SKRIPSI
Oleh :
Samsul
NIM. 23.11.127227
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Oleh :
Samsul
NIM. 23.11.127227
PEMBIMBING I
Dekan,
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Samsul
NIM. 23.11.127227
Program Studi Ilmu Administrasi
Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Palangka
Raya
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-
Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas
akhir dengan judul "Inovasi Tata Kelola Barang Milik Daerah Berbasis Digital:
Studi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) Di Dinas
Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur". Laporan proposal skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan tugas akhir pada program Strata-
1 di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah. Penulis
menyadari dalam penyusunan proposal tugas akhir ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis menyadari proposal tugas akhir ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga akhirnya laporan proposal tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta
diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
v
Inovasi tata kelola barang milik daerah berbasis digital: studi sistem Informasi
manajemen barang daerah (SIMBADA) di Dinas Pertanian Kabupaten
Kotawaringin Timur
Samsul, Farid Zaky Yopiannor.
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Mosasamsulmosa19@gmail.com
Keyword: Abstract: The aim of this research is to examine the influence of the SIMBADA application in asset
keyword 1; management, how to secure goods with the SIMBADA application, and the level of effectiveness of digital
keyword 2; transformation in East Kotawaringin (KOTIM). The research was conducted using qualitative methods with
keyword 3. a descriptive approach. The research variables consist of the influence of the SIMBADA application in asset
management and the level of effectiveness of the SIMBADA application. The data obtained came from
literature and documents relevant to the research. From the research results, it can be concluded that the
Kata use of the SIMBADA application has positive and negative influences on asset management and has a high
Kunci: level of effectiveness in its use.
Kata kunci
1; Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang pengaruh aplikasi SIMBADA dalam
Kata kunci manajemen aset, cara pengamanan barang dengan aplikasi SIMBADA, serta tingkat efektivitas dari
2; transformasi digital tersebut di Kotawaringin Timur (KOTIM). Penelitian dilakukan menggunakan metode
Kata kunci kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Variabel penelitian terdiri atas pengaruh aplikasi SIMBADA dalam
3. managemen aset dan tingkat efektivitas dari aplikasi SIMBADA. Data yang didapatkan berasal dari literatur
dan dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa
penggunaan aplikasi SIMBADA memiliki pengaruh positif dan negatif dalam managemen aset dan memiliki
tingkat evektivitas yang tinggi dalam penggunaannya.
PENDAHULUAN
Aset daerah merupakan sumberdaya penting bagi pemerintah daerah sebagai penopang utama
pendapatan asli daerah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk dapat melakukan manajemen
aset secara memadai. Dalam manajemen aset, pemerintah daerah harus menggunakan pertimbangan aspek
ganti rugi agar aset daerah mampu memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah daerah yang
bersangkutan sehingga arah pembangunan di Bidang Pengelolaan Aset Daerah dapat terintegrasi dan
terprogram dengan baik. Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif dan efisien sangat
membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai yang terkelola dengan baik dan efisien.
Sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan pemerintahaan daerah yang efektif dan efisien dalam
melakukan manajemen aset salah satunya dengan transfromasi digital dalam pelaksanaannya.
1
Transformasi digital dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan teknologi digital yang ada seperti
teknologi virtualisasi, komputasi bergerak (mobile computing), komputasi awan (cloud computing), integrasi
semua sistem yang ada di organisasi dan lain sebagainya (Loonam et al., 2018). Ada juga yang mengartikan
sebagai dampak yang diperoleh atas digunakannya kombinasi inovasi digital yang dihasilkan sehingga
menimbulkan perubahan terhadap struktur, nilai, proses, posisi ataupun ekosistem di dalam organisasi
Pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) adalah salah satu
upaya untuk menumbuhkan kerangka data administrasi yang handal. Selain itu, dalam melaksanakan
penatausahaan aset milik pemerintah daerah masih ditemui beberapa permasalahan khususnya dalam
pendataan aset milik pemerintah daerah yang dilakukan secara manual oleh Bidang Aset Badan Keuangan
Dan Aset Daerah (BKAD). Sehingga diperlukan perubahan dalam proses penatausahaan aset, kini
menggunakan alat kerja yang disebut Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA).
