Paper Pemtik
Paper Pemtik
ANALISIS PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI UNTUK PEMETAAN AIR PADA SUMUR BOR DI
KABUPATEN BANDAR LAMPUNG BERBASIS SIG
Ester Ompusunggu,Rizkiya Enjelita,Selfi Margareta,Maharani
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institute Teknologi Sumatera
1
Software, Manusia dan Data. Data merupakan bagian yang 60 liter perorang per hari pada daerah pedesaan dan 100 liter
tidak dapat dipisahkan dalam Sistem Informasi Geografi. Data perorang per hari pada daerah perkotaan. Menururt Dirjen
SIG dapat berupa data spasial dan data atribut. Data spasial Pemberantasan Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
atau keruangan merupakan data yang merepresentasikan Departemen Kesehatan RI 8 kebutuhan air perorang per hari di
kenampakan nyata permukaan bumi. daerah pedesaan antara 40 – 60 liter
Menurut Burrough dan McDonell (1998), interpolasi
perpipaan (JP) di tahun 2017 masih dibawah 20%, dan
merupakan proses memprediksi nilai pada suatu titik yang
sebagian besar masyarakat mendapatkan layanan air minum
bukan merupakan titik sampel, 2 berdasarkan pada nilai-nilai
dari titik-titik di sekitarnya yang berkedudukan sebagai melalui SPAM bukan jaringan perpipaan (BJP).
sampel. Dalam konteks pemetaan, interpolasi merupakan 2.2. Metodologi
Didalam menghitung besaran cakupan pelayanan atau
proses estimasi nilai pada wilayah-wilayah yang tidak
disampel atau diukur untuk keperluan penyusunan peta atau Akses Aman Air Minum Provinsi Lampung, dilakukan
sebaran nilai pada seluruh wilayah yang dipetakan. Interpolasi pendekatan dan asumsi bahwa didalam 1 rumah tangga ada 5
spasial mempunyai dua asumsi yakni atribut data bersifat
kontinyu di dalam ruang (space) dan atribut tersebut saling jiwa, 1 lpd dapat melayani 80 sambungan rumah atau 400
berhubungan (dependence) secara spasial (Anderson, 2001). jiwa. Lalu menggunakan data yang berasal dari BPS, data
Kedua asumsi tersebut berimplikasi pada logika bahwa sarana prasarana SPAM terbangun yang dibiayai oleh APBN,
pendugaan atribut data dapat dilakukan berdasarkan data dari
lokasi-lokasi di sekitarnya dan nilai pada titik-titik yang APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota.
berdekatan akan lebih mirip dari pada nilai dari titik-titik yang Cakupan layanan akses aman air minum Provinsi Lampung.
berjauhan (Prasasti dkk, 2005). Hal ini sesuai pula dengan
Tahun 2017 sebesar 72,83%, meningkat sekitar ± 8,86% dari
hukum Tobler pertama yaitu segala sesuatu terkait dengan
segala sesuatu yang lain, tetapi segala sesuatu yang dekat akan tahun 2013. Jadi selama 5 tahun (2013 – 2017) trend
lebih terkait dari pada yang jauh (Longley dkk, 2005). Untuk pertumbuhan cakupan layanan akses aman air minum rata-
melakukan interpolasi spasial diperlukan data titik – titik
sampel, sehingga nilai dari titik yang tidak diketahui nilainya rata sebesar 2,21% per tahun. Cakupan layanan air minum
dapat destinasi. dengan SPAM jaringan perpipaan (JP) di tahun 2017 masih
dibawah 20%, dan sebagian besar masyarakat mendapatkan
2. Data dan Metodologi
layanan air minum melalui SPAM bukan jaringan perpipaan
2.1. Data dan Lokasi
Daerah studi mencakup seluruh daerah Kota Bandar (BJP), sebagaimana dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Lampung yang memiliki luasan area sebesar 296,00 km 2. Kota
Bandar Lampung pada tahun 2017 terdiri dari 20 kecamatan.
Dan pada tahun 2017 jumlah pendudukny mencapai
1.175.397 jiwa serta masuk dalam
kategori kota besar.
Sumber air minum pada Kota Bandar Lampung sudah
relatif baik, hal ini terlihat dari tingginya persentase jumlah
penduduk yang mengakses sumber air minum bersih seperti
ledeng/kemasan dan sumur terlindungi. Sumber air minum
dari sumur terlindungi dikonsumsi oleh 28,51 persen rumah Cakupan Akses Aman Air Minum Provinsi Lampung (2013
tangga. Konsumsi air minum dari ledeng/kemasan juga menjadi - 2017)
pilihan oleh banyak rumah tangga yang dikonsumsi mencapai
58,72 persen rumah tangga.
Data air tanah yang didapatkan selain sumur dangkal
adalah data sumur bor yang ada di Kota Bandar Lampung yang
didapat dari laporan penelitian oleh Kani Mitra Konsultan pada
tahun 2006. Dari data tersebut ada 164 sumur bor yang di data.
Jumlah air minum untuk keperluan rumah tangga
perorangan per hari tidak sama pada setiap negara. Pada
umumnya di negara – negara yang sudah maju pemakaian air
perorangan per hari akan lebih besar dari pada negara – negara
yang sedang berkembang. Hal ini disebabkan terutama sekali
karena kegiatan lebih komplek dan lebih rumit dibandingkan
negara yang sedang berkembang. Di Indonesia diperlukan 40 –
2
Analisis Konsultan, 2018
3.1. Sub Title 3.1 (Cambria, 9 pt)
Cakupan pelayanan air minum Provinsi Lampung Tahun 2017 Gambar harus terletak di tengah (centered). Gambar yang
besar bisa direntangkan di kedua kolom. Setiap gambar yang
sebesar 72,70%, meningkat sekitar ± 8,72% dari tahun 2013.
mencakup lebih dari 1 kolom lebar harus diposisikan baik di
Jadi selama 4 tahun (2013 – 2017) trend pertumbuhan bagian atas atau di bagian bawah halaman. Gambar tidak diberi
bingkai (border) di luar bidang gambar.
cakupan layanan air minum sebesar 2,18%. Cakupan layanan Gambar grafik dimungkinkan berwarna. Untuk grafik
berwarna, pastikan warna cukup kontras untuk membedakan
air minum dengan SPAM jaringan perpipaan (JP) di tahun garis yang satu dengan yang lain. Untuk grafik hitam putih,
gunakan jenis garis yang berbeda (misalnya garis utuh, garis
2017 masih dibawah 20%, dan sebagian besar masyarakat putus-putus, garis titik-titik, dan sebagainya).
mendapatkan layanan air minum melalui SPAM bukan
jaringan perpipaan (BJP).
3
5. Ucapan Terima Kasih (Cambria, 11 pt, bold)
Bagian ini memberikan apresiasi kepada perorangan maupun
organisasi yang memberikan bantuan kepada penulis. Ucapan
terima kasih kepada pihak sponsor maupun dukungan finansial
juga dituliskan di bagian ini.
4
photogrammetry: A low-cost, effective tool for geoscience applications. Geomorphology 179, 300–314.
https://doi.org/10.1016/j.geomorph.2012.08.021