PENYUSUNAN NSPK

UNTUK MENDUKUNG
PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

Oleh:
RINI AGUSTIANI, SH, MAP
(KEPALA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
KEARSIPAN, ANRI

Disampaikan pada:
Temu Teknis Penyusunan Instrumen dalam rangka implementasi Aplikasi Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) di lingkungan PTN dan BUMN
Hotel Mirah, Bogor: 4 Agustus 2015
 RINI AGUSTIANI, S.H., MAP
• Lahir: Solo, 18 Agustus 1966
• Pangkat/Gol Ruang: Pembina Tk I/IV b
• Pendidikan:
a. Fak Hukum, UGM Yogyakarta (1984)
b. Program Studi Manajemen Sumber Daya Aparatur,
STIA LAN, Jakarta (2006)
c. Change Management Techniques – Negotiating the Succesful Roll
Out of Rrecords Management Capability, New Zealand (2010)
• Pengalaman Kerja:
a. Bekerja di Arsip Nasional: sejak 1992 : Arsiparis, Kasie Layanan
Jasa Kearsipan, Kasie Pengembangan Profesi Kearsipan,
Kasubdit. Bina Arsiparis, Kabid. Jibang Sistem Kearsipan
Dinamis, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sistem
Kearsipan - sekarang
b. Mengajar S1 dan Program Magister Ilmu Administrasi, STIA
LAN (2004 – 2007), (2011)
c. Tutorial Program Belajar Jarak Jauh UT (2010)
d. Mengajar di Sekolah Vokasi : Program D III Kearsipan, UGM,
Yogyakarta. (2005 – sekarang)
• Email : riniagustiani66@yahoo.co.id
• Agar tercipta sinergi antara Pemerintah Pusat
dan Daerah, kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian berkewajiban membuat
norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK)
untuk dijadikan pedoman bagi Daerah dalam
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang
diserahkan ke Daerah dan menjadi pedoman
bagi kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian untuk melakukan pembinaan
dan pengawasan.

(Penjelasan Umum UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

• Pasal 16 UU 23 Tahun 2014:
(2) Norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a berupa ketentuan peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi kewenangan Daerah.
(3) Kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga pemerintah
nonkementerian.
(4) Pelaksanaan kewenangan yang dilakukan oleh lembaga pemerintah
nonkementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus
dikoordinasikan dengan kementerian terkait.
(5) Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan paling lama 2 (dua) tahun
terhitung sejak peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan urusan
pemerintahan konkuren diundangkan.
 UU No.43 Th. 2009 Psl. 5

Meliputi keseluruhan:
a. Penetapan kebijakan
b. Pembinaan kearsipan
c. Pengelolaan arsip
dalam suatu SISTEM KEARSIPAN NASIONAL yang
didukung oleh:
a. Sumber daya manusia (SDM)
b. Prasarana & sarana
c. Sumber daya lain (a.l. pendanaan)
dilakukan oleh:
lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,
& perseorangan, serta lembaga kearsipan.
Penyelenggaraan Kearsipan (UU P.6; PP P. 2 &3)
Level Aktor Tindakan
Nasional ANRI (acuan) 1. Penetapan
Provinsi Gubernur Kebijakan
2. Pembinaan
Kabupaten/Kota Bupati/Walikota Kearsipan
Perguruan Tinggi Pimpinan Perguruan 3. Pengelolaan Arsip
Tinggi

Unsur yang harus ada:

1.Sumber Daya Manusia
2.Pendanaan
3.Organisasi

SKN
Penyelenggaraan Kearsipan (cont.) (UU P.7; PP P.4)
Lembaga Negara
Pemda Provinsi

SKN ANRI Pemda Kab/Kota

Perguruan Tinggi

BUMN/BUMD
Kebijakan Nasional Tentang: Pihak terkait lainnya
a.Pembinaan;
b.Pengelolaan arsip;
c.Pembangunan SIKN dan pembentukan JIKN;
d.Organisasi;
e. Pengembangan sumber daya manusia;
f. Prasarana dan sarana;
g. Pelindungan dan penyelamatan arsip;
h. Sosialisasi kearsipan;
i. Kerja sama; dan
j. Pendanaan.
 Pasal 40 (4) UU 43’2009:

Untuk mendukung pengelolaan arsip dinamis yang

efektif dan efisien pencipta arsip membuat:
-tata naskah dinas, (Perka 2’2014)
-klasifikasi arsip, (Perka 19’2012)
-jadwal retensi arsip, (Perka 15 & 22’2015)
-sistem klasifikasi keamanan dan
akses arsip. (Perka 17’2011)
 Peraturan Perundang-undangan
Kearsipan
1. Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
2. Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan
3. Undang-Undang RI No. 8 tahun 1997 tentang
Dokumen Perusahaan
4. Peraturan Pemerintah RI no. 87 tahun 1999 tentang
Tata Cara Penyerahan dan Pemusnahan Dokumen
Perusahaan
5. Peraturan Pemerintah RI no. 88 tahun 1999 tentang
Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam
Mikrofilm atau Media lainnya dan Legalisasi
6. Undang-Undang RI No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
7. Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik
8. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
9. PerMenPAN dan RB No. 80 Tahun 2012 tentang
Pedoman Umum Tata Naskah Dinas (Mencabut:
Keputusan Men PAN No. 22 Tahun 2008) Perka
ANRI No 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas
 PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL

Ruang Lingkup Pengaturan:

a. PEMBINAAN KEARSIPAN PERKA ANRI NOMOR 22 TAHUN 2012
TENTANG DESAIN PEMBINAAN
KEARSIPAN PADA PEMERINTAHAN
DAERAH

b. SISTEM PENGELOLAAN ARSIP 1. PERKA ANRI NOMOR 2 TAHUN

DINAMIS DAN PENGELOLAAN 2014 TENTANG TATA NASKAH
DINAS
ARSIP STATIS:
2. PERKA ANRI NOMOR 17 TAHUN
2011 TENTANG PEDOMAN
PEMBUATAN SISTEM KLASIFIKASI
KEAMANAN DAN AKSES ARSIP
DINAMIS
• Pasal 32 PP 28’12:
(1) Penciptaan arsip meliputi kegiatan:
• a. pembuatan arsip; dan
• b. penerimaan arsip.

(2) Pembuatan dan penerimaan arsip dilaksanakan berdasarkan

tata naskah dinas, klasifikasi arsip, serta sistem klasifikasi
keamanan dan akses arsip.

(3) Tata naskah dinas, klasifikasi arsip, serta sistem klasifikasi

keamanan dan akses arsip ditetapkan oleh pimpinan pencipta
arsip berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Kepala
ANRI.

PerMenPAN dan RB No. 80 Tahun 2012 tentang Pedoman

Umum Tata Naskah Dinas (Mencabut: Keputusan Men PAN No.
22 Tahun 2008)  Perka ANRI No 2 Tahun 2014 tentang Tata
Naskah Dinas
PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL
3. PERKA ANRI NOMOR 15 TAHUN
2012 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PENGELOLAAN
SURAT ELEKTRONIK DI PENCIPTA
ARSIP
4. PERKA ANRI NOMOR 19 TAHUN
2012 TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN KLASIFIKASI ARSIP
5. PERKA ANRI NOMOR 18 TAHUN
2011 TENTANG TATA CARA
PEMBUATAN DAFTAR,
PEMBERKASAN DAN PELAPORAN
SERTA PENYERAHAN ARSIP
TERJAGA
6. PERKA ANRI NOMOR
25 TAHUN 2012 TENTANG
PEDOMAN PEMUSNAHAN ARSIP
 PEDOMAN RETENSI ARSIP yang sudah
ditetapkan dalam Perka ANRI:
1. Perka ANRI No. 1 Tahun 2013Pertanian
2. Perka ANRI No. 2 Tahun 2013Perdagangan
3. Perka ANRI No. 3 Tahun 2013Perhubungan
4. Perka ANRI No. 6 Tahun 2014Kelautan dan Perikanan
5. Perka ANRI No. 7 Tahun 2014Penanaman Modal
6. Perka ANRI No. 8 Tahun 2014Lingkungan Hidup
7. Perka ANRI No. 9 Tahun 2014Perindustrian
8. Perka ANRI No. 10 Tahun 2014
Penanggulangan Bencana
9. Perka ANRI No. 11 Tahun 2014
Koperasi dan UKM
10.Perka ANRI No. 12 Tahun 2014
Pertahanan
11.Perka ANRI No. 13 Tahun 2014
Pendidikan dan Kebudayaan
12.Perka ANRI No. 19 Tahun 2014Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak
13.Perka ANRI No. 20 Tahun 2014Komunikasi dan Informatika
14.Perka ANRI No. 21 Tahun 2014Hukum
15.Perka ANRI No. 22 Tahun 2014Hubungan Politik Luar Nege
16.Perka ANRI No. 1 Tahun 2015 Tenaga Kerja & Transmigras
17.Perka ANRI No. 2 Tahun 2015 Perencanaan Pembangunan
18.Perka ANRI No. 3 Tahun 2015 Pembangunan Daerah
Tertinggal
19.Perka ANRI No. 4 Tahun 2015 Agama
20.Perka ANRI No. 5 Tahun 2015 Penelitian, pengkajian,
pengembangan, penerapan,
perekayasaan serta
pendayagunaan IPTEK
21.Perka ANRI No. 6 Tahun 2015 Kepustakaan
22.Perka ANRI No. 7 Tahun 2015 Keamanan dan Ketertiban
23.Perka ANRI No. 8 Tahun 2015 Perbatasan
24.Perka ANRI No. 9 Tahun 2015 Persandian
25.Perka ANRI No. 10 Tahun 2015Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
26.Perka ANRI No. 11 Tahun 2015Kehutanan
27.Perka ANRI No. 12 Tahun 2015Sosial
28.Perka ANRI No. 13 Tahun 2015Narkotika
29.Perka ANRI No. 19 Tahun 2015Kearsipan
30.Perka ANRI No. 20 Tahun 2015Kependudukan & KB
31.Perka ANRI No. 6A Tahun 2013Keuangan
Kepegawaian
32. Peraturan Bersama Ka ANRI & Ka BKN No 08
Tahun 2012 & No. 15 Tahun 2012
33. Perka ANRI No. 15 Tahun 2015  Statistik
34. Perka ANRI No. 16 Tahun 2015  Pemerintahan Daerah
35. Perka ANRI No. 17 Tahun 2015 Kesehatan
36. Perka ANRI No. 18 Tahun 2015  Pendidikan dan Pelatihan
SUDAH MENDAPAT REKOMENDASI: proses RAPERKA
1. Urusan Pengawasan Obat dan Makanan
2. Urusan Pertolongan dan Penyelamatan
3. Urusan Persemenan
4. Urusan Perkeretaapian
5. Urusan Pembinaan Hukum, HAM dan Pemasyarakatan
6. Urusan Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
7. Urusan Pemuda dan Olah Raga
8. Urusan Informasi dan Geospasial
9. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
10.Urusan Pengadaan Barang dan Jasa
 URUSAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
1.Badan Usaha (Perusahaan) 11. Desa
2.Kehutanan 12. Penanaman Modal
3. Pertolongan dan 13. Perdagangan
Penyelamatan 14. Perencanaan Pembangunan
4.Komunikasi Informatika 15. Perindustrian
5.Koperasi dan UKM 16. Pertanian
6.Lingkungan Hidup 17. Penelitian, pengkajian,
7.Pekerjaan Umum pengembangan,
8.Perumahan Rakyat penerapan, perekayasaan
serta pendayagunaan IPTEK
9.Pembangunan Daerah
Tertinggal 18. Statistik
10.Transmigrasi 19. Tenaga Kerja
20. Agama 32. Sosial
21. Kearsipan 33. Pengawasan Obat dan
Makanan
22. Kediklatan
34. Pemerintah Daerah
23. Kepegawaian
35. Hukum:
24. Kepemudaan dan OR
a. Penyelidikan
25. Kependudukan & KB b. Penyidikan
26. Kepustakaan c. Penuntutan
27. Kesehatan d. Persidangan
28. Pemberdayaan e. Eksekusi
Perempuan dan f. Bantuan Hukum
Perlindungan Anak g. Pemasyarakatan
29. Penanggulangan Bencana h. Imigrasi
30. Pendidikan dan Kebudayaan i. Peraturan PerUUan
31. Pengawasan j. Hukum lainnya
36. Hak Asasi Manusia 48. Keuangan
37. Persandian 49. Ketatausahaan dan
38. Pemilu Kerumahtanggaan
39. Keamanan 50. Kehumasan
40. Pertahanan 51. Pengadaan
41. Hubungan Politik Luar 52. Organisasi dan Tata
Negeri Laksana
42. Narkotika 53. Teknologi Informasi dan
43. Pertanahan Komunikasi
44. Energi Sumber Daya 54. Pangan
Mineral 54 URUSAN,
45. Kelautan dan Perikanan
36 PERKA ANRI,
46. Perhubungan
47. Pariwisata
RAPERKA, KURANG 17
 PEDOMAN RETENSI URUSAN
PERUSAHAAN
Sub Urusan: Instansi Terkait:
1. Pertanian, kehutanan Perhutani, Inhutani, PTPN
dan Perikanan
2. Pertambangan dan Antam, Bukit asam,
Penggalia Pertamina, Timah, Asahan
Peruri, BP,Bio Farma, Dok
3.  Industri Pengolahan Perkapalan, KA, Garam,
Kertas, Kimia farma, PAL,
Pindad, Pupuk, Semen, KS
4. Pengadaan Listrik, gas,
uap/air panas dan udara Gas, PLN
dingin
5. Pengadaan air, Jasa Tirta I, II
pengelolaan sampah dan  
daur ulang Perumnas, AK, WK, HK, IK,
6. Konstruksi NK, PP

