Definisi dan
06 Eco Airport
03 Tujuan
Perwujudan 07 Kesimpulan
04 Kegiatan
Bandar udara
Sehat
01
Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah III
Kantor Otoritas Bandar
Kantor Otoritas Bandar III
02
Dasar Hukum
Dasar Hukum
1
2
UU Nomor 1 tahun 2009 3
Peraturan Pemerintah nomor
tentang Penerbangan
PP 40 Tahun 2012 Tentang Peraturan Menteri Kesehatan
Pembangunan Dan Pelestarian Republik Indonesia Nomor
Lingkungan Hidup Bandar 44/Menkes/PER/VII/2014
Udara tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan dan Bandar Udara
4 Sehat.
Peraturan Menteri Perhubungan 5
Nomor PM 54 Tahun 2017 tentang
Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Limbah dan Zat
Perhubungan Udara Nomor :
Kimia Pengoperasian Pesawat
SKEP/124/VI/2009 tentang Pedoman
Udara dan Bandar Udara.
Pelaksanaan Bandar Udara Ramah
Lingkungan (Eco Airport);
03
Definisi & Tujuan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44/Menkes/PER/VII/2014 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan
dan Bandar Udara Sehat.
Definisi & Tujuan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44/Menkes/PER/VII/2014 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan dan
Bandar Udara Sehat.
Bandar Udara Sehat adalah suatu kondisi wilayah bandar udara yang
bersih, aman, nyaman dan sehat untuk komunitas pekerja dan
masyarakat pelabuhan atau bandar udara dalam melaksanakan
aktifitasnya.
penataan sarana
dan fasilitas peningkatan keselamatan dan
kegiatan pengawasan pada penataan
kesehatan kerja
sarana dan fasilitas di kawasan Kegiatan pengawasan pada peningkatan
Bandar Udara yang terdiri dari sarana keselamatan dan kesehatan kerja yang
dan angunan, tempat parkir terdiri dari sanitasi pesawat udara,
kendaraan,terminalpetikemas,fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja serta
kesehatan, toilet, sarana cuci tangan kesiapsiagaan kesehatan darurat.
dan saluran drainase.
05
Pengelolaan limbah dan zat kimia
pengoperasian pesawat udara dan
bandar udara
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 54 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
Limbah dan Zat Kimia Pengoperasian Pesawat Udara dan Bandar Udara.
Kewajiban Penyelenggara Bandar Udara
dalam Pengelolaan Limbah dan Zat Kimia
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 54 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
Limbah dan Zat Kimia Pengoperasian Pesawat Udara dan Bandar Udara.
Kegiatan pengelolaan limbah dan zat kimia yang ditimbulkan dari pengoperasian
pesawat udara dapat dilakukan oleh:
1. Penyelenggara Bandar Udara; atau
2. Badan Usaha Angkutan Udara.
PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA
PENGOPERASIAN BANDAR UDARA
Pengurangan sampah
Pemilahan sampah
Pengelolaan Sampah Pengumpulan sampah
Pengolahan sampah
Pengangkutan sampah
(demolition waste)
Limbah dan zat kimia Penggunaan kembali limbah
pengembangan
bandar udara Limbah dan zat kimia yang Pendaurulangan limbah
ditimbulkan dari
pembangunan, perubahan
bentuk atau perbaikan Pembuangan limbah ke TPA
prasarana bandar udara
(construction waste)
❑ Pengelolaan limbah dan zat kimia pengembangan bandar udara dapat lakukan oleh Penyelenggara Bandar Udara atau
pihak kontraktor pengembangan bandar udara sesuai kewenangannya.
❑ Dalam melakukan pengelolaan limbah dan zat kimia pengembangan bandar udara, Penyelenggara Bandar Udara atau
pihak kontraktor pengembangan bandar udara harus memenuhi ketentuan sesuai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) bandar udara dan peraturan perundang-undangan.
PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA
PERAWATAN FASILITAS BANDAR UDARA DAN PESAWAT UDARA
Limbah dan zat kimia Limbah dan zat kimia Diintegrasikan
yang ditimbulkan dari sejenis limbah dan dengan limbah dan
perawatan prasarana zat kimia zat kimia
pengoperasian pengoperasian
Limbah dan zat bandar udara bandar udara bandar udara
kimia perawatan
fasilitas bandar Limbah dan zat kimia
udara yang ditimbulkan dari Limbah dan zat kimia Terpisah/tersendiri
tidak sejenis limbah oleh Penyelenggara
perawatan peralatan dan zat kimia Bandar Udara atau
dan utilitas bandar pengoperasian badan usaha terkait
udara bandar udara di bandar udara
Operasional
Dalam melaksanakan
pelayanan jasa
Lokasi kebandarudaraan badan
BANDARA Pembangunan usaha bandar udara dan
Bandar udara sebagai unit penyelenggara
Izin Pembangunan bangunan gedung dengan bandar udara wajib: ...,
Izin mendirikan bangunan fungsi khusus, memelihara kelestarian
bandar udara diterbitkan pembangunannya wajib lingkungan (Pasal 234)
Penetapan setelah memenuhi memperhatikan
persyaratan: ..., ketentuan ..., kelestarian
Lokasi lingkungan (Pasal 214)
Penetapan lokasi kelestarian lingkungan
bandar udara (Pasal 215)
dilakukan dengan
memperhatikan: ..., Ketentuan lebih lanjut diatur dalam PP No. 40 Tahun 2012 tentang
kelayakan lingkungan Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara
(Pasal 201)
ECO AIRPORT
No Pengelolaan
1 Udara
a. Penggunaan Ground Support System (GSS),
b. Penggunaan Ground Power Unit (GPU),
c. Penggunaan aircraft fuel supply pipeline system,
d. Penggunaan eco-cars,
e. Promosi penanaman vegetasi pada atap, dinding dan indoor
area.
Penggunaan solar cell 2. Energi
a. Penggunaan solar cell,
b. Pemanfaatan cahaya matahari untuk penerangan terminal,
c. Pemasangan heat-reflective film on windows,
d. Penggunaan LED,
e. Penggunaan Building Automatic System (BAS),
f. Pemasangan sensor photocell untuk efisiensi penerangan,
dan sensor pada escalator.
3. Kebisingan
Pemanfaatan cahaya matahari untuk
a. Pemasangan noise abatement shields, dan green buffer zones,
penerangan terminal b. Pemasangan soundproof facility.
Implementasi Eco Airport
Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta
No Pengelolaan
4 Air
a. Penerapan rainwater harvesting systems,
b. Penerapan gray water utilization systems (gray water treatment
facility, gray water reuse equipment),
c. Penggunaan water-saving faucet packing/automatic faucets.
No Pengelolaan
1 Udara
a. Penggunaan Ground Power Unit (GPU),
b. Penggunaan aircraft fuel supply pipeline system,
c. Penggunaan eco-cars,
Penanaman vegetasi pada bangunan
d. Promosi penanaman vegetasi pada atap, dinding dan indoor
area.
2. Energi
a. Penggunaan biodiesel,
b. Pemanfaatan cahaya matahari untuk penerangan terminal,
c. Pemasangan heat-reflective film on windows,
d. Penggunaan LED,
LED untuk apron flood light e. Penggunaan Building Automatic System (BAS),
f. penggunaan sensor photoswitch untuk efisiensi penerangan,
dan sensor pada escalator.
3. Kebisingan
a. Pemasangan noise abatement shields, dan green buffer
zones,
b. Pemasangan soundproof facility.
Skylight Concept Building
Implementasi Eco Airport
Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai
No Pengelolaan
4 Air
a. Penerapan rainwater harvesting systems,
b. Penerapan gray water utilization systems (gray water treatment facility,
gray water reuse equipment),
c. Penggunaan water-saving faucet packing/automatic faucets.
5 Air Limbah
a. Penerapan oil separation / grease trap at kitchen,
b. Pemanfaatan wastewater treatment facilities. Wastewater treatment facilities
6 Limbah Padat
a. Pemilahan sampah di terminal,
b. Pemanfaatan incinerator,
c. Program penggantian kantong plastik dengan bahan biodegradable.
7 Lingkungan Alamiah
a. Penanaman pohon,
b. Pengadaan fasilitas untuk mencegah bird strike,
c. Pemilihan tanaman untuk mencegah bird strike,
d. Penelitian rekayasa habitat utk memindahkan burung dari area bandara
(bekerjasama dg LIPI), Pembuatan lubang biopori
e. Pembuatan biopori untuk resapan air.
Implementasi Eco Airport dan bandara sehat
Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani-Semarang
Fasilitas Reverse Osmosis RO di Pengambilan dan Pemeriksaan Penyediaan Kran Air Siap Minum
Bandara Kualitas Air Bersih
100 350
250 80 300
200 60
µg/Nm³
250
150 40 200
100 20
0 150
50 2020-I 2021-I 2021-II 100
0 50
2020- 2020- 2021- 2021- Kebisingan 62 65 66
I II I II 0
WECPNL 2020-I 2020-II 2021-I 2021-II
80 80 80
TSP 36 19 14 29,7 (TK.III) NO2 9 10 11,22 7,43
Baku Mutu 230 230 230 230 Baku Mutu 316 316 316 316
Kebisingan WECPNL (TK.III)
TSP Baku Mutu
Pemantauan Secara Teratur NO2 Baku Mutu
07
Kesimpulan
Kesimpulan
Lembaga
Pimpinan
yang Komponen
Lembaga
dibentuk
Bandar Dewan
Dibentuk pada
Udara Pengelola Kualitas udara, energy, kebisingan/getaran, air,
masing-masing
Ramah Lingkungan pencemaran tanah, limbah, lingkungan alamiah-
Bandar Udara
Lingkung Hidup Bandar flora&fauna, lain-lain (social ekonomi, culture dan
oleh pimpinan
an (Eco Udara (Eco kesehatan publik)
BUBU atau UPBU
Airport) Airport Council)
Kesimpulan
Bandar Udara Sehat dan Bandar Udara Ramah Lingkungan adalah suatu program untuk
menciptakan kondisi bandar udara yang aman, bersih, nyaman dan sehat dari Kementerian
Kesehatan dan Kementerian Perhubungan.
Program Bandar Udara Sehat, dilaksanakan oleh penyelenggara bandar udara dan
melaporkan kepada Otoritas Bandar Udara setiap dua tahun sekali dan Bandar Udara Ramah
Lingkungan (eco airport) melaporkan atau di monitor setiap setahun sekali.
Penyelenggara bandar udara harus memperhatikan pengelolaan lingkungan yang bersih dan
sehat agar menimbulkan rasa aman, nyaman, tertib dan sehat yang merupakan bentuk
pelayanan prima sebagai kawasan pusat pertumbuhan ekonomi, yang mengacu pada konsep
ECO Airport.
Kantor Otoritas Bandar Udara III, mendukung program Bandar Udara Sehat dan Bandar
Udara Ramah Lingkungan dan untuk bisa dilaksanakan secara bersama oleh penyelenggra
bandar udara.
Terima kasih