Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH SULAWESI SELATAN


RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WATANSOPPENG
Jalan Pengayoman No.1, Watansoppeng
Telepon : (0484) 21196 email : rutan_watansoppeng@yahoo.co.id
LAPORAN PELAKSANAAN
PENGGUNAAN SURAT KELUAR PADA APLIKASI SRIKANDI

RUTAN KELAS IIN WATANSOPPENG PERIODE TRIWULAN I


TAHUN 2024

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerintah terus menerapkan dan mengembangkan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) ke setiap bidang, termasuk
kearsipan. Proses kerja sistem kearsipan, khususnya persuratan, terus
diupayakan agar lebih cepat, efisien dan berbasis digital. Aplikasi Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) merupakan
perwujudan hal tersebut, di mana arsip terpusat secara online dan terintegrasi
dari tingkat daerah hingga tingkat pusat.

Aplikasi Kearsipan Srikandi adalah salah satu upaya dalam rangka


mendukung pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik serta sebagai salah satu upaya
efisiensi penggunaan anggaran pemerintah yang selama ini banyak di
habiskan untuk penggunaan aplikasi persuratan yang sejenis dan Masalah
lain terkait TIK antara lain adanya disintegrasi informasi pemerintah, keraguan
atas validitas data serta tuntutan masyarakat untuk bergerak lebih cepat,
tepat, transparan, efektif dan efisien.

Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini mendukung pelaksanaan


penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi
(SRIKANDI) di lingkungan unit Kerja Kementerian Hukum dan HAM sebagai
salah satu upaya langkah nyata dalam penggunaan aplikasi persuratan
secara Nasional demi mewujudkan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor
95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi
Nomor 679 Tahun 2020 Tentang Aplikasi Umum Bidang KearsipanDinamis (
Srikandi ).

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Kementerian Hukum dan HAM sudah melaksanakan proses konfigurasi
akun Unit Kerja pada aplikasi Srikandi mulai dari tingkat Unit Kerja Eselon I ,
Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM serta telah menunjuk beberapa Admin pada Unit Kerja untuk
mendukung proses konfigurasi akun pada Pejabat pengguna aplikasi Srikandi
dan sudah dilakukan Sosialisasi baik pada unit utama dan kantor Wilayah
dalam penggunaan aplikasi Srikandi yang diharapkan pada Bulan Agustus
2023 sudah bisa digunakan oleh seluruh satuan kerja Kementerian Hukum
dan HAM.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud diselenggarakannya kegiatan sosialisasi penggunaan aplikasi


srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM sebagai salah satu
upaya untuk mengimplementasikan amanat yang disampaikan pada
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 Tentang SPBE dan Pengawasan
Kearsipan ini yaitu melihat proses kegiatan dalam menilai keseuaian antara
prinsip, kaidah dan Standar kearsipan dengan penyelenggaraan Kearsipan
serta untuk mendukung pelaksanaa Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
Kearsipan dilingkungan Unit kearsipan II yaitu Unit Utama dan kantor Wilayah
apakah sudah mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku yang tertuang
dalam 4 instrumen yang ada dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI
antara lain Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomr 31 Tahun 2020 Tentang
Tata Naskah Dinas dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM, Peraturan
Menteri Hukum dan HAM Nomor 54 Tahun 2016 tentang Jadwal Retensi Arsip
dilingkungan kementerian Hukum dan HAM RI, Peraturan Menteri Hukum dan
HAM Nomor 56 Tahun 2016 tentang Sistem Klasifikasi Keamanan dan Hak
Akses Arsip serta Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 5 Tahun 2022
tentang Klasifikasi Arsip dilingkungan kementerian Hukum dan HAM RI yang
dilaksanakan pada Unit Kearsipan II dan III (Kantor Wilayah dan Unit
Pelaksana teknis ) dalam dalam rangka mendukung tata kelola kearsipan
yang efektif dan efisien serta Tertib Administrasi. Tujuannya dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah agar pelaksanaan tata kelola arsip dapat berjalan dengan
baik dengan siklus arsip Dinamis dimanan proses penciptaan, Penggunaan,
pemeliharaan dan penyusutan dapat berjalan

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan baik serta mendorong Unit Kearsipan II dan III untuk selalu
berpedoman kepada 4 instrumen yang dibuat dalam rangka mendukung
Laporan Kegiatan Bimbingan Pengawasan Kearsipan bagi Unit Utama, kantor
Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Hukum dan HAM tahun
2023 serta mendukung laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah
dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI

3. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan


1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan;

3) Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 Tentang SPBE;


4) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 54 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Nomor 35 Tahun 2013 Tentang Jadwal Retensi Arsip Dan Prosedur
Penyusutan Arsip di lingkungan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia;
5) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Hak
Akses dan Keamanan Arsip Dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM
RI;
6) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 31 Tahun 2020 Tentang Tata
Naskah Dinas Dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI;
7) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 5 Tahun 2022 Tentang
Klaifikasi Arsip Dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI;
8) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 679 Tahun 2020 Tentang Aplikasi Umum Bidang
Kearsipan Dinamis ( Srikandi );
9) Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2018 Tentang Pengelolaan Arsip Dinamis;
.