7. Perdagangan besar dan Bulog, Sarinah

eceran, reparasi mobil
dan motor
8. Transportasi dan KAI, Damri, AP, ASDP,
Pergudangan Garuda, jasa marga,
Kawasan Industri, Pelindo
9. Penyediaan akomodasi Hotel Indonesia
dan makan minum
10. Telekomunikasi • Telkom
11. Rumah produksi PPFN
12. Berita Antara
13. Jasa Keuangan dan Asabri,Asuransi, Bank,
Asuransi Pegadaian,taspen, Jasa
Raharja, jamsostek,
Danareksa
 
14. Real Estate PT bali Tourism, PT
Borobudur Prambanan dan
ratu Boko

  Pelayanan Navigasi, biro

15. Jasa Profesional, ilmiah klasifikasi, indah karya,
dan teknis sucofindo, surveyor
Indonesia

  Freeport, Indosat, Industrial

16. Patungan Minoritas estate pulogadung, rungkut
 PENETAPAN PERATURAN KEPALA ANRI
KEBIJAKAN
NASIONAL
- STATIS: 12. PERKA ANRI NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG
PEDOMAN PEMBUATAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR
PENCARIAN ARSIP (DPA)

13. PERKA ANRI NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN PRESERVASI ARSIP STATIS
13. PERKA ANRI NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN SARANA BANTU PENEMUAN
KEMBALI ARSIP STATIS
14. PERKA ANRI NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG
PEDOMAN AKSES DAN LAYANAN ARSIP STATIS

15. PERKA ANRI NOMOR 29 TAHUN 2011 PENELUSURAN

ARSIP STATIS DI LINGKUNGAN PENCIPTA ARSIP
PENETAPAN PERATURAN KEPALA ANRI
KEBIJAKAN
NASIONAL
16. PERKA ANRI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG
TATA CARA AKUISISI ARSIP STATIS

17. PERKA ANRI NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP KARTOGRAFI
DAN KEARSITEKTURAN

18. PERKA ANRI NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PENYERAHAN ARSIP STATIS BAGI
ORGANISASI POLITIK, ORGANISASI
KEMASYARAKATAN, DAN PERSEORANGAN
 PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL

c. PEMBENTUKAN SISTEM 1. PERKA ANRI NOMOR 15 TAHUN

2009 TENTANG APLIKASI SISTEM
INFORMASI KEARSIPAN INFORMASI KEARSIPAN DINAMIS
NASIONAL (SIKN ) DAN DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI
KEARSIPAN STATIS
JARINGAN INFORMASI
KEARSIPAN NASIONAL
(JIKN) 2. PERKA ANRI NOMOR 20 TAHUN
2011 TENTANG PEDOMAN
AUTENTIKASI ARSIP ELEKTRONIK

