Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR TINDAKAN OPERATIF

TOTAL ABDOMINAL HISTEREKTOMI RETROPERITONEAL


Definisi Prosedur operasi pengangkatan uterus dan serviks
melalui insisi dinding perut
Tujuan Mengangkat tumor dan kandungan
Indikasi - Mioma uteri
- Adenomiosis
- Ca endometrium
- Ca cervix insitu
- Koriokarsinoma
- AUB yang tidak terkontrol dengan medikamentosa
Syarat - Tersedia sumber daya dan alat yang memadai untuk
dilakukan operasi
Kontraindikasi Tidak ada
Persiapan Persiapanpasien :
ԟ PersetujuanTindakanMedik (Inform consent)
1. Memberikan penjelasan dan izin tindakan
2. Menjelaskan indikasi tindakan histerektomi
3. Menjelaskan jenis histerektomi
4. Menjelaskan komplikasi dan efek samping medis
post operasi
ԟ PemeriksaanLaboratorium:
1. Darah lengkap: Hb, Hct, Leukosit, Trombosit
2. Faal hemostasis: PT, APTT
3. Faal hati: SGOT/SGPT, Albumin
4. Faal ginjal: Ureum, Creatinin
5. Gula darah sewaktu (GDS)
6. Skrining: HbsAg dan HIV
ԟ PemeriksaanPenunjang:
1. USG ginekologi
2. Foto toraks
3. EKG
ԟ PersiapanDarah
ԟ Puasa 12 jam pre operasi
ԟ PemberianAntibiotikaProfilaksis:
1. Inj. Cefazolin 2 gr iv (1 jam pre operasi)

PersiapanAlatdanBahan :
Alat:
- Doek steril
- Handscoen
- Betadine
- Towel clamp
- Scalpel blade and handle
- Pinset anatomis
- Pinset chirurgis
- Tissue forceps
- Sponge forcep
- Kocher panjang
- Gunting Mayo
- Gunting metzenbaum
- Needle holder
- Richardson hak set (2)
- Mioma bor
- Klem hemostasis
- Klem peritoneum
- Histerektomi klem Heaney
- Right angle
- Electrocauter set + handpiece
- Kassa
- Benang chromic catgut atraumatic no 1 (1 buah)
- Benang multifilamen atraumatic PGA no 1 (1 buah)
- Benang multifilamen atraumatic PGA no 0 (1 buah)
- Benang Side no 3
- Benang plain 2.0 (1 buah)

PersiapanPenolong/operator :
- Tiga langkah patient safety  sign in, time out, sign
out
- General precaution

ProsedurTindakan

1. Membuka dinding Sesuai prosedur membuka dinding abdomen


abdomen
2. Fiksasi uterus 1. Menggunakan kocher  melakukan pemasangan
klem kocher menjepit ligamentum rotundum, tuba,
dan lig. ovarii proprium (kanan dan kiri)
2. Menggunakan mioma bor  melakukan
pemasangan mioma bor dengan cara melakukan
penekanan dan gerakan berputar secaraclockwise
pada mioma
sampai batas spiral bor
3. Memotong ligamentum Menggunakan klem bengkok Heiss dipasang sejajar di
rotundum sepertiga tengah ligamentum rotundum, dipotong
dengan menggunakan electrocauter, sampai tampak
lembar depan dan lembar belakang, kemudian
punctum bagian belakang diikat dengan benang
chromic catgut no 1, dengan jahitan muka belakang
menggunakan
reefknot
4. Dibuat bladder flap Memotong plika vesikouterina melalui lembar depan
dengan gunting metzenbaum, dengan gerakan diseksi
dan memotong diantara istmus dan vesika urinaria
sampai lembar depan kanan dan kiri terbuka,
disisihkan
ke inferior secara tajam dengan menggunakan gunting
metzenbaum
5. Membuka ruang Dengan menggunakan klem frenster membuka ruang
paravesika paravesika secara tumpul hingga ruang parakolika,
kemudian dilakukan identifikasi ureter, arteri
hipogastrika atau arteri iliaka interna yang terletak di
bawah ureter, arteri uterina yang berjalan melintang di
atas ureter (water under the bridge)
6. Membuat tunnel Lembar belakang ditelusuri, membuka ruang parakolika
avaskulardengan membuka dengan cara memotong lig. latum dengan arah tegak
ruang parakolika lurus ligamentum latum sepanjang + 3 cm. Identifikasi
ureter dengan cara menggunakan timman hak dengan
arah kraniomedial. Posisi ureter menempel pada
ligamentum latum di sebelah medial dari hipogastrika.
Tunnel avaskular dibuat diantara ureter dan lig ovarii
proprium.
7. Memotong kompleks Pasang satu klem bengkok Heiss pada tuba dan
ligamentum ovarii proprium, ligamentum ovarii proprium, dan dipotong diantara
pangkal tuba, dan pangkal fiksasi dan klem tersebut,
ligamentum rotundum
lalu dijahit dengan chromic catgut atraumatic no 1
dengan jahitan muka belakang teknik simplereefknot
8. Ligasi arteri uterina pars Membuat marker dengan menandai ujung proksimal
ascendens dari ligamentum sacrouterina pada pangkal serviks
dengan elektrokauter.
Pasang histerektomi klem Heaney setinggi marker
superior dari ureter dengan menyusuri isthmus sampai
pada serviks, ujung klem sedekat mungkin dengan
dinding serviks, dilakukan secara simultan kanan dan
kiri, dipotong pada superior dari klem, dijahit dengan
benang PGA atraumatic no. 0 dengan jahitan transfix,
jahitan dieratkan dan bersamaan dengan melepaskan
klem Heaney secara perlahan
9. Memotong kompleks Dibuka ruang rektovagina dengan cara memotong
ligamentum sakrouterina dan ligamentum rektouterina untuk menyisihkan rektum dan
ligamentum cardinale vagina, dengan jari tengah menyusuri dinding vagina
posterior dan menampakkanligamentum sacrouterina,
dipasang histerektomi klem Heaney pada kompleks
ligamentum sakrouterina dan ligamentum cardinale
arah kaudomedial di sebelah medial punctum ikatan
arteri uterina , Komplek ligamentum sakrouterina dan
ligamentum cardinale, dipotong dengan gunting Mayo,
dijahit dengan benang PGA atraumatic no. 0 dengan
jahitan transfix, jahitan dieratkan dan bersamaan
dengan melepaskan klem Heaney secara perlahan
10. Identifikasi portio serviks Dengan menempatkan satu jari telunjuk pada dinding
dan vagina posterior vagina, dan satu jari telunjuk lain di dinding
anterior vagina, meraba portio serviks sampai kedua
jari
bertemu
11. Memotong punctum Memasang dua histerektomi klem Heaney pada kanan
vagina dan kiri pada dinding lateral vagina, tepat di bawah
serviks. Dipotong dengan gunting Mayo.
12. Menjahit stomp vagina Dilakukan penjahitan sudut vagina dari kiri (dekat
dengan operator) dengan benang PGA atraumatic no 0
jahitan transfix, benang dipotong 6 cm, dipegang
dengan klem kocher. Dilanjutkan penjahitan pada sudut
vagina kanan (jauh dengan operator) dengan benang
PGA atraumatic no 0 jahitan transfix. Dinding vagina
posterior dipegang dengan kocher bengkok, demikian
juga dinding anterior, masukkan kassa povidone iodine,
kemudian jahitan dilanjutkan dengan jahitan
interlocking
sampai menutup seluruh vagina.
13. Eksplorasi perdarahan Dibilas dengan cairan aqua hangat 1000 cc, perdarahan
dan pencucian stomp vagina dirawat dengan elektrokoagulasi sampai tidak terdapat
sumber perdarahan.
14. Penutupan dinding Sesuai prosedur penutupan dinding abdomen
abdomen lapis demi lapis
PerawatanPascaTindakan ԟ Pemeriksaan darah lengkap post operasi: Hb,
Hct, Leukosit, trombosit
ԟ Pemberian antibiotik: inj. cefazolin 1x24 jam,
lanjut antibiotik oral
ԟ Pemasangan kateter menetap selama 3 hari
ԟ Diet TKTP
ԟ Tidak melakukan hubungan seksual selama 6-8
minggu
Level of evidence II
Tingkat Rekomendasi 4
Kompetensi yang ԟ Mampu melakukan total abdominal histerektomi
diharapkanuntukpesertadidik retroperitoneal secara mandiri
Indikatorkeberhasilan ԟ BAB dan BAK normal
prosedur tindakan ԟ Tidak didapatkan prolaps vagina
Referensi (Kepustakaan) 1. Manuaba, IBG. 2005. Operasi ginekologi
transabdominal. Dasar-dasar teknik operasi ginekologi.
Jakarta: EGC.
2. Bristow, RE. 2014. Total abdominal hysterectomy. Te
Linde’s Atlas of Gynecologic Surgery. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
3. Rasjidi, I. 2008. Histerektomi abdominal total. Manual
Hiseterektomi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai