangat melalui anus sampai ke kolon desenden
dengan menggunakan kanul rekti.
Masalah
Masalah-masalah eliminasi Fekal yang sering
di temui yaitu :

a. Konstipasi, merupakan gejala, bukan penyakit yaitu menurunnya frekuensi BAB disertai dengan
pengeluaran feses yang sulit, keras, dan mengejan.
b. Impaction, merupakan akibat konstipasi yang tidak teratur, sehingga tumpukan feses yang keras di
rektum tidak bisa dikeluarkan. Impaction berat, tumpukan feses sampai pada kolon sigmoid.
c. Diare, merupakan BAB sering dengan cairan dan feses yang tidak berbentuk.

d. Inkontinensia fecal, yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus, BAB
encer dan jumlahnya banyak.
e. Flatulens, yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal, dinding usus meregang dan distended,
merasa penuh, nyeri dan kram. Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus).
f. Hemoroid, yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding rektum (bisa internal atau eksternal). Hal
ini terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan, gagal jantung dan penyakit hati menahun
Gangguan Eliminasi Fekal
a. Pola diet tidak adekuat/tidak sempurna

b. Cairan

c. Meningkatnya stress psikologis

d. Kurang aktifitas, kurang berolahraga, berbaring lama


Thank
you!
By Claudia Alves

Anda mungkin juga menyukai