3. PERKA ANRI NOMOR 21 TAHUN

2011 TENTANG STANDAR ELEMEN
DATA ARSIP DINAMIS DAN STATIS
UNTUK PENYELENGGARAAN SISTEM
INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL
(SIKN)
PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL
4. PERKA ANRI NOMOR 14 TAHUN
2012 TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM
PENGELOLAAN ARSIP
ELEKTRONIK
5. PERKA ANRI NOMOR 15 TAHUN
2012 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PENGELOLAAN
SURAT ELEKTRONIK DI PENCIPTA
ARSIP
PENETAPAN PERATURAN KEPALA ANRI
KEBIJAKAN
NASIONAL
6. PERKA ANRI NOMOR 22 TAHUN 2011
TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
SISTEM INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL
(SIKN) DAN JARINGAN INFORMASI
KEARSIPAN NASIONAL (JIKN)
7. PERKA ANRI NOMOR 26 TAHUN 2011
TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ARSIP
DINAMIS SEBAGAI INFORMASI PUBLIK
8. PERKA ANRI NOMOR 38 TAHUN 2011
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA
NASKAH DINAS ELEKTRONIK ARSIP
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
 PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL

d. PENJAMINAN MUTU, 1. PERKA ANRI NOMOR 2.C TAHUN

2007 TENTANG PEDOMAN
PENINGKATAN AKREDITASI LEMBAGA DAN UNIT
KAPASITAS UNIT KEARSIPAN
KEARSIPAN DAN
LEMBAGA KEARSIPAN 2. PERKA ANRI NOMOR 11 TAHUN
2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
SUPERVISI/PENGAWASAN
PENERAPAN SISTEM KEARSIPAN
PADA LEMBAGA NEGARA DAN
BADAN PEMERINTAH PUSAT

3. PERKA ANRI NOMOR 10 TAHUN

2012 TENTANG PEDOMAN EVALUASI
KINERJA LEMBAGA KEARSIPAN
DAERAH
PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL

4. PERKA ANRI NOMOR 20

TAHUN 2012 TENTANG
PEDOMAN UMUM
AKREDITASI DAN SERTIFIKASI
KEARSIPAN

5. PERKA ANRI NOMOR 23

TAHUN 2012 TENTANG
STANDAR FUNGSI LEMBAGA
KEARSIPAN DAERAH (LKD)

6. PERKA ANRI NOMOR 20

TAHUN 2012 TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN
UNIT KEARSIPAN PADA
LEMBAGA NEGARA
 NASIONAL

e. PENDIDIKAN DAN 1. PERKA ANRI NOMOR 11 TAHUN

2009 TENTANG PEDOMAN UMUM
PELATIHAN, AKREDITASI DAN SERTIFIKASI
PEMBINAAN, SERTA KEARSIPAN
PENJAMINAN MUTU
SUMBER DAYA 2. PERKA ANRI NOMOR 12.A TAHUN
2009 TENTANG PEDOMAN
MANUSIA KEARSIPAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN ARSIPARIS

3. PERKA ANRI NOMOR 9 TAHUN

2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN PENYETARAAN
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
JARAK JAUH
PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL
4. PERKA ANRI NOMOR 24 TAHUN
2011 TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
DI LINGKUNGAN PERGURUAN
TINGGI
5. PERKA ANRI NOMOR 25 TAHUN
2011 TENTANG PEDOMAN
SERTIFIKASI SUMBER DAYA
MANUSIA KEARSIPAN BAGI
PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS
PEGAWAI NEGERI SIPIL

6. PERKA ANRI NOMOR 33 TAHUN

2011 TENTANG PEDOMAN
PEMBERIAN PENGHARGAAN
BIDANG KEARSIPAN BAGI
PERORANGAN
 PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL
1. KEPKA ANRI NOMOR 03 TAHUN
f. PRASARANA DAN 2000 TENTANG STANDAR MINIMAL
SARANA KEARSIPAN GEDUNG DAN RUANG
PENYIMPANAN ARSIP INAKTIF
2. KEPKA ANRI NOMOR 04 TAHUN
2000 TENTANG PEDOMAN
PENGGUNAAN KERTAS UNTUK ARSIP
BERNILAI TINGGI
3. KEPKA ANRI NOMOR 10 TAHUN 2000
TENTANG STANDAR FOLDER DAN
GUIDE ARSIP
4. KEPKA ANRI NOMOR 11 TAHUN 2000
TENTANG STANDAR BOX ARSIP
5. KEPKA ANRI NOMOR 12 TAHUN 2000
TENTANG STANDAR PENYIMPANAN
FISIK ARSIP
6. PERKA ANRI NOMOR 30 TAHUN 2011
TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN
KERTAS UNTUK ARSIP/DOKUMEN
PERMANEN
 PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL
g. PELINDUNGAN DAN 1. PERKA ANRI NOMOR 6
PENYELAMATAN ARSIP TAHUN 2005 TENTANG
PEDOMAN
PERLINDUNGAN,
PENGAMANAN DAN
PENYELAMATAN
DOKUMEN/ARSIP VITAL
NEGARA
 PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL
h. SOSIALISASI 1. PERKA ANRI NOMOR 13
PENCAPAIAN VISI DAN TAHUN 2012 TENTANG VISI
DAN MISI ARSIP NASIONAL
MISI
REPUBLIK INDONESIA
PENYELENGGARAAN
KEARSIPAN
2. PERKA ANRI NOMOR 16
TAHUN 2009 RINCIAN
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KEARSIPAN DI
LINGKUNGAN PEMDA
PROVINSI DAN
PEMKAB/KOTA
 PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI
NASIONAL
i. KERJASAMA KAJIAN TENTANG TATA CARA
KEARSIPAN KERJA SAMA KEARSIPAN

PENETAPAN KEBIJAKAN PERATURAN KEPALA ANRI

NASIONAL
j. PENDANAAN KAJIAN TENTANG DANA
KEARSIPAN ALOKASI KHUSUS (DAK)
KEARSIPAN
JADWAL RETENSI
ARSIP
 DASAR HUKUM:
1. Pasal 52 PP 28/2012:
Penyusutan arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 huruf d,
dilakukan oleh pencipta arsip berdasarkan JRA.
2. Pasal 53 PP 28/2015
(1) Lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi
negeri, BUMN dan BUMD wajib memiliki JRA.
(2) JRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
pimpinan lembaga negara, pemerintahandaerah, perguruan
tinggi negeri, BUMN dan BUMD setelah mendapat
persetujuan Kepala ANRI.
3. Pasal 54 PP 28/2012
(1) Retensi arsip dalam JRA ditentukan berdasarkan pedoman
retensi arsip.
(2) Pedoman retensi arsip disusun oleh Kepala ANRI bersama
dengan lembaga teknis terkait.
4. Pasal 55
(Ps 55: Ketentuan lebih lanjut mengenai
tata cara penetapan JRA dan pedoman
retensi diatur dengan Peraturan Kepala
ANRI)

1.PERKA ANRI No. 14 Tahun 2015Tentang

Tata Cara Penyusunan Pedoman Retensi
Arsip
2.PerKa ANRI No. 22 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Penetapan Jadwal Retensi Arsip
 PERBEDAAN PEDOMAN RETENSI ARSIPDENGAN
JADWAL RETENSI ARSIP (JRA)
NO PEDOMAN RETENSI ARSIP JADWAL RETENSI ARSIP

1 Sebagai acuan dalam Sebagai dasar dari penyusutan

penyusunan JRA arsip

2 Kolom retensi merupakan Kolom retensi terdiri dari kolom

akumulasi dari retensi aktif dan retensi aktif dan kolom retensi in
inaktif aktif sesuai kebutuhan instansi

3 Jenis arsip dalam pedoman Jenis arsip dalam JRA bisa sampai
minimal sampai dengan series dengan level transaksi arsip
arsip

4 Lamanya retensi dalam Lamanya retensi dalam JRA tidak

pedoman adalah 2 tahun, 5 boleh kurang dari retensi yang
tahun, dan 10 tahun sesuai ada dalam pedoman retensi arsip
 SANKSI PIDANA
(Pasal 86 UU No. 43’2009)

Setiap orang yang dengan sengaja

memusnahkan arsip di luar prosedur yang
benar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah)
 Sekian.. WassWrWb
Terima kasih atas perhatian.. Bapak/Ibu/Saudara..
Semoga bermanfaat.. Selamat berkarya..