Anda di halaman 1dari 13

INOVASI TATA KELOLA BARANG MILIK DAERAH BERBASIS DIGITAL:

STUDI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH (SIMBADA)


DI DINAS PERTANIAN KOTAWARINGIN TIMUR

SKRIPSI

Oleh :

Samsul
NIM. 23.11.127227

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
PALANGKARAYA
2024

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

INOVASI TATA KELOLA BARANG MILIK DAERAH BERBASIS DIGITAL:


STUDI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH (SIMBADA)
DI DINAS PERTANIAN KOTAWARINGIN TIMUR

Oleh :

Samsul
NIM. 23.11.127227

Telah dipertahankan di depan Penguji


pada tanggal :
Dinyatakan telah memenuhi syarat

PEMBIMBING I

Dr. Farid Zaky Yopiannor., M.Si.


NIDN. 11.01099.002

Palangkaraya, 04 april 2024


Univesitas Muhammadiyah Palangkaraya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dekan,

IRWANI, S.Sos., M.A.P


NIK. 15.0101.003

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenar-


benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam artikel Tugas Akhir ini
tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang dikutip dalam naskah ini dan disebutkan sumber kutipan serta daftar
pustakanya.
Apabila ternyata dalam artikel Tugas Akhir ini di kemudian hari dapat
dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia artikel Tugas Akhir ini
digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan,
serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Palangkaraya, 04 April 2024


Mahasiswa

Samsul
NIM. 23.11.127227
Program Studi Ilmu Administrasi
Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Palangka
Raya

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-
Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas
akhir dengan judul "Inovasi Tata Kelola Barang Milik Daerah Berbasis Digital:
Studi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) Di Dinas
Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur". Laporan proposal skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan tugas akhir pada program Strata-
1 di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah. Penulis
menyadari dalam penyusunan proposal tugas akhir ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, S.Sos., M.A.P., selaku rektor Universitas


Muhammadiyah Palangkaraya.
2. Bapak Irwani, S.Sos., M.A.P., selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
3. Dr. Farid Zaky Yopiannor., M.Si., selaku pembimbing tugas akhir, dan
4. Milka ,S.Sos.,M.A.P.,Selaku Kepala Program studi Administrasi Negara dan
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal tugas
akhir ini

Penulis menyadari proposal tugas akhir ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga akhirnya laporan proposal tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta
diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut.

Palangkaraya, Januari 2024

Peneliti

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI.............................................ii


PERNYATAAN ORISINALITAS...........................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
METODE PENELITIAN.......................................................................................3
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................3
Pengaruh aplikasi SIMBADA dalam managemen aset....................................4
Tata cara pengamanan barang dengan aplikasi SIMBADA.............................4
Tingkat efektivitas dari aplikasi SIMBADA.......................................................6
PENUTUP........................................................................................................... 7
Kesimpulan...................................................................................................... 7
Saran............................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

v
Inovasi tata kelola barang milik daerah berbasis digital: studi sistem Informasi
manajemen barang daerah (SIMBADA) di Dinas Pertanian Kabupaten
Kotawaringin Timur
Samsul, Farid Zaky Yopiannor.
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Mosasamsulmosa19@gmail.com

Keyword: Abstract: The aim of this research is to examine the influence of the SIMBADA application in asset
keyword 1; management, how to secure goods with the SIMBADA application, and the level of effectiveness of digital
keyword 2; transformation in East Kotawaringin (KOTIM). The research was conducted using qualitative methods with
keyword 3. a descriptive approach. The research variables consist of the influence of the SIMBADA application in asset
management and the level of effectiveness of the SIMBADA application. The data obtained came from
literature and documents relevant to the research. From the research results, it can be concluded that the
Kata use of the SIMBADA application has positive and negative influences on asset management and has a high
Kunci: level of effectiveness in its use.
Kata kunci
1; Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang pengaruh aplikasi SIMBADA dalam
Kata kunci manajemen aset, cara pengamanan barang dengan aplikasi SIMBADA, serta tingkat efektivitas dari
2; transformasi digital tersebut di Kotawaringin Timur (KOTIM). Penelitian dilakukan menggunakan metode
Kata kunci kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Variabel penelitian terdiri atas pengaruh aplikasi SIMBADA dalam
3. managemen aset dan tingkat efektivitas dari aplikasi SIMBADA. Data yang didapatkan berasal dari literatur
dan dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa
penggunaan aplikasi SIMBADA memiliki pengaruh positif dan negatif dalam managemen aset dan memiliki
tingkat evektivitas yang tinggi dalam penggunaannya.

PENDAHULUAN

Aset daerah merupakan sumberdaya penting bagi pemerintah daerah sebagai penopang utama

pendapatan asli daerah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk dapat melakukan manajemen

aset secara memadai. Dalam manajemen aset, pemerintah daerah harus menggunakan pertimbangan aspek

perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran,

penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan atau penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,

penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan

ganti rugi agar aset daerah mampu memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah daerah yang

bersangkutan sehingga arah pembangunan di Bidang Pengelolaan Aset Daerah dapat terintegrasi dan

terprogram dengan baik. Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif dan efisien sangat

membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai yang terkelola dengan baik dan efisien.

Sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan pemerintahaan daerah yang efektif dan efisien dalam

melakukan manajemen aset salah satunya dengan transfromasi digital dalam pelaksanaannya.

1
Transformasi digital dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan teknologi digital yang ada seperti

teknologi virtualisasi, komputasi bergerak (mobile computing), komputasi awan (cloud computing), integrasi

semua sistem yang ada di organisasi dan lain sebagainya (Loonam et al., 2018). Ada juga yang mengartikan

sebagai dampak yang diperoleh atas digunakannya kombinasi inovasi digital yang dihasilkan sehingga

menimbulkan perubahan terhadap struktur, nilai, proses, posisi ataupun ekosistem di dalam organisasi

maupun lingkungan luar organisasi (Hinings et al., 2018).

Pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) adalah salah satu

upaya untuk menumbuhkan kerangka data administrasi yang handal. Selain itu, dalam melaksanakan

penatausahaan aset milik pemerintah daerah masih ditemui beberapa permasalahan khususnya dalam

pendataan aset milik pemerintah daerah yang dilakukan secara manual oleh Bidang Aset Badan Keuangan

Dan Aset Daerah (BKAD). Sehingga diperlukan perubahan dalam proses penatausahaan aset, kini

menggunakan alat kerja yang disebut Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA).

Adanya pemanfaatan aplikasi kerangka program akan membuat pekerjaan otoritas publik lebih

sederhana dan lebih produktif. Selain itu, informasi dan data akan diperkenalkan dengan lebih efisien dan

pasti (Sapriyani dan Syafina, 2019).

Sudah banyak penelitian yang mengkaji mengenai aplikasi SIMBADA, namun masing-masing

penelitian tentu memiliki fokus masalah tersendiri terkait tema tersebut. Selain itu, fokus masalah mengenai

aplikasi SIMBADA yang digunakan dalam pengamanan barang milik daerah belum banyak dilakukan oleh

peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Sapriyani, R dan Syafina, L (2019) yang berjudul Analisis

Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) Pada Dinas Bina Marga dan

Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara meneliti tentang dampak pengunaan aplikasi SIMBADA dalam

pengelolaan aset dan barang milik daerah dalam proses manajemen atau pencatatan data. Penemuan dari

penelitian yakni perlunya penyempurnaan aplikasi SIMBADA secara berkala serta menghilangkan

misscomunication antara bendahara pengeluaran pembantu dengan pengurus barang pembantu supaya tidak

terjadi perbedaan antara catatan pengeluaran dalam pengadaan. Sedangkan dalam penelitian ini lebih

memfokuskan pada pengaruh dan tingkat efektivitas penggunaan aplikasi SIMBADA dalam manajemen aset

dan pengamanan barang milik daerah.

Berdasarkan latar belakang penelitian diduga aplikasi SIMBADA memberikan pengaruh nyata dan
2
efektiv digunakan dalam manajemen aset dan pengamanan barang milik daerah.

Dari apa yang sudah diuraikan, artikel ini disajikan dengan tujuan untuk mencari tau lebih jauh

tentang pengaruh aplikasi SIMBADA dalam manajemen aset, cara pengamanan barang dengan aplikasi

SIMBADA, serta tingkat efektivitas dari transformasi digital tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Seperti yang

ditunjukkan oleh Rizqi et al., (2012) bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk menghasilkan data

deskriptif sebagai informasi yang tersusun dari data-data tertulis maupun lisan dari individu dan cara

berperilaku yang nyata. Maka dari itu penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Data yang didapatkan berasal dari literatur dan dokumen-dokumen yang relevan dengan

penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah merupakan bagian dari pengelolaan barang milik

daerah selain perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, penilaian,

pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan dan pembinaan, pengawasan dan

pengendalian. Berikut ini beberapa prinsip umum pengamanan barang milik daerah, yaitu :

Pertama, Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau kuasa Pengguna Barang wajib melakukan

pengamanan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya. Pengamanan barang milik daerah,

meliputi pengamanan fisik, pengamanan administrasi dan pengamanan hukum. Tugas mengelola barang

milik daerah dalam hal pengamanan barang milik daerah ini kadang kala diabaikan atau tidak diketahui oleh

pengelola barang (sekretaris daerah), pimpinan SKPD selaku pengguna barang/kuasa pengguna barang.