Adanya pemanfaatan aplikasi kerangka program akan membuat pekerjaan otoritas publik lebih
sederhana dan lebih produktif. Selain itu, informasi dan data akan diperkenalkan dengan lebih efisien dan
Sudah banyak penelitian yang mengkaji mengenai aplikasi SIMBADA, namun masing-masing
penelitian tentu memiliki fokus masalah tersendiri terkait tema tersebut. Selain itu, fokus masalah mengenai
aplikasi SIMBADA yang digunakan dalam pengamanan barang milik daerah belum banyak dilakukan oleh
peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Sapriyani, R dan Syafina, L (2019) yang berjudul Analisis
Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) Pada Dinas Bina Marga dan
Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara meneliti tentang dampak pengunaan aplikasi SIMBADA dalam
pengelolaan aset dan barang milik daerah dalam proses manajemen atau pencatatan data. Penemuan dari
penelitian yakni perlunya penyempurnaan aplikasi SIMBADA secara berkala serta menghilangkan
misscomunication antara bendahara pengeluaran pembantu dengan pengurus barang pembantu supaya tidak
terjadi perbedaan antara catatan pengeluaran dalam pengadaan. Sedangkan dalam penelitian ini lebih
memfokuskan pada pengaruh dan tingkat efektivitas penggunaan aplikasi SIMBADA dalam manajemen aset
Berdasarkan latar belakang penelitian diduga aplikasi SIMBADA memberikan pengaruh nyata dan
2
efektiv digunakan dalam manajemen aset dan pengamanan barang milik daerah.
Dari apa yang sudah diuraikan, artikel ini disajikan dengan tujuan untuk mencari tau lebih jauh
tentang pengaruh aplikasi SIMBADA dalam manajemen aset, cara pengamanan barang dengan aplikasi
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Seperti yang
ditunjukkan oleh Rizqi et al., (2012) bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk menghasilkan data
deskriptif sebagai informasi yang tersusun dari data-data tertulis maupun lisan dari individu dan cara
berperilaku yang nyata. Maka dari itu penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Data yang didapatkan berasal dari literatur dan dokumen-dokumen yang relevan dengan
penelitian.
Pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah merupakan bagian dari pengelolaan barang milik
daerah selain perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, penilaian,
pengendalian. Berikut ini beberapa prinsip umum pengamanan barang milik daerah, yaitu :
Pertama, Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau kuasa Pengguna Barang wajib melakukan
pengamanan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya. Pengamanan barang milik daerah,
meliputi pengamanan fisik, pengamanan administrasi dan pengamanan hukum. Tugas mengelola barang
milik daerah dalam hal pengamanan barang milik daerah ini kadang kala diabaikan atau tidak diketahui oleh
pengelola barang (sekretaris daerah), pimpinan SKPD selaku pengguna barang/kuasa pengguna barang.
Kedua, Bukti kepemilikan barang milik daerah wajib disimpan dengan tertib dan aman. Penyimpanan
upaya untuk menumbuhkan kerangka data administrasi yang handal. Selain itu, pemanfaatan aplikasi
kerangka program akan membuat pekerjaan otoritas publik lebih sederhana dan lebih produktif. Selain itu,
3
informasi dan data akan diperkenalkan dengan lebih efisien dan pasti. Seperti halnya kebutuhan sistem
informasi di sektor non-pemerintah, kebutuhan sistem informasi di pemerintahan dan tujuan yang
dicapai di sektor negara mulai menggunakan sistem informasi berbasis PC, termasuk manaejemen aset
daerah. Oleh karena itu, latihan pengendalian sebagai sistem informasi dewan merupakan latihan yang
wajib dilaksanakan untuk menjamin bahwa penerapan sistem informasi yang melibatkan instansi
Pemerintah sebagai perangkat administrasi moneter dapat memberikan kepastian pengendalian intern yang
memuaskan.
lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan; barang milik daerah selain tanah, alat dan mesin,
bangunan, aset lain-lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan adapula barang milik daerah
a. Membuat Legalitas kepemilikan tanah, baik itu Surat Pernyataan Tanah Ataupun Sertifikat Hak Pakai
b. Memasang tanda letak tanah pada bagian sudut tanah dan membangun pagar batas serta Membuat
1. Menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan dokumen bukti kepemilikan tanah secara
c) Melaksanakan inventarisasi/sensus barang milik daerah sekali dalam 5 (lima) tahun serta
d) Melakukan penginputan pada Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) agar
4
identitas barang tidak bisa hilang dan dapat di telusuri melalui sistem baik itu keberadaannya,
tahun perolehannya, nilai perolehan dan penyedia yang mengadakannya melalui kontrak atau
a. Melakukan pencatatan pada aplikasi Sistem informasi manajemen Barang daerah (SIMBADA) yang
meliputi tahun perolehan, nilai perolehan, kode barang, penyedia dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) yang dulunya dicatat secara manual, sehingga keamanan data aset tidak terjamin.
b. Membuat kartu inventaris barang ( KIB ) melalui system barang daerah dan membuat kartu inventaris
ruangan (KIR) agar lebih memudahkan melakukan inventarisasi guna pengamanan barang daerah.
c. Membuat Barcode barang dan menempelkan pada barang satu persatu agar lebih mudah mendeteksi
barang untuk melakukan pengawasan serta masyarakat juga dapat mengakses data barang terserbut
d. Membuat label barang serta mencetaknya melalui Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah
e. Melakukan Inventarisasi aset minimal lima tahun sekali sehingga aset berupa alat dan mesin serta
a. Melakukan pencatatan pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) yang
meliputi tahun perolehan, nilai perolehan, kode barang, penyedia dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) yang dulunya dicatat secara manual, sehingga keamanan data aset tidak terjamin.
