Hal - 0
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latang Belakang
Bandar Udara sebagai prasarana dalam penyelenggaraan penerbangan
merupakan
tempat
untuk
menyelenggarakan
pelayanan
jasa
tinggi
dalam
rangka
menunjang
pembangunan
nasional.
Kegiatan operasional bandara diperkirakan dapat menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup disekitarnya, baik dampak
yang bersifat positif maupun negatif. Mengacu pada Undang-Undang
No. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999, tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), serta Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006, tentang Jenis Usaha dan atau
Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (Amdal), maka kegiatan Pengembangan Bandara
tersebut merupakan kegiatan yang wajib Amdal.
Dalam menunjang kegiatan pengoperasian fasilitas bandara (sisi darat
dan sisi udara) diperlukan pengelolaan bandara yang berwawasan
lingkungan, maka perlu disusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Amdal).
Sebagaimana kegiatan pada umumnya, pengoperasian Bandara
Tanjung Harapan di Kabupaten Bulungan Propinsi Kalimantan Utara
disadari akan memberikan perubahan-perubahan yang mendasar
kepada lingkungan sekitarnya baik yang bersifat positif maupun yang
bersifat negatif. Apabila pembangunan dan pengembangan tersebut
tidak dikelola dan direncanakan dengan baik, diperkirakan akan timbul
dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya, terutama terhadap
Penyusunan Amdal Pengoperasian Bandara
Hal - 1
komprehensif
untuk
mencegah
pencemaran
dan/atau
1.3
Landasan Hukum
Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) didasarkan pada peraturan perundang-undangan sebagai
berikut :
Undang-undang:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1990 tentang
Konversi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistim;
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air;
4. Undang-undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia No. 26 tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
6. Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah;
7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan;
Hal - 2
Peraturan Pemerintah:
1) Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1994 tentang Debu dan
Kebisingan;
2) Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan;
3) Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara;`
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 3 tahun 2001 tentang
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan;
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 tahun 2001
tentang Kebandarudaraan;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 tahun 1999
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;
7) Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Keputusan Presiden:
1) Keputusan Presiden No.32 tahun 1990 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung;
Peraturan Menteri:
1) Peraturan Menteri Kesehatan No. KEP-416/Menkes/1990 tentang
Kriteria Air Bersih;
2) Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
No.
Kep.
No.
Kep.
No.
Kep.
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
Menteri
30/MENLH/10/1999
Negara
tentang
Lingkungan
Panduan
Hidup
Penyusunan
Dokumen
Pengelolaan Lingkungan;
5) Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
No.
Kep.
Hal - 3
Pedoman
Penyusunan
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan Hidup;
10)Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 tahun 2007
tentang Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(DPPL) Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Tidak Memiliki
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Keputusan Kepala BAPEDAL :
1) Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
Kep.056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting;
2) Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
Kep.299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial
Dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkung;
3) Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
Kep.124/12/1997
Masyarakat
tentang
dalam
Panduan
Penyusunan
Kajian
Analisis
Aspek
Mengenai
Kesehatan
Dampak
Lingkungan;
4) Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
Kep.08
tahun
2000
tentang
Keterlibatan
Masyarakat
dan
Batas-Batas
Kawasan
Keselamatan
Operasi
Hal - 4
Peraturan Internasional :
Peraturan Daerah :
o Meliputi peraturan daerah yang relevan dan terkait dengan studi ini
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Hal - 5
penyusunan
Amdal
kegiatan
pengoperasian
Bandara
Tanjung Harapan :
a. Mengidentifikasi
kegiatan
pengoperasian
Bandara
Tanjung
komponen-komponen
terkena
dampak
penting
lingkungan
akibat
yang
kegiatan
kajian
mendalam
terhadap
pengelolaan
dan
saran
tindak
berupa
arahan
pengelolaan
dan
melaksanakan
tindakan-tindakan
untuk
mencegah,
oleh
kemampuan
teknologi
berdasarkan
Hal - 6
membuat
keputusan-keputusan
mengenai
kegiatan-
masyarakat.
f. Penyusunan laporan dan pengesahan Amdal.
Penyusunan Amdal Pengoperasian Bandara
Hal - 7
batas-batas
Kawasan
Keselamatan
Operasi
Hal - 8
lingkungan
hidup
yang
ditelaah
adalah
komponen
populasi
dan
keanekaragamannya,
serta
penyebaranannya.
2. Biota perairan, meliputi populasi dan keanekaragaman serta
penyebaran berbagai jenis flora air, serta biota perairan seperi
nekton, plankton, benthos, dan bakteri collie.
c) Komponen Sosial Ekonomi Budaya
1. Demografi,
meliputi
jumlah,
kepadatan
dan
penyebaran
Hal - 9
Isu-isu Pokok
Uraian isu-isu pokok yang dapat ditimbulkan akibat rencana usaha dan
atau kegiatan sesuai dengan pelingkupan. Tata cara pelingkupan
sebagaimana dimaksud di dalam penjelasan umum.
isu-isu
pokok
pembangunan/pengembangan
bandara
Hal - 10
Hal - 11
lajur
diinteraksikan
horizontal.
antara
Untuk
melakukan
komponen
kegiatan
identifikasi
dengan
ini
akan
komponen
Hal - 12
komponen
kegiatan
terhadap
lingkungan
tersebut
akan
terindentifikasi.
Langkah selanjutnya setelah melakukan identifikasi dampak yang
merupakan dampak potensial, maka akan dilakukan evaluasi dampak
potensial. Dasar evaluasi ini akan menggunakan pedoman pelingkupan
yang dikeluarkan oleh Badan Pengendali Dampak Lingkungan. Secara
garis besar di dalam mengevaluasi dampak potensial akan dipilih
dampak-dampak yang dianggap penting oleh pakar dan atau tokoh
mesyarakat dan atau instansi yang bertanggung jawab. Dengan
demikian hasil dari evaluasi dampak potensial ini nantinya akan berupa
daftar komponen lingkungan yang selanjutnya dilakukan pemusatan.
Hasil dari evaluasi dampak potensial seperti tersebut di atas,
selanjutnya dilakukan pemusatan atau pengelompokkan agar lebih
terfokus.
Pengelompokkan
dilakukan
berdasarkan
komponen
Hal - 13
kegiatan
lingkungan
tertentu
proyek
terhadap
dirumuskan
perubahan
dalam
bentuk
komponen
persamaan-
Q
1 ( y 2 z2
exp[ ( 2 2 )
2 U y z
2 y z
Dimana :
C
y , z
2. Kebisingan
Kebisingan
akibat
kegiatan
operasional
pelabuhan
dapat
Hal - 14
Dimana :
Lw
3. Kualitas Air
Kualitas air badan penerima setelah bercampur dengan limbah
cair kegiatan diprediksi dengan persamaan:
(Ca x Qa) + (CbxQb)
Cm =
Qa + Qb
Dimana :
Cm
Ca
Cb
Qa
Qb
b. Metode Non-formal
Metoda
non
lingkungan
formal
yang
tidak
digunakan
dapat
untuk
parameter-parameter
dikuantifikasi,
sehingga
untuk
Hal - 15
Metode
non
formal
dilakukan
terhadap
komponen/parameter
biologi,
kemudian
menimbulkan
dampak
lanjutan
Hal - 16
yang
timbul
tersebut
di
atas,
selanjutnya
Hal - 17
pada
Pedoman
Mengenai
Ukuran
Dampak
Penting
antar masing-
Hal - 18
Hasil evaluasi dampak besar dan penting ini dipakai sebagai dasar
untuk melakukan pengelolaan lingkungan dari rencana kegiatan
pembangunan/pengembangan bandara. Penanganan dampak besar
dan penting dilakukan dengan merumuskan dan atau memformulasikan
pencegahan dan atau mitigasi dampak yang timbul, dan metoda
penanganannya,
lingkungan
antara
dengan
lain
dapat
pendekatan
dilakukan
teknologi,
dengan
sosial
rekayasa
budaya,
dan
pendekatan institusional/kelembagaan.
Hal - 19
4.2
Identitas Pemrakarsa
Nama Instansi
Penanggung Jawab
Jabatan
Alamat
Telepon/Fax
Penanggung Jawab
Alamat
Tel/Fax
Tim Studi penyusunan Amdal Bandara, terdiri atas 7 (tujuh) orang tenaga
ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan lingkup kegiatan studi,
disajikan pada Tabel 4.1.
Hal - 20
4.3
Jabatan/Keahlian
Tenaga Ahli
Ketua Tim/ Ahli Teknik Lingkungan
Klasifikasi
Ahli
Kepala
Ahli
3
4
5
Utama
Ahli Muda
Ahli Muda
Ahli
6
7
Sosekkesmas
Ahli Biologi
Ahli Sosial Ekonomi Kes Mas
Utama
Ahli Muda
Ahli Muda
II
1
2
3
4
5
Tenaga Pendukung
Surveyor
Operation Komputer
Sekretaris
Tenaga Keuangan
Office
Teknisi
Teknisi
Staff
Staff
-
Biaya Studi
Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan studi Amdal Bandara
Tanjung Harapan di Kabupaten Bulungan, Propinsi Kalimantan Utara
dari dana APBN-P Tahun Anggaran 2016.
Pembiayaan studi AMDAL tersebut mencakup biaya untuk pengeluaran
gaji/upah
(honorarium
tenaga
ahli
dan
tenaga
pendukung),
Hal - 21
Kegiatan
1
1
2
3
4
5
4.5
Bulan ke
3
4
5
Kualifikasi Personil
Dalam
menyelesaikan
pekerjaan
penyusunan Amdal,
pelaksana
Pendidikan Pengalaman
(Min)
(Min)
Ketua Tim/
Ahli
S1
10
Teknik Lingkungan
Ketua Sub Tim Fisika
5
- Kimia
Ahli
Keselamatan
S1
3
Kebandarudaraan
Sertifikat AMDAL)
(Min)
B
B
(Pernah
mengerjakan studi
sejenis)
Hal - 22
5
6
7
4.6
S1
S1
S1
S1
3
3
A
A
harus
menyusun
jadwal
penugasan
dengan
cermat
Pelaporan
Jenisjenis laporan yang akan diserahkan oleh konsultan kepada
Pemberi Tugas adalah :
No
1.
2.
Jenis Laporan
Rencana Kerja Detail / Laporan Pendahuluan
Laporan Hasil Survey Lapangan dan Kajian Kegiatan yang telah
dan akan dilaksanakan dan Kajian kegiatan pengelolaan dan
3.
4.
Hal - 23
Kewajiban Konsultan
a.
b.
c.
Pusat
dan
Propinsi
untuk
mendapatkan
surat
Ketentuan Lainnya
a.
Hal - 24
diketahui
oleh
Pimpinan
Perusahaan/Konsultan;
apabila
profesional
slide/transparan
sheet
atau
foto-foto
dari
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Udara,
4.10
Kepustakaan
Dalam menyusun laporan, dikemukakan sumber referensi, sumber data
dan informasi yang digunakan dengan mencantumkan penulis, penerbit
dan tempat penerbitannya.
4.11
Lampiran-Lampiran
Dilampirkan dokumen-dokumen yang relevan antara lain
a.
b.
Surat-surat
tanda
pengenal,
surat
keputusan,
kualifikasi
Hal - 25
c.
d.
e.
4.12
Lain-Lain
Penulisan secara rinci tentang deskripsi kegiatan harus dicantumkan
dalam laporan Penyusunan Amdal.
Petunjuk dan ketentuan-ketentuan lain yang belum tercakup dan
merupakan tambahan/pelengkap, akan diberikan kepada Konsultan
sebagai kelengkapan Studi Penyusunan Amdal tersebut apabila
diperlukan.
Hal - 26