Kedua, Bukti kepemilikan barang milik daerah wajib disimpan dengan tertib dan aman. Penyimpanan

bukti kepemilikan barang milik daerah dilakukan oleh Pengelola Barang.

Pengaruh aplikasi SIMBADA dalam managemen aset


Pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) adalah salah satu

upaya untuk menumbuhkan kerangka data administrasi yang handal. Selain itu, pemanfaatan aplikasi

kerangka program akan membuat pekerjaan otoritas publik lebih sederhana dan lebih produktif. Selain itu,
3
informasi dan data akan diperkenalkan dengan lebih efisien dan pasti. Seperti halnya kebutuhan sistem

informasi di sektor non-pemerintah, kebutuhan sistem informasi di pemerintahan dan tujuan yang

dicapai di sektor negara mulai menggunakan sistem informasi berbasis PC, termasuk manaejemen aset

daerah. Oleh karena itu, latihan pengendalian sebagai sistem informasi dewan merupakan latihan yang

wajib dilaksanakan untuk menjamin bahwa penerapan sistem informasi yang melibatkan instansi

Pemerintah sebagai perangkat administrasi moneter dapat memberikan kepastian pengendalian intern yang

memuaskan.

Tata cara pengamanan barang dengan aplikasi SIMBADA


Lingkup pengamanan barang milik daerah dilakukan atas: tanah, alat dan mesin, bangunan, aset lain-

lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan; barang milik daerah selain tanah, alat dan mesin,

bangunan, aset lain-lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan adapula barang milik daerah

berupa barang tak berwujud.

Pengamanan fisik tanah dilakukan dengan cara, antara lain:

a. Membuat Legalitas kepemilikan tanah, baik itu Surat Pernyataan Tanah Ataupun Sertifikat Hak Pakai

(SHP) bagi tanah yang belum mempunyai dokumen kepemilikan;

b. Memasang tanda letak tanah pada bagian sudut tanah dan membangun pagar batas serta Membuat

papan pengumuman atas kepemilikan tanah.

c. Melakukan penjagaan. Pengamanan fisik tanah dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan

keuangan pemerintah daerah dan kondisi/letak tanah yang bersangkutan.

d. Pengamanan administrasi tanah dilakukan dengan:

1. Menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan dokumen bukti kepemilikan tanah secara

tertib dan aman;

2. Melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Melengkapi bukti kepemilikan dan/atau menyimpan sertifikat tanah;

b) Membuat kartu identitas barang;

c) Melaksanakan inventarisasi/sensus barang milik daerah sekali dalam 5 (lima) tahun serta

melaporkan hasilnya; dan

d) Melakukan penginputan pada Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) agar

4
identitas barang tidak bisa hilang dan dapat di telusuri melalui sistem baik itu keberadaannya,

tahun perolehannya, nilai perolehan dan penyedia yang mengadakannya melalui kontrak atau

surat perintah kerja (SPK).

Tata Cara Pengamanan Alat dan mesin

a. Melakukan pencatatan pada aplikasi Sistem informasi manajemen Barang daerah (SIMBADA) yang

meliputi tahun perolehan, nilai perolehan, kode barang, penyedia dan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) yang dulunya dicatat secara manual, sehingga keamanan data aset tidak terjamin.

b. Membuat kartu inventaris barang ( KIB ) melalui system barang daerah dan membuat kartu inventaris

ruangan (KIR) agar lebih memudahkan melakukan inventarisasi guna pengamanan barang daerah.

c. Membuat Barcode barang dan menempelkan pada barang satu persatu agar lebih mudah mendeteksi

barang untuk melakukan pengawasan serta masyarakat juga dapat mengakses data barang terserbut

melalui aplikasi scan barcode yang tersedia pada Play Store.

d. Membuat label barang serta mencetaknya melalui Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah

(SIMBADA) dan menempelkannya pada barang satu persatu

e. Melakukan Inventarisasi aset minimal lima tahun sekali sehingga aset berupa alat dan mesin serta

lainnya dapat terdeteksi keberadaannya.

Tata Cara Pengamanan Bangunan.

a. Melakukan pencatatan pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) yang

meliputi tahun perolehan, nilai perolehan, kode barang, penyedia dan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) yang dulunya dicatat secara manual, sehingga keamanan data aset tidak terjamin.

b. Membuat Kartu Inventaris Barang (KIB) melalui sistem barang daerah dan membuat Kartu Inventaris

Ruangan (KIR) agar lebih memudahkan melakukan inventarisasi guna pengamanan barang daerah.

c. Membuat barcode barang dan menempelkan pada barang satu persatu agar lebih mudah mendeteksi

barang untuk melakukan pengawasan serta masyarakat juga dapat mengakses data barang terserbut

melalui aplikasi scan barcode yang tersedia pada play store.

d. Membuat label barang serta mencetaknya melalui aplikasi sistem informasi manajemen barang daerah

(SIMBADA) dan menempelkannya pada barang satu persatu

e. Melakukan inventarisasi aset minimal lima tahun sekali sehingga aset berupa alat dan mesin serta
5
lainnya dapat terdeteksi keberadaannya.

Tingkat efektivitas dari aplikasi SIMBADA


Manfaat dan perananan dari aplikasi SIMBADA yaitu :

a. Bekerja pada keterbukaan informasi yang diperkenalkan dengan cara yang tepat dan tepat untuk

pengguna, tanpa memerlukan adanya sistem informasi perantara.

b. Meningkatkan operasi perencanaan barang milik daerah atau asset yang efektif.

c. Mengenali berbagai keperluan akan kapasitas penyokong system informasi.

d. Menentukan investasi yang akan dituju pada system informasi.

e. Entitas memakai sistem informasi untuk mengatur pertukaran, meminimalisir beban, dan memperoleh

keuntungan sebagai suatu elemen atau kontrol.

Adapun resolusi atas penjelasan diatas yaitu SIMBADA tidak jarang juga mempengaruhi cara

paling umum untuk mengarahkan sumber daya atau barang milik daerah menjadi hal dipertimbangkan,

efek positif dari aplikasi SIMBADA adalah untuk bekerja dengan administrasi sumber daya teritorial

atau properti dalam siklus administrasi atau pencatatan informasi. Namun ternyata ada akibat yang

merugikan dari aplikasi SIMBADA, khususnya tidak jarang pimpinan mempercayai dan bergantung pada

informasi yang ada di aplikasi SIMBADA, serta tidak langsung mengkonfirmasi keberadaan informasi tersebut

di dalam aplikasi SIMBADA. Sehingga terkadang terjadi disparitas antara informasi di aplikasi SIMBADA

dengan informasi di lapangan.

PENUTUP

Kesimpulan
Keunggulan yang kompetitif dapat dicapai dengan mudah ketika organisasi mampu memanfaatkan

sistem informasi dengan baik. Begitu pula dalam lingkup pemerintahan, informasi telah menjadi intengible

asset, yang jika dimanfaatkan dengan dengan maksimal akan mampu mengembangkan kinerja

pemerintahan. Oleh sebab itu pemerintah mulai mendukung teknologi informasi agar mampu menjadi

media untuk mengelola pemakaian informasi secara efektif.

Lingkup pengamanan barang milik daerah dilakukan atas: tanah, alat dan mesin, bangunan, aset lain-

6
lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan; barang milik daerah selain tanah, alat dan mesin,

bangunan, aset lain-lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan adapula barang milik daerah

berupa barang tak berwujud. Dimana pengamanan barang milik daerah ini dapat dilakukan melalui aplikasi

SIMBADA.

SIMBADA tidak jarang juga mempengaruhi cara paling umum untuk mengarahkan sumber daya

atau barang milik daerah menjadi hal dipertimbangkan, efek positif dari aplikasi SIMBADA adalah

untuk bekerja dengan administrasi sumber daya teritorial atau properti dalam siklus administrasi

atau pencatatan informasi. Namun ternyata ada akibat yang merugikan dari aplikasi SIMBADA,

khususnya tidak jarang pimpinan mempercayai dan bergantung pada informasi yang ada di aplikasi

SIMBADA, serta tidak langsung mengkonfirmasi keberadaan informasi tersebut di dalam aplikasi SIMBADA.

Sehingga terkadang terjadi disparitas antara informasi di aplikasi SIMBADA dengan informasi di

lapangan.

Saran
Berkaitan dengan kasus yang diangkat peneliti, maka diharapkan agar pemerintah dapat

menyelenggarakan pelatihan pengunaan aplikasi SIMBADA kepada seluruh pihak yang terlibat dalam

pengelolaan aset daerah untuk meningkatkan efektivitas penggunaan aplikasi tersebut dalam transformasi

global.

DAFTAR PUSTAKA

Hinings, B., Gegenhuber, T., dan Greenwood, R. 2018. Digital innovation and transformation: An institutional.
perspective,” Inf. Organ., vol. 28, no. 1, pp. 52–61, 2018.

Loonam, J., Eaves, S., Kumar, V., and Parry, G. 2018. “Towards digital transformation: Lessons learned from
traditional organizations,” Strateg. Chang., vol. 27 (2), pp. 101–109.

Rizqi, L. N., Domai, T., dan Wachid, A. 2016. Penatausahaan Asset Pemerintah Daerah Melalui Sistem
Informasi Manajemen Barang Daerah ( Simbada ) Di Kabupaten Malang. Jurnal Administrasi Publik,
1(1), 93–101.
Sapriyani, R., dan Syafina, L. 2019. Analisis Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah
(Simbada) Pada Dinas Bina Marga Dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara.

7
8

Anda mungkin juga menyukai