b. Membuat Kartu Inventaris Barang (KIB) melalui sistem barang daerah dan membuat Kartu Inventaris
Ruangan (KIR) agar lebih memudahkan melakukan inventarisasi guna pengamanan barang daerah.
c. Membuat barcode barang dan menempelkan pada barang satu persatu agar lebih mudah mendeteksi
barang untuk melakukan pengawasan serta masyarakat juga dapat mengakses data barang terserbut
d. Membuat label barang serta mencetaknya melalui aplikasi sistem informasi manajemen barang daerah
e. Melakukan inventarisasi aset minimal lima tahun sekali sehingga aset berupa alat dan mesin serta
5
lainnya dapat terdeteksi keberadaannya.
a. Bekerja pada keterbukaan informasi yang diperkenalkan dengan cara yang tepat dan tepat untuk
b. Meningkatkan operasi perencanaan barang milik daerah atau asset yang efektif.
e. Entitas memakai sistem informasi untuk mengatur pertukaran, meminimalisir beban, dan memperoleh
Adapun resolusi atas penjelasan diatas yaitu SIMBADA tidak jarang juga mempengaruhi cara
paling umum untuk mengarahkan sumber daya atau barang milik daerah menjadi hal dipertimbangkan,
efek positif dari aplikasi SIMBADA adalah untuk bekerja dengan administrasi sumber daya teritorial
atau properti dalam siklus administrasi atau pencatatan informasi. Namun ternyata ada akibat yang
merugikan dari aplikasi SIMBADA, khususnya tidak jarang pimpinan mempercayai dan bergantung pada
informasi yang ada di aplikasi SIMBADA, serta tidak langsung mengkonfirmasi keberadaan informasi tersebut
di dalam aplikasi SIMBADA. Sehingga terkadang terjadi disparitas antara informasi di aplikasi SIMBADA
PENUTUP
Kesimpulan
Keunggulan yang kompetitif dapat dicapai dengan mudah ketika organisasi mampu memanfaatkan
sistem informasi dengan baik. Begitu pula dalam lingkup pemerintahan, informasi telah menjadi intengible
asset, yang jika dimanfaatkan dengan dengan maksimal akan mampu mengembangkan kinerja
pemerintahan. Oleh sebab itu pemerintah mulai mendukung teknologi informasi agar mampu menjadi
Lingkup pengamanan barang milik daerah dilakukan atas: tanah, alat dan mesin, bangunan, aset lain-
6
lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan; barang milik daerah selain tanah, alat dan mesin,
bangunan, aset lain-lain dan barang milik daerah berupa barang persediaan adapula barang milik daerah
berupa barang tak berwujud. Dimana pengamanan barang milik daerah ini dapat dilakukan melalui aplikasi
SIMBADA.
SIMBADA tidak jarang juga mempengaruhi cara paling umum untuk mengarahkan sumber daya
atau barang milik daerah menjadi hal dipertimbangkan, efek positif dari aplikasi SIMBADA adalah
untuk bekerja dengan administrasi sumber daya teritorial atau properti dalam siklus administrasi
atau pencatatan informasi. Namun ternyata ada akibat yang merugikan dari aplikasi SIMBADA,
khususnya tidak jarang pimpinan mempercayai dan bergantung pada informasi yang ada di aplikasi
SIMBADA, serta tidak langsung mengkonfirmasi keberadaan informasi tersebut di dalam aplikasi SIMBADA.
Sehingga terkadang terjadi disparitas antara informasi di aplikasi SIMBADA dengan informasi di
lapangan.
Saran
Berkaitan dengan kasus yang diangkat peneliti, maka diharapkan agar pemerintah dapat
menyelenggarakan pelatihan pengunaan aplikasi SIMBADA kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
pengelolaan aset daerah untuk meningkatkan efektivitas penggunaan aplikasi tersebut dalam transformasi
global.
DAFTAR PUSTAKA
Hinings, B., Gegenhuber, T., dan Greenwood, R. 2018. Digital innovation and transformation: An institutional.
perspective,” Inf. Organ., vol. 28, no. 1, pp. 52–61, 2018.
Loonam, J., Eaves, S., Kumar, V., and Parry, G. 2018. “Towards digital transformation: Lessons learned from
traditional organizations,” Strateg. Chang., vol. 27 (2), pp. 101–109.
Rizqi, L. N., Domai, T., dan Wachid, A. 2016. Penatausahaan Asset Pemerintah Daerah Melalui Sistem
Informasi Manajemen Barang Daerah ( Simbada ) Di Kabupaten Malang. Jurnal Administrasi Publik,
1(1), 93–101.
Sapriyani, R., dan Syafina, L. 2019. Analisis Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah
(Simbada) Pada Dinas Bina Marga Dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara.
7
8