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup terkait dengan pelaksanaan penggunaan Surat Keluar Aplikasi
Srikandi Kementerian Hukum dan HAM adalah Pengadministrasian Umum
(Subseksi Pengelolaan) dan Pengelola akun srikandi di setiap Subsi
dilingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Watansoppeng yang
dilaksanakan dalam beberapa tahapan;

5. Tim Pelaksana Unit Kearsipan I Rutan Kelas IIB Watansoppeng


a. Pelaksana Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Rutan Kelas IIB
Watansoppeng terdiri dari :
1. Pengadministrasian Umum (selaku admin)
2. Pejabat Struktural
3. Kepala Rutan

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
BAB II
PELAKSANAAN PENGGUNAAN SURAT KELUAR APLIKASI SRIKANDI
DILINGKUNGAN RUMAH TAHANAN NEGARA
KELAS IIB WATANSOPPENG

1. Program Pelaksanaan Penggunaan Surat Keluar Aplikasi Srikandi di


lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

Pelaksanaan implementasi Pengiriman surat keluar melalui Penggunaan Aplikasi


Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2024 dilaksanakan
dalam 4 tahapan yaitu :
1. Tahap I periode Januari-Maret 2024 setiap Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Watansoppeng melakukan Pembuatan surat keluar melalui aplikasi Srikandi
minimal 20 berkas surat keluar dan SK Tim Admin Aplikasi Srikandi Unit
Sekretariat Jenderal;
2. Tahap II periode April-Juni 2024 Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Watansoppeng melakukan Pembuatan surat keluar melalui aplikasi Srikandi
minimal 20 berkas untuk pemenuhan Capaian RKT B06;
3. Tahap III periode Juli-September 2024 Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Watansoppeng melakukan Pembuatan surat keluar melalui aplikasi Srikandi
minimal 20 berkas untuk pemenuhan Capaian RKT B09;
4. Tahap IV periode Oktober-November 2024 Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Watansoppeng melakukan Pembuatan surat keluar melalui aplikasi Srikandi
minimal 20 berkas untuk pemenuhan Capaian RKT B12;
5. Tahap V Melaksanakan Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
implementasi penggunaan aplikasi srikandi dan melaksanakan monitoring
pelaksanaan pada aplikasi sehingga pada akhir tahun diharapkan semua Unit
kerja Kementerian Hukum dan HAM sudah menggunakan aplikasi srikandi
dalam pengiriman surat keluar.

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Gambar Rencana Program Pelaksanaan penggunaan aplikasi Srikandi

2. Pelaksanaan Penciptaan Penggunaan Surat Keluar melalui Aplikasi Srikandi


di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Watansoppeng

a. Pembuatan Surat keluar yang diciptakan melalui aplikasi srikandi baik yang
dikirimkan Keluar Unit Kerja baik di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
serta Kementerian atau Lembaga lain;
b. Pelaksanaan pembuatan surat keluar ditargetkan 20 dokumen berkas pada
setiap unit pengolah dan Unit Kearsipan untuk mencapai target pelaporan RKT
Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2024 serta mendorong peningkatan nilai
Digitalisasi Arsip dari Arsip Nasional;
c. Setiap Kegiatan penciptaan surat keluar harap dilakukan pendataan sesuai
dengan target capaian yang harus dilaksanakan dalam setiap triwulan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
d. Dalam proses pembuatan surat diharapkan setiap unit kerja melakukan
pengisian data pengirim surat dan tujuan surat sehingga dalam proses tidak
terkendala dalam proses pengiriman surat keluar.

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Gambar Penggunaan aplikasi Srikandi

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
BAB III
HASIL EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENGIRIMAN
SURAT KELUAR PENGGUNAAN APLIKASI SRIKANDI
DILINGKUNGAN RUMAH TAHANAN NEGARA
KELAS IIB WATANSOPPENG

A. Kesimpulan

1. Dalam Pelaksanaan penggunaan aplikasi Srikandi pada Surat keluar


dilingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Watansoppeng, masih banyak
unit pengolah yang belum memahami system kerja aplikasi srikandi sehingga
terdapat kendala dalam proses penggunaanya;
2. Peningkatan sarana dan prasarana pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Watansoppeng juga sangat dibutuhkan dalam upaya untuk mendukung
pelaksanaan penggunaan aplikasi Srikandi ini dimana dalam pelaksanaan nya
disetiap unit kerja Sarprasnya tidak merata;
3. Dalam proses Pelaksanaan sosialisasi masih banyak pejabat structural yang
belum dibuatkan akun user pengguna sehingga pada proses pelaksanaan
penggunaan aplikasi srikandi menjadi kendala dan harus dilakukan pada unit
kerja masing-masing;
4. Pelaksanaan Aplikasi ini diharapkan bisa dilaksanakan pada bulan agustus
2023 dalam rangka menjalankan perintah dari Peraturan Presiden Nomor 95
Tahun 2018 tentang SPBE.

Kepala

M. Arfandy
NIP 198007232000121001

Laporan Penggunaan Aplikasi Srikandi dilingkungan Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai