Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR TILIK HISTEREKTOMI

Pengertian
Adalah pengangkatan uterus dengan atau tanpa ovarium secara keseluruhan,
biasanya dilakukan pada pasien mioma uteri atau sesudah Sectio Caesarea
terjadi rupture uteri

Tujuan
Agar tidak terjadi komplikasi lain

Kebijakan
Pengangkatan uterus

Prosedur A. Persiapan bahan dan alat:


1. Ruang siap pakai
2. Meja mayo
3. Set tenun
4. Set instrumen dasar ditambah: kogle tang,liver hak,
5. Obatan-obatan:
a. Bethadine,
b. Nacl,
c. Alkohol,
d. Sofratule
6. Benang-benang:
a. Chromik 1
b. Silk 1
c. Vicryl 1
d. Plain 2/0
e. Vicryl 3/0
7. Kabel diatermi
8. Mata pisau no.20
9. Kassa dan rol Kassa
10. Handscoon
11. Hipafik

B. Prosedur kerja:
1. Operator,assisten dan instrumentator mencuci tangan
2. Instrumentator dan assisten memakai baju steril,instrumen
menyiapkan dan merapikan alat dimeja mayo
3. Lakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah perut
dan sekitarnya
4. Posisi pasien terlentang dalam narkose Insisi mediana antara
pusat dan sympisis/pffanenstiell, sub kutis sampai dengan fascia,
pendarahan diatasi, otot dibuka secara tumpul dengan pinset anatomis
peritonium diangkat dan ditembus kemudian diperlebar dengan
gunting, selanjutnya tepi peritonium dijepit dengan klem
5. Peritonium dibuka, pasang liver hak, lapangan operasi
dipisahkan dari rongga perut dengan roll Kassa
6. Ligamentum rotunda kanan dan kiri dipotong kira-kira 1,5 cm
dari uterus dan potong medial dan lateralnya diikat dengan chromik
7. Dari dinding belakang ligamentum latum, dibawa ke
ligamentum ovari dekat pada pinggir uterus ditekan kedepan sampai
menembus ligamentum latum ditempat pemotongan ligamentum
rotundum, kemudian diklem dengan dua klem
8. Setelah dijepit dengan dua klem tuba dan ligamentum ovarii
propium dipotong diantara dua klem dan potongan medial lateralnya
diikat dengan chromic nomor 1
9. Tindakan yang sama dilakukan pada sisi yang lain
10. Peritonium pada pelika vesicouterina dibuka ditengah lalu
diperlebar kekanan dan kekiri sampai potongan ligamentum rotunda,
kemudian buli-buli dan peritonium dengan hati-hati didorong
kebawah dengan jari yang dibungkus dengan Kassa, sekaligus
dilepaskan dari bagian bawah uterus
11. Jaringan ligamentum yang terbuka didorong kelateral untuk
menjauhkan ureter
12. Peritonium dilapisan belakang ligamentum latum pada pinggir
uterus lalu pada uterin kanan dan kiri dengan cabang-cabangnya
dijepit didekat uterus, digunting dan diikat dengan chromic 1
13. Pada histerektomi supravaginal (sub total):
Servik bagian atas dijepit dengan dua klem lalu dipotong diantara dua
klem, luka yang terbentuk dijahit dengan chromic 1, dilakukan
peritonisasi sisa servik, ujung-ujung ligamentum rotunda dan adneksa
kedua sisi yang dipotong. Perdarahan diatasi, luka operasi ditutup
lapis demi lapis
14. Pada histerektomi total:
Buli-buli dipisahkan lebih kebawah sampai vagina bagian atas, pada
dinding bagian uterus sedikit diatas hubungannya dengan ligamentum
sakrouterin dibuat insisi melintang
15. Vagina depan dibuka dari sisi uterus dipisahkan dari vagina
lalu ditutup dengan menjahit dinding depan dan belakang. Dilakukan
peritonisasi puncak vagina, ujung-ujung ligamentum rotunda dan
adneksa kedua sisi yang telah dipotong
16. Perdarahan diatasi, luka operasi tutup lapis demi lapis:
a. Peritonium dengan chromik 0
b. Otot dengan chromik 0
c. Fascia dengan vicryl 1
d. Subkutis dengn plain 2/0
e. Kutis dengan victyl 3/0
17. Luka operasi ditutp dengan sofratul dan Kassa steril kemudian
diplester dengan hipapik
18. Asisten dan instrumen bekerja sesuai uraian tugas

Unit Terkait

1. Instalasi Rawat
2. Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai